Episode 3

Namaku Riska Anindita, saat ini usiaku telah menginjak 29 tahun, aku lulusan dari Universitas Internasional AVIER. Universitas ku termasuk kedalam kategori Universitas ternama di Ibu Kota, di mana untuk masuk ke Universitas tersebut membutuhkan perjuangan dan persaingan yang ketat, biasanya hanya orang-orang yang cerdasnya di atas rata-rata saja yang bisa mengikuti seleksi tes di Universitas tersebut. setelah lulus diriku telah bekerja di Perusahaan ternama di bawah naungan Group Livesto, posisiku bekerja menjadi seorang wakil manager di perusahaan tersebut.

sejak dulu, diriku selalu berpikir setelah aku lulus di Universitas ternama dan bekerja di perusahaan yang gajinya tinggi merupakan masa depan yang cerah bagi kehidupanku. terlebih lagi kehidupan seperti ini mungkin saja yang selalu didambakan oleh semua orang tak terkecuali diriku sendiri.

akan tetapi, ternyata selama ini anggapanku salah. semua pencapaianku seperti terasa ada sedikit yang kurang, di usiaku yang telah menginjak 29 tahun ternyata aku masih menjomblo dan belum memiliki pasangan. ibarat seperti masakan yang belum di kasih garam, pasti terasa hambar ketika di makan. tanpa sadar diriku telah menjadi jomblo seumur hidup tanpa pernah sekalipun berpacaran.

dengan kepandaianku, sejak kecil aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan. terlebih lagi keluarga tercintaku, ayah, ibu maupun kakak selalu mendukung semua yang ingin aku lakukan. diriku menjadi seorang yang tak pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu, hingga saat aku masih mengenyam pendidikan di sekolah diriku menjadi terobsesi pada pelajaran di sekolah. karena terlalu terobsesi aku menjadi seorang yang haus akan ilmu pengetahuan dan terus mencari tahu akan suatu hal yang belum diriku ketahui.

hingga, suatu hari teman-teman kelasku menjuluki diriku sebagai seorang si kutu buku karena selalu menghabiskan waktu istirahat maupun waktu luang di perpustakaan sekolah. karena selalu menghabiskan waktu di perpustakaan diriku menjadi sulit bergaul dengan teman lainya, hanya teman terdekat saja yang akrab denganku, dari banyaknya murid di sekolah yang berteman denganku bahkan, bisa di hitung dengan jari hanya beberapa gelintir orang saja. walaupun hanya segelintir orang saja yang menjadi temanku Namun, mereka merupakan teman dekat bagiku.

sejak dulu aku jarang sekali memperhatikan penampilanku. tidak seperti teman-temanku lainya yang pandai menata penampilan diriku tidak tahu sama sekali tentang fashion maupun mengetahui tren saat ini, hingga temanku bilang jika diriku ini kurang update tentang tren masa kini. aku bukanya tidak tau tren apa masa kini tetapi, diriku saja yang tidak tertarik engan tren semacam itu. diriku selalu beranggapan jika ilmu pengetahuan lebih penting di banding penampilan. karena bisa saja seorang yang dari luarnya penampilannya baik akan tetapi, di gunakan untuk menipu orang lain, hingga bisa saja karena penampilannya itu dapat mengajak orang lain terjerumus ke sesuatu yang merugikan.

sejak bekerja maupun bersekolah diriku selau mendapat peringkat teratas. Seperti halnya dalam pelajaran di sekolah diriku sering mendapat nilai sempurna matematika 100 , fisika 100 bahkan dalam pelajaran biologi pun selalu mendapatkan nilai sempurna itulah diriku. Namun dalam urusan kisah asmara maupun percintaan tentu saja nilaiku mungkin nol bahkan minus.

Aku selalu bertanya pada diriku sendiri entah mengapa untuk mendapatkan bagiku sangat susah sekali mendapatkannya

Diriku juga tidak bisa bergaul dengan orang lain seperti temanku lainnya. Bukanya aku pilih - pilih dalam hal pertemanan. Akan tetapi, diriku kerap kali merasa kurang nyaman dengan keramaian dan banyak orang, jiwaku selalu tenang dalam kesendirian, mungkin ini sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari ku.

Entah? mengapa aku selalu membatasi diriku sendiri untuk mengenal orang lain! Saat masih sekolah maupun sekarang temanku bahkan bisa di hitung dengan jari saja. Jangankan untuk mencari pasangan dan berpacaran mencari teman dekat saja bagiku cukup sulit. Bagiku dalam hidup itu bukan mencari teman sebanyak - banyaknya akan tetapi, carilah teman yang bisa di percaya dan sefrekuensi dengan diri kita tanpa saling menghina dan bersaing namun, saling menghargai kekurangan masing-masing.....

***

Diriku selalu beranggapan memang apa salahnya belum pernah berpacaran?

selama ini aku selalu berpikir begitu.... Namun, ketika usiaku telah menginjak 29 tahun ternyata diriku telah menjadi jomblo seumur hidup. Jika orang lain tahu mungkin mereka akan beranggapan jika diriku terlihat seperti orang yang agak bermasalah karena masih belum memiliki pasangan di umurmu yang akan menginjak umur tiga puluhan.

setiap kali saat diriku mengetuk pintu rumah aku sering sekali mendengar pembicaraan ibu dan kakak laki-lakiku yang selalu berbincang tentang jodoh dan pasangan untuk masa depanku. Bukanya aku tidak peduli tentang pasanganku di masa depan. tetapi, diriku selalu merasa mungkin belum saatnya! Dan aku selalu takut mengambil langkah untuk untuk mengenal seorang laki-laki secara dekat. Aku takut tersakiti, aku takut di khianati, seperti itulah pikiranku berjalan.

Hari ini aku mengunjungi rumah orang tuaku. Dan saat aku membuka pintu

Kriettttt (suara pintu)

Diriku sudah di suguhkan pemandangan ibu dan kakak laki-lakiku yang sedang asik membicarakan ku tanpa mengetahui kedatanganku.

"Mah, memangnya mama tahu alasan sesungguhnya adik perempuanku satu-satunya masih menjomblo sampai sekarang?"ucapnya, tatap Bagas kakak Riska yang menatap lekat mata ibunya dengan serius.

"memangnya apa alasannya?" tanya ibu Riska dengan tatapan penasaran

"alasannya, bukan tentang tampang maupun fisik. Melainkan masalah utamanya adalah kehidupan sehari-hari Riska yang menurut dirinya telah sempurna dan tidak perlu pasangan lagi untuk mendampinginya" ucap tegas Bagas kakak Riska

"maksudnya? Mama kurang mengerti alasan yang kamu bicarakan? Kehidupan adikkmu yang sempurna itu apa?" tanya ibu Riska pada anaknya bagas

"kehidupan sempurna bagi Riska itu, semua keinginannya telah terpenuhi mah. Sejak kecil Riska sudah jenius dan selalu mendapat peringkat teratas dan setelah lulus sekolah pun Riska bekerja di perusahaan ternama dengan gaji yang tinggi, tentu saja kehidupannya yang sudah terpenuhi sebagai wanita karir. bagi dirinya, mungkin saja pasangan itu tidak terlalu berarti" ucap bagas sambil menjelaskan pada ibunya.

"oh jadi maksudmu, adikkmu itu tidak perlu pasangan hidup karna keinginannya sudah tercapai semua?" ujar ibunya riska

"betul, itu maksudku mah!......"sahut Bagas kakak Riska

"lantas, bagaimana caranya agar adikmu itu bisa tertarik untuk memiliki pasangan. Masa anak mama yang cantik mau melajang sampai tua"

"caranya, meskipun sekarang impiannya telah tercapai semua, setidaknya Riska memiliki keinginan untuk menjalin asmara dan dunia percintaan. Walaupun, harus meluangkan energi dan waktunya untuk pasangannya"

"jadi, maksudmu adikkmu harus tertarik untuk berpacaran?" ujar ibunya riska

"betul..... Mah, riska jangan asik bekerja saja tetapi harus memiliki pasangan untuk menemani hidup itu juga penting!"

Terpopuler

Comments

asry14

asry14

aku dulu juga nggak pengin pacaran, takut dosa... sampai beberapa cowo menyatakan perasaannya aku juga ga percaya, aku menikah di usia 27 tahun juga karena kasihan pada ortu yang selalu kepikiran tentang masa depan ku, tapi Alhamdulillah saya bahagia bersama suami dan anak-anak ku, sekarang

2023-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!