Pernikahan

Dua hari pasca operasi, Ratih diperbolehkan pulang ke rumah. Yuni meminta Ratna sang Uwa untuk menjaga dan merawat Ibunya sementara waktu karena Yuni akan pergi keluar kota bersama Bosnya. Tentu saja Yuni berbohong, dia tidak mau keluarga dan Ibunya tau kalau hari ini dia dan Angga akan menikah secara diam diam.

Bagaimanapun caranya, Yuni harus bisa menyembunyikan pernikahannya dengan Angga dari siapapun. Dia belum siap menerima segala konsekuensinya, termasuk menjadi cibiran dan cemoohan orang lain karena telah rela menjadi istri kedua demi lembaran rupiah.

Yuni tiba dikediaman Inggrid dan Angga, dia segera digiring ke dalam kamar oleh beberapa pelayan untuk berganti pakaian dan di make up. Dalam hitungan setengah jam saja, itik buruk rupa telah berubah menjadi seorang peri.

Yuni terlihat cantik menggunakan kebaya pengantin berwarna putih, dengan siger, sanggul dan bunga melati asli diatas kepalanya. Jangankan orang lain, Yuni saja pangling melihat wujudnya sendiri saat bercermin.

Andai saja pernikahannya hari ini bukanlah pernikahan kontrak semata, andai saja hari ini dia menikah dengan seorang pria yang benar benar mencintainya, pastilah Yuni akan bahagia dan merasa menjadi gadis paling beruntung di dunia.

Klak...

Pintu kamar terbuka, seorang pelayan laki laki memberi tanda kalau semuanya sudah siap dan mempelai perempuan diminta segera memasuki ruangan pernikahan. Lagi, Yuni digiring oleh pelayan pelayan perempuan yang tadi mendandaninya untuk masuk kedalam sebuah ruangan lain. Di ruangan itu, Pak Angga sudah duduk manis menunggu kedatangannya.

Untuk beberapa detik, pandangan mata Angga dan Yuni beradu. Jantung Angga serasa mau copot melihat penampilan Yuni yang sekarang, dia terlihat begitu cantik dan anggun seperti seorang puteri keraton.

"Apa aku tidak salah lihat? Yuni benar benar cantik. Di dandani pelayan saja cantik, apa lagi kalau di dandani oleh tukang make up profesional?" Batin Angga.

Yuni mencari cari keberadaan bosnya, dia melihat kesana dan kemari tapi sosok Inggrid tidak ada disana. Dia pasti pergi dari rumah itu karena tidak sanggup melihat suaminya menikah dengan wanita lain. Wajar saja, karena sejatinya tidak ada wanita didunia ini yang mau dimadu.

"Sah..." Kalimat itu terlontar dari mulut Pak penghulu seusai Angga membaca ijab kobul. Dia meminta Yuni untuk menyalami dan mencium punggung tangan Angga, sementara Angga memegang pucuk kepala Yuni dan mencium kening Yuni.

Ada desiran kecil dihati Yuni saat bibir tipis Angga menyentuh kulit keningnya, ini pertama kalinya ada pria yang berani menyentuhnya bahkan menciumnya. Yuni benar benar merasa gugup.

Acara pernikahan yang diadakan secara sederhana dan tertutup itu pun selesai, Yuni hanya duduk mematung tanpa berani bergerak. Sementara Angga sibuk mengucapkan terimakasih kepada orang orang yang membantu kelancaran acara pernikahannya dengan Yuni. Orang itu adalah Eko, asisten pribadi Angga dan beberapa pelayan yang bekerja dikediaman Angga.

"Ingat, jangan sampai ada orang lain yang tau tentang pernikahan kedua saya selain keluarga saya, Istri saya dan kalian yang ada disini," pinta Angga.

"Siap Bos, kami pasti akan menjaga rahasia ini dengan aman," sahut Eko. Sementara yang lainnya hanya mengangguk pelan.

"Yuni, mulai saat ini dan seterusnya kamu akan tinggal dirumah ini. Sekar akan menemani kamu dan melayani semua kebutuhan kamu," ucap Angga.

"Lalu, Pak Angga akan tinggal dimana?" Tanya Yuni Polos.

"Tentu saja aku akan tinggal di rumah yang lain bersama Inggrid, aku tidak akan mau tinggal satu rumah dengan dua orang istri sekaligus." Sahut Angga dengan nada ketus.

"Yuni, betapa bodohnya dirimu. Bisa bisanya kamu berharap pria itu mau tinggal satu atap denganmu, kamu hanya istri kontraknya saja Yuni, tidak lebih dari itu!" Yuni memarahi dirinya sendiri dalam hati.

***

Sementara itu, di tempat lain...

Inggrid baru saja selesai melakukan penyatuan dengan seorang pria. Dia adalah Hendrik, adik kandung Angga. Hubungan gelap keduanya sudah berlangsung cukup lama, tapi Angga tidak pernah mencurigai mereka berdua.

"Kamu jahat sekali Inggrid, kamu mengorbankan gadis polos itu untuk menikah dengan Angga dan mengandung anaknya," ucap Hendrik.

"Kamu sendiri bagaimana? Kamu juga jahat, diam diam meniduri istri Kakaknya sendiri," ledek Inggrid balik.

"Sial, sesama orang jahat dilarang saling menyudutkan!"

"Semua ini terjadi karena Ibumu, dia terus memaksaku untuk hamil dan melahirkan seorang anak. Kamu tau kan, aku tidak mau hamil. Aku tidak mau tubuhku yang indah ini jadi rusak karena hamil dan melahirkan seorang anak. Apa lagi aku sangat benci pada anak kecil, mereka cengeng juga merepotkan!" Ucap Inggrid.

"Wanita tua itu memang sudah cerewet dari lahir, jadi kamu harus bisa memakluminya." Hendrik tertawa.

Inggrid berbohong pada Angga jika Dokter telah memvonis dia mandul, tentunya agar Angga mau menikah lagi dengan gadis polos pilihannya itu. Untungnya, Angga adalah pria bodoh yang gampang sekali percaya pada kebohongan Inggrid.

Sementara penyebab Inggrid berselingkuh dengan Hendrik adalah karena permainan ranjang Angga sangat membosankan. Dia tidak pandai melakukan banyak gaya, kurang agresif dan datar. Sehingga Inggrid merasa jenuh kemudian dia mencari pemuas hasrat yang lain yaitu Hendrik.

Berbeda dengan Angga yang pekerja keras, Hendri adalah seorang pria pemalas. Yang ada di dalam pikirannya hanya uang dan bersenang senang. Dia mau menjadi pemuas Inggrid dengan imbalan sejumlah uang sekali main, Inggrid adalah pengusaha kaya, tidak akan rugi jika mau menjadi simpanannya.

Dua manusia itu sama sama menjijikan bukan? Hanya tinggal menunggu waktu saja sampai kebusukan mereka berdua terbongkar di depan Angga. Karena sepandai pandainya orang menyimpan bangkai, suatu saat nanti pasti akan terendus juga.

"Sayang, cepat pakai pakaianmu itu. Kamu harus segera kembali kerumah baru kalian, saya yakin setelah acara pernikahan selesai Angga pasti akan mencari kamu kesana," cicit Hendrik.

"Iya, kamu cerewet sekali!" Ucap Inggrid sambil memunguti satu persatu pakaiannya yang tercecer di lantai.

"Jangan lupa uang servisnya ya, aku membutuhkannya untuk membeli rokok dan minuman," lanjut Hendrik.

"Tenang saja, aku tidak akan lupa pada yang satu itu. Apa lagi kamu sudah membuat aku puas." Inggrid tersenyum nakal.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nia Nara

Nia Nara

Cerita Inggrid ini ada lho di kehidupan nyata. Gak separah Inggrid tapi ada yg modelan begitu. Selingkuh karena gak puas urusan ranjang, yg dicari berondong mokondo.. wis edan dunia.. suami baik dan bertanggung jawab gak mau malah cari selingkuhan kualitas kw 1000

2024-03-19

0

Nurul Fahmita Sari

Nurul Fahmita Sari

up

2023-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!