bab 2 bertemu Danar

"Gendis,,," suara ayah terdengar memanggil Gendis.

Gendis yang berada dikamarnya bergegas keluar untuk menemui Ayahnya.

"Ada apa Yah?" tanya Gendis saat sudah ada didekat Ayahnya.

"Ayah ganggu kamu ya?"

"Enggak Yah,aku gak lagi ngapa ngapain kok" jawab Gendis.

"Malam ini Danar mau datang bersama kedua orang tuanya. Mereka ingin kenalan sama kamu" jelas Ayah kemudian.

"Nanti malam ya?" tanya Gendis sedikit bingung.

"Iya,,kamu siap?"

"Ya,,aku siap Yah"

"Baguslah nak. Tapi kamu baik-baik aja kan?" tanya Ayah lagi.

"Iya,,aku baik-baik aja"

"Kamu marah sama Ayah?"

"Enggak Ayah,,,aku tau yang Ayah lakukan ini untuk kebaikanku,aku percaya sama Ayah" jawab Gendis berusaha membuat Ayahnya tenang.

Ayah tersenyum kemudian berlalu meninggalkan Gendis diruangan tengah sendiri. Gendis kembali lagi kekamarnya. Perasaannya saat ini gak bisa dia gambarkan lagi seperti apa,yang pasti dia hanya ingin orang tuanya bahagia meski dia harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri.

Malam ini di rumah Gendis ayah dan ibunya sedang menanti kedatangan calon besannya. Gendis ikut duduk bersama mereka di ruang tamu. Ibu sudah mempersiapkan menu untuk makan malam dan juga beberapa hidangan kue juga minuman. Gak berapa lama tamu yang mereka tunggu datang. Tampak keluar dari mobil seorang laki - laki tua dan juga wanita yang kurang lebih usianya dengan laki-laki itu,dan dari arah kursi kemudi keluar seorang laki- laki muda dan gagah.

"Mungkin itu Danar" bathin Gendis.

Ayah dan Ibu menyambut mereka,mereka saling bersalaman dan mempersilahkan masuk. Tampak semua tamu tersenyum,mereka sepertinya sangat ramah bukan seperti orang orang kaya yang kebanyakan bersikap angkuh.

"Mari silahkan duduk " Ayah mempersilahkan para tamu untuk duduk.

"Trimakasih "jawab mereka hampir bersamaan.

"Oh yaa,,ini Gendis?" tanya laki- laki tua itu,bisa jadi dia adalah Ayah Danar,dan yang wanita ibunya.

"oh iya,ini Gendis anak saya" jawab Ayah.

"Hallo Gendis,,kenalkan saya Suryo Kusumo,saya Ayahnya Danar" laki- laki tua itu memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya pada Gendis. Gendis menyambutnya.

"Saya Gendis"

"Dan ini istri saya,ibu Nungki Suriyani,dan ibunya Danar" jelas bapak Suryo lagi memperkenalkan istrinya pada Gendis,dan Gendis segera menyalami ibu Nungki,tampak ibu Nungki tersenyum manis pada Gendis.

Setelah selesai bersalaman giliran Danar mengulurkan tangannya pada Gendis,dan Gendis menyambutnya dengan sedikit rasa canggung.

"Oh yaa,sudah berapa lama hubungan kalian?" tanya Ayah Danar kemudian. Tentu saja Gendis terkejut mendapat pertanyaan seperti itu. Atau jangan jangan orang tua Danar belum tahu kalau dirinya dan Danar gak pernah pacaran.

"Saya meminta pada Danar untuk segera melamar kekasihnya,dan kami ingin berkenalan juga"

Tampak Danar menatap Gendis,dan Gendis memalingkan wajahnya. Apa yang sudah Danar katakan kepada kedua orang tuanya selama ini,bukankah Danar yang meminta dicarikan calon istri,tapi kenapa dia malah membuat cerita kalau hubungan ini seolah olah sudah terjalin sebelumnya.

"Danar,pernah memiliki seorang kekasih tapi kami melarangnya,kami mengharapkan wanita baik-baik. bukan masalah bibit bobot dan bebet,tapi kami hanya ingin keluarga kami selalu berketurunan baik- baik" jelas Ayah Danar lagi.

"Tapi setelah itu Danar belum memperkenalkan kami lagi kepada wanita yang dekat dengan dia. Saat kami mendesak nya untuk segera menikah,barulah dia bercerita soal nak Gendis"

"Ternyata cantik dan manis sekali" ibu Danar menimpali sambil terus memberi senyuman pada Gendis.

"Sepertinya saya kok malah jatuh cinta pada pandangan pertama sama nak Gendis ini" celetuk ibu Danar lagi,kemudian terdengar riuh tawa dari ke 4 orang tua ini,tidak dengan Gendis dan Danar,mereka berdua hanya diam seperti patung.

"Yaa,kami sudah setuju sekali,feeling kami sebagai orang tua itu pasti tepat" timpal Ayah Danar.

"Bagaimana kalau kita lanjutkan obrolan kita di ruang makan?" Ayah Gendis mulai mempersilahkan tamu untuk makan malam.

"Wah kenapa repot repot sekali" Ayah Danar tampak ber basa basi.

"Ohh,,tidak pak,kami justru senang bisa menjamu keluarga nak Danar,mari silahkan" kali ini ibu yang berbicara sambil mempersilahkan mereka keruang makan. Kemudian mereka sudah berkumpul di meja makan dan duduk saling berhadapan satu sama lain. Mereka melanjutkan obrolan lagi dan terkadang sembari meledek pada Danar atau Gendis. Tampak orang tua Danar begitu senang pada Gendis.

"Trimakasih jamuannya sangat luar biasa" puji Ayah Danar setelah mereka semua selesai makan malam.

"Kami juga berterimakasih,karena sejak berkunjung kami selalu mendapatkan respon yang sangat baik sekali" ucap Ayah Gendis gak mau kalah memuji.

"Ya,ya,ya semoga rencana kita nanti berjalan dengan baik,saya gak sabar menyambut anak gadis dirumah kami" kata ibu Danar berharap dan lagi lagi memuji Gendis.

"Oh yaa perasaan dari tadi Gendis dan Danar saling diam? Kenapa,gak biasa ya ngobrol didepan orang tua ya?" celetuk Ayah Danar,dan sepertinya Ayah Danar adalah orang yang senang bercanda dan humoris.

Terlihat Danar tersenyum meski dipaksakan,begitu juga Gendis.

"Dan,,bagaimana dengan anak-anak? kapan kalian akan menentukan hari lamaran dan juga pernikahan?" tanya Ayah Danar setelah mereka kembali bersantai di ruang tamu.

"Danar ingin yang sederhana saja Yah,,gak perlu acara mewah" tiba tiba Danar bersuara.

"Kenapa?" tanya ibu Danar heran.

"Gak apa apa Bu,Danar dari dulu memang berniat kalau menikah hanya ingin yang sederhana saja"

"Tapi kan kalian berdua sama-sama anak tunggal,sayang sekali kalau gak buat pesta" protes ibu Danar.

"Enggak Bu,,ini sudah kesepakatan antara aku dan Gendis" jawab Danar berbohong. Tentu jawaban itu juga membuat kedua orang tua Gendis terkesiap,mereka bingung sejak kapan mereka sudah membicarakan hal ini,kenal saja mereka tidak. Orang tua Gendis saja bingung apalagi Gendis,dia sama sekali gak tahu menahu soal ini semua.

"Yaa,,baiklah kalau memang seperti itu keinginan kalian,kami sebagai orang tua hanya mengikuti dan merestui"

"Dan soal lamaran bagaimana?. Masa semua gak dibuat pesta?" tanya ibu Danar lagi.

"Yaa terserah ibu saja" jawab Danar.

"Bagaimana bapak dan ibu? Apakah bapak dan ibu tidak keberatan kalau anak- anak tidak menginginkan pesta pernikahan?" tanya ibu Danar kepada kedua orang tua Gendis.

"Yaa,kami juga terserah kepada anak-anak saja,yang penting nanti acara berjalan dengan lancar" jawab Ayah Gendis dan disertai anggukan setuju dari Ibu Gendis.

"Dan mengenai lamaran? Apakah hanya acara biasa juga?" tanya Ibu Danar lagi pada keluarga Gendis.

"Meski sederhana tetapi kita tetap harus mengundang sanak keluarga,dan juga beberapa tetangga dekat" jawab Ibu Gendis.

"Yaa kalau keluarga memang harus Bu,begitu juga tetangga dekat,soalnya anak- anak ini permintaannya bener- bener yang sederhana"

"Iya Bu,,kita tetap sederhana saja"

"Baiklah kalau begitu kita tentukan kapan kami bisa melamar nak Gendis?" kali ini Ayah Danar yang bertanya.

"Bagaimana kalau Minggu depan saja" jawab Ibu Gendis lagi.

"Gimana Danar,kamu sedang tidak ada pekerjaan kan Minggu- Minggu ini?" tanya Ayah pada Danar.

"Gak ada Yah,,ya Danar setuju saja Yah"

"Baiklah,,kalau begitu Minggu depan kami kembali lagi kemari dengan tujuan melamar nak Gendis" kata Ayah Danar lagi dengan wajah berseri seri. Terlihat kedua keluarga ini lebih bahagia dibandingkan calon pengantinnya.

"Alhamdulillah" ucap Ayah dan Ibu Gendis hampir bersamaan mengucap rasa syukur.

"Kalau begitu kami permisi dulu,dan trimakasih atas jamuan malam ini,,benar- benar luar biasa,kami sekeluarga merasa dihormati sekali disini" ucap Ayah Danar sembari berpamitan.

"Trimakasih juga buat Bapak dan Ibu,kami juga merasa terhormat karena kedatangan Bapak sekeluarga di rumah kami"

Kemudian kedua keluarga sama-sama berdiri saling bersalaman dan berpamitan. Tapi tidak dengan Danar dan Gendis sikap mereka masih sama-sama dingin.

Akhirnya keluarga Danar pun pergi dari rumah Gendis bersama dengan mobil mereka yang sudah mulai menghilang dari pandangan.

Episodes
1 bab 1 dijodohkan
2 bab 2 bertemu Danar
3 bab 3 Danar meminta nomor telpon Gendis
4 bab 4 Lamaran
5 bab 5 diundang makan siang Danar
6 bab 6 diundang kerumah calon mertua
7 bab 7 Hari pernikahan
8 bab 8 malam pertama mendengar dengkuran
9 bab 9 Danar membujuk Gendis untuk keluar rumah
10 bab 10 Gendis menunggu
11 bab 11 akhirnya pulang ke rumah sendiri
12 bab 12 janji yang batal
13 bab 13 Danar semakin marah pada Gendis
14 bab 14 Gendis kedatangan Lalita
15 bab 15 berkunjung kerumah mertua
16 bab 16 Danar semakin membenci Gendis
17 bab 17 menasehati Danar
18 bab 18 Gendis ingin mengubah Danar
19 bab 19 Danar bingung dengan sikap Gendis
20 bab 20 Lalita cemburu
21 bab 21 Danar bimbang
22 bab 22 Tak di anggap
23 bab 23 melihat Gendis di Mall
24 bab 24 rasa Gendis
25 bab 25 si paling salah dan jahat
26 bab 26 nasehat Danar pada Lalita
27 bab 27 orang tua Danar bertanya soal kehamilan
28 bab 28 Danar bersitegang dengan ayahnya
29 bab 29 Gendis berharap Danar berubah pikiran
30 bab 30 Lalita ke kantor Danar
31 bab 31 Lalita cemburu
32 bab 32 Ibu Danar curiga
33 bab 33 Danar menyesal
34 bab 34 Danar sakit dan manja
35 bab 35 trauma Danar
36 bab 36 terungkap
37 bab 37 Danar harus dirawat di rumah sakit
38 bab 38 perhatian Danar untuk Gendis
39 bab 39 kedatangan Lalita di rumah sakit
40 bab 40 hati Gendis yang sedikit terbuai
41 bab 41 dokter Indri menemui Gendis
42 bab 42 dua sisi sifat Danar
43 bab 43 pulang
44 bab 44 murkanya ibu Danar
45 bab 45 Danar tidak berubah
46 bab 46 Rencana jahat Danar
47 bab 47 Danar dan Lalita tidak punya perasaan
48 bab 48 Danar mencari cari masalah
49 bab 49 Danar mengantar Gendis
50 bab 50 Danar menyusul Gendis
51 bab 51 program kehamilan
52 bab 52 ke dokter obgyn
53 bab 53 Gendis cemburu
54 bab 54 memberitahu orang tua Danar
55 bab 55 belajar mesra
56 bab 56 ciumam pertama Gendis
57 bab 57 malam pertama yang gagal
58 bab 58 akhirnya Gendis pasrah juga
59 bab 59 ketakutan Gendis
60 bab 60 diajak nonton konser
61 bab 61 bersitegang
62 bab 62 hanya peran
63 bab 63 cemburu tanpa alasan
64 bab 64 sikap yang labil
65 bab 65 hari terakhir bulan madu
66 bab 66 ajari aku jatuh cinta Gendis
67 bab 67 berbincang seru
68 bab 68 mengantar oleh oleh
69 bab 69 Cakra dan Danar bekerja sama
70 bab 70 Gendis hamil
71 bab 71 cek kedokter
72 bab 72 gangguan Lalita
73 bab 73 apakah rasa itu ada
74 bab 74 foto Danar dan Lalita
75 bab 75 penjelasan Danar
76 bab 76 melihat Cakra dan Lalita berdua
77 bab 77 menyelidik Cakra dan Lalita
78 bab 78 Lalita memohon bertemu dengan Gendis
79 bab 79 rencana jahat Lalita dan cakra
80 bab 80 saling percaya
81 bab 81 mengikut permainan
82 bab 82 ancaman Lalita
83 bab 83 Gendis dibawa ke kantor
84 bab 84 bilang cinta saja susah
85 bab 85 pesan dari Cakra
86 bab 86 merayu Gendis
87 bab 87 tunggu aku
88 bab 88 Gendis menangis
89 bab 89 tetap menunggu
90 bab 90 Danar pulang
91 bab 91 aku itu rindu
92 bab 92 kegelisahan Gendis
93 bab 93 pertemuan Danar dan Cakra
94 bab 94 rencana yang gagal
95 bab 95 Cinta Sederhana
96 bab 96 Cakra mendatangi Gendis
97 bab 97 Suasana Baru di Tempat Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 dijodohkan
2
bab 2 bertemu Danar
3
bab 3 Danar meminta nomor telpon Gendis
4
bab 4 Lamaran
5
bab 5 diundang makan siang Danar
6
bab 6 diundang kerumah calon mertua
7
bab 7 Hari pernikahan
8
bab 8 malam pertama mendengar dengkuran
9
bab 9 Danar membujuk Gendis untuk keluar rumah
10
bab 10 Gendis menunggu
11
bab 11 akhirnya pulang ke rumah sendiri
12
bab 12 janji yang batal
13
bab 13 Danar semakin marah pada Gendis
14
bab 14 Gendis kedatangan Lalita
15
bab 15 berkunjung kerumah mertua
16
bab 16 Danar semakin membenci Gendis
17
bab 17 menasehati Danar
18
bab 18 Gendis ingin mengubah Danar
19
bab 19 Danar bingung dengan sikap Gendis
20
bab 20 Lalita cemburu
21
bab 21 Danar bimbang
22
bab 22 Tak di anggap
23
bab 23 melihat Gendis di Mall
24
bab 24 rasa Gendis
25
bab 25 si paling salah dan jahat
26
bab 26 nasehat Danar pada Lalita
27
bab 27 orang tua Danar bertanya soal kehamilan
28
bab 28 Danar bersitegang dengan ayahnya
29
bab 29 Gendis berharap Danar berubah pikiran
30
bab 30 Lalita ke kantor Danar
31
bab 31 Lalita cemburu
32
bab 32 Ibu Danar curiga
33
bab 33 Danar menyesal
34
bab 34 Danar sakit dan manja
35
bab 35 trauma Danar
36
bab 36 terungkap
37
bab 37 Danar harus dirawat di rumah sakit
38
bab 38 perhatian Danar untuk Gendis
39
bab 39 kedatangan Lalita di rumah sakit
40
bab 40 hati Gendis yang sedikit terbuai
41
bab 41 dokter Indri menemui Gendis
42
bab 42 dua sisi sifat Danar
43
bab 43 pulang
44
bab 44 murkanya ibu Danar
45
bab 45 Danar tidak berubah
46
bab 46 Rencana jahat Danar
47
bab 47 Danar dan Lalita tidak punya perasaan
48
bab 48 Danar mencari cari masalah
49
bab 49 Danar mengantar Gendis
50
bab 50 Danar menyusul Gendis
51
bab 51 program kehamilan
52
bab 52 ke dokter obgyn
53
bab 53 Gendis cemburu
54
bab 54 memberitahu orang tua Danar
55
bab 55 belajar mesra
56
bab 56 ciumam pertama Gendis
57
bab 57 malam pertama yang gagal
58
bab 58 akhirnya Gendis pasrah juga
59
bab 59 ketakutan Gendis
60
bab 60 diajak nonton konser
61
bab 61 bersitegang
62
bab 62 hanya peran
63
bab 63 cemburu tanpa alasan
64
bab 64 sikap yang labil
65
bab 65 hari terakhir bulan madu
66
bab 66 ajari aku jatuh cinta Gendis
67
bab 67 berbincang seru
68
bab 68 mengantar oleh oleh
69
bab 69 Cakra dan Danar bekerja sama
70
bab 70 Gendis hamil
71
bab 71 cek kedokter
72
bab 72 gangguan Lalita
73
bab 73 apakah rasa itu ada
74
bab 74 foto Danar dan Lalita
75
bab 75 penjelasan Danar
76
bab 76 melihat Cakra dan Lalita berdua
77
bab 77 menyelidik Cakra dan Lalita
78
bab 78 Lalita memohon bertemu dengan Gendis
79
bab 79 rencana jahat Lalita dan cakra
80
bab 80 saling percaya
81
bab 81 mengikut permainan
82
bab 82 ancaman Lalita
83
bab 83 Gendis dibawa ke kantor
84
bab 84 bilang cinta saja susah
85
bab 85 pesan dari Cakra
86
bab 86 merayu Gendis
87
bab 87 tunggu aku
88
bab 88 Gendis menangis
89
bab 89 tetap menunggu
90
bab 90 Danar pulang
91
bab 91 aku itu rindu
92
bab 92 kegelisahan Gendis
93
bab 93 pertemuan Danar dan Cakra
94
bab 94 rencana yang gagal
95
bab 95 Cinta Sederhana
96
bab 96 Cakra mendatangi Gendis
97
bab 97 Suasana Baru di Tempat Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!