Bab 6. Pagi

Dinda benar-benar merasa bingung saat ini, dia tidak tahu harus memakai pakaian apa. Pagi ini dia juga harus pergi ke sekolah, lalu bagaimana dengan seragam sekolahnya? apa dia harus libur, tapi bagaimana dengan sekolahnya nanti jika dia libur tanpa alasan? Di saat dia bingung, tiba-tiba saja Daniel mengetuk pintu kamarnya dengan begitu keras hingga membuat Dinda langsung membukanya saat itu juga.

"Ada apa om?" tanya Dinda yang hanya memperlihatkan kepalanya saja di balik pintu kamarnya. Melihat hal itu membuat Daniel merasa heran. Kenapa gadis ini begitu menyebalkan sekali?

"Apa yang kau sembunyikan?" tanya Daniel yang merasa penasaran dengan apa yang dilakukan gadis itu. Tadi malam dia membuat drama dengan tidak bisa menyalakan AC, lalu apa lagi yang dilakukannya pagi ini.

"Hem, nggak apa-apa sih Om. Cuma- ahk..." Dinda berteriak ketika Daniel mendorong pintu kamarnya begitu saja.

Deg!

Jantung Daniel berdegup kencang ketika melihat penampilan Dinda saat ini. Sungguh, dia benar-benar tidak menyangka ternyata gadis ini memiliki tubuh yang cukup seksi menurutnya walau kalah seksi dengan mantan kekasihnya dulu.

Tidak ingin terlihat bahwa dia terpesona dengan tubuh gadis menyebalkan ini, Daniel memilih mengalihkan pembicaraan mereka dan menyuruhnya untuk segera menyiapkan sarapan karena dia akan pergi ke kantor untuk menemui Kevin. "Cepat siapkan sarapan untukku secepatnya! sarapan itu harus sudah siap saat aku selesai berpakaian!" titah Daniel yang langsung pergi meninggalkan Dinda begitu saja. Namun, saat dia sudah berjalan beberapa langkah tiba-tiba saja Dinda menghentikannya.

"Hem, Saya mau sekolah Om. Saya juga nggak tahu jalan mau ke sekolah tuh dari mana. Terus-"

"Itu urusanmu, bukan urusanku! aku sudah membayarmu mahal untuk itu. Jika kau sekolah, itu urusanmu. Tapi saat aku pulang ke rumah, kau sudah harus berada di rumah dan menyiapkan makanan untukku!"

Daniel benar-benar pergi meninggalkan Dinda setelah mengatakan hal itu. Sedangkan Dinda sendiri hanya bisa mendesah pasrah untuk semua ini. Setidaknya dia mendapatkan uang sebesar 300 juta untuk apa yang akan dikerjakannya saat ini. Hari ini biarlah dia bolos sekolah dan menjelaskan pada ibunya bahwa dia akan mulai bekerja dan tidak pulang ke rumah mereka lagi. Dia juga akan membuat buku rekening hari ini agar bisa mendapatkan uang dari Daniel.

Dinda mulai memasak sarapan pagi untuk Daniel. Tidak banyak yang bisa dimasaknya di tempat ini hanya bisa menyajikan nasi goreng dengan telur mata sapi saja karena hanya itu yang tersedia di dalam kulkas. Tak lama setelah Dinda selesai masak Daniel keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan untuk sarapan.

"Duduk dan habiskan sarapanmu! saat aku kembali ke rumah, tempat ini harus sudah bersih dan beres. Kau aku bayar mahal untuk membersihkan tempat ini, jadi lakukan sesuatu dengan baik! Ingat, Jauhkan nanas dari meja makanku karena aku sangat membenci yang namanya nanas dan daging kambing. Gunakan juga bahan-bahan terbaik dan pakai kartu kredit yang ku berikan untukmu."

"Iya om," jawab Dinda dan dia langsung mendapatkan tatapan tajam dari Daniel karena pria itu tidak suka dipanggil om. Dia tidak setua itu hingga bisa dipanggil om begitu saja. Tapi mau bagaimana lagi, bicara dengan gadis kampungan ini sama saja membuat kepalanya sakit, jadi lebih baik dia tidak banyak bicara daripada membuatnya kesal nanti. Setidaknya ada yang bisa dibanggakan dari gadis ini karena masakannya cukup enak dan bisa diterima di lidahnya.

"Cih, sudah kukatakan aku tidak suka dipanggil om tapi kau tetap melakukannya!"

"Jadi harus panggil apa? Tuan Daniel?"

Brak!

Daniel menggebrak meja makannya karena dia paling membenci sebutan tuan-tuan seperti itu dan itu membuat Dinda merasa kaget hingga menjatuhkan sendok dan dipegangnya.

"Kau pikir ini di jaman kerajaan? berhenti membuatku ke sana! sudah mengatakan padamu untuk memanggilku Dane, atau Niel tapi kau tetap saja memanggilku om," gerutu Daniel yang semakin tidak habis pikir dengan Dinda.

"Maaf, tapi gak sopan manggil nama. Lagian om kan-"

"Sudahlah jangan dibahas lagi! Sekarang habiskan makananmu dan aku akan pergi. Kau akan ku antar ke supermarket untuk berbelanja."

"Gak usah deh om. Aku pergi sendiri aja. Mau ke rumah dulu ambil seragam sekolah terus ke bank buat rekening. Kan mau dapet uang 300 juta dari om," tolak Dinda karena memang banyak hal yang harus dilakukannya hari ini.

"Terserah!"

Akhirnya setelah sarapan pagi dengan Dinda Daniel pergi meninggalkan apartemennya karena dia akan pergi ke kantor. Pagi ini dia akan bertemu dengan si b******* Kevin. Dia ingin memberi pelajaran pada laki-laki itu dengan mengirimkannya gadis kampungan seperti Dinda.

Setelah Daniel pergi, Dinda bersiap-siap untuk membersihkan apartemen ini lalu pergi ke rumahnya. Dia akan menjelaskan pada ibunya bahwa dia mulai bekerja dan tidak bisa pulang. Terserah apa yang akan keluarganya katakan tentang dirinya nanti. Setidaknya dia harus mengubah nasib mereka dan juga keluarganya walau harus mengorbankan dirinya. Dinda melakukan semua ini demi mencapai cita-citanya untuk menjadi seorang dokter nantinya. Semoga saja pengorbanan yang tidak sia-sia semua ini. Setelah menyelesaikan pekerjannya, Dinda langsung pergi memesan ojek online untuk pergi ke rumahnya dengan menempuh jarak 30 menit.

"Dinda pulang," ucapnya saat dia sampai di rumah dan di sambut oleh ibunya.

Mendengar suara putrinya membuat ibu Ida langsung menghampiri Dinda yang baru saja pulang. Dia begitu begitu mengkhawatirkan keadaan Dinda sehingga tidak bisa tidur semalaman dan kini dia mulai bisa merasa tenang ketika melihat putri sulungnya pulang ke rumah mereka.

"Kamu dari mana aja Dinda? kenapa nggak pulang? ke mana kamu pergi?" tanya ibu Ida ketika melihat putrinya pulang.

"Dinda capek buk. Dinda cuman mau ngambil seragam aja dan Dinda nggak akan pulang lagi. Dinda mulai bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah saudaranya temen Dinda. Di sana gak ada pembantunya, jadi Dinda mau ambil pekerjaan ini."

"Gak! kamu gak boleh bekerja sebagai pembantu seperti ibu. Biar ibu dan ayah yang bekerja dan kalian tidak boleh bekerja. Kamu masih sekolah dan kamu harus fokus pada kegiatan itu saja bukan malah bekerja seperti ini," tolong ibu Ida. Dia tidak akan membiarkan putrinya bekerja apalagi menjadi pembantu rumah tangga sepertinya. Tidak, dia tidak akan membiarkan anak-anak yang merasakan apa yang dia rasakan.

"Dinda nggak butuh persetujuan dari ibu karena Dinda udah setuju kerja di. Terserah ibu mau setuju apa enggak tapi yang pasti Dinda nggak akan mengubah keputusan yang udah diambil. Setidaknya Dinda bisa dapat uang untuk biaya sekolah Dinda selanjutnya. Kalau mengharapkan ibu sama ayah aja itu rasanya nggak mungkin karena untuk kehidupan kita aja kalian masih kurang, jadi biarkan Dinda kerja. Kalau Dinda kerja Dinda bisa bantu ibu sama ayah. Dinda bisa kasih adek makan ayam, bukan cuma tahu sama tempe setiap hari bahkan kadang cuman pakai garam. Jadi biar Dinda kerja!"

...****************...

Note : Tolong ya, bantu like, komen dan kasih votenya juga. Kalian ini banyak loh yang baca, ribuan, tapi yang like cuma seratus orang 🥺

Tolong kasih semangat ke aku ya ❤️

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

semangat Thor . 😍

2024-03-06

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

iya . sabar Thor . ada waktunya koq. 😲

2024-03-06

0

Vina Napitupulu

Vina Napitupulu

blm bisa komen baru baca blm jelas kali jalan cerita nya

2024-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Gosip
2 Bab 2. Sugar Baby
3 Bab 2. Club'
4 Bab 4. Panasaran
5 Bab 5. Pertama Kali
6 Bab 6. Pagi
7 Bab 7. Supermarket
8 Bab 8. Marah
9 Bab 9. Semi
10 Bab 10. Pusing
11 Bab 11. Pergi
12 Bab 12. Ciuman
13 Bab 13. Berkunjung
14 Bab 14. Sentuhan
15 Bab 15. Mabuk
16 Bab 16. Sadar
17 Bab 17. Sendiri
18 Bab 18. Pulang
19 Bab 19. Biasa
20 Bab 20. Party
21 Bab 21. Kapal Pesiar
22 Bab 22. Masa Lalu
23 Bab 23. Informasi
24 Bab 24. Luar Negeri
25 Bab 25. Memalukan
26 Bab 26. Berita Buruk
27 Bab 27. Marah Besar
28 Bab 28. Bicara
29 Bab 29. Berakhir
30 Bab 30. Keputusan
31 Bab 31. Hidup Baru
32 Bab 32. Perjodohan
33 Bab 33. Pertemuan Keluarga
34 Bab 34. Datang Bertemu
35 Bab 35. Serakah
36 Bab 36. Jepang
37 Bab 37. Memulai
38 Bab 38. Tidak Percaya
39 Bab 39. Terjadi Lagi
40 Bab 40. Panas
41 Bab 41. Rival
42 Bab 42. Jerman
43 Bab 43. Pemilik
44 Bab 44. Perang
45 Bab 45. Kantor
46 Bab 46. Berseteru
47 Bab 47. Perasaan
48 Bab 48. Berita Duka
49 Bab 49. Air Mata
50 Bab 50. Ancaman
51 Bab 51. Kembali
52 Bab 52. Hidup Baru
53 Bab 53. Berita Baru
54 Bab 54. Fitting
55 Bab 55. Berseteru
56 Bab 56. Versus
57 Bab 57. Marah
58 Bab 58. Hancur
59 Bab 59. Makam
60 Bab 60. Hari Pernikahan
61 Bab 61. Janji Kita
62 Bab 62. Keributan
63 Bab 63. Malam Pertama
64 Bab 64. Perang di mulai
65 Bab 66. Lemas
66 Bab 67. Ending
67 King Mafia Jatuh Cinta
68 Baru
69 Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
70 Hot Affair With Ipar
71 Scandal
72 Keluarga Gesrek
73 Oh My Baby
74 Baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1. Gosip
2
Bab 2. Sugar Baby
3
Bab 2. Club'
4
Bab 4. Panasaran
5
Bab 5. Pertama Kali
6
Bab 6. Pagi
7
Bab 7. Supermarket
8
Bab 8. Marah
9
Bab 9. Semi
10
Bab 10. Pusing
11
Bab 11. Pergi
12
Bab 12. Ciuman
13
Bab 13. Berkunjung
14
Bab 14. Sentuhan
15
Bab 15. Mabuk
16
Bab 16. Sadar
17
Bab 17. Sendiri
18
Bab 18. Pulang
19
Bab 19. Biasa
20
Bab 20. Party
21
Bab 21. Kapal Pesiar
22
Bab 22. Masa Lalu
23
Bab 23. Informasi
24
Bab 24. Luar Negeri
25
Bab 25. Memalukan
26
Bab 26. Berita Buruk
27
Bab 27. Marah Besar
28
Bab 28. Bicara
29
Bab 29. Berakhir
30
Bab 30. Keputusan
31
Bab 31. Hidup Baru
32
Bab 32. Perjodohan
33
Bab 33. Pertemuan Keluarga
34
Bab 34. Datang Bertemu
35
Bab 35. Serakah
36
Bab 36. Jepang
37
Bab 37. Memulai
38
Bab 38. Tidak Percaya
39
Bab 39. Terjadi Lagi
40
Bab 40. Panas
41
Bab 41. Rival
42
Bab 42. Jerman
43
Bab 43. Pemilik
44
Bab 44. Perang
45
Bab 45. Kantor
46
Bab 46. Berseteru
47
Bab 47. Perasaan
48
Bab 48. Berita Duka
49
Bab 49. Air Mata
50
Bab 50. Ancaman
51
Bab 51. Kembali
52
Bab 52. Hidup Baru
53
Bab 53. Berita Baru
54
Bab 54. Fitting
55
Bab 55. Berseteru
56
Bab 56. Versus
57
Bab 57. Marah
58
Bab 58. Hancur
59
Bab 59. Makam
60
Bab 60. Hari Pernikahan
61
Bab 61. Janji Kita
62
Bab 62. Keributan
63
Bab 63. Malam Pertama
64
Bab 64. Perang di mulai
65
Bab 66. Lemas
66
Bab 67. Ending
67
King Mafia Jatuh Cinta
68
Baru
69
Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
70
Hot Affair With Ipar
71
Scandal
72
Keluarga Gesrek
73
Oh My Baby
74
Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!