Bab 5. Pertama Kali

Ibunya meminta pada suaminya untuk mencari putri sulung mereka. Sudah sejak siang tadi Dinda tidak pulang ke rumah makan sampai saat ini sudah jam 10 malam pun dia belum pulang sebagai seorang ibu, dia pasti sangat memikirkan keadaan putrinya.

"Ayo mas, cari Dinda. Sudah jam segini tapi Dinda belum juga pulang. Aku khawatir dengan keadaan putri kita," ucap ibunya Dinda yang sangat mengkhawatirkan keadaan putrinya. Bagaimana pun perasaanmu sebagai seorang ibu tidak bisa dibohongi. Dia takut mereka semua akan menyesal nantinya.

"Tapi ke mana kita akan mencarinya? nomor ponselnya tidak aktif dan kita juga tidak memiliki nomor ponsel teman-temannya. Bahkan yang lebih parahnya lagi kita tidak mengetahui siapa saja teman-teman anak kita." jelas ayahnya. Bukan dia tidak merasakan hal yang sama. Sebagai seorang ayah dia juga merasa kekhawatiran yang sangat luar biasa pada Putri mereka. Terlebih lagi dia sadar bahwa dia tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk anak-anaknya bukan hanya dengan Dinda saja.

Mendengar apa yang suaminya katakan membuat ibu Dinda semakin merasa khawatir. Kenapa saat ada teman-temannya Dinda datang tadi dia juga tidak bertanya siapa mereka dan bahkan dia mencurigai putrinya sendiri.

"Sekarang bilang sama aku, kenapa Dinda bisa pergi dari rumah? apa kalian berdua bertengkar?" dengan lesu ibu Ida menjawabnya. Dia memang bertengkar dengan Dinda tadi siang karena uang yang Dinda bawa untuk melunasi hutang kontrakan mereka.

"Tadi Dinda datang dan membawa uang sebesar 2 juta untuk membayar tunggakan kontrakan kita. Aku tanya dari mana dia mendapatkan uang itu dan dia mengatakan bahwa dia mendapatkannya dari teman-temannya. Aku bertanya seperti sedang menuduhnya, jadi dia marah dan memilih pergi dari rumah. Dia mengatakan bahwa dia lelah selalu saja dituduh seperti ini." jelas ibu Ida. Ayah Ardan hanya bisa menghela nafasnya frustrasi. Dia tidak ingin menyalahkan istrinya karena sebagai seorang suami seharusnya dia yang bisa bertanggung jawab pada seluruh keluarganya tapi tidak, karena istrinya juga bekerja untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

"Sudah, jangan menangis lagi. Berdoa saja supaya Dinda cepat pulang. Maaf, bukan aku tidak ingin mencari Dinda, hanya saja memang kita tidak tahu kemana kita akan mencarinya. Bersabarlah, dan aku juga meminta maaf atas ketidakberdayaan aku sebagai kepala keluarga yang tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga kita hingga membuat kamu harus membantuku untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga kita." ucap ayah Ardan. Sebagai kepala keluarga dia sangat menyesal dengan ketidakberdayaannya sebagai pemimpin di keluarganya. Seharusnya dia bisa memberikan kehidupan yang layak untuk anak dan istrinya, tapi dia tidak bisa melakukan semua itu.

"Sudahlah, sekarang ayo tidur. Percayalah jika Dinda akan pulang besok."

***

Sedangkan di apartemen Daniel, Dinda masih tidak bisa meminjamkan matanya setelah mengetahui apa yang harus dilakukannya saat ini. Bukannya tidur Dinda malah tidak bisa melakukannya. Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Dinda merasakan tempat tidur yang sangat empuk seperti ini. Tidak hanya itu saja bahkan kamar ini saja jauh lebih besar dari rumah kontrakan mereka yang sebulan sejuta itu.

"Ya ampun, ini gimana cara nyalain ac-nya? mana ini gerah banget lagi," ucap Dinda yang merasa kepanasan karena dia tidak tahu bagaimana cara menghidupkan AC yang berada di ruangan ini. Bertanya dengan kedua temannya juga tidak mungkin karena mereka tidak bisa dihubungi dan lebih tidak mungkin lagi jika dia memanggil Daniel pemilik tempat ini untuk menyalakan AC miliknya. Entahlah, Dinda tidak tahu harus melakukan apa saat ini yang jelas dia mengambil jalan pintas dan tidur di ruang tamu saja. Setidaknya itu jauh lebih baik karena dia merasa di sana cukup dingin.

Dinda keluar dari kamarnya dan membawa bantal serta selimut miliknya. Dia sudah memutuskan bahwa akan tidur ruang tamu saja malam ini dan besoknya dia akan bertanya pada teman-teman yang bagaimana cara menyalakan benda pendingin ruangan tersebut.

Baru saja dia hendak merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata tiba-tiba saja dia sudah mendengar suara pria pemilik tempat ini. Ya Daniel bertanya padanya apa yang sedang dilakukannya di ruangan tamu seperti ini.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Daniel ketika melihat Dinda yang berada di ruang tamu dengan membawa bantal. Jangan bilang jika gadis itu ingin tidur di depan tv.

"Maaf Om, aku nggak ngerti cara ngidupin AC di kamar jadi aku mau tidur di sini aja deh. Lagian ini juga udah lebih dari cukup bagi aku." ucap Dinda karena memang dia merasa tempat ini saja sudah lebih dari cukup baginya.

Daniel ingin sekali berteriak dengan kencang saat ini ketika mendengar jawaban dari Dinda. Gadis itu mengatakan bahwa dia tidak bisa menghidupkan dan bahkan dia tidak tahu cara menyalakan AC. Entah gadis seperti apa yang Kevin kirimkan untuknya.

"Astaga! di mana kau tinggal selama ini ha? apa kau tinggal di hutan? bahkan cara menghidupkan AC saja kalau tidak tahu caranya lalu apa yang bisa kau lakukan?" tanya Daniel dengan begitu frustrasi. Sungguh, dia benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Bagaimana bisa ada gadis sekampungan dan sebodoh ini. Rasanya ingin sekali Daniel menenggelamkan Kevin di dalam Palung Mariana untuk meluapkan kekesalan hatinya saat ini.

"Kau memiliki ponsel walau ponselmu itu sudah jadul. Kau bisa mencari tahunya di internet. Lalu apa masalahnya lagi?" tanya Daniel yang mulai tersulut emosinya.

"Hehehe, gak ada kuota om. Belum beli voucher."

"What?" pekik Daniel yang semakin tidak percaya dengan ini semua. Sungguh, besok dia akan bertemu dengan Kevin dan meluapkan kekesalan hatinya saat ini. Bisa-bisanya dia mengirimkan gadis yang seperti ini untuknya. Jangankan tertarik menyentuhnya, melihatnya yang begitu kampungan saja sudah membuat Daniel sakit kepala. Dia juga tidak yakin jika gadis ini bisa memuaskannya. Entahlah, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya lagi saat ini.

"Kau, astaga! bagaimana cara aku menjelaskan kepadamu? di rumah ini memiliki wi-fi dan kau bisa memakainya sepuasmu. Kau hanya tinggal menghidupkan wi-fi mu saja dan langsung tersambung. Aku tidak percaya dengan ini. Kau masih memakai voucher untuk internet? Astaga, bagaimana jika kau pergi ke Jerman? Kau bahkan hanya tinggal menyalakan ponselmu di setiap sudut Kota dan langsung bisa mengakses jaringan internet! Ya Tuhan, apa ini?" tanya Daniel yang semakin di kuasai oleh rasa kesalnya terhadap Dinda ini.

"Sekarang masuk ke kamarmu dan kau bisa menekan tombol on untuk menyalakan ac-nya. Kau bisa mengatur berapa suhu yang kau inginkan! Dasar bodoh!" umpat Daniel pada Dinda.

Terpopuler

Comments

koen

koen

katanya dapat bea siswa ?
seharusnya pintar dong
remote AC pastilah ada ON/Off nya
"dramatisir banget nih kamu thor"

hehehee

2024-11-06

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

Daniel..santai nanti darah tinggi 🤭😂Dinda kan masih asli.. hehe 😂😍

2024-03-06

1

Idahas

Idahas

ngakak

2023-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Gosip
2 Bab 2. Sugar Baby
3 Bab 2. Club'
4 Bab 4. Panasaran
5 Bab 5. Pertama Kali
6 Bab 6. Pagi
7 Bab 7. Supermarket
8 Bab 8. Marah
9 Bab 9. Semi
10 Bab 10. Pusing
11 Bab 11. Pergi
12 Bab 12. Ciuman
13 Bab 13. Berkunjung
14 Bab 14. Sentuhan
15 Bab 15. Mabuk
16 Bab 16. Sadar
17 Bab 17. Sendiri
18 Bab 18. Pulang
19 Bab 19. Biasa
20 Bab 20. Party
21 Bab 21. Kapal Pesiar
22 Bab 22. Masa Lalu
23 Bab 23. Informasi
24 Bab 24. Luar Negeri
25 Bab 25. Memalukan
26 Bab 26. Berita Buruk
27 Bab 27. Marah Besar
28 Bab 28. Bicara
29 Bab 29. Berakhir
30 Bab 30. Keputusan
31 Bab 31. Hidup Baru
32 Bab 32. Perjodohan
33 Bab 33. Pertemuan Keluarga
34 Bab 34. Datang Bertemu
35 Bab 35. Serakah
36 Bab 36. Jepang
37 Bab 37. Memulai
38 Bab 38. Tidak Percaya
39 Bab 39. Terjadi Lagi
40 Bab 40. Panas
41 Bab 41. Rival
42 Bab 42. Jerman
43 Bab 43. Pemilik
44 Bab 44. Perang
45 Bab 45. Kantor
46 Bab 46. Berseteru
47 Bab 47. Perasaan
48 Bab 48. Berita Duka
49 Bab 49. Air Mata
50 Bab 50. Ancaman
51 Bab 51. Kembali
52 Bab 52. Hidup Baru
53 Bab 53. Berita Baru
54 Bab 54. Fitting
55 Bab 55. Berseteru
56 Bab 56. Versus
57 Bab 57. Marah
58 Bab 58. Hancur
59 Bab 59. Makam
60 Bab 60. Hari Pernikahan
61 Bab 61. Janji Kita
62 Bab 62. Keributan
63 Bab 63. Malam Pertama
64 Bab 64. Perang di mulai
65 Bab 66. Lemas
66 Bab 67. Ending
67 King Mafia Jatuh Cinta
68 Baru
69 Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
70 Hot Affair With Ipar
71 Scandal
72 Keluarga Gesrek
73 Oh My Baby
74 Baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1. Gosip
2
Bab 2. Sugar Baby
3
Bab 2. Club'
4
Bab 4. Panasaran
5
Bab 5. Pertama Kali
6
Bab 6. Pagi
7
Bab 7. Supermarket
8
Bab 8. Marah
9
Bab 9. Semi
10
Bab 10. Pusing
11
Bab 11. Pergi
12
Bab 12. Ciuman
13
Bab 13. Berkunjung
14
Bab 14. Sentuhan
15
Bab 15. Mabuk
16
Bab 16. Sadar
17
Bab 17. Sendiri
18
Bab 18. Pulang
19
Bab 19. Biasa
20
Bab 20. Party
21
Bab 21. Kapal Pesiar
22
Bab 22. Masa Lalu
23
Bab 23. Informasi
24
Bab 24. Luar Negeri
25
Bab 25. Memalukan
26
Bab 26. Berita Buruk
27
Bab 27. Marah Besar
28
Bab 28. Bicara
29
Bab 29. Berakhir
30
Bab 30. Keputusan
31
Bab 31. Hidup Baru
32
Bab 32. Perjodohan
33
Bab 33. Pertemuan Keluarga
34
Bab 34. Datang Bertemu
35
Bab 35. Serakah
36
Bab 36. Jepang
37
Bab 37. Memulai
38
Bab 38. Tidak Percaya
39
Bab 39. Terjadi Lagi
40
Bab 40. Panas
41
Bab 41. Rival
42
Bab 42. Jerman
43
Bab 43. Pemilik
44
Bab 44. Perang
45
Bab 45. Kantor
46
Bab 46. Berseteru
47
Bab 47. Perasaan
48
Bab 48. Berita Duka
49
Bab 49. Air Mata
50
Bab 50. Ancaman
51
Bab 51. Kembali
52
Bab 52. Hidup Baru
53
Bab 53. Berita Baru
54
Bab 54. Fitting
55
Bab 55. Berseteru
56
Bab 56. Versus
57
Bab 57. Marah
58
Bab 58. Hancur
59
Bab 59. Makam
60
Bab 60. Hari Pernikahan
61
Bab 61. Janji Kita
62
Bab 62. Keributan
63
Bab 63. Malam Pertama
64
Bab 64. Perang di mulai
65
Bab 66. Lemas
66
Bab 67. Ending
67
King Mafia Jatuh Cinta
68
Baru
69
Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
70
Hot Affair With Ipar
71
Scandal
72
Keluarga Gesrek
73
Oh My Baby
74
Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!