Setelah menerima telepon dari asistennya tuan William segera bergegas ke rumah sakit dan tak lupa pula ia menghubungi Rosa istrinya.
Sampai di rumah sakit banyak kalangan dokter dan perawat yang menunduk hormat padanya dan ia hanya membalas dengan anggukan kemudian terus berjalan kearah ruangan cika di rawat.
Tuan William sampai di depan ruangan cika dan sudah di sambut oleh Reza asistennya.
Silahkan masuk Tuan, gadis itu bernama cika. 'kata Reza
Bukankah sudah ku beritahu reza, kalau di luar kantor kamu anakku, jadi jangan memanggil ku tuan, ingat itu. 'kata william yang memang sudah menganggap reza anaknya karena kedua orang tua reza telah meninggal dan mereka merupakan sahabat dari tuan William.
Baiklah ayah, silahkan masuk. 'kata reza dan tersenyum
Tuan William segera masuk dan melihat ke arah cika.
Syukurlah kamu sudah sadar nak. 'Kata tuan Willim
Iya Alhamdulillah Tuan. 'kata cika
Hei, jangan memanggil ku tuan nak, panggil saja aku Ayah karena mulai dari saat kau menolong ku aku sudah menganggap mu anak ku sendiri walau kau sudah memiliki orang tua tersendiri. 'kata william
Mendengar kata orang tua cika menunduk dalam dan tiba-tiba air matanya jatuh. William yang menyadari itu pun kembali bertanya pada cika.
Mengapa kau menangis nak, apa kau tidak suka jika aku menganggap mu anak?. 'tanya william
Saya menangis karena mengingat kedua orang tua saya tuan, dan maaf saya belum bisa memanggil anda dengan sebutan ayah. 'kata cika
Baiklah cika jika itu keinginan mu, tapi dimana rumah mu nak, supaya saya menyuruh reza untuk menjemput kedua orang tua mu, mereka pasti khawatir dengan mu yang tidak pulang selama 4 hari ini. 'kata william.
Cika masih menangis dan menjawab pertanyaan william.
Kedua orang tua saya sudah meninggal tuan. 'Jawab cika
Maafkan saya nak, saya tidak tahu jika kedua orang tua mu sudah tiada. 'kata william yang merasa semakin iba dan semakin menyayangi gadis baik yang ada di hadapannya.
Tidak apa-apa tuan. 'kata cika
Tak lama kemudia Rosa datang dan langsung menghampiri cika yang masih menangis dan bertanya tentang suasana yang ada dalam ruangan itu. Dan Reza pun menceritakan semuanya, mendengar penjelasan reza Rosa langsung memeluk cika.
Anggaplah kami kedua orang tua mu nak. 'kata rosa masih dengan memeluk Cika
Cika pun merasa nyaman dalam pelukan Rosa dan ia merasakan pelukan hangat seperti saat ibunya memeluknya.
Bagaimana cika, apakah kau mau menjadi anak kami. 'Tanya william pada cika
Cika hanya menjawab dengan anggukan dan mereka yang ada dalam ruangan itu tersenyum bahagia.
*************
Hari ini cika sudah di bolehkan untuk pulang oleh dokter dan ia akan pulang di jemput oleh Reza, William dan Rosa.
Ayo sayang kita pulang. 'ajak rosa pada cika
Ayo ma. 'kata cika.
Dalam perjalanan mereka terus berbincang panjang kali lebar. cika yang menyadari itu bukan jalan arah pulang untuk ke rumahnya pun bertanya.
Ma, sepertinya ini bukan jalan pulang untuk kerumah ku deh. 'kata cika
Mendengar itu Rosa dan William tersenyum kemudian william lah yang menjawab pertanyaan Cika.
Ini memang bukan ke arah jalan rumah lama mu sayang, bukan kah kau sudah menjadi anak kami, tentu kau akan tinggal dengan kami di rumah batu mu. 'Kata william.
Tapi Ayah... Belum sempat cika menjawab Rosa sudah memotong perkataannya.
Bukankah seharusnya Orang tua dan anak tinggal bersama sayang. 'Kata rosa sambil mengelus lembut kepala cika yang di tumbuhi rambut yang begitu indah.
Cika hanya bisa pasrah dengan keputusan kedua orang tua barunya.
*
*
*
Bersambung.....
***Hallo para Reader ini karya pertama ku mohon saran dan kritiknya yang bersifat membangun yah, Maaf juga kalau ceritanya ngak jelas dan banyak salahnya🙏
Semoga Kalian Suka Deh Sama Cerita Ku Ini♥️
Bantu Like Komen Vote dan Jangan lupa Tambah Ke favorit yah reader😉***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Cerita Emmilia
visualnya aya athor 😁
2022-03-11
0
Andayani Ahmat
seru
2021-10-28
0
Defour Boy
,$s0⁹x ccccccccccc
2021-02-19
0