BERSIAPLAH KALIAN SEMUA!!

“Elle!” Rafael yang tak menyerah dengan keinginannya untuk membawa Mirelle kembali pulang ke Munich. Ia akan pulang dan meninggalkan misi kemanusiaan ini, demi berada di samping Mirelle.

Mirelle yang mendengar namanya dipanggil, kembali menghela nafasnya. Ia menghentikan langkahnya kemudian memutar tubuhnya dan menatap Rafael dengan kacamata hitam yang masih terpasang di wajahnya.

“Ada yang bisa saya bantu, Dok?” tanya Mirelle.

“Elle, berapa kali kukatakan agar jangan formal padaku. Kamu mau ke mana?”

“Saya harus bekerja, Dok. Kalau tidak ada yang penting, saya permisi dulu.”

“Elle! Berhenti atau aku akan menculikmu saat ini juga!” ancam Rafael.

Namun bukan Mirelle Kyler jika ia takut dengan ancaman Rafael. Mungkin dulu ia akan senang sekali jika Rafael menculiknya, hingga ia bisa berduaan dengan pria yang ia cintai itu. Namun saat ini, tak ada ketakutan sama sekali di dalam diri Mirelle.

Mirelle membuka kacamata hitamnya dan menatap Rafael. Jantung Rafael seakan ingin melompat keluar ketika melihat tatapan mata Mirelle.

“Lakukan saja jika anda bisa, Dok,” Mirelle memutar tubuhnya kemudian melangkah menjauh.

“Elle! Mirelle Kyler!” Rafael melangkah mendekati Mirelle. Ia langsung menarik tangan Mirelle kemudian berniat memanggul tubuh Mirelle.

Bughhh

Mirelle memutar balik semuanya hingga kini justru Rafael yang terjatuh.

“Arghhhh …,” Rafael meringis sakit ketika bagian belakang tubuhnya menghantam ke atas tanah. Jas putihnya otomatis berubah warna.

Mirelle menghela nafasnya kemudian menarik tangan Rafael agar pria itu bangkit, “jangan pernah sekalipun memaksakan kehendakmu, Dokter Rafael. Anda tidak memiliki kekuasaan apapun atas diriku.”

Rafael diam dan untuk kesekian kalinya ia hanya bisa menatap kepergian Mirelle.

Beberapa saat kemudian,

Setelah siap dengan peralatan yang mereka butuhkan, Mirelle, Xena, dan Snake bergegas pergi. Hal itu tentu terus diperhatikan oleh Rafael. Ia seakan tak mau jika Mirelle hilang dari pandangannya.

“Kamu sudah siap, Elle?” tanya Snake.

“Siap! Aku bahkan sudah siap mendandani kalian dengan keahlian meriasku,” goda Mirelle yang membuat Xena dan Snake tertawa.

Dari kejauhan, Rafael memperhatikan ketiganya yang tertawa bersama.

“Mengapa kamu tak pernah tertawa lagi jika berada di dekatku, Elle?” batin Rafael.

Rafael menghela nafasnya pelan dan akhirnya melihat Mirelle sudah menghilang dari pandangannya.

**

“Elle!” Snake berteriak saat melihat wajahnya di cermin.

Mirelle kembali tertawa saat ia merias kedua rekan kerjanya. Mirelle berhasil menyulap dirinya serta kedua rekannya terlihat berbeda.

“Bagaimana? Berbeda kan? Aku jamin mereka tak akan mengenali kalian,” ucap Mirelle.

“Tapi ini …”

“Kalian benar benar terlihat seperti salah satu dari mereka. Aku sudah memperhatikan mereka dengan detail kemarin dan mengambil contoh wajah mereka,” lanjut Mirelle.

Snake menghela nafasnya, “kalau begitu kita harus melanjutkan perjalanan kita.”

“Tapi komandan sudah mengetujui rencana kita kan?” tanya Xena.

“Hmm,” ucap Snake menganggukkan kepalanya, “tapi ia ingin kita sangat berhati hati. Komandan berharap dengan rencana kita ini, maka pemberontakan akan segera berakhir.”

“Baiklah, kita pergi sekarang kalau begitu. Aku tidak sabar melihat wajah para pemberontak itu,” ucap Mirelle. Ia memasukkan semua alat make-up nya kembali ke dalam tas.

“Ayo.”

Snake, Xena, dan Mirelle pun melanjutkan perjalanan mereka. Mereka membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan, dengan menggunakan kaki mereka. Kini mereka sedang bersembunyi di balik pohon dan memastikam keadaan sekitar.

“Kita berpencar!” ucap Xena.

“Apa tidak lebih baik kita bersama sama?” tanya Snake.

“Dengan berpencar, kita tak terlihat mencurigakan,” ucap Xena menatap Snake.

“Baiklah, kamu ke sana dan aku akan ke depan. Elle, kamu di sini dulu dan tunggu tanda dari kami,” perintah Snake.

“Tapi …”

“Lindungi kami, mengerti?!”

“Baik, Kak,” mau tak mau akhirnya Mirelle mengikuti perintah Snake. Ia tak ingin rencana ini gagal hanya karena kesalahannya yang tidak patuh. Bagaimana pun juga, Snake dan Xena adalah seniornya.

Mirelle langsung mengeluarkan senapan laras panjangnya dan mulai mengatur posisinya. Ia memperhatikan Snake dan Xena yang akan masuk ke dalam camp para pemberontak. Jantungnya sedikit berdebar melihat kedua rekan kerjanya harus pergi tanpa dirinya.

“Aku akan memastikam kalian selamat,” gumam Mirelle. Ia mulai mengintip dari selongsong teropong yang ada pada senapannya.

Mirelle memperhatikan setiap titik di dalam camp tersebut, hingga akhirnya ia melihat seorang pria yang tampak begitu dihormati. Ke mana pun ia berjalan, pasti semua langsung memberi hormat.

“Dia lah target utamanya,” ucap Mirelle bermonolog sendiri.

Tak hanya sebuah senapan, Mirelle menempatkan tiga buah senapan di hadapannya, dengan sudut tertentu yang tentu saja ia gunakan untuk melindungi rekan nya, serta membidik target utama.

Di camp pemberontak,

“Kalian segera kemarilah!” perintah pemimpin pemberontak itu. Ia meminta mereka masuk ke dalam sebuah rumah yang terbuat dari bata, yang menjadi satu satunya bangunan yang terlihat kokoh di sana.

Para pemberontak itu pun masuk ke dalam rumah tersebut dan hal itu dimanfaatkan oleh Snake dan Xena untuk segera berbaur dengan para pemberontak.

Namun baru beberapa saat Snake dan Xena memasuki area camp tersebut, tiba tiba saja mereka dikepung dari berbagai arah. Snake dan Xena yang begitu kaget pun langsung mengeluarkan senjatanya.

“Tangkap mereka!” Pemimpin pemberontakan tersebut langsung memberi perintah dengan tegas, “lihatlah, kita berhasil menangkap kunci kegagalan kita beberapa minggu belakangan ini.”

Pemimpin pemberontakan itu tertawa dengan keras. Tuba tiba saja sebuah peluru mengenai kakinya, membuat suasana menjadi ricuh.

“Mereka masih memiliki rekan! Cepat cari dan bawa mereka ke ruang eksekusi dan kunci mereka di sana!” Pemimpin pemberontak tersebut memberi perintah lagi, meski ia merasa kesakitan dengan sebuab tembakan yang mengenai kakinya.

Pemimpin tersebut langsung dibawa masuk ke dalam rumah untuk diobati dan mendapat perlindungan. Sementara itu Mirelle yang melihat apa yang terjadi pada Snake dan Xena pun mulai menyusun rencana seorang diri untuk membebaskan kedua rekannya.

*****

Mirelle memasang beberapa bom di tubuhnya. Ia merakit beberapa bom dengan daya ledak sedang. Ia juga mengambil granat dan beberapa senapan. Ia akan menyusul kedua rekannya dan menyelamatkan mereka.

“Aku harus berhati hati, kalau tidak maka kamu bertiga akan mati di tangan pemberontak. Hal itu tentu akan menjadi pekerjaan yang sia sia,” gumam Mirelle. Ia tak akan membiarkan komandan mereka kecewa.

Dengan mengendap, Mirelle memasuki areacamp pemberontak. Ia bersembunyi di balik tenda dan memperhatikan gerak gerik mereka. Ia mengambil salah satu granat yang ia bawa, lalu dengan lemparan yang agak jauh, granat tersebut berhasil mendarat di area dapur camp tersebut dan …

Duarrrr

Para pemberontak berhamburan dan mereka mulai bersiap dengan senjata mereka masing masing.

“Mereka menyerang, mereka menyerang!!” teriak salah seorang dari mereka.

“Apa kamu sudah menemukan rekan mereka?”

“Belum, Bos! Tapi kami tetap mencarinya.”

“Cepatlah, sepertinya masih banyak rekan mereka di luar sana. Ingat! Jangan biarkan mereka keluar,” pemimpin pemberontak itu memberikan wejangan pada anggota kelompoknya agar menjaga sandera mereka.

Mirelle yang mendengar itu dari tempat persembunyiannya, kembali bersiap dengan granat lainnya. Ia kembali melemparkannya dan kini mengenai sebuah kendaraan yang biasa mereka gunakan untuk mobilisasi.

Duarrrr

“Siallannn!!!” teriak pemimpin pemberontak tersebut saat melihat kekacauan itu.

Ia brrdecak kesal dan terus mengumpat.

“Keluarkan kedua sandera itu, sepertinya mereka berdua akan lebih baik jika langsung di eksekusi,” ucap pemimpin tersebut.

Deghhh

Jantung Mirelle berdetak dengan cepat saat mendengar itu. Ia tak rela jika Snake dan Xena harus matii begitu saja. Mirelle yang sudah mengetahui posisi tenda di mana Xena dan Snake ditempatkan, langsung bergerak cepat. Kini ia melemparkan dua buah granat sekaligus ke dua tempat yang berlawanan arah, setelahnya ia langsung masuk ke dalam tenda.

Dorrr dorrr

Menggunakan senapan berperedam, Mirelle menembaki para pemberontak. Mata Snake dan Xena yang menangkap keberadaan Mirelle setelah gadis itu membuka penutup mata yang dipakaikan pada mereka pun membulat.

“Cepat keluar dari sini, Kak!” perintah Mirelle.

“Elle!” teriak Snake.

“Cepatlah!!” Ujar Mirelle, “larilah ke pohon paling besar di sebelah utara. Aku menyimpan senjata dan persediaan granat di sana.”

Snake dan Xena menganggukkan kepalanya kemudian langsung keluar dari tenda. Mirelle juga melakukan hal yang sama, tapi ia hanya diam melihat kepergian kedua rekannya.

Mirelle langsung diam di sana dan menyiapkan bom yang tadi sudah ia siapkan di tubuhnya. Ia merakit kembali dengan cepat. Bom yang tadinya memiliki daya ledak sedang, kini sudah menjadi satu dengan daya ledak yang jauh lebih besar.

“Bersiaplah kalian semua!” teriak Mirelle sambil membawa bom tersebut ke bagian bangunan yang menjadi tempat di mana pemimpin pemberontak itu berada.

🧡🧡🧡

Terpopuler

Comments

MPit Mpit MPit

MPit Mpit MPit

hoooofffttt deg degan akuh thorrrr..akuh punya vote 1 akuh layangkan padamuhhh Thor...

2024-05-01

1

Emn Sc

Emn Sc

seru

2024-05-08

0

arny

arny

udah pikun keknya nih Rafael🤔

2024-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 MBS (1) - PROLOG - HARUS MENYERAH?
2 SEJAK KAPAN?
3 TAK AKAN ADA YANG MENGGANGGUMU
4 MEMBUATMU BERTEKUK LUTUT
5 AKU INGIN SENDIRI
6 TAK MEMBUTUHKAN PRIA
7 MENUNGGU HARI INI
8 SAYA!
9 MEMPERHATIKAN
10 BISAKAH KITA BICARA?
11 LEDAKAN
12 AKU MENDAPATKANMU!
13 AKU SUDAH BERUBAH
14 KERAS KEPALA
15 SUDAH PERGI
16 MENGEJAR KEKASIHKU
17 JALAN YANG KUPILIH
18 MEMBUTUHKAN BANTUAN
19 TINDAKAN GEGABAH
20 BERSIAPLAH KALIAN SEMUA!!
21 PASUKAN KHUSUS
22 SAATNYA BERISTIRAHAT
23 MIRELLE KYLER!!
24 IA MASIH SAMA
25 MENJAGAMU
26 DATANG UNTUK MENJEMPUTMU
27 KINI GILIRANKU
28 SEPERTI INI RASANYA
29 DI MANA RAFAEL?
30 AKU MERINDUKANMU
31 ALASAN KAMU PULANG
32 AKU PULANG
33 PEMERIKSAAN
34 TAK DIMAAFKAN!
35 TERAPI SELESAI
36 KANSELIR
37 TERSEREMPET PELURU
38 KITA PERGI DARI SINI
39 AKU MEMAAFKANMU
40 BERHENTI MENJADI DOKTER
41 MASIH BISA TERSENYUM
42 SENDIRIAN
43 SUDAH KELUAR
44 TAK AKAN LAMA
45 BERSEDIA DATANG
46 MENJAGA
47 BERDIRI DI SAMPINGKU
48 KAMU AKAN JATUH CINTA
49 BERADA DI SEKELILINGKU
50 MENGAMBIL KEPUTUSAN
51 MENEMUKAN DONOR
52 MENJADI WANITA YANG KUAT
53 ADA SAHABATMU
54 I’M SO SORRY
55 PENGLIHATAN YANG KEMBALI
56 MAKAN MALAM BERSAMA
57 LEBIH CEPAT!
58 PILIHAN
59 JANGAN BERBOHONG
60 MENYIMPAN RASA CINTA
61 BAGAIMANA?
62 HARUS MENUNGGUKU
63 HANYA AKU
64 HANYA MENGINGINKAN MIRELLE
65 JANGAN TERTEMBAK
66 AKU CEMBURU
67 SUAMI YANG PENURUT
68 I LOVE YOU
69 MINTA DIA DATANG
70 JANGAN BODOH!
71 SUDAH TERLALU KUAT
72 AKAN SELALU BAHAGIA
73 CINTA DAN CEMBURU
74 HAMIL
75 TATAPLAH AKU TERUS
76 DEMI KEBAIKANMU
77 DI MANA KAMU, ELLE?
78 MENCARIMU SEJAK DULU
79 I LOVE YOU
80 TAK TERSAMBUNG
81 HAPPY BIRTHDAY
82 AKU MASIH NORMAL!
83 KEBAHAGIAAN
84 RESEPSI
85 TAK AKAN MENDAPATKAN APAPUN
86 PASUKAN?
87 MENGUASAI BENTENG
88 KANTOR POLISI
89 KEKASIH?
90 KEKACAUAN LAGI
91 KEMBALI BEKERJA
92 MENGIKUTI LANGKAH
93 JANGAN PERGI
94 ADA APA SEBENARNYA DENGANKU?
95 DALAM MIMPIMU!
96 MEMINTA SATU HAL PADAMU
97 MENGUNJUNGI YASA
98 SAHABAT RASA SAUDARA
99 DOAKU DIKABULKAN
100 MILIK YASA
101 TERIMA KASIH [ E N D ]
102 NOVEL BARU
Episodes

Updated 102 Episodes

1
MBS (1) - PROLOG - HARUS MENYERAH?
2
SEJAK KAPAN?
3
TAK AKAN ADA YANG MENGGANGGUMU
4
MEMBUATMU BERTEKUK LUTUT
5
AKU INGIN SENDIRI
6
TAK MEMBUTUHKAN PRIA
7
MENUNGGU HARI INI
8
SAYA!
9
MEMPERHATIKAN
10
BISAKAH KITA BICARA?
11
LEDAKAN
12
AKU MENDAPATKANMU!
13
AKU SUDAH BERUBAH
14
KERAS KEPALA
15
SUDAH PERGI
16
MENGEJAR KEKASIHKU
17
JALAN YANG KUPILIH
18
MEMBUTUHKAN BANTUAN
19
TINDAKAN GEGABAH
20
BERSIAPLAH KALIAN SEMUA!!
21
PASUKAN KHUSUS
22
SAATNYA BERISTIRAHAT
23
MIRELLE KYLER!!
24
IA MASIH SAMA
25
MENJAGAMU
26
DATANG UNTUK MENJEMPUTMU
27
KINI GILIRANKU
28
SEPERTI INI RASANYA
29
DI MANA RAFAEL?
30
AKU MERINDUKANMU
31
ALASAN KAMU PULANG
32
AKU PULANG
33
PEMERIKSAAN
34
TAK DIMAAFKAN!
35
TERAPI SELESAI
36
KANSELIR
37
TERSEREMPET PELURU
38
KITA PERGI DARI SINI
39
AKU MEMAAFKANMU
40
BERHENTI MENJADI DOKTER
41
MASIH BISA TERSENYUM
42
SENDIRIAN
43
SUDAH KELUAR
44
TAK AKAN LAMA
45
BERSEDIA DATANG
46
MENJAGA
47
BERDIRI DI SAMPINGKU
48
KAMU AKAN JATUH CINTA
49
BERADA DI SEKELILINGKU
50
MENGAMBIL KEPUTUSAN
51
MENEMUKAN DONOR
52
MENJADI WANITA YANG KUAT
53
ADA SAHABATMU
54
I’M SO SORRY
55
PENGLIHATAN YANG KEMBALI
56
MAKAN MALAM BERSAMA
57
LEBIH CEPAT!
58
PILIHAN
59
JANGAN BERBOHONG
60
MENYIMPAN RASA CINTA
61
BAGAIMANA?
62
HARUS MENUNGGUKU
63
HANYA AKU
64
HANYA MENGINGINKAN MIRELLE
65
JANGAN TERTEMBAK
66
AKU CEMBURU
67
SUAMI YANG PENURUT
68
I LOVE YOU
69
MINTA DIA DATANG
70
JANGAN BODOH!
71
SUDAH TERLALU KUAT
72
AKAN SELALU BAHAGIA
73
CINTA DAN CEMBURU
74
HAMIL
75
TATAPLAH AKU TERUS
76
DEMI KEBAIKANMU
77
DI MANA KAMU, ELLE?
78
MENCARIMU SEJAK DULU
79
I LOVE YOU
80
TAK TERSAMBUNG
81
HAPPY BIRTHDAY
82
AKU MASIH NORMAL!
83
KEBAHAGIAAN
84
RESEPSI
85
TAK AKAN MENDAPATKAN APAPUN
86
PASUKAN?
87
MENGUASAI BENTENG
88
KANTOR POLISI
89
KEKASIH?
90
KEKACAUAN LAGI
91
KEMBALI BEKERJA
92
MENGIKUTI LANGKAH
93
JANGAN PERGI
94
ADA APA SEBENARNYA DENGANKU?
95
DALAM MIMPIMU!
96
MEMINTA SATU HAL PADAMU
97
MENGUNJUNGI YASA
98
SAHABAT RASA SAUDARA
99
DOAKU DIKABULKAN
100
MILIK YASA
101
TERIMA KASIH [ E N D ]
102
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!