LEDAKAN

Mirelle pergi ke sungai untuk membersihkan dirinya. Tak butuh waktu lama karena ia memang terbiasa melakukan semuanya serba cepat, baik makan, mandi, dan lainnya. Pekerjaannya sebagai seorang sniper pilihan dan salah satunya adalah Mirelle, membuat hidupnya selalu penuh kewaspadaan.

Setelah mengenakan pakaiannya kembali, Mirelle pun kembali ke tenda. Hari ini, ia hanya akan berjaga di camp tersebut karena semalam berhasil diketemukan seorang pemberontak yang menyelinap.

"Hhhhh ....," Mirelle menghela nafasnya pelan saat melihat keberadaan Rafael di depan tenda miliknya. Ya, tadi ia tak memberi kesempatan pada Rafael untuk berbicara dengannya, karena menurutnya ia tak memiliki sesuatu yang harus dibicarakan.

"Elle!" panggil Rafael ketika melihat kedatangan Mirelle.

"Ada yang bisa saya bantu, dokter?" tanya Mirelle.

"Elle, bisa kah jangan bersikap terlalu formal denganku? Bukankah aku adalah sahabat kakakmu?" Rafael justru balik bertanya.

"Maaf, Dokter. Saya sedang berada dalam misi dan tidak diperkenankan untuk berbicara dengan siapa pun tanpa alasan yang jelas dan berhubungan dengan pekerjaan. Permisi," Mirelle langsung kembali masuk ke dalam tenda miliknya, meninggalkan Rafael yang terdiam di depan tenda.

Namun, bukan Rafael jika ia menyerah begitu saja. Tanpa permisi, ia masuk ke dalam tenda milik Mirelle. Ia melihat gadis itu sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan sehuah handuk kecil.

"Elle. Bisakah kamu melihat ke arahku saat kita berbicara?"

"Silakan anda keluar, Dokter."

Mirelle tahu saat Rafael masuk ke dalam tendanya tadi. Namun, ia tak langsung memintanya keluar karena ia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Rafael.

"Aku tak akan keluar sampai aku bisa berbicara denganmu."

Mirelle menghela nafasnya kemudian memutar tubuhnya. Tatapannya yang tajam, seakan langsung menusuk jantung Rafael. Tiba tiba saja jantung Rafael berdenyut nyeri karena Mirelle tak lagi menatapnya seperti dulu.

"Kamu membenciku, Elle? Mengapa kamu pergi meninggalkan Munich?" tanya Rafael.

"Setelah saya menjawab pertanyaan anda, apa anda bersedia keluar?"

"Ya," jawab Rafael.

"Saya tidak membenci anda, Dokter. Saya pergi meninggalkan Munich karena saya mendapatkan beasiswa. Saya sudah menjawab pertanyaan anda dan sekarang silakan anda keluar," ucap Mirelle yang secara halus mengusir Rafael.

Rafael akhirnya memutar tubuhnya dan melangkah keluar. Namun belum sempat ia keluar, ia mendengar suara Mirelle berbicara.

"Baiklah, aku akan segera ke sana. Lion dan Snake juga akan berada di sana kan? Baiklah," Mirelle langsung mempersiapkan dirinya. ia menggunakan sebuah T-shirt berwarna hitam dengan rompi berwarna senada yang diisi dengan berbagai macam peluru.

Setelah itu, ia mengambil beberapa senjata yang ia letakkan di kaki dan tangannya. Tak lupa ia mengambil sebuah kacamata hitam serta sebuah senjata laras panjang.

"Permisi, Dokter."

"Elle, bisakah kamu berhenti dari pekerjaanmu ini?" tanya Rafael.

Namun Mirelle sama sekali tak mengindahkan pertanyaan Rafael. Ia segera melangkah cepat menuju ke lokasi tujuan yang diberitahukan oleh Xena.

"Pekerjaan ini terlalu berbahaya untukmu, Elle. Apa kamu sengaja melakukannya?" batin Rafael.

*****

Beberapa kali Rafael harus membantu Dokter Theo untuk melakukan operasi, terutama dikarenakan adanya peluru nyasar yang sepertinya sengaja dilepaskan oleh para pemberontak untuk menakut nakuti warga sipil.

"Sebaiknya kita kembali saja," ujar Reagan yang sama sekali tak nyaman berada di tempat itu.

"Kita tak akan ke mana mana," ucap Dokter Theo.

"Saya tidak mau berada di sini, Dok. Apalagi hanya untuk mati sia sia," ujar Reagan.

Bobby yang berada tak jauh darinya pun menganggukkan kepalanya. Jujur saja, ia tak nyaman tinggal di tenda seperti saat ini. Ia memiliki apartemen di Kota Munich yang tentu saja lebih nyaman.

"Saya juga tidak mau mati, Dok," sahut Bobby.

Reagan menatap Bobby dan menganggukkan kepalanya seakan berterima kasih karena Bobby telah membantunya.

Dokter Theo hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa menjawab. Ia menghembuskan nafasnya pelan kemudian baru menatap ketiga dokter muda di hadapannya.

"Bukankah dulu sebelum menjadi dokter yang sesungguhnya, kalian pernah melakukan kerja praktek di tempat tempat terpencil? Anggap saja seperti ity," ujar Dokter Theo.

"Tapi ini tidak sama, Dok! Nyawa kami tidak terancam di sana. Aku tidak mau tahu dan tidak peduli, aku akan kembali ke Munich!"

"Aku juga ikut, gan," ucap Bobby.

"Terserah pada kalian saja. Asal kalian bisa menemukan kendaraan ke sana dan bisa berhasil melewati area berbahaya yang diisi oleh pemberontak, tak masalah bagiku," ucap Dokter Theo.

"Anda mengancam dan menakut nakuti kami, Dok?" tanya Reagan.

"Tentu saja tidak, silakan."

Reagan dan Bobby pun keluar dari tenda tersebut, meninggalkan Dokter Theo berdua saja dengan Rafael.

"Kamu tak ingin ikut dengan mereka? Apa kamu menyesal telah mengajukan diri?" tanya Dokter Theo.

"Saya akan tetap berada di sini, Dok. Saya akan menemani anda," jawab Rafael.

"Karena seseorang yang saya cari selama enam tahun ini, juga berada di sini. Saya tak akan membiarkan dia sendiri di tempat yang berbahaya ini," batin Rafael.

"Terima kasih, Raf."

"Sama sama, Dok. Semoga ini semua segera berakhir," ucap Rafael.

Rafael yang belum lama menyelesaikan operasi itu pun akhirnya keluar menuju tenda di mana ia tidur, bersama dengan Reagan dan Bobby. Ia melihat kedua rekan kerjanya itu sedang nembereskan pakaian dan barang barang mereka.

"Kalian yakin akan pergi?" tanya Rafael.

"Ya, untuk apa berada di sini dan mengorbankan nyawa. Belum tentu juga kita akan diingat. Lebih baik aku kembali ke Munich dan menikmati kehidupanku. Aku akan keluar dari rumah sakit yang memberikan tugas seenaknya dan sememena seperti ini," ungkap Reagan yang kekesalannya sudah berada di ubun ubun.

"Bob!" panggil Rafael.

"Aku akan ikut dengan Reagan, Raf. Aku tak betah di sini," Bobby terus memasukkan barang barang miliknya ke dalam koper.

"Dengan apa kalian akan pergi?" tanya Rafael, "Kita datang ke sini menggunakan helikopter."

"Kami bisa menumpang di truk yang membawakan bahan makanan. Aku sudah hafal dan tahu bahwa hari ini adalah jawal truk pengangkut makanan itu untuk datang," ucap Reagan.

Reagan dan Bobby keluar dari tenda. Mereka melangkahkan kali menuju tenda persediaan makanan. Di sana sudah tampak sebuah truk yang mereka tunggu tunggu kedatangannya, dan akan menjadi jalan mereka untuk segera keluar dari tempat yang menurut mereka mengerikan.

"Sampai jumpa, Raf. Aku harap kita bisa berjumpa lagi dan kamu tak akan mati sia sia di sini," ujar Reagan menyalami Rafael. Bobby juga melakukan hal yang sama dan mereka pun melangkah cepat karena tak ingin tertinggal. Sementara Rafael hanya bisa melihat kepergian mereka.

Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan, terdengar ledakan yang luar biasa hingga pasir dan batu beterbangan hingga menghalangi pandangan.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

AnisaFitry🌺

AnisaFitry🌺

munich negara apakh itu?

2024-05-07

0

dewi_oetari14

dewi_oetari14

lah siapa loe atur2 orang. dulu2 loe benci, sok yang paling tahu

2024-02-04

2

dewi_oetari14

dewi_oetari14

lah siapa loe, egois

2024-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 MBS (1) - PROLOG - HARUS MENYERAH?
2 SEJAK KAPAN?
3 TAK AKAN ADA YANG MENGGANGGUMU
4 MEMBUATMU BERTEKUK LUTUT
5 AKU INGIN SENDIRI
6 TAK MEMBUTUHKAN PRIA
7 MENUNGGU HARI INI
8 SAYA!
9 MEMPERHATIKAN
10 BISAKAH KITA BICARA?
11 LEDAKAN
12 AKU MENDAPATKANMU!
13 AKU SUDAH BERUBAH
14 KERAS KEPALA
15 SUDAH PERGI
16 MENGEJAR KEKASIHKU
17 JALAN YANG KUPILIH
18 MEMBUTUHKAN BANTUAN
19 TINDAKAN GEGABAH
20 BERSIAPLAH KALIAN SEMUA!!
21 PASUKAN KHUSUS
22 SAATNYA BERISTIRAHAT
23 MIRELLE KYLER!!
24 IA MASIH SAMA
25 MENJAGAMU
26 DATANG UNTUK MENJEMPUTMU
27 KINI GILIRANKU
28 SEPERTI INI RASANYA
29 DI MANA RAFAEL?
30 AKU MERINDUKANMU
31 ALASAN KAMU PULANG
32 AKU PULANG
33 PEMERIKSAAN
34 TAK DIMAAFKAN!
35 TERAPI SELESAI
36 KANSELIR
37 TERSEREMPET PELURU
38 KITA PERGI DARI SINI
39 AKU MEMAAFKANMU
40 BERHENTI MENJADI DOKTER
41 MASIH BISA TERSENYUM
42 SENDIRIAN
43 SUDAH KELUAR
44 TAK AKAN LAMA
45 BERSEDIA DATANG
46 MENJAGA
47 BERDIRI DI SAMPINGKU
48 KAMU AKAN JATUH CINTA
49 BERADA DI SEKELILINGKU
50 MENGAMBIL KEPUTUSAN
51 MENEMUKAN DONOR
52 MENJADI WANITA YANG KUAT
53 ADA SAHABATMU
54 I’M SO SORRY
55 PENGLIHATAN YANG KEMBALI
56 MAKAN MALAM BERSAMA
57 LEBIH CEPAT!
58 PILIHAN
59 JANGAN BERBOHONG
60 MENYIMPAN RASA CINTA
61 BAGAIMANA?
62 HARUS MENUNGGUKU
63 HANYA AKU
64 HANYA MENGINGINKAN MIRELLE
65 JANGAN TERTEMBAK
66 AKU CEMBURU
67 SUAMI YANG PENURUT
68 I LOVE YOU
69 MINTA DIA DATANG
70 JANGAN BODOH!
71 SUDAH TERLALU KUAT
72 AKAN SELALU BAHAGIA
73 CINTA DAN CEMBURU
74 HAMIL
75 TATAPLAH AKU TERUS
76 DEMI KEBAIKANMU
77 DI MANA KAMU, ELLE?
78 MENCARIMU SEJAK DULU
79 I LOVE YOU
80 TAK TERSAMBUNG
81 HAPPY BIRTHDAY
82 AKU MASIH NORMAL!
83 KEBAHAGIAAN
84 RESEPSI
85 TAK AKAN MENDAPATKAN APAPUN
86 PASUKAN?
87 MENGUASAI BENTENG
88 KANTOR POLISI
89 KEKASIH?
90 KEKACAUAN LAGI
91 KEMBALI BEKERJA
92 MENGIKUTI LANGKAH
93 JANGAN PERGI
94 ADA APA SEBENARNYA DENGANKU?
95 DALAM MIMPIMU!
96 MEMINTA SATU HAL PADAMU
97 MENGUNJUNGI YASA
98 SAHABAT RASA SAUDARA
99 DOAKU DIKABULKAN
100 MILIK YASA
101 TERIMA KASIH [ E N D ]
102 NOVEL BARU
Episodes

Updated 102 Episodes

1
MBS (1) - PROLOG - HARUS MENYERAH?
2
SEJAK KAPAN?
3
TAK AKAN ADA YANG MENGGANGGUMU
4
MEMBUATMU BERTEKUK LUTUT
5
AKU INGIN SENDIRI
6
TAK MEMBUTUHKAN PRIA
7
MENUNGGU HARI INI
8
SAYA!
9
MEMPERHATIKAN
10
BISAKAH KITA BICARA?
11
LEDAKAN
12
AKU MENDAPATKANMU!
13
AKU SUDAH BERUBAH
14
KERAS KEPALA
15
SUDAH PERGI
16
MENGEJAR KEKASIHKU
17
JALAN YANG KUPILIH
18
MEMBUTUHKAN BANTUAN
19
TINDAKAN GEGABAH
20
BERSIAPLAH KALIAN SEMUA!!
21
PASUKAN KHUSUS
22
SAATNYA BERISTIRAHAT
23
MIRELLE KYLER!!
24
IA MASIH SAMA
25
MENJAGAMU
26
DATANG UNTUK MENJEMPUTMU
27
KINI GILIRANKU
28
SEPERTI INI RASANYA
29
DI MANA RAFAEL?
30
AKU MERINDUKANMU
31
ALASAN KAMU PULANG
32
AKU PULANG
33
PEMERIKSAAN
34
TAK DIMAAFKAN!
35
TERAPI SELESAI
36
KANSELIR
37
TERSEREMPET PELURU
38
KITA PERGI DARI SINI
39
AKU MEMAAFKANMU
40
BERHENTI MENJADI DOKTER
41
MASIH BISA TERSENYUM
42
SENDIRIAN
43
SUDAH KELUAR
44
TAK AKAN LAMA
45
BERSEDIA DATANG
46
MENJAGA
47
BERDIRI DI SAMPINGKU
48
KAMU AKAN JATUH CINTA
49
BERADA DI SEKELILINGKU
50
MENGAMBIL KEPUTUSAN
51
MENEMUKAN DONOR
52
MENJADI WANITA YANG KUAT
53
ADA SAHABATMU
54
I’M SO SORRY
55
PENGLIHATAN YANG KEMBALI
56
MAKAN MALAM BERSAMA
57
LEBIH CEPAT!
58
PILIHAN
59
JANGAN BERBOHONG
60
MENYIMPAN RASA CINTA
61
BAGAIMANA?
62
HARUS MENUNGGUKU
63
HANYA AKU
64
HANYA MENGINGINKAN MIRELLE
65
JANGAN TERTEMBAK
66
AKU CEMBURU
67
SUAMI YANG PENURUT
68
I LOVE YOU
69
MINTA DIA DATANG
70
JANGAN BODOH!
71
SUDAH TERLALU KUAT
72
AKAN SELALU BAHAGIA
73
CINTA DAN CEMBURU
74
HAMIL
75
TATAPLAH AKU TERUS
76
DEMI KEBAIKANMU
77
DI MANA KAMU, ELLE?
78
MENCARIMU SEJAK DULU
79
I LOVE YOU
80
TAK TERSAMBUNG
81
HAPPY BIRTHDAY
82
AKU MASIH NORMAL!
83
KEBAHAGIAAN
84
RESEPSI
85
TAK AKAN MENDAPATKAN APAPUN
86
PASUKAN?
87
MENGUASAI BENTENG
88
KANTOR POLISI
89
KEKASIH?
90
KEKACAUAN LAGI
91
KEMBALI BEKERJA
92
MENGIKUTI LANGKAH
93
JANGAN PERGI
94
ADA APA SEBENARNYA DENGANKU?
95
DALAM MIMPIMU!
96
MEMINTA SATU HAL PADAMU
97
MENGUNJUNGI YASA
98
SAHABAT RASA SAUDARA
99
DOAKU DIKABULKAN
100
MILIK YASA
101
TERIMA KASIH [ E N D ]
102
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!