SAYA!

"Kita mau pergi ke mana, Raf?" tanya Yasa yang langsung ditarik begitu saja oleh sahabatnya, sesaat setelah ia menyerahkan laporan magannya pada sang dosen pembimbing.

"Ikut saja, tidak usah bawel," ujar Rafael.

Rafael membawa Yasa ke arah parkiran mobil lalu memaksa sahabatnya itu untuk masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi samping kemudi.

Yasa berdecak kesal ketika melihat Rafael mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Pelan pelan sedikit, Raf. Aku masih mau hidup. Aku belum menikah, belum punya anak. Kalau kamu mau mati, sendiri saja, jangan ajak ajak," ujar Yasa sambil berpegangan di pegangan pintu dan kursi yang ia duduki.

"Kalau pelan pelan, nanti terlambat. Hari ini Marco akan pergi ke bandara. Aku yakin ia mau menjemput Mirelle."

Yasa menghela nafasnya kasar, "Kalau tak mau terlambat, tadi kamu pergi saja sendiri, tidak perlu mengajakku."

"Aku membutuhkan bantuanmu, Yas. Kamu harus memegangi Marco sementara aku berbicara dengan Elle," ucap Rafael.

"Apa yang sebenarnya ingin kamu bicarakan? Ia tidak mengganggumu, Raf. Aku jadi heran denganmu. Ketika Mirelle di sini, kamu menjauh bahkan merasa Mirelle mengganggumu. Namun ketika ia tak ada, kamu seperti orang yang kesetanan karena kehilangan," gerutu Yasa.

Namun, Rafael sama sekali tak menanggapi ucapan Yasa. Ia terus saja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya mereka sampai di bandara.

"Lihatlah, itu Marco!" tunjuk Rafael saat melihat Marco yang baru saja memasuki area gedung bandara.

Rafael segera turun dari mobil dan membiarkan mobilnya terparkir begitu saja di area drop off. Seorang petugas keamanan meneriakinya tapi tak digubris oleh Rafael.

"Hanya sebentar saja, Tuan. Sahabatku itu lagi jatuh cinta, jadi agak sedikit kurang waras," ujar Yasa, "Saya titip mobilnya dulu ya. Tenang saja, nanti tip nya besar."

Yasa pun segera berlari meninggalkan petugas keamanan tersebut untuk menyusul Rafael. Ia menggerutu terus menerus karena Rafael justru malah meninggalkannya, yang mengakibatkan dirinya tersasar.

"Ini anak ya, ngajak tapi ninggalin. Maunya apa sih?" karena tak menemukan Rafael, Yasa segera mencari kursi dan duduk. Ia akan menunggu Rafael saja di sana.

Sementara itu, Rafael mengendap endap mengikuti langkah Marco. Ia tak mau jika Marco sampai menyadari kehadirannya. Sahabatnya itu pasti akan mengusirnya.

Marco berhenti di pintu kedatangan, sementara Rafael bersembunyi di balik tiang.

*****

"Bagaimana, sudah bertemu?" tanya Yasa saat melihat Rafael kembali.

"Tidak."

"Tidak? Tidak apa maksudmu?"

"Aku tidak bertemu dengannya," ucap Rafael.

"Lalu, siapa yang dijemput oleh Marco?" tanya Yasa.

"Aku tidak tahu. Seorang wanita."

"Wanita? Apa itu kekasihnya?" tanya Yasa yang jiwa ingin tahu nya mulai meronta ronta.

Rafael berdecak kesal, "Wanita itu sepertinya seusia dengan Mommyku. Tidak mungkin kan Marco menyukainya."

"Berarti rencanamu gagal lagi, Raf," ucap Yasa.

Rafael menghela nafasnya, "Apa aku tidak punya kesempatan lagi, Yas?"

"Kesempatan apa? Sebenarnya aku bingung denganmu. Apa tujuanmu bertemu dengan Elle? Dia sudah melepaskan dan tak mengganggumu. Itu semua sesuai keinginanmu, lalu sekarang apa lagi yang kamu inginkan?"

"Ntah lah Yas, tapi aku merasa kosong di sini," ucap Rafael sambil menunjuk da da nya.

"Ku rasa, tanpa kamu sadari kamu telah mencintai Mirelle, Raf. Tapi sayangnya, semua sudah terlambat. Sudah tiga tahun, ia pasti sudah melupakanmu. Bisa juga ia sudah memiliki pria yang ia sukai," ucap Yasa.

Rafael kembali menghela nafasnya kemudian menunduk.

"Kita pulang, Yas," ajak Rafael. Keduanya melangkah menuju ke luar di mana tadi Rafael meninggalkan mobilnya. Namun saat keluar, mereka tak menemukan mobil mereka.

"Itu petugas keamanannya," ucap Yasa yang mengenali petugas keamanan tersebut.

Mereka berlari mendekat, "Di mana mobilku?"

"Mobil anda?" tanya petugas tersebut.

"Kamu mengenaliku kan?" tanya Yasa, "Aku tadi yang menitipkan mobil sebentar di sini. Yang aku bilang kalau sahabatku itu gila karena jatuh cinta."

Rafael langsung menoleh dan menatap sahabatnya itu, "Kamu mengatakan itu?!"

Yasa menatap Rafael dan tersenyum sambil memamerkan giginya, "aku harus mencari alasan karena kamu parkir sembarangan dan langsung melarikan diri begitu saja."

"Lalu di mana mobilku sekarang?" tanya Rafael.

"Di mana mobil sahabatku?" tanya Yasa pada petugas keamanan itu.

"Di bawa mobil derek."

"What?! Aku menitipkannya padamu, bahkan berjanji akan memberikan tip yang besar," ucap Yasa.

"Anda bisa mengambilnya di bagian ketertiban, Tuan," ucap petugas keamanan tersebut kemudian kembali melayani beberapa orang yang ingin bertanya padanya.

Rafael dan Yasa menghela nafasnya. Namun mereka tak bisa marah pada petugas itu karena ini memang kesalahan mereka.

"Makanya kalau bucin akut itu harus tetap berpikiran jernih," gumam Yasa yang masih terdengar oleh Rafael.

"Bicara sekali lagi, aku tinggal kamu di sini!" ancam Rafael.

"Tak apa, tapi beri aku ongkos. Kamu yang membawaku ke sini, jadi kamu harus bertanggung jawab."

Mereka akhirnya pergi menuju bagian ketertiban untuk mengambil mobil mereka dan membayar denda.

*****

Tiga tahun kembali berlalu dan kini Rafael telah menjadi seorang dokter spesialis bedah. Meskipun masih dalam kategori dokter baru, tapi kemampuan yang ia miliki sudah diperhitungkan.

Sudah enam tahun berlalu sejak terakhir Rafael bertemu Mirelle. Gadis itu benar benar tak menampakkan diri lagi. Rafael sendiri mulai menjalani hari seperti biasa, hanya saja ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja.

"Berkumpul! Berkumpul!" tiba tiba saja ruang dokter yang tadinya sunyi, kini menjadi sedikit gaduh.

Ruangan untuk dokter dokter baru memang menjadi satu. Mereka tak mendapatkan ruangan khusus karena dianggap masih perlu banyak belajar. Bahkan ruang praktik pun mereka harus berbagi dengan mengatur jam praktik.

"Ada apa, Bob?" tanya Reagan.

"Sebagian dari kita akan dikirim ke medan pertempuran di Negara X," jawab Bobby.

"Apa? Aku tidak mau!" ucap Reagan.

"Tapi kita tak bisa menolak, Gan. Di sini kita hanya dokter junior yang harus mematuhi perintah dokter senior," ucap Bobby.

"Hei, mau dokter junior atau pun senior, kita sama sama manusia. Mereka tak bisa seenaknya menyuruh kita pergi. Apa mereka kira kita mau mati di sana. Ini bukan bencana alam, tapi medan pertempuran. Kamu tahu kan maksudku?" ucap Reagan.

Rafael yang mendengar itu hanya diam saja. Ia tak tahu apakah ia terpilih atau tidak, jadi ia tak mau terlalu percaya diri kalau ia akan terpilih.

Dokter dokter dikumpulkan di ruang serbaguna dan di sana terlihat lebih banyak dokter dokter baru. Suasana begitu berisik hingga suara pemimpin rumah sakit itu membuat semuanya diam.

"Sebelum saya mengumumkan siapa yang akan pergi, adakah yang mau mengajukan diri?" tanya pemimpin rumah sakit itu.

Suasana kembali berisik karena tak ada yang mau mengajukan diri. Mereka tahu bagaimana bahayanya berada di medan pertempuran.

"Saya!"

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

Rafael . kah yang mengajukan diri . hehe memang jodohmu adalah Mirelle hehe 😍👍🏻

2024-05-04

0

Astri

Astri

keren nih novel biasax si wanita yg sbgai dokter d medan perang lakix yg abdi negara tp ini kebalikan.. mmg lain drpd yg lain👍👍👍

2024-03-01

3

Astri

Astri

wahh berarti sudah 6 tahun atau 7thn yah

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 MBS (1) - PROLOG - HARUS MENYERAH?
2 SEJAK KAPAN?
3 TAK AKAN ADA YANG MENGGANGGUMU
4 MEMBUATMU BERTEKUK LUTUT
5 AKU INGIN SENDIRI
6 TAK MEMBUTUHKAN PRIA
7 MENUNGGU HARI INI
8 SAYA!
9 MEMPERHATIKAN
10 BISAKAH KITA BICARA?
11 LEDAKAN
12 AKU MENDAPATKANMU!
13 AKU SUDAH BERUBAH
14 KERAS KEPALA
15 SUDAH PERGI
16 MENGEJAR KEKASIHKU
17 JALAN YANG KUPILIH
18 MEMBUTUHKAN BANTUAN
19 TINDAKAN GEGABAH
20 BERSIAPLAH KALIAN SEMUA!!
21 PASUKAN KHUSUS
22 SAATNYA BERISTIRAHAT
23 MIRELLE KYLER!!
24 IA MASIH SAMA
25 MENJAGAMU
26 DATANG UNTUK MENJEMPUTMU
27 KINI GILIRANKU
28 SEPERTI INI RASANYA
29 DI MANA RAFAEL?
30 AKU MERINDUKANMU
31 ALASAN KAMU PULANG
32 AKU PULANG
33 PEMERIKSAAN
34 TAK DIMAAFKAN!
35 TERAPI SELESAI
36 KANSELIR
37 TERSEREMPET PELURU
38 KITA PERGI DARI SINI
39 AKU MEMAAFKANMU
40 BERHENTI MENJADI DOKTER
41 MASIH BISA TERSENYUM
42 SENDIRIAN
43 SUDAH KELUAR
44 TAK AKAN LAMA
45 BERSEDIA DATANG
46 MENJAGA
47 BERDIRI DI SAMPINGKU
48 KAMU AKAN JATUH CINTA
49 BERADA DI SEKELILINGKU
50 MENGAMBIL KEPUTUSAN
51 MENEMUKAN DONOR
52 MENJADI WANITA YANG KUAT
53 ADA SAHABATMU
54 I’M SO SORRY
55 PENGLIHATAN YANG KEMBALI
56 MAKAN MALAM BERSAMA
57 LEBIH CEPAT!
58 PILIHAN
59 JANGAN BERBOHONG
60 MENYIMPAN RASA CINTA
61 BAGAIMANA?
62 HARUS MENUNGGUKU
63 HANYA AKU
64 HANYA MENGINGINKAN MIRELLE
65 JANGAN TERTEMBAK
66 AKU CEMBURU
67 SUAMI YANG PENURUT
68 I LOVE YOU
69 MINTA DIA DATANG
70 JANGAN BODOH!
71 SUDAH TERLALU KUAT
72 AKAN SELALU BAHAGIA
73 CINTA DAN CEMBURU
74 HAMIL
75 TATAPLAH AKU TERUS
76 DEMI KEBAIKANMU
77 DI MANA KAMU, ELLE?
78 MENCARIMU SEJAK DULU
79 I LOVE YOU
80 TAK TERSAMBUNG
81 HAPPY BIRTHDAY
82 AKU MASIH NORMAL!
83 KEBAHAGIAAN
84 RESEPSI
85 TAK AKAN MENDAPATKAN APAPUN
86 PASUKAN?
87 MENGUASAI BENTENG
88 KANTOR POLISI
89 KEKASIH?
90 KEKACAUAN LAGI
91 KEMBALI BEKERJA
92 MENGIKUTI LANGKAH
93 JANGAN PERGI
94 ADA APA SEBENARNYA DENGANKU?
95 DALAM MIMPIMU!
96 MEMINTA SATU HAL PADAMU
97 MENGUNJUNGI YASA
98 SAHABAT RASA SAUDARA
99 DOAKU DIKABULKAN
100 MILIK YASA
101 TERIMA KASIH [ E N D ]
102 NOVEL BARU
Episodes

Updated 102 Episodes

1
MBS (1) - PROLOG - HARUS MENYERAH?
2
SEJAK KAPAN?
3
TAK AKAN ADA YANG MENGGANGGUMU
4
MEMBUATMU BERTEKUK LUTUT
5
AKU INGIN SENDIRI
6
TAK MEMBUTUHKAN PRIA
7
MENUNGGU HARI INI
8
SAYA!
9
MEMPERHATIKAN
10
BISAKAH KITA BICARA?
11
LEDAKAN
12
AKU MENDAPATKANMU!
13
AKU SUDAH BERUBAH
14
KERAS KEPALA
15
SUDAH PERGI
16
MENGEJAR KEKASIHKU
17
JALAN YANG KUPILIH
18
MEMBUTUHKAN BANTUAN
19
TINDAKAN GEGABAH
20
BERSIAPLAH KALIAN SEMUA!!
21
PASUKAN KHUSUS
22
SAATNYA BERISTIRAHAT
23
MIRELLE KYLER!!
24
IA MASIH SAMA
25
MENJAGAMU
26
DATANG UNTUK MENJEMPUTMU
27
KINI GILIRANKU
28
SEPERTI INI RASANYA
29
DI MANA RAFAEL?
30
AKU MERINDUKANMU
31
ALASAN KAMU PULANG
32
AKU PULANG
33
PEMERIKSAAN
34
TAK DIMAAFKAN!
35
TERAPI SELESAI
36
KANSELIR
37
TERSEREMPET PELURU
38
KITA PERGI DARI SINI
39
AKU MEMAAFKANMU
40
BERHENTI MENJADI DOKTER
41
MASIH BISA TERSENYUM
42
SENDIRIAN
43
SUDAH KELUAR
44
TAK AKAN LAMA
45
BERSEDIA DATANG
46
MENJAGA
47
BERDIRI DI SAMPINGKU
48
KAMU AKAN JATUH CINTA
49
BERADA DI SEKELILINGKU
50
MENGAMBIL KEPUTUSAN
51
MENEMUKAN DONOR
52
MENJADI WANITA YANG KUAT
53
ADA SAHABATMU
54
I’M SO SORRY
55
PENGLIHATAN YANG KEMBALI
56
MAKAN MALAM BERSAMA
57
LEBIH CEPAT!
58
PILIHAN
59
JANGAN BERBOHONG
60
MENYIMPAN RASA CINTA
61
BAGAIMANA?
62
HARUS MENUNGGUKU
63
HANYA AKU
64
HANYA MENGINGINKAN MIRELLE
65
JANGAN TERTEMBAK
66
AKU CEMBURU
67
SUAMI YANG PENURUT
68
I LOVE YOU
69
MINTA DIA DATANG
70
JANGAN BODOH!
71
SUDAH TERLALU KUAT
72
AKAN SELALU BAHAGIA
73
CINTA DAN CEMBURU
74
HAMIL
75
TATAPLAH AKU TERUS
76
DEMI KEBAIKANMU
77
DI MANA KAMU, ELLE?
78
MENCARIMU SEJAK DULU
79
I LOVE YOU
80
TAK TERSAMBUNG
81
HAPPY BIRTHDAY
82
AKU MASIH NORMAL!
83
KEBAHAGIAAN
84
RESEPSI
85
TAK AKAN MENDAPATKAN APAPUN
86
PASUKAN?
87
MENGUASAI BENTENG
88
KANTOR POLISI
89
KEKASIH?
90
KEKACAUAN LAGI
91
KEMBALI BEKERJA
92
MENGIKUTI LANGKAH
93
JANGAN PERGI
94
ADA APA SEBENARNYA DENGANKU?
95
DALAM MIMPIMU!
96
MEMINTA SATU HAL PADAMU
97
MENGUNJUNGI YASA
98
SAHABAT RASA SAUDARA
99
DOAKU DIKABULKAN
100
MILIK YASA
101
TERIMA KASIH [ E N D ]
102
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!