Tania berusaha menyingkirkan tangan yang melingkar di atas perutnya. Semalam Andromeda memaksa Tania tidur lebih cepat dengan alasan jika besok merupakan hari pertama dia kembali bersekolah. Dengan perlahan Tania mengangkat tangan Andromeda jangan sampai pria yang sudah berstatus suaminya tersebut terbangun. Karena sudah bisa di pastikan jika Tania akan dipaksa tidur kembali.
Sudah menjadi candu bagi Andromeda menjadikan tubuh Tania sebagai guling hidupnya saat tidur. Walaupun demikian Andromeda sama sekali belum menyentuh dan meminta haknya sebagai suami kepada Tania. Andromeda sengaja menunggu Tania yang menyerahkan dirinya tanpa ada unsur paksaan apalagi Tania masih sangat muda dan berstatus sebagai seorang pelajar.
"Eeeuuuggghhhhh"
Terdengar suara lenguhan dari mulut Andromeda, ternyata dia menyingkirkan tangannya sendiri dari tubuh Tania. Tania bisa bernapas lega dan bergegas untuk bangun. Dia tidak ingin hari pertama nya bersekolah kembali sampai terlambat datang
"Ta, mau kemana sih. Ini masih pagi loh..." ucap Andromeda dengan suara seraknya khas orang bangun tidur
Andra memaksakan tubuhnya untuk segera bangun dan menggerakkan tangannya untuk mengucek kedua matanya yang masih mengantuk.
"Mau mandi Om An. Hari ini kan aku kembali bersekolah. Aku ga mau terlambat om," jawab Tania sambil sedikit merengek.
Ahhh.. Andromeda lupa jika hari ini Tania mulai bersekolah kembali. Lekas Andromeda bangun dan menyingkap selimut dan pergi menuju dapur.
"Mandi yang bersih, itu iler dan daki jangan lupa di bersihkan. Aku akan memasak sarapan sekaligus bekal untuk kamu," pesan Andromeda sebelum menuju dapur
"Fiyuuhhhhh"
Tania meniup poni yang menutupi matanya, lekas dia menyambar handuk dan bergegas untuk bersiap -siap ke seolah. Keperluan untuk sekolah hari pertama sudah disiapkan semalam. Semuanya serba baru, entah apa bagaimana reaksi teman-teman nya di sekolah melihat penampilannya termasuk Anya sahabat satu-satunya Tania.
.
.
Tania meremas ujung roknya, entah mengapa dia meras sangat grogi. Sudah dua Minggu lamanya Tania bolos sekolah dan dia tak tau ada apa saja di sekolah. Padahal dia sudah di depan gerbang sekolahnya, hanya tinggal turun dan masuk kedalam lalu menuju teman-temannya.
Seragamnya kini baru, berwarna putih bersih. Sepatu dan tasnya juga haru, membuat Tania merasa tidak siap dengan omongan teman-temannya. Dulu seragam Tania paling buruk diantara teman sekolah nya. Bagaimana tidak, itu baju seragam SMP yang hanya di ganti bet nya saja. Warnanya saja tentu sudah kusam dan menguning, beberapa bekas jahitan karena sobek. Belum lagi rok abunya merupakan baju lungsuran bekas tetangga nya. Tas yang Tania gunakan merupakan bekas pakai adik tirinya. Semua yang di pakai Tania merupakan barang bekas tidak ada barang baru. Ibu tirinya tak pernah membelikan barang yang layak untuk Tania.
"Ayo turun," ajak Andromeda
"Tapi Om An," ucap Tani ragu
"Ada apa lagi Tania??" tanya Andromeda bingung dengan raut wajah Tania yang gelisah sejak diperjalanan.
Tania memainkan jarinya, ada satu hal lagi mengganjal di hatinya. Tentang status barunya.
"Kalo ada yang bertanya om siapa aku jawab apa Om An??" tanya Tania, kepalanya menunduk.
Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika pernikahan nya diketahui oleh pihak sekolah, pasti dia akan dikeluarkan dan tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
"Terserah kamu mau bilang apa? Mau bilang aku suami kamu gapapa atau kamu mau bilang aku adalah om mu juga gapapa. Gimana nyamannya kamu aja," ucap Andra
"Tapi kalo guru -guru tau aku sudah menikah pasti akan di keluarkan, lalu masa depan aku gimana??"
" ya tinggal pindah sekolah dong," ucap Andra santai.
"Mana ada sekolah yang mau menerima seseorang yang sudah menikah om An," seru Tania dengan mata yang hampir berkaca-kaca.
"Ada," jawab Andra singkat.
Tania mendongakkan kepalanya, menatap wajah Andromeda dengan ekspresi yang sulit diartikan
"Bohong!!!"
Tania tahu dia sedang di tipu
"Kamu kurang jauh mainnya. Yuk kita masuk, sebentar lagi bel masuk berbunyi. Aku juga mau ke ruang administrasi mengurusi kelanjutan sekolah kamu," jawab Andromeda.
Sebelum Andromeda keluar dari mobilnya, Tania menarik lengan baju Andra
"Om An..." panggil Tania
"Apa lagi cantik ...." ucap Andra
Semburat kemerahan muncul di kedua pipi Tania. Tania pun mengulurkan tangannya. Andromeda paham dengan maksudnya dan mengambil dompet yang ada di tas kecil miliknya kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang kertas.
"Nih, jangan jajan sembarangan. Bekal makan siangnya habiskan, jangan di buang," pesan Andra
"Om An..." seru Tania
Andromeda mengerenyitkan dahi nya tak lama Tania menarik tangan kanan Andra dengan sedikit kasar lalu menciumnya.
Deg
Deg
Deg
Lagi -lagi jantung Andromeda dibuat berdebar -debar. Dia tak mengira jika Tania akan mencium punggung tangannya sebelum turun dari mobil.
"Lama-lama aku bisa sakit jantung kalo kayak gini terus!!!" Umpat Andra dalam hati.
Turun dari mobil, Tania celingak-celinguk melihat kondisi disekitar. Dia mencari seseorang yang dikenali. Beberapa siswa melihat ke arah Tania, mereka berfikir jika Tania adalah murid baru. Penampilan Tania begitulah fresh dan wajahnya bersih, tak ada lagi seragam kucel dan tas sobek berganti dengan sosok Tania yang baru
Tania menggigit ujung bibirnya, merasa asing dengan lingkungan sekolahnya padahal baru dia Minggu dia tidak bersekolah tapi seolah tak ada yang mengenalinya.
"Titania, Lo Titania kan??? Lo kemana aja, gue sampe nyariin Lo ke rumah nyokap tiri Lo, tapi mereka bilang Lo kabur dari rumah. Gue seneng banget Lo akhirnya sekolah lagi," ucap seorang lelaki berhidung mancung bernama Gilbert.
"Gigi... " ucap Tania dengan senyum merekah.
"Ahhhh hampir saja gue ga ngenalin Lo, penampilan Lo beda banget. Tapi gue seneng, Lo tambah cantik. Yuk masuk ke kelas, Anya pasti seneng banget liat Lo," ucap Gilbert sambil memegang tangan Tania.
"Gigi.. pelan-pelan," ucap Tania sambil terseok-seok menyamakan langkah Gilbert.
Melihat Gilbert sang pangeran sekolah bergandengan dengan Tania membuat para siswa membicarakan nya. Gilbert yang berwajah tampan dan pintar tentu menjadi incaran setiap siswi. Tetapi Gilbert yang pemilih dalam hal berteman tentu tak mudah untuk mendekatinya. Para siswa di sekolah tersebut tahu jika Gilbert hanya bertentangan dengan Titania dan Anya. Meskipun kedekatan Titania dan Gilbert dipandang tidak selevel tetapi Gilbert tak pernah memperdulikan nya.
Andromeda yang baru saja selesai dari ruang tata usaha melihat Tania yang sedang bersenda gurau dengan temannya. Andromeda berharap Tania bisa menyelesaikan sekolahnya dengan baik dan bisa meraih cita-citanya. Dari pihak sekolah Andromeda tahu jika Tania merupakan siswa yang cerdas hanya saja keterbatasan biaya sedikit menghambat perkembangan prestasi Tania.
"Siapkan dua orang untuk menjadi gadis bernama Titania di SMA, masukkan mereka sebagai murid baru dan janga sampai identitas mereka terbongkar. Awasi dan jaga Titania dengan baik. Saya mau mereka sudah bertugas besok, jadi siapkan mulai hari ini juga," ucap Andra memberikan perintah kepada seseorang melalui panggilan telepon.
Andromeda sengaja menempatkan bodyguard rahasia di samping Titania karena dia tidak bisa 24 jam mengawasi istrinya itu. Andromeda merasa ada beberapa orang yang tidak menyukai Titania dan berkehendak berbuat jahat oleh karena itu dia harus menempatkan seseorang yang bisa menjaga istrinya itu.
.
.
"Sis, tadi gue lihat anak kampung itu udah balik lagi sekolah, gue kira dia berhasil dijual sama emak tirinya. Dan yang paling gue nggak sangka penampilannya itu udah berubah dan glowing banget. Makin berat tuh saingan Lo buat dapetin bebebh Gilbert," ucap Mela memanasi Siska.
"Ternyata cewek kampung itu nggak dengerin ancaman gue tempo hari. Sepertinya gue harus bertindak tegas sama cewek kampungan itu agak tahu di mana posisinya. Tapi lo tenang aja gue udah punya rencana buat mikirin cewek kampung itu sejauh mungkin," sahut Siska dengan sedikit emosi.
"Bagus, gue juga udah muak dengan keberadaan cewek kampung itu. Gue pasti akan ngebantu lo buat jalanin rencana itu!!" Balas Mela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments