Sebuah bangunan tinggi menjulang bak istana nampak di depan mata Tania. Rumah yang persis sama seperti di film -film layar lebar yang pernah dia tonton. Di depannya ada sebuah taman bunga yang sangat indah dengan beragam bunga yang sedang bermekaran. Siapapun pasti betah tinggal di rumah sebesar dan semegah ini. Apalagi suasananya yang cukup nyaman dan asri menjadi daya tarik tersendiri.
"Ayo masuk,"ajak Andra.
Dia tahu pasti merasa malu untuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Tangannya terulur untuk mengajak Tania masuk kedalam.
Kedua tangan Tania meremas pakaian yang dia gunakan. Wajahnya jauh terlihat lebih cantik setelah anda mengajaknya ke sebuah salon kecantikan terlebih dahulu. Melihat Andra yang berbaik hati mengulurkan sebelah tangannya, Tania tersenyum kemudian melingkar tangannya.
Deg
Deg
Deg
Lagi -lagi jantung Tania berdegup kencang saat berjalan bersebelahan dengan Andra. Belum lagi aroma parfum yang maskulin membuat Tania mabuk kepayang. Wajah Andra pun terlihat begitu tanpa dengan raut wajahnya yang begitu dewasa.
"Om An," ucap Tania malu -malu.
Langkahnya terhenti tiba-tiba pas di depan pintu rumah tersebut.
"Kenapa??" tanya Andra sambil menaikkan sebelah alisnya
"Ini salah om, kita pulang saja ya," pinta Tania dengan sangat.
"Salahnya dimana?"
"Aku takut!!!" Seru Andra
Lagi-lagi Andra menaikkan sebelah alisnya.
"Bunda tidak akan mengusirmu," ucap Andra
Kedua mata Tania membola, bagaimana bisa Andra mengetahui isi kepala dan pikirannya.
Ya Tania tengah di landa ketakutan, sindrom camer attack. Tania takut sekali mendapatkan penghinaan dan di usir karena ketidaksukaan bundanya Andra kepadanya. Tania tidak mau hal tersebut sampai terjadi, mungkin jika hal tersebut terjadi Tania lebih baik memutuskan bunuh diri kembali dan menghilang selamanya.
Andra akhirnya menyeret Tania dengan paksa, tak ada lembut -lembutnya memang. Andra ingin segera menyelesaikan urusan ini dengan segera, banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan.
"Om, pelan -pelan," keluh Tania
Andra menariknya terlalu kasar bahkan tangannya mencengkram pergelangan tangan Tania dengan kuat. Bekas lecet akibat di ikat di gudang oleh ibu tirinya masih terasa perih, ditambah perlakuan Andra yang kasar.
Kedua mata Tania berembun, dia kesakitan tapi Andra tidak peduli. Tetapi sedetik kemudian Tania seolah tersihir dengan pemandangan isi rumah yang sangat mewah dan klasik. Tania tai itu benda-benda antik dan berharga mahal. Dulu almarhum ayahnya sering mengajak Tania berburu barang antik di pasar loak.
"Duduk di situ, aku ke belakang dulu. Mencari bunda dan ayah," ucap Andra.
Tania menghempaskan bokongnya ke sebuah sofa dengan bahan bludru, sangat lembut dan nyaman. Ini bahkan lebih empuk daripada kasur yang ada di kamar Andra. Tania melihat -lihat beberapa benda yang ada di ruangan tersebut.
"Kamu siapa??" tanya seseorang dengan suara bariton, membuat Tania sedikit terkejut.
Refleks Tania berdiri dan membungkukkan badannya sebagai salam perkenalan. Kebanyakan nonton drama Korea memang. Lantas pria dihadapannya hanya terkekeh melihat tingkah Tania yang menggemaskan, kemudian menjadi keberadaan orang-orang di dalam rumahnya untuk mencari tahu siapa yang membawa gadis mungil ke rumah ini.
"Gala, lo kok balik??" tanya Andra yang datang dari arah dapur sambil membawa segelas air untuk Tania.
"Flashdisk buat presentasi proyek ketinggalan." Gala melirik ke arah Tania, "dia siapa?? Salah satu anak klien Lo??" lanjut Gala.
"Dia calon istri gue," ucap Andra dengan jujur.
Kedua mata Galaksi membola, lantas mata nya memindai bolak balik antara Andra - Tania, lalu dia pun mulai meraba kening Andra memastikan jika saudara kembarnya baik-baik saja
"Ga panas," gumam Gala, Andra pun merasa risih dan segera menepis tangan Gala dari kepalanya dengan kasar.
Galaksi melihat penampilan Tania yang cukup anggun dengan dress yang di gunakkannya. Dari wajahnya Galaksi dapat mengetahui jika Tania masih anak sekolah, apalagi wajahnya imut walaupun terlihat kecantikan yang dimiliki oleh Tania.
"Cantik seperti bulan, Manis," gumam Galaksi dalam hati
Tania hanya terbengong melihat interaksi kedua lelaki yang ada di hadapannya. Dan timbul pertanyaan siapakah lelaki itu, wajahnya memang sedikit mirip dengan Andra tetapi terlihat lebih muda. Tania menebak jika Galaksi adalah adik dari Andra.
"Dia adikku, adik kembar," celetuk tiba -tiba Andra
Prakkkk..
Gelas yang di pegang oleh Tania terlepas dan pecah. Dia tidak menyangka jika lelaki tersebut adalah saudara kembarnya Andra. Meski ada kemiripan namun wajah mereka memilih guratan yang berbeda jauh. Tetapi yang lebih mengejutkan lagi adalah Andra kedua kalinya mampu menebak pikirannya.
"Maaf," ucap Tania merasa bersalah karena telah memecahkan gelas.
"Aaaaahhhkkkk ya ampun!!!!" Pekik Maulindya dari arah belakang, bergegas dia menghampiri Tania dan Andra.
"Ya ampun sayang, sudah jangan di bereskan biar sama ART saja. Andra kamu ini gimana sih, malah dibiarin aja temennya kalo kena pecahan beling gimana??" Omel Bunda Maulindya.
"Lah dia ga papa kan Bun," jawab Andra
"Kamu nih kebiasaan!!!! Ayo nak kita ke dalem aja, biar lebih santai ngobrol di halaman belakang aja ya. Ayah juga sudah nunggu disana," ajak Maulindya, dia melingkarkan tangannya dan membawa Tania lebih masuk kedalam rumahnya.
Bunda Maulindya seperti melemparkan sebuah kode dari raut wajahnya kepada Andra tetapi Andra tidak memberikan respon apapun walaupun dia tau apa yang dimaksud oleh ibu. Biarkan dia yang bercerita dengan lengkap kepada ayah dan bundanya.
Bayangan ketakutan Tania sirna setelah mendapatkan respon yang baik dari ayah dan bundanya Andra. Apalagi dari gestur tubuh dan tutur katanya Bunda Maulindya begitu menyambut kedatangan Tania.
"Bun, Ayah, langsung saja Andra ingin membicarakan tentang kedatangan Andra dan Tania ke rumah. Andra meminta izin untuk menikah dengan Tania besok. Tania tidak perlu izin dari orang tuanya karena dia yatim piatu," ucap Andra dengan tegas.
Mendengar hal itu kedua orang tua Andra sangat terkejut, awalnya mereka mengira jika Andra hendak mengenalkan pacar atau calon istri seperti yang di minta oleh sang ayah. Memang berita yang bahagia jika Andra ingin langsung menikah tetapi ini terlalu mendadak dan terkesan terburu2.
"Besok? Apa ini tidak terlalu terburu-buru ya? Bukannya bunda tidak merestui, bunda senang tapi ini pernikahan sayang bukan sedang menggoreng bala-bala," seru Bunda Maulindya.
Dia tak habis pikir dengan pemikiran anak sulungnya. Dia memang memiliki pemikiran yang matanya, tetapi sering kali terburu -buru didalam mengambil keputusan.
"Maaf bun, ini sudah menjadi keputusan Andra dan Tania juga sudah menyetujuinya. Ada hal yang mengharuskan pernikahan kami disegerakan dan tidak boleh di tunda -tunda," ucap Andra.
Mata ayahnya bergerak tak nyaman berusaha mencari celah dari sorot mata anaknya yang tampak menyembunyikan sesuatu.
"Apa gadis ini hamil???" tuduh Ayah Raka.
Maulindya jelas terkejut, dia mengenal Andra lebih dari siapapun. Tidak mungkin pria yang begitu anti dengan wanita bisa berbuat asusila terlebih gadis itu masih sangat muda.
"Ayah!!!" seru Maulindya dengan suara sedikit meninggi.
"Iya yah, Tania hamil dan Andra tidak bisa membiarkan Tania seorang diri dalam kondisi hamil," ucap Andra, sorot matanya jelas memperlihatkan kebenaran. Tetapi masih ada yang hal yang di sembunyikan oleh Andra.
Maulindya memijit kening nya yang tiba-tiba merasa pening, dia benar-benar syok dengan kejutan anaknya.
"Katakan itu tidak benar Nak. Jika kamu ingin menikah dengan gadis itu besok silahkan, bunda merestui. Tetapi jangan berbohong apalagi soal kehamilan. Bunda tidak percaya jika kamu menghamili gadis semuda dia Nak. Kamu tidak mungkin menghancurkan masa depan gadis ini kan?? Jawab bunda Andra!!!" sahut Maulindya, dia tidak sanggup jika apa yang dia percaya ternyata salah
"Om An....!"
Tania memberanikan diri untuk menggenggam tangan Andra yang ada disampingnya, terasa sangat dingin. Dia mengkode Andra tidak melanjutkan pembicaraan nya dengan kedua orang tuanya. Tapi Andra menolak, dia ingin menyelesaikan ini sendirian.
"Om An, izinkan Tania berbicara sebentar ya. Please...." ucapnya dengan memohon.
Maulindya tidak mempercayai apa yang Tania katakan.
"Om???" Gumam Maulindya
Baginya itu terasa sangat menggemaskan. Anaknya Andra yang sedingin es balok berdampingan dengan Tania yang selembut anak kelinci. Apalagi suaranya begitu lembut terutama saat dirinya memanggil Andra dengan sebutan Om An. Diam-diam Maulindya menyembunyikan senyumannya di balik telapak tangannya.
"Tante, maaf. Om An sepertinya sudah salah paham dengan Tania dan Tania juga belum sempat meluruskan kesalahpahaman ini. Sebenarnya Tania tidak hamil, dan Tania juga tidak tau mengapa om An bisa mengira jika Tania sedang hamil," ucap Tania dengan ragu -ragu, dia tidak berani menatap wajah Andra yang penuh pertanyaan.
"Kamu tidak hamil?? Lalu semalam mengapa sebelum kamu lompat mengelus-elus perut mu??" tanya Andra.
"I-itu karena laper Om An. Sudah beberapa hari Tania belum makan nasi," ucap Tania dengan lirih, dia memainkan kedua tangannya. Tegang jelas dong, apalagi ketiga orang yang ada di tempat itu menatap wajah Tania dengan rasa tidak percaya
Maulindya dan Raka saling berpandangan, sedetik kemudian mereka menunjukkan ekspresi yang tidak terduga.
"Buahahahahahaha"
Maulindya dan Raka kompak tertawa, Andra di buat melongo dengan tingkat kedua orang tuanya yang aneh. Tania juga hanya bisa tersenyum kecut, dia belum sadar dengan situasi yang ada.
"Sudah..sudah... kalian ini!!! Besok kalian menikah di rumah ini. Semua akan dipersiapkan dengan baik," ucap Raka tiba-tiba, dia menahan perut nya yang sedikit linu akibat tertawa terbahak-bahak.
Andra dan Tania saling berpandangan tidak percaya dengan ucapan sang ayah. Tania serasa sedang berada di alam mimpi hingga tanpa sadar mencubit pipinya.
"Ciiiiiieeeeeehhhh besok kawin!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Fidia K.R ✨
Sakit Dra... kasian tangan Tania iihh..
2023-11-30
0
🌺🌺White_Angel🌺🌺🥴
wah ada Lily & Raka,
ternyata punya anak kembar 🤗🤗
cerita ortunya Andromeda lanjutin dong kak,😁
2023-11-12
1
(O_O)Zha_Tanvan😎
ahhh ternyata babang Andra nikah sama Tania karena ngira dia hamil. gokil bgt sihh.. 😅😅😅
2023-11-06
2