DTSI 20

"Rin, kamu masih kuat jagain ibu?" Ningsih menatap adiknya lekat dengan perut yang sudah membesar, usia kehamilan Rina sudah delapan bulan jalan. Sebentar lagi dia akan melahirkan anak pertamanya. Selama Bu Yati sakit, Rina dan Ningsih bergantian untuk merawatnya. Pagi sampai sore, Rina yang bertugas menjaga Bu Yati karena Ningsih harus bekerja. Agar tidak repot, Ningsih memakaikan Pampers untuk Bu Yati. Karena tak tega kalau Rina harus mengangkat berat saat ibunya mau buang air kecil maupun besar. Ningsih sudah mendapatkan pekerjaan baru, yaitu jadi buruh borongan di pabrik plastik.

"Masih, mbak. Lagian sekarang ibu juga bisa jalan sendiri, meskipun belum bisa lancar." Sahut Rina yang tengah melipat pakaian milik sang ibu.

"Ternyata berat ya, Rin. Aku gak kuat pas giliran sif malam. Selalu saja masuk angin dan mata susah diajak kompromi." Keluh Ningsih pada adiknya, pekerjaan Ningsih memang masuk tiga sif dan selalu bergantian setiap minggunya. Sif pagi, Sian dan malam.

"Kalau mbak ningsih GK kuat, lebih baik cari kerjaan yang baru saja. Lagian kasihan Salwa kalau harus dirumah sendirian, apalagi ibu sedang sakit." Sahut Rina dengan tatapan sayu mengarah pada kakaknya.

"Tapi kerja apa, Rin? Cari kerjaan sulit banget. Apalagi ijazah mbak juga hilang entah kemana. Nanti mbak akan coba lagi tanya ke teman temannya mbak. Semoga ada yang bisa bantu cari lowongan." Balas Ningsih dengan wajah yang terlihat lelah.

"Iya, mbak. Aku doakan semoga bisa mendapatkan kerjaan yang lebih baik." Balas Rina singkat, sudah gak tau lagi harus bicara apa.

"Besok aku libur, Rin. Kamu bisa istirahat dirumah. Kasihan perut kamu, istirahatlah." Sambung Ningsih dengan senyuman tipis.

"Iya, mbak. Tapi beneran mbak bisa sendirian?" Sahut Rina ingin memastikan.

"Insyaallah bisa, lagian besok Salwa sekolahnya juga libur. Kamu istirahat saja dirumah." Balas Ningsih yakin dan diiyakan oleh Rina dengan perasaan lega.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Keesokan harinya, Ningsih yang tengah memasak di dapur dikejutkan dengan kedatangan Wandi yang langsung muncul tanpa permisi. Wandi sudah berdiri di belakang Ningsih yang tengah mengulek bumbu.

"Ngapain kamu kesini?

Gak sopan!" Tegur Ningsih kesal sekaligus geram dengan kelakuan mantan suaminya yang tak punya adab. Wandi justru cengengesan kayak orang tanpa dosa. Sikapnya sungguh membuat Ningsih muak.

"Jangan bersikap tak sopan kamu ya, mas. Masuk dirumahnya orang gak permisi dan main nyelonong saja. Apa kamu kira itu sudah benar? Tidak punya etika sama sekali." Sungut Ningsih dengan mata menatap tajam ke arah Wandi.

"Aku tadi sudah permisi tapi tidak ada orang. Yasudah aku langsung masuk saja. Jadi tidak usah nyalahin orang, lagian disini juga ada anakku. Aku berhak keluar masuk rumah ini tanpa harus meminta ijin." Balas Wandi tanpa bersalah sedikitpun.

"Keluar kamu dari dapurku. Duduklah diruang tamu layaknya seorang tamu. Kamu sudah bukan siapa siapa dirumah ini, hanya orang lain. Paham?" Tekan Ningsih dengan wajah mengeras.

"Aku mau ketemu Salwa, dimana dia?" Sahut Wandi santai, seolah tidak memperdulikan kemarahan Ningsih atas sikapnya itu.

"Tunggu saja di depan, dia sedang ke toko sebelah." Balas Ningsih ketus, namun tiba tiba Wandi memeluknya dari belakang. Spontan Ningsih langsung menjerit dan menyikut perut Wandi.

"Dasar laki laki kurang ajar, apa kamu pikir aku sudi kamu sentuh, hah?

Menjijikkan! Awas saja kamu, sampai berani menyentuhku lagi, aku akan teriak minta tolong sama warga, biar kamu di gebukin warga kampung sini." Jerit Ningsih histeris, dadanya naik turun sangking marahnya dengan Wandi yang sudah berani kurang ajar.

"Halah, bilang saja kamu juga mau. Aku yakin, kamu kangen kan sama aku. Pengin merasakan kehangatan dariku, ngaku saja. Gak usah banyak drama." Sahut Wandi enteng, seolah merendahkan harga diri Ningsih. Membuat Ningsih semakin geram dan terbakar emosi.

"Pergi kamu dari sini, pergi!" Teriak Ningsih dengan lantang.

"Ma, ada apa?" Tiba tiba Salwa muncul dan langsung menatap tak suka saat melihat ada Wandi di dapur.

"Salwa, panggil pak lek Ahmad nak. Minta tolong beliau untuk usir laki laki gila ini." Sahut Ningsih yang sudah terlanjur marah dengan kelakuan Wandi.

"Tidak perlu, aku akan pergi sendiri. Salwa, ayah mau ngomong sebentar." Sahut Wandi tersinggung dengan sikap Ningsih yang terang terangan menolaknya.

Salwa mengikuti langkah Wandi dan mereka duduk di kursi ruang tamu. Ningsih yang sudah kesal dengan Wandi, tak sudi menemui laki laki itu. Tapi dia tetap waspada, sehingga mendengarkan pembicaraan Wandi dengan Salwa di balik tembok kamar putrinya.

"Salwa, apa kamu betah tinggal dengan ibumu?" Suara Wandi terdengar mulai membuka obrolan dengan sang anak.

"Betah, dan senang. Memangnya kenapa ayah nanyain itu?" Sahut Salwa tegas, anak seusianya tapi sudah punya pemikiran yang layaknya orang dewasa. Salwa sudah bisa memahami apa yang terjadi pada orang tuanya dan sudah bisa mengerti bagaimana sikap ayahnya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

say

say

ko dikit sih teh Hawa 🥺🥺🥺

2023-10-07

2

lihat semua
Episodes
1 DTSI 1
2 DTSI 2
3 DTSI 3
4 DTSI 4
5 DTSI 5
6 DTSI 6
7 DTSI 7
8 DTSI 8
9 DTSI 9
10 DTSI 10
11 DTSI 11
12 DTSI 12
13 DTSI 13
14 DTSI 14
15 DTSI 15
16 DTSI 16
17 DTSI 17
18 DTSI 18
19 DTSI 19
20 DTSI 20
21 DTSI 21
22 DTSI 22
23 DTSI 23
24 DTSI 24
25 DTSI 25
26 DTSI 26
27 DTSI 27
28 DTSI 28
29 DTSI 29
30 DTSI 30
31 DTSI 31
32 DTSI 32
33 DTSI 33
34 DTSI 34
35 DTSI 35
36 DTSI 36
37 DTSI 37
38 DTSI 38
39 DTSI 39
40 DTSI 40
41 DTSI 41
42 DTSI 42
43 DTSI 43
44 DTSI 44
45 DTSI 45
46 DTSI 46
47 DTSI 47
48 DTSI 48
49 DTSI 49
50 DTSI 50
51 DTSI 51
52 DTSI 52
53 DTSI 53
54 DTSI 54
55 DTSI 55
56 DTSI 56
57 DTSI 57
58 DTSI 58
59 DTSI 59
60 DTSI 60
61 DTSI 61
62 DTSI 62
63 DTSI 63
64 DTSI 64
65 DTSI 65
66 DTSI 66
67 DTSI 67
68 DTSI 68
69 DTSI 69
70 DTSI 70
71 DTSI 71
72 DTSI 72
73 DTSI 73
74 DTSI 74
75 DTSI 75
76 DTSI 76
77 DTSI 77
78 DTSI 78
79 DTSI 79
80 DTSI 80
81 DTSI 81
82 DTSI 82
83 DTSI 83
84 DTSI 84
85 DTSI 85
86 DTSI 86
87 DTSI 87
88 DTSI 88
89 DTSI 89
90 DTSI 90
91 DTSI 91
92 DTSI 92
93 DTSI 93
94 DTSI 94
95 DTSI 95
96 DTSI 96
97 DTSI 97
98 DTSI 98
99 DTSI 99
100 DTSI 100
101 DTSI 101
102 DTSI 102
103 DTSI 103
104 DTSI 104
105 DTSI 105
106 DTSI 106
107 DTSI 107
108 DTSI 108
109 DTSI 109
110 DTSI 110
111 DTSI 111
112 DTSI 112
113 DTSI 113
114 DTSI 114
115 DTSI 115
116 DTSI 116
117 DTSI 117
118 DTSI 118
119 DTSI 119
120 DTSI 120
121 DTSI 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
DTSI 1
2
DTSI 2
3
DTSI 3
4
DTSI 4
5
DTSI 5
6
DTSI 6
7
DTSI 7
8
DTSI 8
9
DTSI 9
10
DTSI 10
11
DTSI 11
12
DTSI 12
13
DTSI 13
14
DTSI 14
15
DTSI 15
16
DTSI 16
17
DTSI 17
18
DTSI 18
19
DTSI 19
20
DTSI 20
21
DTSI 21
22
DTSI 22
23
DTSI 23
24
DTSI 24
25
DTSI 25
26
DTSI 26
27
DTSI 27
28
DTSI 28
29
DTSI 29
30
DTSI 30
31
DTSI 31
32
DTSI 32
33
DTSI 33
34
DTSI 34
35
DTSI 35
36
DTSI 36
37
DTSI 37
38
DTSI 38
39
DTSI 39
40
DTSI 40
41
DTSI 41
42
DTSI 42
43
DTSI 43
44
DTSI 44
45
DTSI 45
46
DTSI 46
47
DTSI 47
48
DTSI 48
49
DTSI 49
50
DTSI 50
51
DTSI 51
52
DTSI 52
53
DTSI 53
54
DTSI 54
55
DTSI 55
56
DTSI 56
57
DTSI 57
58
DTSI 58
59
DTSI 59
60
DTSI 60
61
DTSI 61
62
DTSI 62
63
DTSI 63
64
DTSI 64
65
DTSI 65
66
DTSI 66
67
DTSI 67
68
DTSI 68
69
DTSI 69
70
DTSI 70
71
DTSI 71
72
DTSI 72
73
DTSI 73
74
DTSI 74
75
DTSI 75
76
DTSI 76
77
DTSI 77
78
DTSI 78
79
DTSI 79
80
DTSI 80
81
DTSI 81
82
DTSI 82
83
DTSI 83
84
DTSI 84
85
DTSI 85
86
DTSI 86
87
DTSI 87
88
DTSI 88
89
DTSI 89
90
DTSI 90
91
DTSI 91
92
DTSI 92
93
DTSI 93
94
DTSI 94
95
DTSI 95
96
DTSI 96
97
DTSI 97
98
DTSI 98
99
DTSI 99
100
DTSI 100
101
DTSI 101
102
DTSI 102
103
DTSI 103
104
DTSI 104
105
DTSI 105
106
DTSI 106
107
DTSI 107
108
DTSI 108
109
DTSI 109
110
DTSI 110
111
DTSI 111
112
DTSI 112
113
DTSI 113
114
DTSI 114
115
DTSI 115
116
DTSI 116
117
DTSI 117
118
DTSI 118
119
DTSI 119
120
DTSI 120
121
DTSI 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!