DTSI 19

Sudah satu Minggu ini Bu Yati kembali sakit, Bahkan sudah tidak bisa apa apa karena tekanan darahnya terlampau tinggi. Bu Yati kembali terkena stroke ringan. Sedangkan Rina tengah hamil lima bulan. Ningsih duduk termenung di deretan salah satu kursi yang ada di apotik rumah sakit, menunggu antrian obat untuk ibunya.

Ini kali ketiganya dia ijin tidak masuk kerja, dan akhirnya mendapatkan peringatan dari bos nya. Pikiran dan hati Ningsih gelisah, cemas juga kalut. Belum lagi, uang yang ada di dompet sudah menipis.

"Atas nama Bu Yati." Ningsih langsung tersadar dari lamunannya saat mendengar nama ibunya di panggil. Dengan langkah cepat, Ningsih menuju tempat pengambilan obat.

"Terimakasih ya, mbak." Ningsih mengambil obat ibunya, lalu berjalan gontai kembali keruang rawat Bu Yati. Langkah kakinya terasa berat, seberat beban yang tengah ia pikul saat ini.

"Bu, ayo minum obatnya dulu. Kita tunggu Supri dan Rina sebentar lagi akan datang untuk jemput. Ibu sudah dibolehkan pulang." Ningsih membantu meminumkan obat pada Bu Yati, karena tangan sang ibu sudah tidak bisa digerakkan.

Tak berselang lama Rina dan Supri datang, mereka menjemput Bu Yati dengan menggunakan becak. Becak yang dipinjam Supri dari tetangganya. Sengaja tidak menggunakan jasa ambulans yang ditawarkan rumah sakit, karena harus membayar seratus lima puluh ribu lagi. Sedangkan Ningsih maupun Rina tidak memiliki uang yang cukup.

"Biar barang barangnya aku yang bawa, Pri. Kamu bantu ibu saja naik ke kursi roda. Nanti kalau sudah di depan kita minta tolong pak satpam buat angkat ibu naik ke becak. Rin, kamu ikut naik becak apa bareng naik motor sama mbak?" Ningsih bicara dengan suara serak, wajahnya terlihat kuyu dan sangat lelah.

"Aku naik becak saja, mbak. Kan ibu harus dipegangi, takutnya jatuh." Sahut Rina sambil membetulkan pakaian Bu Yati. Ningsih hanya mengangguk lalu mulai mengangkat beberapa barang bawaannya selama dirumah sakit.

"Aku angkat ini dulu ya, sama ambil motor di parkiran. Nanti aku tunggu di depan pintu keluar, tau kan jalannya?" Tanya Ningsih pada Rina dan Supri.

"Iya, mbak. Kami akan bawa ibu lewat lorong saja. Mbak Ningsih hati hati." Balas Rina dan dijawab anggukan kecil oleh Ningsih. Langkah gontainya membuat Rina menatap iba pada kakaknya. Rina tau apa yang sedang kakaknya pikirkan.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Sesampainya di depan rumah, Bu Patmi di turunkan Supri dan dibantu oleh pak Ahmad dan pak Harto, tetangga sebelah rumah. Rina sudah menyiapkan tempat tidur yang memang sengaja di gelar di ruangan depan, agar memudahkan untuk merawat Bu Yati dan juga Bu Yati biar bisa melihat lalu lalang orang lewat dari kaca jendela.

"Alhamdulillah, akhirnya sampai dirumah. Rin, mbak mau mandi dulu ya. Kamu masih belum mau pulang, kan?" Ningsih yang memang sudah merasa capek dan gerah ingin segera mandi agar tubuhnya merasa segar.

"Iya, mbak. Aku pulang nanti habis magrib saja. Mbak Ningsih istirahat saja dulu. Kamu sudah capek jagain ibu dirumah sakit." Sahut Rina yang mengerti keadaan kakaknya. Ningsih tersenyum lega karena adiknya mau memahami dirinya. Sedangkan Salwa sudah duduk menemani neneknya di pinggir ranjang Bu Yati.

"Salwa, titip nenek sebentar ya. Mbak Rina mau taruh dan tata barang barang nenek di kamarnya."

"Iya, mbak. Nenek biar Salwa yang nunggu." Sahut Salwa manut.

Tetangga yang mengetahui kepulangan Bu Yati dari rumah sakit, mulai berdatangan satu persatu untuk menjenguk Bu Yati. Suasana rumah menjadi ramai karena banyak berdatangan ibu ibu yang ingin melihat keadaan Bu Yati. Sedangkan Ningsih, sangking lelahnya memilih tidur, badannya juga mulai terasa meriang. Rina dan Salwa yang menjaga Bu Yati dan menjamu para tamu.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

"Rin, kamu masih kuat jagain ibu?" Ningsih menatap adiknya lekat dengan perut yang sudah membesar, usia kehamilan Rina sudah delapan bulan jalan. Sebentar lagi dia akan melahirkan anak pertamanya. Selama Bu Yati sakit, Rina dan Ningsih bergantian untuk merawatnya. Pagi sampai sore, Rina yang bertugas menjaga Bu Yati karena Ningsih harus bekerja. Agar tidak repot, Ningsih memakaikan Pampers untuk Bu Yati. Karena tak tega kalau Rina harus mengangkat berat saat ibunya mau buang air kecil maupun besar. Ningsih sudah mendapatkan pekerjaan baru, yaitu jadi buruh borongan di pabrik plastik.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

macam masalah yang timpa meraka

2024-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 DTSI 1
2 DTSI 2
3 DTSI 3
4 DTSI 4
5 DTSI 5
6 DTSI 6
7 DTSI 7
8 DTSI 8
9 DTSI 9
10 DTSI 10
11 DTSI 11
12 DTSI 12
13 DTSI 13
14 DTSI 14
15 DTSI 15
16 DTSI 16
17 DTSI 17
18 DTSI 18
19 DTSI 19
20 DTSI 20
21 DTSI 21
22 DTSI 22
23 DTSI 23
24 DTSI 24
25 DTSI 25
26 DTSI 26
27 DTSI 27
28 DTSI 28
29 DTSI 29
30 DTSI 30
31 DTSI 31
32 DTSI 32
33 DTSI 33
34 DTSI 34
35 DTSI 35
36 DTSI 36
37 DTSI 37
38 DTSI 38
39 DTSI 39
40 DTSI 40
41 DTSI 41
42 DTSI 42
43 DTSI 43
44 DTSI 44
45 DTSI 45
46 DTSI 46
47 DTSI 47
48 DTSI 48
49 DTSI 49
50 DTSI 50
51 DTSI 51
52 DTSI 52
53 DTSI 53
54 DTSI 54
55 DTSI 55
56 DTSI 56
57 DTSI 57
58 DTSI 58
59 DTSI 59
60 DTSI 60
61 DTSI 61
62 DTSI 62
63 DTSI 63
64 DTSI 64
65 DTSI 65
66 DTSI 66
67 DTSI 67
68 DTSI 68
69 DTSI 69
70 DTSI 70
71 DTSI 71
72 DTSI 72
73 DTSI 73
74 DTSI 74
75 DTSI 75
76 DTSI 76
77 DTSI 77
78 DTSI 78
79 DTSI 79
80 DTSI 80
81 DTSI 81
82 DTSI 82
83 DTSI 83
84 DTSI 84
85 DTSI 85
86 DTSI 86
87 DTSI 87
88 DTSI 88
89 DTSI 89
90 DTSI 90
91 DTSI 91
92 DTSI 92
93 DTSI 93
94 DTSI 94
95 DTSI 95
96 DTSI 96
97 DTSI 97
98 DTSI 98
99 DTSI 99
100 DTSI 100
101 DTSI 101
102 DTSI 102
103 DTSI 103
104 DTSI 104
105 DTSI 105
106 DTSI 106
107 DTSI 107
108 DTSI 108
109 DTSI 109
110 DTSI 110
111 DTSI 111
112 DTSI 112
113 DTSI 113
114 DTSI 114
115 DTSI 115
116 DTSI 116
117 DTSI 117
118 DTSI 118
119 DTSI 119
120 DTSI 120
121 DTSI 121
122 DTSI 122
123 DTSI 123 (Episode tamat)
Episodes

Updated 123 Episodes

1
DTSI 1
2
DTSI 2
3
DTSI 3
4
DTSI 4
5
DTSI 5
6
DTSI 6
7
DTSI 7
8
DTSI 8
9
DTSI 9
10
DTSI 10
11
DTSI 11
12
DTSI 12
13
DTSI 13
14
DTSI 14
15
DTSI 15
16
DTSI 16
17
DTSI 17
18
DTSI 18
19
DTSI 19
20
DTSI 20
21
DTSI 21
22
DTSI 22
23
DTSI 23
24
DTSI 24
25
DTSI 25
26
DTSI 26
27
DTSI 27
28
DTSI 28
29
DTSI 29
30
DTSI 30
31
DTSI 31
32
DTSI 32
33
DTSI 33
34
DTSI 34
35
DTSI 35
36
DTSI 36
37
DTSI 37
38
DTSI 38
39
DTSI 39
40
DTSI 40
41
DTSI 41
42
DTSI 42
43
DTSI 43
44
DTSI 44
45
DTSI 45
46
DTSI 46
47
DTSI 47
48
DTSI 48
49
DTSI 49
50
DTSI 50
51
DTSI 51
52
DTSI 52
53
DTSI 53
54
DTSI 54
55
DTSI 55
56
DTSI 56
57
DTSI 57
58
DTSI 58
59
DTSI 59
60
DTSI 60
61
DTSI 61
62
DTSI 62
63
DTSI 63
64
DTSI 64
65
DTSI 65
66
DTSI 66
67
DTSI 67
68
DTSI 68
69
DTSI 69
70
DTSI 70
71
DTSI 71
72
DTSI 72
73
DTSI 73
74
DTSI 74
75
DTSI 75
76
DTSI 76
77
DTSI 77
78
DTSI 78
79
DTSI 79
80
DTSI 80
81
DTSI 81
82
DTSI 82
83
DTSI 83
84
DTSI 84
85
DTSI 85
86
DTSI 86
87
DTSI 87
88
DTSI 88
89
DTSI 89
90
DTSI 90
91
DTSI 91
92
DTSI 92
93
DTSI 93
94
DTSI 94
95
DTSI 95
96
DTSI 96
97
DTSI 97
98
DTSI 98
99
DTSI 99
100
DTSI 100
101
DTSI 101
102
DTSI 102
103
DTSI 103
104
DTSI 104
105
DTSI 105
106
DTSI 106
107
DTSI 107
108
DTSI 108
109
DTSI 109
110
DTSI 110
111
DTSI 111
112
DTSI 112
113
DTSI 113
114
DTSI 114
115
DTSI 115
116
DTSI 116
117
DTSI 117
118
DTSI 118
119
DTSI 119
120
DTSI 120
121
DTSI 121
122
DTSI 122
123
DTSI 123 (Episode tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!