DTSI 18

"Cukup, Irma! Jangan kurang ajar kamu, sekali lagi kamu meremehkan ku, aku tidak akan segan untuk meninggalkan kamu." Bentak Wandi dengan wajah mengeras, Irma langsung diam dan pergi meninggalkan ruang tamu dengan kaki di hentakkan.

"Apa maksud istrimu, wan?" Tanya Yayuk yang belum paham dengan maksud ucapan Irma barusan.

"sudahlah, ngapain juga dibalas, gak penting. Yang penting aku kasih Salwa tiap bulannya, dan tetap dengan keputusanku, lima ratus ribu sebulan." Sahut Wandi cuek, lalu pergi meninggalkan kakaknya. Yayuk hanya bisa menghela nafasnya dalam melihat kelakuan adiknya yang memang sulit untuk menerima nasehat.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Sedangkan dilain tempat, Ningsih tengah membuat jajanan untuk dijual besok pagi. Ningsih membuat kacang goreng dan juga rempeyek. Setiap pagi, Rina yang selalu membawa dagangannya ke sekolah Salwa sambil mengantarkan Salwa. Rempeyek dan kacang buatan Ningsih selalu laris dan banyak yang suka. Selain rasanya enak, dan juga harganya lebih murah.

"Mbak, besok ada yang pesen untuk dibuatkan sambel pecel dua kilo pedes dan satu kilo sedang. Gimana, mbak Ningsih sanggup?" Rina yang tengah menunggu dijemput suaminya, menyampaikan pesenan ibu ibu yang tadi disekolah.

"Bisa, Rin. Harganya kamu sudah kasih tau sama mereka belum, kalau sekilonya naik lima ribu. Kacang harganya lagi naik soalnya." Sahut Ningsih menatap adiknya serius.

"Sudah, mbak. Dan mereka gak keberatan kok. Katanya sambal pecel buatan mbak itu enak." Balas Rina sambil memasukkan gorengan kacang ke plastik kecil kecil, yang akan dijual seribuan.

"Alhamdulillah kalau mereka suka. Semoga makin banyak yang suka dan yang pesan tambah banyak." Sahut Ningsih dengan semangat. Apapun akan dia lakukan demi untuk bisa mencukupi kebutuhan sang buah hatinya.

"Mbak gak capek?

Aku lihatnya saja sudah capek. Pulang kerja langsung bikin bahan dagangan kayak begini." Balas Rina yang menatap iba pada kakaknya.

"Ya capek, tapi mau gimana lagi. Kebutuhan Salwa harus bisa tercukupi, kasihan dia. Aku besok libur, biar Salwa, mbak yang antar." Balas Ningsih sambil menarik nafasnya dalam.

"Iya mbak. Aku kesini nya siang saja kalau begitu." Sahut Rina masih sambil membungkus kacang.

"Rin, kalau mau pulang, bawa sayur Bali telor dan sambel goreng, buat suami kamu. Dan rempeyek yang di plastik hitam itu kamu bawa, biar buat lauk suami kamu." Sambung Ningsih yang memang selalu bersikap baik pada adiknya. Karena hanya itu yang bisa dilakukan untuk membalas kebaikan adik dan iparnya yang selalu dengan suka rela membantunya.

"Iya mbak, makasih ya." Sahut Rina tersenyum sumringah.

"Rin, besok kamu gak usah masak. Mbak mau bikin sambal tumpang, kamu cari saja daun ubi sama pepaya buat lalapan." Sambung Ningsih yang sudah kepikiran untuk membuat sambal tumpang khas dari kota tahu.

"Wah, enak itu mbk. Mas Supri pasti senang, dia doyan banget soalnya." Balas Rina antusias.

"Itu sepertinya suami kamu sudah datang. Suruh makan dulu, Rin. Nanti sayur yang kamu bawa biar bisa buat sarapan kalian dan bawa bekal suami kamu kerja."

"Iya, mbak." Rina merasa sangat bersyukur memiliki saudara yang begitu baik dan perduli. Padahal keadaan ekonomi juga pas pasan.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Setelah kepergian Rina, Ningsih masih meneruskan pekerjaannya yang belum rampung. Meskipun tubuhnya sudah menjerit untuk meminta istirahat. Dipaksa untuk kuat dan mengabaikan rasa lelah, agar bisa mencukupi kebutuhan dapur dan sekolah anaknya.

Pukul sepuluh malam, Ningsih baru bisa istirahat. Salwa sudah tertidur lelap dalam dekapan neneknya. Ningsih merebahkan tubuhnya di atas kasur busa yang sudah mulai menipis. Memejamkan matanya dan akhirnya larut dalam balutan mimpi.

Hari hari yang sama dilalui Ningsih tanpa keluhan, meskipun terkadang rasa lelah dan merasa berat. Tak ada yang bisa dilakukan selain terus berusaha untuk tetap berjuang agar sang anak tidak kekurangan dan sang ibu bisa membeli obatnya. Sudah hampir tiga bulan terakhir, Wandi tak lagi mengirimkan uang nafkah untuk Salwa. Bahkan dia juga tidak pernah lagi menanyakan kabar anaknya. Kabarnya hilang entah kemana, namun Ningsih tak ingin ambil pusing. Tak mau lagi berurusan dengan laki laki model Wandi yang hanya bikin sakit hati.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

mariasartika semung

mariasartika semung

Next

2024-03-07

0

Ma Em

Ma Em

Semoga Ningsih dan Salwa segera mendapatkan kebahagiaan dan semoga Wandi dan Irma akan dapatkan karma yg menyakitkan karena telah menelantarkan Salwa anaknya sendiri dan segera mendapatkan balasannya.

2024-02-29

1

lihat semua
Episodes
1 DTSI 1
2 DTSI 2
3 DTSI 3
4 DTSI 4
5 DTSI 5
6 DTSI 6
7 DTSI 7
8 DTSI 8
9 DTSI 9
10 DTSI 10
11 DTSI 11
12 DTSI 12
13 DTSI 13
14 DTSI 14
15 DTSI 15
16 DTSI 16
17 DTSI 17
18 DTSI 18
19 DTSI 19
20 DTSI 20
21 DTSI 21
22 DTSI 22
23 DTSI 23
24 DTSI 24
25 DTSI 25
26 DTSI 26
27 DTSI 27
28 DTSI 28
29 DTSI 29
30 DTSI 30
31 DTSI 31
32 DTSI 32
33 DTSI 33
34 DTSI 34
35 DTSI 35
36 DTSI 36
37 DTSI 37
38 DTSI 38
39 DTSI 39
40 DTSI 40
41 DTSI 41
42 DTSI 42
43 DTSI 43
44 DTSI 44
45 DTSI 45
46 DTSI 46
47 DTSI 47
48 DTSI 48
49 DTSI 49
50 DTSI 50
51 DTSI 51
52 DTSI 52
53 DTSI 53
54 DTSI 54
55 DTSI 55
56 DTSI 56
57 DTSI 57
58 DTSI 58
59 DTSI 59
60 DTSI 60
61 DTSI 61
62 DTSI 62
63 DTSI 63
64 DTSI 64
65 DTSI 65
66 DTSI 66
67 DTSI 67
68 DTSI 68
69 DTSI 69
70 DTSI 70
71 DTSI 71
72 DTSI 72
73 DTSI 73
74 DTSI 74
75 DTSI 75
76 DTSI 76
77 DTSI 77
78 DTSI 78
79 DTSI 79
80 DTSI 80
81 DTSI 81
82 DTSI 82
83 DTSI 83
84 DTSI 84
85 DTSI 85
86 DTSI 86
87 DTSI 87
88 DTSI 88
89 DTSI 89
90 DTSI 90
91 DTSI 91
92 DTSI 92
93 DTSI 93
94 DTSI 94
95 DTSI 95
96 DTSI 96
97 DTSI 97
98 DTSI 98
99 DTSI 99
100 DTSI 100
101 DTSI 101
102 DTSI 102
103 DTSI 103
104 DTSI 104
105 DTSI 105
106 DTSI 106
107 DTSI 107
108 DTSI 108
109 DTSI 109
110 DTSI 110
111 DTSI 111
112 DTSI 112
113 DTSI 113
114 DTSI 114
115 DTSI 115
116 DTSI 116
117 DTSI 117
118 DTSI 118
119 DTSI 119
120 DTSI 120
121 DTSI 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
DTSI 1
2
DTSI 2
3
DTSI 3
4
DTSI 4
5
DTSI 5
6
DTSI 6
7
DTSI 7
8
DTSI 8
9
DTSI 9
10
DTSI 10
11
DTSI 11
12
DTSI 12
13
DTSI 13
14
DTSI 14
15
DTSI 15
16
DTSI 16
17
DTSI 17
18
DTSI 18
19
DTSI 19
20
DTSI 20
21
DTSI 21
22
DTSI 22
23
DTSI 23
24
DTSI 24
25
DTSI 25
26
DTSI 26
27
DTSI 27
28
DTSI 28
29
DTSI 29
30
DTSI 30
31
DTSI 31
32
DTSI 32
33
DTSI 33
34
DTSI 34
35
DTSI 35
36
DTSI 36
37
DTSI 37
38
DTSI 38
39
DTSI 39
40
DTSI 40
41
DTSI 41
42
DTSI 42
43
DTSI 43
44
DTSI 44
45
DTSI 45
46
DTSI 46
47
DTSI 47
48
DTSI 48
49
DTSI 49
50
DTSI 50
51
DTSI 51
52
DTSI 52
53
DTSI 53
54
DTSI 54
55
DTSI 55
56
DTSI 56
57
DTSI 57
58
DTSI 58
59
DTSI 59
60
DTSI 60
61
DTSI 61
62
DTSI 62
63
DTSI 63
64
DTSI 64
65
DTSI 65
66
DTSI 66
67
DTSI 67
68
DTSI 68
69
DTSI 69
70
DTSI 70
71
DTSI 71
72
DTSI 72
73
DTSI 73
74
DTSI 74
75
DTSI 75
76
DTSI 76
77
DTSI 77
78
DTSI 78
79
DTSI 79
80
DTSI 80
81
DTSI 81
82
DTSI 82
83
DTSI 83
84
DTSI 84
85
DTSI 85
86
DTSI 86
87
DTSI 87
88
DTSI 88
89
DTSI 89
90
DTSI 90
91
DTSI 91
92
DTSI 92
93
DTSI 93
94
DTSI 94
95
DTSI 95
96
DTSI 96
97
DTSI 97
98
DTSI 98
99
DTSI 99
100
DTSI 100
101
DTSI 101
102
DTSI 102
103
DTSI 103
104
DTSI 104
105
DTSI 105
106
DTSI 106
107
DTSI 107
108
DTSI 108
109
DTSI 109
110
DTSI 110
111
DTSI 111
112
DTSI 112
113
DTSI 113
114
DTSI 114
115
DTSI 115
116
DTSI 116
117
DTSI 117
118
DTSI 118
119
DTSI 119
120
DTSI 120
121
DTSI 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!