DTSI 17

"Bukannya benar yang dikatakan kakakku, kamu itu murahan." Balas Wandi yang tidak perduli dengan perasaan Irma.

"Apa, mas?" Sahut Irma dengan mulut terbuka, kakinya mundur berlahan mendengar ucapan suaminya yang begitu jelas menghina dirinya.

"Pikir saja sendiri, aku muak dengan sikapmu itu." Balas Wandi dengan cueknya, lalu pergi begitu saja meninggalkan Irma yang langsung tergugu. Air matanya berjatuhan dengan kata kata Wandi.

"Jadi benar, kamu masih menginginkan Ningsih, mas?

Jahat kamu, mas. Aku bahkan rela melakukan apapun agar bisa kita bersama lagi. Aku sudah memberikan kamu motor baru sesuai yang kamu mau. Bahkan aku sering memberikan uang untuk keluarga kamu, agar mereka menyayangi aku. Tapi ini balasan kamu, sedikitpun kamu tidak pernah menghargai perasaanku." Batin Irma pilu, hatinya benar benar terluka dengan sikap Wandi yang gampang berubah ubah. Namun, Wandi lebih sering berbuat kasar padanya. Terlanjur cinta dan teramat sayang, sehingga Irma menutup mata dan hatinya dari perlakuan yang tak wajar dari Wandi. Cinta sudah mematikan akal sehatnya.

********************************

Susana di meja makan mendadak hening, satupun tidak ada yang berbicara. Larut dengan pikiran masing masing dan lebih memilih fokus dengan makanan yang ada di piringnya masing masing.

Yayuk yang sudah selesai makan, tanpa bicara langsung pergi meninggalkan meja makan dengan membawa piringnya, lalu dia cuci dan letakkan ditempat piring. Sedangkan Bu Patmi hanya diam, hatinya masih kesal karena sikap Yayuk dan Wandi. Sedangkan Irma, terlihat hanya mengaduk aduk makanan yang ada di piringnya dengan wajah sembab. Wandi yang melihat sikap istrinya justru terkesan cuek, bahkan dia makan dengan lahapnya, setelah kenyang pergi begitu saja tanpa mau tau perasaan istrinya yang tengah terluka.

"Wand, mbak mau ngomong sama kamu." Yayuk memanggil Wandi untuk duduk dengannya di ruang tamu. Tanpa banyak bicara Wandi menuruti ucapan kakaknya.

"Ada apa, mbak?

Untuk kelakuan Irma yang tadi, aku minta maaf. Aku janji, Irma tidak akan pernah lagi berani bersikap kasar ke mbak. Karena aku akan negur dia dengan keras, biar tidak terus bersikap sesukanya." Wandi tanpa diminta langsung membahas sikap Irma tadi siang pada kakaknya. Yayuk hanya mengangguk dan tak ingin terlalu menanggapi hal yang berkaitan dengan Irma.

"Aku sudah muak dan malas bicara soal istrimu itu. Aku hanya ingin mengingatkan kamu soal kewajiban pada Salwa. Dia darah dagingmu dan akan tetap jadi tanggung jawab kamu sampai kapanpun. Jadi, berikan haknya. Kasihan Salwa, dia yang harus menderita karena keegoisan kamu." Tekan Yayuk dengan tatapan tajam mengarah pada Wandi yang terlihat menarik nafasnya dalam. Tanpa mereka sadari, Irma tengah menguping di balik tembok pembatas ruang tengah.

"Aku gak mau, Ningsih yang menikmati uangku. Kalau aku memberikan nafkah pada Salwa, pasti Ningsih yang akan menguasainya. Aku gak iklas, mbak. Aku benci sekali dengan perempuan sombong itu." Balas Wandi dengan raut wajah yang sudah menegang. Tak dipungkiri, Wandi marah dan kesal karena Ningsih sudah berani meminta cerai.

"Pikiranmu terlalu dangkal, Wan. Berapa jumlah yang kamu berikan untuk Salwa, sampai kamu bisa punya pikiran sepicik itu?" Geram Yayuk yang tak bisa mengerti dengan jalan pikiran adiknya itu.

"Lima ratus ribu satu bulan. Cari uang susah, itu saja sudah bisa nabung kalau uangnya tidak dipakai sama Ningsih untuk kebutuhannya." Sahut Wandi enteng, membuat Yayuk semakin geram dengan mata melotot menatap adiknya.

"Kenapa sih, mbak? Aku cuma gak mau dimanfaatkan sama Ningsih dan keluarganya, enak saja. Aku yang kerja banting tulang, mereka dengan enaknya mau habiskan uangku." Sambung Wandi yang menyadari ekspresi kesal kakaknya.

"Dasar bocah gendeng!

Uang lima ratus sebulan kamu pikir cukup?

Salwa itu sudah besar, dia sudah sekolah. Dia sudah tau beli jajan, bayar uang sekolah, masih minum susu dan belum lagi harus makan makanan yang bergizi. Lima ratus jaman sekarang dapat apa to, Wan?

Kamu harus kasih sejuta buat Salwa tiap satu bulannya. Sudah gak usah mikir yang aneh aneh, Ningsih bukan perempuan serakah kayak si Irma." Tekan Yayuk panjang lebar, membuat Irma panas dan tak terima mendengar ocehan kakak iparnya itu.

"Kenapa sih, mbak?

Kamu suka banget ngurusin rumah tanggaku dengan mas Wandi. Masih untung mas Wandi mau kasih uang ke Ningsih, dari pada tidak sama sekali. Dan kamu mas, awas saja kalau kamu sampai nambahin uang jatah buat anakmu itu, aku bakalan minta pisah sama kamu. Enak saja, aku yang kerja, kamu yang enak enakan mau habisin." Sungut Irma tak terima, Yayuk mengerutkan keningnya mendengar ucapan Irma. Sedangkan Wandi diam tak merespon.

"Heh pelakor, Wandi itu kerja dan punya gaji. Ngapain dia pakai uangmu buat kasih ke anaknya. Dasar kamunya saja yang serakah, dasar perempuan ular!" Bentak Yayuk dengan geramnya.

"Tau apa kamu, mbak?

Tanya tuh adikmu, gajinya berapa, seuprit." Sahut Irma dengan menjentikkan jarinya, bibirnya tersenyum meremehkan.

"Cukup, Irma! Jangan kurang ajar kamu, sekali lagi kamu meremehkan ku, aku tidak akan segan untuk meninggalkan kamu." Bentak Wandi dengan wajah mengeras, Irma langsung diam dan pergi meninggalkan ruang tamu dengan kaki di hentakkan.

"Apa maksud istrimu, wan?" Tanya Yayuk yang belum paham dengan maksud ucapan Irma barusan.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

say

say

c Wandi sama c Irma emang pasangan yg klop banget👍🙄

2023-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 DTSI 1
2 DTSI 2
3 DTSI 3
4 DTSI 4
5 DTSI 5
6 DTSI 6
7 DTSI 7
8 DTSI 8
9 DTSI 9
10 DTSI 10
11 DTSI 11
12 DTSI 12
13 DTSI 13
14 DTSI 14
15 DTSI 15
16 DTSI 16
17 DTSI 17
18 DTSI 18
19 DTSI 19
20 DTSI 20
21 DTSI 21
22 DTSI 22
23 DTSI 23
24 DTSI 24
25 DTSI 25
26 DTSI 26
27 DTSI 27
28 DTSI 28
29 DTSI 29
30 DTSI 30
31 DTSI 31
32 DTSI 32
33 DTSI 33
34 DTSI 34
35 DTSI 35
36 DTSI 36
37 DTSI 37
38 DTSI 38
39 DTSI 39
40 DTSI 40
41 DTSI 41
42 DTSI 42
43 DTSI 43
44 DTSI 44
45 DTSI 45
46 DTSI 46
47 DTSI 47
48 DTSI 48
49 DTSI 49
50 DTSI 50
51 DTSI 51
52 DTSI 52
53 DTSI 53
54 DTSI 54
55 DTSI 55
56 DTSI 56
57 DTSI 57
58 DTSI 58
59 DTSI 59
60 DTSI 60
61 DTSI 61
62 DTSI 62
63 DTSI 63
64 DTSI 64
65 DTSI 65
66 DTSI 66
67 DTSI 67
68 DTSI 68
69 DTSI 69
70 DTSI 70
71 DTSI 71
72 DTSI 72
73 DTSI 73
74 DTSI 74
75 DTSI 75
76 DTSI 76
77 DTSI 77
78 DTSI 78
79 DTSI 79
80 DTSI 80
81 DTSI 81
82 DTSI 82
83 DTSI 83
84 DTSI 84
85 DTSI 85
86 DTSI 86
87 DTSI 87
88 DTSI 88
89 DTSI 89
90 DTSI 90
91 DTSI 91
92 DTSI 92
93 DTSI 93
94 DTSI 94
95 DTSI 95
96 DTSI 96
97 DTSI 97
98 DTSI 98
99 DTSI 99
100 DTSI 100
101 DTSI 101
102 DTSI 102
103 DTSI 103
104 DTSI 104
105 DTSI 105
106 DTSI 106
107 DTSI 107
108 DTSI 108
109 DTSI 109
110 DTSI 110
111 DTSI 111
112 DTSI 112
113 DTSI 113
114 DTSI 114
115 DTSI 115
116 DTSI 116
117 DTSI 117
118 DTSI 118
119 DTSI 119
120 DTSI 120
121 DTSI 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
DTSI 1
2
DTSI 2
3
DTSI 3
4
DTSI 4
5
DTSI 5
6
DTSI 6
7
DTSI 7
8
DTSI 8
9
DTSI 9
10
DTSI 10
11
DTSI 11
12
DTSI 12
13
DTSI 13
14
DTSI 14
15
DTSI 15
16
DTSI 16
17
DTSI 17
18
DTSI 18
19
DTSI 19
20
DTSI 20
21
DTSI 21
22
DTSI 22
23
DTSI 23
24
DTSI 24
25
DTSI 25
26
DTSI 26
27
DTSI 27
28
DTSI 28
29
DTSI 29
30
DTSI 30
31
DTSI 31
32
DTSI 32
33
DTSI 33
34
DTSI 34
35
DTSI 35
36
DTSI 36
37
DTSI 37
38
DTSI 38
39
DTSI 39
40
DTSI 40
41
DTSI 41
42
DTSI 42
43
DTSI 43
44
DTSI 44
45
DTSI 45
46
DTSI 46
47
DTSI 47
48
DTSI 48
49
DTSI 49
50
DTSI 50
51
DTSI 51
52
DTSI 52
53
DTSI 53
54
DTSI 54
55
DTSI 55
56
DTSI 56
57
DTSI 57
58
DTSI 58
59
DTSI 59
60
DTSI 60
61
DTSI 61
62
DTSI 62
63
DTSI 63
64
DTSI 64
65
DTSI 65
66
DTSI 66
67
DTSI 67
68
DTSI 68
69
DTSI 69
70
DTSI 70
71
DTSI 71
72
DTSI 72
73
DTSI 73
74
DTSI 74
75
DTSI 75
76
DTSI 76
77
DTSI 77
78
DTSI 78
79
DTSI 79
80
DTSI 80
81
DTSI 81
82
DTSI 82
83
DTSI 83
84
DTSI 84
85
DTSI 85
86
DTSI 86
87
DTSI 87
88
DTSI 88
89
DTSI 89
90
DTSI 90
91
DTSI 91
92
DTSI 92
93
DTSI 93
94
DTSI 94
95
DTSI 95
96
DTSI 96
97
DTSI 97
98
DTSI 98
99
DTSI 99
100
DTSI 100
101
DTSI 101
102
DTSI 102
103
DTSI 103
104
DTSI 104
105
DTSI 105
106
DTSI 106
107
DTSI 107
108
DTSI 108
109
DTSI 109
110
DTSI 110
111
DTSI 111
112
DTSI 112
113
DTSI 113
114
DTSI 114
115
DTSI 115
116
DTSI 116
117
DTSI 117
118
DTSI 118
119
DTSI 119
120
DTSI 120
121
DTSI 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!