DTSI 16

"Aku cuma bersikap yang seharusnya saja, Bu. Bukan membela siapapun. Salwa yang jadi korban keegoisan kalian, jadi berhentilah bersikap yang membuat nasib seorang anak akan lebih menderita." Sahut Yayuk yang menghembuskan nafasnya dalam, menatap tajam ke arah ibu dan Irma.

"Tau lah, ibu pokoknya gak suka sama Ningsih. Urusan Salwa biar jadi urusan Wandi." Balas Bu Patmi yang langsung berdiri dan pergi meninggalkan ruang tamu. Hatinya sudah kesal mendengar kalimat demi kalimat yang dilontarkan anak perempuannya.

Yayuk menatap nanar punggung sang ibu, lalu mengalihkan pandangannya pada Irma yang sudah memasang wajah masam.

"Kamu tau, kan. Kalau aku orang pertama yang tidak menyukai kamu. Karena sebagai perempuan aku juga bisa merasakan sakitnya dikhianati oleh suami. Meskipun sudah berkali-kali mengingatkan Wandi, tetap saja dia bebal dan semakin menggila, sampai tega meninggalkan anak istrinya demi kamu. Tapi, aku tidak akan diam saja, kalau sampai kamu bersikap melebihi batasan kamu terhadap Salwa, paham kamu?" Sambung Yayuk dengan menatap tajam ke arah Irma.

"Kenapa sih, mbak. Kamu selalu saja menyudutkan aku?

Seolah aku yang salah sendirian, adik mbak juga yang harusnya mbak marahin, dia yang mau dan dia juga yang milih aku daripada si Ningsih yang buruk rupa itu." Balas Irma penuh emosi, dia tidak terima terus terusan di maki oleh Yayuk.

"Jaga mulut kamu!

Ningsih itu cantik, sayang saja dia tidak bisa merawat wajahnya lagi. Karena dia sudah sibuk mencari uang untuk anaknya. Tidak kayak kamu, murahan, gatal dan serakah. Dandan dan rajin ke salon saja wajahmu masih biasa biasa saja, ngaca dan introspeksi dirimu. Dasar perempuan gila!" Bentak Yayuk penuh amarah, entah kenapa Yayuk selalu saja kesal dan benci tiap kali berhadapan dengan Irma.

"Apa?

Kamu bilang aku murahan, mbak?

Jaga omongan kamu, mbak. Jangan mentang mentang kamu kakak suamiku lalu seenaknya menghinaku. Aku bukan Ningsih yang bodoh itu, aku Irma yang tidak akan tinggal diam kalau ada yang mengusikku. Sekali lagi kalau kamu masih bicara buruk padaku, aku tidak segan segan untuk membalas kamu, mbak." Teriak Irma emosi, dadanya naik turun dengan wajah yang sudah merah padam.

"Halah, aku gak bakal takut sama ancaman kamu. Wandi itu sangat menghormati ku dan sayang sama keluarganya. Kamu berani menyentuhku, Wandi pasti akan menghajar kamu. Kita buktikan, kalau kamu tidak percaya." Yayuk menanggapi ancaman Irma dengan santai. Bibirnya tersenyum miring dengan wajah merendahkan.

"Dan mbak Yayuk juga harus tau, kalau mas Wandi sangat mencintaiku. Aku yakin, dia akan lebih memilih dan membelaku." Sahut Irma yang tak mau kalah. Percaya dirinya membuat Yayuk tertawa keras.

"Cinta?

Cinta kok masih bingung ngurusin mantan istrinya. Wandi itu masih suka sama Ningsih, karena aku yakin. Wandi bisa bedain mana perempuan terhormat dan mana perempuan murahan. Kamu cuma jadi pelarian saja, sih. Kasihan!" Sahut Yayuk sambil tersenyum tipis dengan memicingkan matanya.

"Kurang ajar kamu ya, mbak. Uuuurgh!" Irma tiba tiba menyerang Yayuk dengan bringas. Tapi tiba tiba Wandi muncul dan melihat istrinya tengah menjambak kakaknya. Amarah Wandi pun langsung meledak melihat pemandangan di depan matanya.

"Irma, apa apaan kamu. Lepaskan kakakku!" Bentak Wandi yang langsung menyeret tubuh Irma menjauh dari kakaknya. Sedangkan Yayuk sudah acak acakan rambutnya, karena Irma sudah berhasil menjambak rambut panjangnya.

"Kurang ajar! Dasar perempuan murahan dan gila!" Geram Yayuk yang langsung berdiri dan menampar Irma yang tengah dipegangi sama Wandi.

"Didik dan bawa pergi perempuan ****** ini dari hadapanku sekarang juga. Laki laki bodoh, nyari perempuan kok kelakuannya minus dan gak ada otak." Maki Yayuk yang melotot pada Wandi.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada kakakku, Irma?

Lancang kamu, perempuan gak punya otak!" Maki Wandi yang langsung menatap nyalang ke arah Irma yang mengaga. Tak menyangka jika Wandi justru lebih membela kakaknya.

"Apa, mas?

Kamu lebih bela mbak Yayuk dari pada aku, istrimu?

Dia sudah menghina dan merendahkan aku. Wajar dong kalau aku gak terima dan kasih pelajaran ke dia. Agar mulutnya tidak terus terusan bicara kasar padaku." Irma membela diri dan tidak terima karena Wandi ikut ikutan menyalahkannya.

"Ada apa ini, kenapa ribut ribut?

Dan kenapa sama rambut kamu, yuk?

Kenapa bisa semrawut begini penampilan kamu?" Bu Patmi yang mendengar ribut ribut langsung keluar dari kamarnya.

"Tanya tuh, sama mantu kesayangannya ibu. Perempuan gila dan gak ada otak." Sahut Yayuk yang langsung pergi menuju ke kamarnya, lalu menutupnya dengan kasar.

"Kamu apakan, Yayuk?

Kenapa dia bisa semarah itu, Irma?" Tanya Bu Patmi menatap Irma dengan penuh selidik.

"Aku hanya membela diri, Bu. Mbak Yayuk sudah menghina dan merendahkan aku. Dia membandingkan aku dengan Ningsih. Aku tidak terima dan ingin memberinya pelajaran." Balas Irma tanpa merasa takut sama sekali. Dadanya naik turun karena rasa kesal belum hilang dari hatinya.

"Harusnya kamu itu bisa ngalah, dia itu lebih tua darimu. Hormati dan hargai kakak suami kamu. Lain kali, jangan bikin ribut di rumahku." Balas Bu Patmi yang langsung kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Awas saja kamu, jangan ulangi sikapmu ini. Karena aku bisa menghajar mu sampai babak belur. Hormati keluargaku." Sambung Wandi dengan memasang wajah kesal pada Irma.

"Kamu kok justru marah ke aku, mas?

Aku ini istrimu loh, harusnya kamu lebih bela aku yang sudah direndahkan sama kakakmu itu." Balas Irma dengan mata melotot.

"Bukannya benar yang dikatakan kakakku, kamu itu murahan." Balas Wandi yang tidak perduli dengan perasaan Irma.

"Apa, mas?" Sahut Irma dengan mulut terbuka, kakinya mundur berlahan mendengar ucapan suaminya yang begitu jelas menghina dirinya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

say

say

ternyata emang watak Wandi yg korsleting, ga bisa lembut sama perempuan, kata2nya slalu menyakitkan 😔 meski Irma murahan, ya jan kek gitu dong, perasaan perempuan itu lembut

2023-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 DTSI 1
2 DTSI 2
3 DTSI 3
4 DTSI 4
5 DTSI 5
6 DTSI 6
7 DTSI 7
8 DTSI 8
9 DTSI 9
10 DTSI 10
11 DTSI 11
12 DTSI 12
13 DTSI 13
14 DTSI 14
15 DTSI 15
16 DTSI 16
17 DTSI 17
18 DTSI 18
19 DTSI 19
20 DTSI 20
21 DTSI 21
22 DTSI 22
23 DTSI 23
24 DTSI 24
25 DTSI 25
26 DTSI 26
27 DTSI 27
28 DTSI 28
29 DTSI 29
30 DTSI 30
31 DTSI 31
32 DTSI 32
33 DTSI 33
34 DTSI 34
35 DTSI 35
36 DTSI 36
37 DTSI 37
38 DTSI 38
39 DTSI 39
40 DTSI 40
41 DTSI 41
42 DTSI 42
43 DTSI 43
44 DTSI 44
45 DTSI 45
46 DTSI 46
47 DTSI 47
48 DTSI 48
49 DTSI 49
50 DTSI 50
51 DTSI 51
52 DTSI 52
53 DTSI 53
54 DTSI 54
55 DTSI 55
56 DTSI 56
57 DTSI 57
58 DTSI 58
59 DTSI 59
60 DTSI 60
61 DTSI 61
62 DTSI 62
63 DTSI 63
64 DTSI 64
65 DTSI 65
66 DTSI 66
67 DTSI 67
68 DTSI 68
69 DTSI 69
70 DTSI 70
71 DTSI 71
72 DTSI 72
73 DTSI 73
74 DTSI 74
75 DTSI 75
76 DTSI 76
77 DTSI 77
78 DTSI 78
79 DTSI 79
80 DTSI 80
81 DTSI 81
82 DTSI 82
83 DTSI 83
84 DTSI 84
85 DTSI 85
86 DTSI 86
87 DTSI 87
88 DTSI 88
89 DTSI 89
90 DTSI 90
91 DTSI 91
92 DTSI 92
93 DTSI 93
94 DTSI 94
95 DTSI 95
96 DTSI 96
97 DTSI 97
98 DTSI 98
99 DTSI 99
100 DTSI 100
101 DTSI 101
102 DTSI 102
103 DTSI 103
104 DTSI 104
105 DTSI 105
106 DTSI 106
107 DTSI 107
108 DTSI 108
109 DTSI 109
110 DTSI 110
111 DTSI 111
112 DTSI 112
113 DTSI 113
114 DTSI 114
115 DTSI 115
116 DTSI 116
117 DTSI 117
118 DTSI 118
119 DTSI 119
120 DTSI 120
121 DTSI 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
DTSI 1
2
DTSI 2
3
DTSI 3
4
DTSI 4
5
DTSI 5
6
DTSI 6
7
DTSI 7
8
DTSI 8
9
DTSI 9
10
DTSI 10
11
DTSI 11
12
DTSI 12
13
DTSI 13
14
DTSI 14
15
DTSI 15
16
DTSI 16
17
DTSI 17
18
DTSI 18
19
DTSI 19
20
DTSI 20
21
DTSI 21
22
DTSI 22
23
DTSI 23
24
DTSI 24
25
DTSI 25
26
DTSI 26
27
DTSI 27
28
DTSI 28
29
DTSI 29
30
DTSI 30
31
DTSI 31
32
DTSI 32
33
DTSI 33
34
DTSI 34
35
DTSI 35
36
DTSI 36
37
DTSI 37
38
DTSI 38
39
DTSI 39
40
DTSI 40
41
DTSI 41
42
DTSI 42
43
DTSI 43
44
DTSI 44
45
DTSI 45
46
DTSI 46
47
DTSI 47
48
DTSI 48
49
DTSI 49
50
DTSI 50
51
DTSI 51
52
DTSI 52
53
DTSI 53
54
DTSI 54
55
DTSI 55
56
DTSI 56
57
DTSI 57
58
DTSI 58
59
DTSI 59
60
DTSI 60
61
DTSI 61
62
DTSI 62
63
DTSI 63
64
DTSI 64
65
DTSI 65
66
DTSI 66
67
DTSI 67
68
DTSI 68
69
DTSI 69
70
DTSI 70
71
DTSI 71
72
DTSI 72
73
DTSI 73
74
DTSI 74
75
DTSI 75
76
DTSI 76
77
DTSI 77
78
DTSI 78
79
DTSI 79
80
DTSI 80
81
DTSI 81
82
DTSI 82
83
DTSI 83
84
DTSI 84
85
DTSI 85
86
DTSI 86
87
DTSI 87
88
DTSI 88
89
DTSI 89
90
DTSI 90
91
DTSI 91
92
DTSI 92
93
DTSI 93
94
DTSI 94
95
DTSI 95
96
DTSI 96
97
DTSI 97
98
DTSI 98
99
DTSI 99
100
DTSI 100
101
DTSI 101
102
DTSI 102
103
DTSI 103
104
DTSI 104
105
DTSI 105
106
DTSI 106
107
DTSI 107
108
DTSI 108
109
DTSI 109
110
DTSI 110
111
DTSI 111
112
DTSI 112
113
DTSI 113
114
DTSI 114
115
DTSI 115
116
DTSI 116
117
DTSI 117
118
DTSI 118
119
DTSI 119
120
DTSI 120
121
DTSI 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!