DTSI 8

"Pergilah, karena aku sudah tidak sudi jadi istri kamu. Bagiku kamu sudah mati, hanya perempuan bodoh yang masih mau meneruskan rumah tangga dengan laki laki tak berhati sepertimu. Jadi, pergilah dan jangan pernah kembali lagi kerumah ibuku." Ningsih masih belum mau menyerah untuk mengusir Wandi dari rumahnya. Melihat wajahnya saja sudah membuat Ningsih muak.

"Kamu itu bisa apa tanpa aku?

Atau jangan jangan kamu sudah selingkuh sama suaminya orang ya? Makanya kamu tidak mau lagi sama aku. Dasar perempuan murahan." Sahut Wandi yang masih tak sadar dengan kesalahannya, tapi justru mencari cari kesalahan Ningsih yang tidak ada buktinya.

"Sudah gila kamu, bukannya sadar malah melempar kesalahan padaku yang tidak ada buktinya sama sekali. Aku tidak semurah pelacur mu itu ya, jadi jangan pernah sekalipun kamu menyamakan aku dengan wanita menjijikkan itu, paham kamu?" Bentak Ningsih tak terima, dadanya sudah kembang kempis sangking marahnya dengan sikap Wandi yang tidak pernah sadar akan kesalahannya.

"Ingat kamu, Sih. Aku tidak akan biarkan hidupmu bahagia, aku akan pastikan tidak ada laki laki yang mau menikahi kamu. Karena aku akan terus mencampuri semua urusan kamu. Harusnya kamu itu ngaca, sudah jelek, bau, masih saja sok jual mahal. Dasar perempuan sialan!" Maki Wandi dengan mata melotot. Tangannya terangkat dan hendak memukul Ningsih tapi suara Bu Yati menghentikan gerakan Wandi yang hendak bersikap kasar.

"Kalau sampai kamu pukul Ningsih, aku tidak akan segan menyeret kamu untuk di penjara. Sudah tidak bertanggung jawab, masih bisa bisanya kamu kasar sama anakku. Pergi dari rumahku sekarang juga, jangan sampai kami teriak panggil warga untuk mengusir kamu dari sini. Kedatangan kamu dirumah ini sudah tidak diharapkan lagi. Dasar laki laki tidak tau malu!" Bentak Bu Yati geram, tak lagi mau diam saja dengan kelakuan menantunya itu. Wandi memang harus diberikan sikap tegas, agar tau cara bersikap dan menghargai orang lain.

"Dasar orang miskin, sok jual mahal. Awas saja kalian! Aku mau lihat apakah kamu sanggup mengurus surat cerai, buat makan saja kamu kebingungan." Wandi menatap remeh ke arah Ningsih yang juga menatapnya penuh kebencian. Tanpa ada sikap sungkan, Wandi pergi begitu saja meninggalkan rumah. Bahkan tidak mau melihat dan menyapa Salwa, anak kandungnya. Anak yang selama ini selalu dia abaikan keberadaannya. Itulah kenapa Ningsih lebih memilih untuk berpisah, karena Wandi tidak pernah mengutamakan Salwa yang harusnya mendapatkan kasih sayang, cinta, perhatian dari seorang ayah, dan Wandi sudah abai dengan semua itu. Wandi hanya memikirkan dirinya sendiri, nafsunya yang hanya jadi tujuan hidupnya.

"Lain kali, tidak usah buka pintu kalau dia datang. Mulai sekarang tutup pintu dan kunci, meskipun kita berada di dalam. Kalau ada yang datang, intip dulu lewat jendela, kalau itu Wandi, jangan buka. Dia tidak pantas untuk dibiarkan bersikap semena mena." Sambung Bu Yati yang menatap lekat ke arah Ningsih dan Rina.

"Maafkan Ningsih, Bu. Semua karena Ningsih yang mau saja menikah dengan mas Wandi tanpa tau lebih dulu dengan sikapnya yang ternyata sangat kasar." Sahut Ningsih dengan dada bergemuruh, air matanya sudah berjatuhan seiring rasa sakit yang teramat dalam.

"Semua sudah terjadi, tidak perlu kamu sesali. Yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana caranya agar kamu bisa segera mengurus surat cerai dengan si Wandi. Semoga kita diberi kemudahan untuk mencari rejeki. Banyak berdoa dan memohon ampunan pada yang maha kuasa." Sahut Bu Yati bijak, tak tega melihat nasib anak perempuannya yang selalu saja menderita sejak dari kecil.

"Iya, Bu. Ningsih akan bekerja lebih keras lagi." Balas Ningsih sendu.

"Mbak, bukannya tadi mas Wandi melemparkan uang pada kamu. Coba hitung, mudah mudahan cukup untuk mengurus ke pengadilan." Sahut Rina yang ikut menimpali.

"Owh iya, kamu benar Rin. Bismillah, semoga ini jalannya." Balas Ningsih yang langsung memunguti uang lembaran merah yang tercecer, lalu menghitungnya.

"Satu juta, Rin. Bismillah." Ningsih tersenyum dan memiliki harapan untuk bisa segera lepas dari jerat laki laki jahat seperti Wandi.

"Alhamdulillah, mbak. Besok mbak Ningsih langsung saja urus, insyaallah itu cukup uangnya. Karena mbak Dewi saja cuma habis enam ratus ribu. Bismillah mbak." Rina ikut senang dan memberi semangat kakaknya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Kebetulan hari ini Ningsih masuk kerja kebagian sif siang. Jadi bisa pergi ke pengadilan dulu untuk mengurus pengajuan gugatan cerai. Dan tidak membutuhkan waktu lama, setelah menumpuk semua berkas, Ningsih kembali pulang hingga nanti menunggu surat panggilan dari pengadilan. Ningsih sudah di kasih tau caranya mengurus gugatan agar tidak ribet oleh Dewi. Sehingga Ningsih tidak bingung lagi saat menjawab pertanyaan dari pihak pengadilan.

Waktu terus berlalu, sudah tiga bulan akhirnya Ningsih sah bercerai dengan Wandi dan menyandang surat jandanya. Ada perasaan haru, antara sedih dan juga lega. Kini, Ningsih bisa bebas tanpa harus tertekan lagi dengan kelakuan Wandi yang semena mena itu.

"Alhamdulillah, akhirnya aku bebas juga dari mas Wandi, Rin. Semoga setelah ini hidupku akan baik baik saja. Aku akan bekerja keras untuk masa depannya Salwa. Terimakasih ya, kamu sudah banyak membantu mbakmu ini." Ningsih tersenyum lega dan menatap adiknya dengan wajah ceria.

"Sama sama, mbak. Kita ini saudara, harus saling membantu. Dan aku punya kabar buat kamu, mbak. Aku akan menikah dengan laki laki yang waktu itu dikenalkan sama Mbok Mi, dia melamar ku untuk jadi istrinya." Sahut Rina dengan wajah tersipu, jelas sekali rona bahagia terpancar di wajahnya yang bulat.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Sahabat Benalu

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tempat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

say

say

semoga Rina mendapatkan suaminyg sholeh, ga kaya Wandi 🤲☺️

2023-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 DTSI 1
2 DTSI 2
3 DTSI 3
4 DTSI 4
5 DTSI 5
6 DTSI 6
7 DTSI 7
8 DTSI 8
9 DTSI 9
10 DTSI 10
11 DTSI 11
12 DTSI 12
13 DTSI 13
14 DTSI 14
15 DTSI 15
16 DTSI 16
17 DTSI 17
18 DTSI 18
19 DTSI 19
20 DTSI 20
21 DTSI 21
22 DTSI 22
23 DTSI 23
24 DTSI 24
25 DTSI 25
26 DTSI 26
27 DTSI 27
28 DTSI 28
29 DTSI 29
30 DTSI 30
31 DTSI 31
32 DTSI 32
33 DTSI 33
34 DTSI 34
35 DTSI 35
36 DTSI 36
37 DTSI 37
38 DTSI 38
39 DTSI 39
40 DTSI 40
41 DTSI 41
42 DTSI 42
43 DTSI 43
44 DTSI 44
45 DTSI 45
46 DTSI 46
47 DTSI 47
48 DTSI 48
49 DTSI 49
50 DTSI 50
51 DTSI 51
52 DTSI 52
53 DTSI 53
54 DTSI 54
55 DTSI 55
56 DTSI 56
57 DTSI 57
58 DTSI 58
59 DTSI 59
60 DTSI 60
61 DTSI 61
62 DTSI 62
63 DTSI 63
64 DTSI 64
65 DTSI 65
66 DTSI 66
67 DTSI 67
68 DTSI 68
69 DTSI 69
70 DTSI 70
71 DTSI 71
72 DTSI 72
73 DTSI 73
74 DTSI 74
75 DTSI 75
76 DTSI 76
77 DTSI 77
78 DTSI 78
79 DTSI 79
80 DTSI 80
81 DTSI 81
82 DTSI 82
83 DTSI 83
84 DTSI 84
85 DTSI 85
86 DTSI 86
87 DTSI 87
88 DTSI 88
89 DTSI 89
90 DTSI 90
91 DTSI 91
92 DTSI 92
93 DTSI 93
94 DTSI 94
95 DTSI 95
96 DTSI 96
97 DTSI 97
98 DTSI 98
99 DTSI 99
100 DTSI 100
101 DTSI 101
102 DTSI 102
103 DTSI 103
104 DTSI 104
105 DTSI 105
106 DTSI 106
107 DTSI 107
108 DTSI 108
109 DTSI 109
110 DTSI 110
111 DTSI 111
112 DTSI 112
113 DTSI 113
114 DTSI 114
115 DTSI 115
116 DTSI 116
117 DTSI 117
118 DTSI 118
119 DTSI 119
120 DTSI 120
121 DTSI 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
DTSI 1
2
DTSI 2
3
DTSI 3
4
DTSI 4
5
DTSI 5
6
DTSI 6
7
DTSI 7
8
DTSI 8
9
DTSI 9
10
DTSI 10
11
DTSI 11
12
DTSI 12
13
DTSI 13
14
DTSI 14
15
DTSI 15
16
DTSI 16
17
DTSI 17
18
DTSI 18
19
DTSI 19
20
DTSI 20
21
DTSI 21
22
DTSI 22
23
DTSI 23
24
DTSI 24
25
DTSI 25
26
DTSI 26
27
DTSI 27
28
DTSI 28
29
DTSI 29
30
DTSI 30
31
DTSI 31
32
DTSI 32
33
DTSI 33
34
DTSI 34
35
DTSI 35
36
DTSI 36
37
DTSI 37
38
DTSI 38
39
DTSI 39
40
DTSI 40
41
DTSI 41
42
DTSI 42
43
DTSI 43
44
DTSI 44
45
DTSI 45
46
DTSI 46
47
DTSI 47
48
DTSI 48
49
DTSI 49
50
DTSI 50
51
DTSI 51
52
DTSI 52
53
DTSI 53
54
DTSI 54
55
DTSI 55
56
DTSI 56
57
DTSI 57
58
DTSI 58
59
DTSI 59
60
DTSI 60
61
DTSI 61
62
DTSI 62
63
DTSI 63
64
DTSI 64
65
DTSI 65
66
DTSI 66
67
DTSI 67
68
DTSI 68
69
DTSI 69
70
DTSI 70
71
DTSI 71
72
DTSI 72
73
DTSI 73
74
DTSI 74
75
DTSI 75
76
DTSI 76
77
DTSI 77
78
DTSI 78
79
DTSI 79
80
DTSI 80
81
DTSI 81
82
DTSI 82
83
DTSI 83
84
DTSI 84
85
DTSI 85
86
DTSI 86
87
DTSI 87
88
DTSI 88
89
DTSI 89
90
DTSI 90
91
DTSI 91
92
DTSI 92
93
DTSI 93
94
DTSI 94
95
DTSI 95
96
DTSI 96
97
DTSI 97
98
DTSI 98
99
DTSI 99
100
DTSI 100
101
DTSI 101
102
DTSI 102
103
DTSI 103
104
DTSI 104
105
DTSI 105
106
DTSI 106
107
DTSI 107
108
DTSI 108
109
DTSI 109
110
DTSI 110
111
DTSI 111
112
DTSI 112
113
DTSI 113
114
DTSI 114
115
DTSI 115
116
DTSI 116
117
DTSI 117
118
DTSI 118
119
DTSI 119
120
DTSI 120
121
DTSI 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!