DTSI 3

"Bu, sudah Bu. Nanti sakit ibu kambuh. Sudah ya, masalah Ningsih biar Ningsih selesaikan sendiri. Ningsih gak mau ibu kenapa kenapa." Ningsih memegang pundak ibunya, takut kalau penyakit darah tinggi sang ibu kambuh lagi.

"Kamu jangan lembek, Ningsih. Meskipun kita ini miskin, jangan pernah mau kamu dihinakan oleh laki laki tak bertanggung jawab seperti suami kamu ini. Tegas dan segera ambil keputusan, jangan biarkan dia terus bersikap seenaknya sama kamu. Ibu sakit hati dan tidak terima, kalau anak ibu selalu direndahkan. Kamu itu istrinya, sudah jadi tanggung jawabnya memenuhi kebutuhan kamu, bukannya malah menghujat dan mempermalukan di hadapan banyak orang." Sahut Bu Yati panjang lebar, dadanya sangat sesak dan emosi sudah menguasainya. Orang tua mana yang bisa terima jika anaknya diperlakukan tidak baik oleh suaminya sendiri.

"Kalau mau cerai, ya cerai saja. Tapi urus suratnya sendiri. Aku tidak mau mengeluarkan uang dengan sesuatu yang gak penting. Aku mau lihat, perempuan pemalas kayak kamu apa punya uang untuk membayar biaya perceraian?

Kere aja kok sok sokan minta cerai." Sahut Wandi dengan entengnya, bahkan dengan kasar dia membanting pintu kamar. Tak berselang lama, Wandi keluar kamar lagi dengan membawa tas ranselnya. Tanpa pamit, Wandi pergi begitu saja. Seolah keberadaan istri dan mertuanya tak ada sama sekali di matanya.

"Apakah laki laki seperti itu yang ingin kamu pertahankan, nduk? Ibu tidak sanggup melihatmu diperlakukan seperti ini." Lirih Bu Yati dengan air mata yang berjatuhan. Pun dengan Ningsih yang juga sudah terisak dengan sikap suaminya itu.

"Maafkan Ningsih Bu. Ningsih akan cari pekerjaan setelah ini. Tolong titip Salwa, agar Ningsih bisa segera memasukkan gugatan cerai. Maafkan Ningsih yang sudah membuat ibu sedih." Balas Ningsih dengan hati yang tercabik.

"Kamu harus kuat demi anakmu, kamu harus bisa tangguh untuk menghadapi hidup yang berat ini, nduk. Dunia ini milik mereka, mereka yang beruang. Orang miskin seperti kita, hanya kebagian air mata dan nelangsanya. Hanya sabar dan ikhlas yang harus kita miliki agar tetap bisa menjalani ujian hidup ini." Sahut Yati dengan suara bergetar.

"Ibu sama mbak Ningsih, kenapa kok nangis?

Ada apa?" Tiba tiba Rina sudah ada di dekat mereka dengan wajah bingung menatap ibu dan kakaknya yang menangis.

"Bantu mbakmu, Rin. Dia sudah menderita oleh ulah suaminya. Bantu mbakmu agar bisa segera mengurus perceraian dengan Wandi." Sahut Bu Yati yang mengalihkan pandangannya pada putri keduanya.

"Apa yang terjadi, Bu? Kenapa tiba tiba mbak Ningsih cerai?" Tanya Rina yang masih bingung, belum mengerti dengan yang terjadi. Akhirnya Bu Yati menceritakan semuanya pada Rina.

"Astagfirullah, mbak. Kenapa mbak Ningsih diam saja selama ini?" Rina menatap iba pada kakaknya setelah mendengarkan cerita dari sang ibu tentang masalah rumah tangga kakaknya.

"Mbak cuma gak mau kalian ikut sedih dengan masalah, mbak. Tapi sekarang semua sudah tau. Tolong titip Salwa, aku akan mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhanku bersama Salwa. Dan juga agar bisa segera mengurus surat perceraian di pengadilan." Balas Ningsih dengan perasaan campur aduk.

"Mbak tenang saja, aku sama ibu akan jagain Salwa. Mbak fokus saja cari kerjaannya. Kita ini keluarga yang harus saling membantu, jangan lagi sungkan dan menyimpannya sendiri kalau sedang ada masalah." Sahut Rina dengan menghembuskan nafasnya dalam.

"Terimakasih, kalau tidak ada kalian, aku tidak tau harus bagaimana." Lirih ningsih yang terisak.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Ningsih mulai mencari cari pekerjaan kesana kemari. Tak perduli panas dan teriknya matahari, Ningsih terus berjalan memasukkan lamarannya ke setiap pabrik yang dia lewati. Bahkan tak segan langsung bertanya pada setiap pemilik toko, laundry, dan rumah, apakah ada lowongan untuk dirinya. Hingga akhirnya Ningsih diterima di toko Serba ada dengan gaji sembilan ratus ribu belum bonus kalau mau lembur. Sedangkan Salwa dirumah dijaga oleh Rina dan Bu Yati. Bu Yati membuka warung kecil kecilan di depan rumah, jualan pecel, jenang, dan juga rujak cingur. Sedangkan Rina, menjadi buruh setrika yang dia kerjakan dirumah sejak Ningsih memutuskan untuk bekerja. Meskipun miskin, mereka memiliki rasa persaudaraan yang kuat, bahu membahu saling membantu dan menjaga.

Waktu terus berjalan, hampir tiga bulan lebih Wandi tidak pernah pulang mengunjungi anak istrinya. Bahkan mengirim uang nafkah untuk Salwa juga tidak dilakukan. Wandi justru sudah menikah siri dengan Irma selingkuhannya, tanpa sepengetahuan Ningsih. Karena Irma sudah hamil anak hasil hubungan gelap mereka. Yang lebih gila lagi, pernikahan mereka disaksikan oleh kakak, adik dan ibunya Wandi. Mereka merestui perselingkuhan Wandi tanpa rasa bersalah sedikitpun. Bahkan sama sekali tidak perduli dengan perasaan Ningsih dan nasib Salwa.

"Akhirnya, aku sah jadi istri kamu, mas. Aku seneng banget bisa jadi ibu dari anakmu dan menjadi istrimu yang sesungguhnya, meskipun hanya dengan menikah siri." Irma memekik senang dengan memeluk erat tubuh Wandi saat mereka sudah ada di dalam kamar di rumah orangtuanya Irma yang berada di Gresik.

"Aku juga, aku beruntung bisa menikahi perempuan cantik dan hebat seperti kamu. Semoga kita bahagia terus ya." Sahut Wandi yang langsung membalas pelukan istri sirinya.

"Aamiin, makasih mas." Sahut Irma dengan hati berbunga-bunga. Keinginannya untuk menjadi istrinya Wandi telah terkabul, dan tinggal mempengaruhi Wandi untuk menceraikan Ningsih nantinya. Pelan pelan asal tujuannya tercapai. Irma menyeringai penuh dengan kemenangan. Menjadi penjahat dan pencuri suami orang adalah kebanggaan bagi janda yang ditinggal suaminya itu. Irma adalah sosok perempuan licik dan serakah.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Sahabat Benalu

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tempat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

mariasartika semung

mariasartika semung

jahat banget si Wandi..
yang sabar ya kak Ningsih

2024-03-06

2

say

say

emang pada gendeng ya klrga c wandi🤦‍♀️

2023-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 DTSI 1
2 DTSI 2
3 DTSI 3
4 DTSI 4
5 DTSI 5
6 DTSI 6
7 DTSI 7
8 DTSI 8
9 DTSI 9
10 DTSI 10
11 DTSI 11
12 DTSI 12
13 DTSI 13
14 DTSI 14
15 DTSI 15
16 DTSI 16
17 DTSI 17
18 DTSI 18
19 DTSI 19
20 DTSI 20
21 DTSI 21
22 DTSI 22
23 DTSI 23
24 DTSI 24
25 DTSI 25
26 DTSI 26
27 DTSI 27
28 DTSI 28
29 DTSI 29
30 DTSI 30
31 DTSI 31
32 DTSI 32
33 DTSI 33
34 DTSI 34
35 DTSI 35
36 DTSI 36
37 DTSI 37
38 DTSI 38
39 DTSI 39
40 DTSI 40
41 DTSI 41
42 DTSI 42
43 DTSI 43
44 DTSI 44
45 DTSI 45
46 DTSI 46
47 DTSI 47
48 DTSI 48
49 DTSI 49
50 DTSI 50
51 DTSI 51
52 DTSI 52
53 DTSI 53
54 DTSI 54
55 DTSI 55
56 DTSI 56
57 DTSI 57
58 DTSI 58
59 DTSI 59
60 DTSI 60
61 DTSI 61
62 DTSI 62
63 DTSI 63
64 DTSI 64
65 DTSI 65
66 DTSI 66
67 DTSI 67
68 DTSI 68
69 DTSI 69
70 DTSI 70
71 DTSI 71
72 DTSI 72
73 DTSI 73
74 DTSI 74
75 DTSI 75
76 DTSI 76
77 DTSI 77
78 DTSI 78
79 DTSI 79
80 DTSI 80
81 DTSI 81
82 DTSI 82
83 DTSI 83
84 DTSI 84
85 DTSI 85
86 DTSI 86
87 DTSI 87
88 DTSI 88
89 DTSI 89
90 DTSI 90
91 DTSI 91
92 DTSI 92
93 DTSI 93
94 DTSI 94
95 DTSI 95
96 DTSI 96
97 DTSI 97
98 DTSI 98
99 DTSI 99
100 DTSI 100
101 DTSI 101
102 DTSI 102
103 DTSI 103
104 DTSI 104
105 DTSI 105
106 DTSI 106
107 DTSI 107
108 DTSI 108
109 DTSI 109
110 DTSI 110
111 DTSI 111
112 DTSI 112
113 DTSI 113
114 DTSI 114
115 DTSI 115
116 DTSI 116
117 DTSI 117
118 DTSI 118
119 DTSI 119
120 DTSI 120
121 DTSI 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
DTSI 1
2
DTSI 2
3
DTSI 3
4
DTSI 4
5
DTSI 5
6
DTSI 6
7
DTSI 7
8
DTSI 8
9
DTSI 9
10
DTSI 10
11
DTSI 11
12
DTSI 12
13
DTSI 13
14
DTSI 14
15
DTSI 15
16
DTSI 16
17
DTSI 17
18
DTSI 18
19
DTSI 19
20
DTSI 20
21
DTSI 21
22
DTSI 22
23
DTSI 23
24
DTSI 24
25
DTSI 25
26
DTSI 26
27
DTSI 27
28
DTSI 28
29
DTSI 29
30
DTSI 30
31
DTSI 31
32
DTSI 32
33
DTSI 33
34
DTSI 34
35
DTSI 35
36
DTSI 36
37
DTSI 37
38
DTSI 38
39
DTSI 39
40
DTSI 40
41
DTSI 41
42
DTSI 42
43
DTSI 43
44
DTSI 44
45
DTSI 45
46
DTSI 46
47
DTSI 47
48
DTSI 48
49
DTSI 49
50
DTSI 50
51
DTSI 51
52
DTSI 52
53
DTSI 53
54
DTSI 54
55
DTSI 55
56
DTSI 56
57
DTSI 57
58
DTSI 58
59
DTSI 59
60
DTSI 60
61
DTSI 61
62
DTSI 62
63
DTSI 63
64
DTSI 64
65
DTSI 65
66
DTSI 66
67
DTSI 67
68
DTSI 68
69
DTSI 69
70
DTSI 70
71
DTSI 71
72
DTSI 72
73
DTSI 73
74
DTSI 74
75
DTSI 75
76
DTSI 76
77
DTSI 77
78
DTSI 78
79
DTSI 79
80
DTSI 80
81
DTSI 81
82
DTSI 82
83
DTSI 83
84
DTSI 84
85
DTSI 85
86
DTSI 86
87
DTSI 87
88
DTSI 88
89
DTSI 89
90
DTSI 90
91
DTSI 91
92
DTSI 92
93
DTSI 93
94
DTSI 94
95
DTSI 95
96
DTSI 96
97
DTSI 97
98
DTSI 98
99
DTSI 99
100
DTSI 100
101
DTSI 101
102
DTSI 102
103
DTSI 103
104
DTSI 104
105
DTSI 105
106
DTSI 106
107
DTSI 107
108
DTSI 108
109
DTSI 109
110
DTSI 110
111
DTSI 111
112
DTSI 112
113
DTSI 113
114
DTSI 114
115
DTSI 115
116
DTSI 116
117
DTSI 117
118
DTSI 118
119
DTSI 119
120
DTSI 120
121
DTSI 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!