Alea duduk termenung meratapi penyesalan yang terjadi semalam,bagaimana bisa lea sampai tidak sadarkan diri dan berakhir dihotel bersama laki-laki asing yang bahkan lea sendiri tidak mengenalnya.
Lea mengambil ponsel miliknya didalam tas,ternyata hp nya kehabisan baterai entah dari kapan.
Sudah 1jam alea termenung dalam lamunannya yang tengah duduk di taman dekat hotel semalam,kemudian disadarkan dengan bunyi perutnya yang keroncongan,alea bergegas berjalan menuju minimarket terdekat sekedar membeli roti dan susu pengganjal perut.
Setelah selesai membeli cemilan,alea segera beranjak pulang menuju rumahnya,untungnya lea hari ini libur kerja jadi bisa seharian ini dirumah saja.
Lea berjalan menuju halte bus dengan pikiran yang berkecamuk,ingin rasanya lea berteriak..menangis atas apa yang terjadi padanya.
Lea tiba didepan rumahnya,ketika lea berjalan masuk betapa kagetnya lea melihat ayahnya tidak sadarkan diri dibawah lantai.
"ayah...ayah..hu..hu..hu.."
Alea menangis sejadi jadinya melihat keadaan ayah tercinta nya,dengan segera alea mencari handphone milik ayahnya untuk menghubungi ambulance.
Ditengah tangisannya lea melihat disamping tangan ayahnya ada beberapa foto,dilihatnya foto itu ada dirinya dengan seorang lelaki asing yang memapah dirinya memasuki kamar hotel,ayahnya yang melihat foto2 itu pasti merasa syok berat hingga berakhir tidak sadarkan diri.
Ambulance pun datang,ketika petugas rumah sakit tengah memeriksa ayahnya,salah satu dari mereka yang memeriksa mengatakan kalau ayahku telah meninggal dunia.
Bagai petir disiang bolong yang menyambar dengan dahsyatnya,lea tidak percaya atas kesialan yang terjadi ber tubi-tubi padanya,seakan semesta sedang menghukumku.
Lea meraung..menangis sejadi jadinya,,
"ayah...huhuhu...ayah...jangan tinggalin lea"
Alea terus menangis hingga tidak sadarkan diri.
Duka masih menyelimuti alea atas kepergian ayah tercintanya 1minggu yang lalu,tiada lagi keluarganya,kini alea hanya sebatang kara.
Lea yang sedari tadi melamun,tiba tiba ada yang mengetok pintu rumahnya.
Ternyata teman kerja alea datang kerumah bersama staf mall tempatnya bekerja.
"Alea,kamu yang sabar ya..ingat kamu masih punya kami,kalau sudah tidak berkabung,segera masuk kerja lagi supaya pikiran kamu teralihkan"
"Terima kasih pak,bu serta teman2 yang sudah berkunjung"
Tinggalah lea kini sendiri lagi,hingga terbersit pemikiran untuk menjual rumah peninggalan orang tuanya dan lea ingin pergi jauh dari kota ini untuk memulai hidup baru ditempat yang tidak mengenalnya sama sekali.
setelah rumahnya terjual,lea segera mengemasi barang2nya dan segera pergi menuju ibu kota jakarta untuk mengadu nasib.Lea pergi tanpa berpamitan dengan siapapun karena lea benar2 ingin menghilangkan jejak dikota kelahirannya ini.
Sementara diperusahaan Ritztoon jakarta,dirga disibukkan dengan pekerjaannya.
"Tok...tok..tok..."
"Masuk"
"Pak dirga hari ini ada rapat tahunan dengan dewan direksi jam 3 sore" ucap firza sekteraris CEO dirga sekaligus sahabatnya dari dulu.
"Ok,kamu siapin berkas-berkasnya"
"Baik pak"
Beginilah faris dirgantara jika tentang pekerjaan,dia pengusaha yang tegas, cekatan,pintar,penuh pertimbangan dengan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Dalam dunia bisnis,dirga dikenal sebagai pengusaha yang arogan,tegas,namun sangat ahli dalam mengambil solusi untuk permasalahan diperusahaannya.
Nama faris dirgantara cukup terkenal dikalangan pebisnis karena kepintarannya meskipun usianya masih terbilang muda.
Dirga selama hidupnya tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita siapapun,baginya wanita hanyalah penganggu karena dirga orang yang gila kerja.
Orang tua dirga sudah tiada,dirga dibesarkan oleh kakaknya,dirga berhasil diposisinya saat ini karena keuletannya.
Dirga bersandar di sofa tempat ruangan kerjanya sembari memijit pelipis alisnya karena seharian ini jadwalnya begitu padat.
Dirga meraih teleponnya,
"drrrt....",, "za kesini cepat"
"ada apa pak"
"Kita ke bar,gue sedang suntuk"
"baik pak"
Sesampainya di bar langgannya,firza memesan privat room karena tau kalau dirga tidak suka berbaur dengan banyak orang.
Dirga duduk di sofa sembari mengendurkan dasi yang dia pakai,memejamkan mata sejenak menunggu pesanannya datang.
Dirga langsung menuangkan minuman pada gelas kecil,lalu menegak habis minuman itu sampai ber ulang ulang.
Melihat sahabatnya seperti itu,firza yakin kalau ada masalah yang sedang sahabatnya pendam.
Firza paling malas kalau sampai dirga mabuk,dia harus repot memapahnya.
firza menghentikan minuman ditangan dirga kemudian merebutnya.
""Hei,ada apa dengan lo bro?lo seperti sedang banyak pikiran"
Firza dan dirga sudah berteman sejak 5tahun lalu,dia tau betul ketika dirga sedang banyak pikiran atau tidak,karena tidak biasanya dirga seperti ini.
"Apa soal wanita satu tahun yang lalu itu?" tanya nya dengan hati-hati
Ya,tidak ada rahasia apapun yang dirga sembunyikan dari firza.
dirga hanya diam membisu,yang terdengar hanya suara tegukan yang dia minum.
"Apa perlu gue cari lagi?"
"Gue cabut dulu,kepala gue pusing"
kepala dirga berdenyut,segera dirga pulang menuju apartemen mewahnya yang terletak dikelapa gading jakarta utara.
Dirga mengendarai mobil sedan mewah miliknya dengan kecepatan tinggi,kepalanya berdenyut nyeri.
Sampai lah dirga di apartemen mewahnya dikelapa gading.dirga rebahkan dirinya diatas ranjang king size miliknya,seharian ini dirga lelah dengan segala pekerjaannya yang menumpuk,kemudian dirga lama kelamaan segera terlelap dalam tidurnya.
"Ah..."
dirga mempercepat tempo gerakannya seiring nafas yang menderu karena nikmatnya.
Wanita itu meraung karena gerakan dirga yang cepat.
Nafas keduanya saling memburu,namun kenyataannya baik dirga maupun wanita itu sama-sama masih menginginkannya.
******* wanita itu bak irama yang sangat merdu ditelinganya,yang membuat dirga dipenuhi dengan gairah membara.
Dirga terbangun dari tidur lelapnya dengan nafas yang memburu dan keringat yang membasahi ranjang king size miliknya.
Sudah 2minggu sejak kejadian itu dirga hampir setiap malam memimpikan malam panas dirinya dengan wanita asing itu,seakan akan mimpinya itu nyata sampai dirga terbangun dengan nafas terengah-engah.
"Shitt...."emosi dirga memuncak ketika menyadari jika malam panas itu hanyalah mimpi.
Dirga merasa frustasi dengan wanita yang hanya ditidurinya sekali namun mampu memenuhi pikirannya,apa mungkin karena dirga mendapati wanita itu masih perawan sehingga dirga merasa ada kepuasan tersendiri yang selama ini tidak pernah dirasakannya.
Dirga merasa diabaikan oleh wanita itu,karena biasanya wanita yang setelah tidur dengannya pasti akan memohon padanya untuk bisa tetap disampingnya,namun wanita itu berbeda,dia dengan berani meninggalkannya tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Dirga laki-laki normal,namun anehnya setiap dirga akan melakukan one night stand bersama wanita panggilannya,tubuh dirga tidak bereaksi sama sekali,padahal didepannya disuguhkan tubuh yang indah bak gitar spanyol,gundukan yang besar yang membuat setiap laki-laki hidung belang yang melihatnya akan langsung menerkamnya.
Lain halnya kalau dirga bersama wanita yang ditidurinya sekali itu,dirga merasakan gairah membara,******* itu,jeritan itu,erangan itu yang terdengar sangat candu itu membuat dirga merasa sangat terpuaskan hasrat nya.
Dirga mengusap wajahnya dengan kasar,segera dirga beranjak menuju kamar mandi.
"Dimana kamu sebenarnya,siapa kamu hingga memenuhi pikiranku"
guman dirga dibawah kucuran air shower membasahi tubuh kekar dengan otot dilengan dan perut roti sobeknya.
Wanita itu benar-benar membawa dampak besar untuk hidup seorang faris dirgantara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments