Terikat Perjodohan Sejak Dalam Kandungan
Minggu Pagi di Bandara...
“Sayang, jangan lari-lari!” pesan seorang wanita cantik yang berjalan elegan. Melihat anak gadisnya terus berlarian sampai pintu kedatangan. Sikapnya yang tak hati-hati selalu membuatnya terlibat dalam suatu masalah. Seperti saat ini, Ia tak mengindahkan ucapan Mamanya, membuat hal yang tak diinginkan pun terjadi.
Brak!!
Terdengar suara benda jatuh dari arah belakangnya.
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh Angel. Pasalnya Papanya baru saja pulang dari luar negeri guna keperluan dinas. Ia terus bertanya kepada sang Mama kapan Papanya akan pulang. Tujuh hari dalam satu Minggu, satu kali dua puluh empat jam, Angel terus merecoki Mamanya. Membuat wanita cantik itu juga merindukan suaminya setelah satu tahun harus menjalani Long Distance Relationship (LDR) Jakarta- London.
Setelah mengetahui tanggal kepulangan Papanya adalah hari Minggu dan itu adalah hari ini, Angel segera bersorak dan tak sabar untuk menjemputnya. Energi yang tak pernah habis membuat Angel, selalu bersemangat. Sampai Ia tak sadar tengah menabrak sesuatu.
Seorang pria tengah mengambil kopernya yang tergeletak oleh gadis muda yang powerfull. merasa ada yang salah, gadis itu menoleh untuk menghampiri pria itu dan segera meminta maaf.
“Sorry Om, Saya buru-buru.” ucapnya. Tanpa menatap sang pemilik koper. Sambil mengusap benda kotak berwarna biru untuk membersihkannya dari debu. Gadis itu tersenyum canggung, sambil menunjukkan deretan gigi putihnya yang berbaris rapi dan cantik.
“Hehe, nih udah bersih. sekali lagi Sorry ya Om!” Setelahnya Angel pergi begitu saja. Padahal pria itu hendak memberitahu jika Ia telah menjatuhkan sesuatu miliknya. Pria itu tersenyum sambil menatap gelang lucu yang bertuliskan sebuah nama, mengingatkannya dengan seseorang.
“Papa...!” teriak Angel dengan melebarkan kedua tangannya. Saat melihat pria gagah tengah tersenyum dari kejauhan. Memeluk pria dengan mantel tebal lengkap dengan kaca mata hitam sangat erat. Senyumnya sangat terang, melihat anak gadisnya yang tumbuh dengan cepat.
“Sayang, gadis cantik Papa, kebiasaan kamu selalu seperti itu.” keduanya pun berjalan beriringan sambil bercerita saling mencurahkan rindu. Tinggi gadis itu bertambah cukup banyak, semakin dewasa, anak gadisnya semakin mirip dengan istrinya, cantik dan selalu membuat perhatian di sekelilingnya.
“Di mana Mama dan adikmu?”
“Ada Pa, Mama masih di belakang karena nggak mau diajak lari-larian mengejar Angel. Adek nggak ikut, biasalah mau main katanya.”
“Ck, Kamu! Ayo kita cari Mama nanti hilang lagi diambil orang! Kan Papa yang susah.”
Haha...
...
Ansara Jelita Ardiano, gadis belia enam belas tahun. Putri pertama pasangan Vicky Ardiano dan Distanika Fadila. Gadis yang di panggil Angel karena singkatan namanya, selalu membuat kehebohan di mana dirinya berada. Tak di rumah, di sekolah ataupun di tempat umum.
Gadis yang memiliki kecerdasan akademik dan fisik sempurna di dapat dari kedua orang tuanya. Tak heran jika Angel selalu memiliki pencapaian luar biasa. Sayangnya, gadis itu juga sering mendapat hukuman dari guru karena perbuatannya yang selalu seenaknya sendiri dan melanggar peraturan.
Vicky yang baru pulang dari perjalanan dinasnya, yang harus menetap selama satu tahun lamanya ke Inggris untuk membesarkan perusahaannya. Kini Ia pulang untuk memenuhi janji dari persahabatannya dulu dengan pentolan geng tampan dari keluarga Wijaya. siapa lagi jika bukan Dion Wijaya.
“Sayang, lama menunggu?” sapa Vicky kepada istrinya. Keduanya pun berpelukan untuk melepas rindu. Membuat Angel berdecak dan menelusup diantara Kedua orang tuanya.
“Ma, kangen-kangenan nya nanti saja di rumah, kasihan Papa pasti capek.” protes Angel yang terus menggamit lengan Papanya. Vicky mengacak rambut anak gadisnya, juga mengusap pipi lembut Dista yang mengerucutkan bibirnya.
“Dasar anaknya Vicky!”
Mereka bertiga pun meninggalkan bandara. Di dalam mobil, Angel baru sadar jika Ia telah kehilangan sesuatu setelah bercanda dengan kedua orang tuanya. Ia melihat benda kesayangannya tak ada. Ia mencari sampai ke sudut-sudut jok mobil.
“Pa, tolong geser sedikit!” pinta Angel, tak cukup mengganggu Papanya, kini Ia beralih ke Mamanya yang tengah bermain sosial media.
“Apa lagi sih Nak, nggak bisa lihat Mama senang sebentar!”
“Mama lihat gelang Aku nggak?”
“Bukannya tadi pagi masih kamu pakai? Coba cari lagi siapa tahu tersangkut.”
Raut panik Angel membuat Papanya bertanya. Gelang seperti apa sampai membuat anaknya nyaris menangis seperti itu. Angel terus berdecak, Ia khawatir akan terjadi sesuatu padanya nanti.
“Besok Papa belikan kalau memang gelang kamu nggak ketemu. Jangan di tekuk begitu wajahnya Nak, jelek tahu!”
“Ck, Papa mana tahu sih, itu bukan sembarang gelang. Itu jimat pemberian teman Angel dari luar negeri.”
Seketika suasana dalam mobil itu hening. Lalu keduanya tertawa, menertawakan tingkah anaknya yang ada-ada saja.
“Yang, memangnya benar ada yang seperti itu?” tanya Vicky.
“Katanya sih iya Pa, kalau gelang itu di temukan sama orang lain bisa celaka bagi pemilik sebelumnya.”
“Celaka? Masa sih, kok seram?” tanya Vicky lagi masih belum mengerti.
“Maksudnya, kalau yang menemukan laki-laki, maka si pemilik gelang itu akan tergila-gila sama dia, begitu kata teman Angel kemarin.” Imbuh gadis ayu itu.
“Ma, gimana nih nasib Aku?”
Vicky tertawa. Di jaman modern seperti ini masih saja percaya takhayul seperti itu. bicara tentang tergila-gila kepada anaknya, Vicky jadi mengingat sahabat lamanya yang tergila-gila dengan istrinya. Sungguh membuatnya sakit kepala sepanjang waktu.
“Sudah, nggak akan ada yang naksir kamu. Karena kamu sudah ada yang punya, bahkan saat kamu belum lahir.” goda Vicky yang mendapat cubitan dari Dista.
“Papa!”
...
Beberapa bulan lagi, Angel akan berulang tahun. Genap di usia sweet seventeen itu, Sahabatnya akan datang untuk meresmikan perjodohan. Sebuah perjodohan yang sudah di gadang-gadang bahkan saat anak mereka masih di dalam kandungan.
Bahwa Dion harus berbesan dengannya, untuk mempererat persahabatannya di masa depan. Beruntungnya, Sahabatnya memiliki anak laki-laki tak Cuma satu. Melainkan dua anak laki-laki kembar identik. Tentunya Angel maupun Vicky bisa membuat pilihan bukan?
Setibanya di rumah, Angel segera masuk ke kamarnya dan merebahkan diri. Pikirannya dihantui macam-macam perasaan. Segera Ia menekan nomor temannya dan memberitahukan jika gelang pemberiannya telah hilang.
Bukannya menenangkan dirinya, justru Anjel mendapat gelak tawa dari line seberang.
Angel
[Gimana kalau yang nemuin itu jelek, tua, dekil, buluk, om-om...,]
Deka
[Ya, jodoh Lo Om-Om, haha... sabar ya cantik. Nanti Gue beliin lagi deh, semoga aja nggak ada yang nemuin jimat itu.]
Angel
[Ish, Gue serius Deka! Nanti malam jemput gue dong! Gue stres gara-gara omongan Lo tadi.]
Deka
[Oke my Angel, awas nanti malam di impiin Om-om, haha...]
“Sial, gara-gara si Deka gue nggak bisa tenang, tapi Om-om yang dibicarakan Deka...” Gadis dengan tahi lalat di bawah mata itu berpikir, jika Ia masih memakai gelang itu di bandara. Sampai saat Ia menabrak seseorang
“Oh, Sial!”
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Acel𓅂
baru mau baca tiba tiba terdengar suara takbar
2023-10-26
3
Kim Lin
kalau om" nya tajir+ganteng mah bisa dibicarakan lah ya 🤭
2023-09-14
2