Part 1

Nama nya Aeris ghafishan Nara , Gadis yg selalu mendapat perlakuan kasar dari keluarga tirinya dan berakhir di usir dari rumahnya sendiri setelah ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan beruntun saat hendak ke bandara.

Dia menyeret koper berukuran sedang berisi pakaian dan barang - barang penting yg sempat dia ambil. Berjalan tertatih tatih menuju gerbang rumah besar nya.

"Non aeris!" panggilan itu berhasil membuat nya menoleh, tidak jauh darinya berdiri salah seorang wanita paruh baya berlari pelan menghampirinya.

Aeris tersenyum saat kepala pelayan sekaligus wanita yg dulu merawatnya sejak bayi kini membawa tubuhnya kedalam pelukan hangat wanita paruh baya itu.

"Maaf Non, bibi gak bisa halangin mereka waktu ngusir Enon." wanita paruh baya itu menangis setelah melepas pelukanya dari anak majikanya itu.

"Gak papa, Bi. Ini udah takdir Aeris keluar dari rumah ini. Bi Asri, Aeris titip taman bunga bunda ya, Itu satu satunya tempat berharga peninggalan bunda." pintanya pada bi asri.

Bi asri mengangguk mantap. " pasti itu ,Non." wanita itu mengelus pelan lengan aeris sebelum mengingat sesuatu, "Oh iya, Non. Ini Ada barang peninggalan nyonya yg dititipkan ke bibi dulu."

Aeris menerima sebuah kotak hitam berukuran sedang dengan pikiran bertanya-tanya.

"Sebelum nyonya meninggal, kotak itu di titipkan ke bibi. Buat enon katanya kalau ada kejadian mendesak. Seperti nyonya sudah tau akan ada yg terjadi nantinya sama enon." Jelas bi asri.

"Makasih banyak bi." Aeris mengusap pelan kotak di tanganya. " yasudah bi, aeris pergi dulu. Sehat-sehat ya bi, kalau misalkan bibi udah gak tahan, bibi bisa pulang kampung." pesanya yg di angguki bi asri.

Bi asri menatap sendu saat aeris pergi dan tak trrlihat dari gerbang. Wanita itu menoleh kebelakang, menatap rumah yg berukuran besar yg tampak mewah tapi tak ada lagi kebahagiaan di dalamnya. "Maaf nya, saya gak bisa jaga enon lagi."

Krieeeettttt....

Aeris membuka pintu sebuah rumah minimalis milik mendiang bundanya dulu. Dia mengetahuinya dari isi di kotak hitam yg di berikan bi asri.letak rumah mendiang bundanya berada di sebuah perumahan kelas menengah yg warganya masih saling menyapa dan berkumpul bersama tetangga.

terbukti saat dia datang barusan, banyak ibu ibu yg menanyainya dan ternyata kenal baik dengan mendiang bundanya .

Gadis itu mendudukan dirinya di set sofa yg sedikit berdebu, dia mengamati seisi rumah dengan perabotan yg bisa di bilang lengkap. Terdapat dua kamar tidur, dapur, Wc, Ruang tamu dan Ruang tengah sebagai ruang keluarga. Mungkin besok ia akan mulai membersihkan rumah ini ,pikirnya.

Ateringat akan sesuatu, dia membuka koper yg sedari tadi ada di sampingnya kemudian mengambil kotak hitam itu. Dibukanya dengan mendapati beberapa benda yg membuat matanya berkaca-kaca.

Terdapat lembar tiga foto dirinya bersama kedua orang tuanya saat dia berumur 5 tahun. Beberapa sertifikat penting, tabungan khusus untuk dirinya dari bundanya dulu, 3 lembar surat juga sebuah kalung dengan bandul berbentuk bumi yg sangat cantik.

Setelah membaca beberapa lembar kertas tadi. Mata nya berkaca-kaca kembali saat mengetahui bahwa bundanya sudah merencanakan masa depanya dengan baik walau sosoknya sudak tidak ada lagi.

Terbukti dirinya berhasil lulus kuliah dengan predikat cumlaude sesuai yg diharapkan kedua orang tuanya. Mereka diam-diam membiayai sekolahnya meskipun seluruh data pengeluaran tentang dirinya di pegang oleh ibu tirinya, ya. Memang sepelit dan sekikir itu ibu tirinya jika menyangkut biaya hidupnya padahal pewaris harta yg sah adalah dirinya.

Lupakan tentang harta warisan, aeris sudah mengikhlaskan harta itu. Dia tidak mau memusingkan sesuatu yg nantinya membuat repot di kemudian hari. Biarlah itu menjadi urusan mereka.

Karena lelah, Aeris memutuskan untuk beristirahat setelah menbersihkan diri.

******

Di kediaman Millan,

"Ai, buka pintunya. Jangan buat kami khawatir, Dek!" seruan itu berasal dari luar kamar seorang gadis kecil yg kini meringkuk di atas ranjang. Setelah mendapat kabar bahwa daddah-nya lagi-lagi gagal memilih calon ibu untuknya dia kembali mengurung diri seperti sebelum-sebelumnya.

Sedangkan di luar, Aro dan Arsen mendengus kesal saat lagi lagi adik mereka merajuk. "Ambil kunci cadangan gih, di laci nakas kamar gua." suruh arsen pada kembaranya.

Tidak protes, Aro langsung saja masuk kekamar sebelah, kamar Arsen. Setelah mendapat kunci yg di maksud, Dia memberikanya pada Aro.

"Ai," panggil Aro dan Arsen setelah pintu terbuka.

Ai tidak terkejut lagi saat kedua abangnya itu bisa masuk . Gadis kecil itu semakin menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut, menghindari dua abangnya walau akan berakhir sia-sia.

"Daddy payan," ucap Aro sembari membuka selimut yg menutupi tubuh adiknya. "jangan ngambek, dek, kita cari sama-sama bunda yg Ai mau, " Tambahnya.

Langsung saja mata Ai berbinar cerah. Akhirnya dia bisa mencari sendiri sosok ibu yg yg diinginkanya.

"Beneran, bang?"

Arsen dan Aro mengangguk. "Besok kita mulai cari."

"Yes!" Ai berseru senang.

****

Aeris mengelap dahi nya yg terus mengeluarkan keringat. sejak 3 jam yg lalu , dia membersihkan seisi rumah hingga akhirnya benar-benar bersih sesuai keinginanya.

Bertepatan dengan selesainya kegiatan beberesnya, perutnya minta untuk di isi. Saat kedapur hendak membuka kulkas, ternyata tidak ada apapun disana.

"Yah, kosong."

kalau begini mau tidak mau aeris harus belanja. Ditambah bahan dan bumbu dapur juga belum tersedia.

Tanpa berlama-lama , Aeris langsung saja membersihkan dirinya dan berangkat ke mini market terdekat kompleks nya.

"Eh, nak Aeris . Mau kemana?"

Tanya seorang wanita yg merupakan tetangganya sekaligus menyapa.

Aeris tersenyum ramah. "mau kemini market depan, bu. Mau beli bahan dapur." jawabnya.

"Ooh, hati-hati ya nak, "pesan wanita itu dan di angguki oleh aeris.

"Kalau gitu saya lamit ya, bu." pamit nya saat taksi yg di pesanya sudah datang.

"Dia sangat mirip sama kamu, kasih." gumam wanita itu saat kembali teringat dengan mendiang ibu aeris saat melihat anak dari sahabatnya itu.

Saat ini, aeris sedang berada di minimarket, memilih berbagai bahan makanan yg di belinya. Setelah merasa semuanya lengkap, dia langsung ke kasir untuk membayar belanjaanya.

"Totalnya satu juta lima ratus ribu kak." ucap kasir itu.

Segera Aeris membayar sesuai yg di sebutkan kasir tadi kemudian keluar setelah berterima kasih.

Aeris mendudukan dirinya di kursi yg tersedia di depan minimarket. "kayak nya ada yg kurang deh." monolignya.

Lama berpikir, akhirnya matanya membulat saat sudah tau barang apa lagi yg kurang "P3 K".

Beruntung, tidak jauh dari minimarket, terdapat apotek. Dia hanya perlu menyebrang jalan yg sedikit ramai. Setelah cukup beristirahat, dia lalu berjalan menuju apotek yg berada di sebrang jalan.

Aeris memberikan sebuah kertas pada apoteker untuk mencari obat apa saja yg di pesanya. Setelah semua pesananya lengkap, dia langsung membayar semuanya.

"Astaga!!!"

Saat akan menyebrang jalan, Aeris di kejutkan dengan sebuah mobil yg menabrak sebuah pengendara motor hingga terpental beberapa meter. Sedangkan si pengendara mobil langsung kabur dari sana.

Semua itu berlangsung begitu cepat dan terjadi tepat di depanya. Seandainya dia langsung menyebrang tadi, sudah di pastikan dia juga bisa menjadi korban.

Setelah menguasai dari keterkejutanya, Aeris lantas berjalan cepat menghampiri kerumunan yg melingkari seorang pemuda yg menjadi korban tabrak lari tadi.

Orang-orang disana hanya mengerumini dan memvideo tanpa membantu membuat Aeris menatap sedikit kesal dibuat nya. Biasalah, warga +62, bukanya membantu malah memviralkan terlebih dahulu.

Aeris mencoba memasuki kerumunan dan menghampiri seorang pemuda yg terduduk sembari meringis pelan "Hey minum dulu." dia langsung menyodorkan sebotol air dan lansung di terima oleh pemuda itu.

"Makasih." Aeris menangguk.

Aeris meneliti penampilan pemuda yg masih SMA itu. Terdapat name tag dengan nama 'Zayn savaro millan'

dan luka di kedua lututnya terbukti celana pemuda itu robek juga lenganya baret karena pergesekan dengan aspal panas di siang hari. beruntung kepala pemuda itu baik-baik saja karena terlindungi helm.

"Kamu baik-baik saja?"

Pertanayaan bodoh menurut Aeris

setelah melihat tampilan pemuda itu .

Pemuda itu mengangguk kemudian menggeleng membuat aeris bingung. Belum terjawab kebingunganya, dia kembali dikejutkan dengan tindakan pemuda itu yg menyenderkan kepalanya di bahu aeris.

"Pusing." cicit pemuda itu.

Aeris pun mulai panik saat bahu nya mulai terasa berat mau tak mau dia harus menahan pemuda itu agar tidak limbung. "kerumah sakit ya."

Lagi aeris di buat bingung dengan pemuda itu menggeleng tanda bahwa dia tidak mau di bawa ke rumah sakit . "tapi luka kamu nanti infeksi." bujuknya.

Lagi dan lagi gelengan yg di rasakan di pundaknya "maunya kamu gimana kalau gitu?" tanyanya.

Belum sempat pemuda itu menjawab, sebuah celetukan dari ibu-ibu mengintrupsi. "Bawa pulang aja dulu.dek, kasian itu kalau dia gak mau di bawa ke rumah sakit."

dan sahutan setuju dari yg lainya.

Aeris di buat gusar, membawa anak orang kerumah nya padahal dia masih orang baru di kompleks perumahan yg dia tempati. apa kata tetangga dan orang-orang saat dia membawa seorang laki-laki ke rumahnya?

"Pulang ke rumah Bunda aja."

Suara lirih itu lagi berhasil mengembalikan aeris ke dunia nyata .

"Rumah bunda kamu dimana." Tanyanya.

"Kamu, Bunda ku."

Jawab pemuda tersebut dan berhasil membuat mata aeris membola. Sejak kapan dia melahirkan anak yg sekarang sudah SMA?

Saat aeria ingin protes, salah seorang laki-laki menyela . "Dek, taksinya udh nunggu. Yg lain , tolong bawa masuk anak ini ke dalam taksi!" perintah laki-laki itu.

"Dek, buruan masuk, itu adeknya udh ada di dalam taksi," seru ibu-ibu yg kembali menyadarkan aeris dari lamunanya .

"Eh, Iya bu. Makasih semuanya."

Ucap aeris kemudian menyusul pemuda tadi ke dalam taksi.

"Pak, ke komplek taman sentosa blok G2 ya." Setelah mengatakan arah tujuanya, aeris menatap wajah pemuda yg menumpangkan kepala di paha nya. Nanti saja dia bertanya mengapa pemuda itu memanggil nya dengan sebutan 'BUNDA'.

******

Maaf banget ya author nya masih baru ini karya pertamaku semoga kalian suka ...

Terpopuler

Comments

Jamilah Bee

Jamilah Bee

14 tahun pernikahan trus ankx Uda SMA gmn sih thorrrr

2024-01-02

2

Nabila

Nabila

nyimak dulu

2023-12-29

0

Nia Yusniah

Nia Yusniah

uda bagus kok ceritanya

2023-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!