12

Semalaman Lana dikurung di gudang , beruntung ada sebuah sofa panjang yang bisa ia gunakan untuk merebahkan tubuhnya hingga hawa dingin tak terlalu menyiksanya . Gadis itu meringis ketika sudah membuka matanya , rasa perih dirasakan di sekujur tubuhnya terutama pada wajahnya .

Masih jelas dalam ingatannya bagaimana semalam pria itu benar benar menjelma menjadi iblis yang kejam . Lana ingat semua kata kata Sean yang seolah membuatnya seperti seorang penjahat yang memang mengincar nyawa Darrell . Lana akui jika dia sudah membuat kesalahan , tapi ia benar benar tidak pernah bermaksud menyakiti siapapun .

Gadis itu memegang perutnya yang tiba tiba saja berbunyi , sangat wajar karena rasa lapar sudah menderanya karena hari sudah pagi . Biasanya sebuah apel akan menjadi ganjal perutnya sebelum ibunya membuat sarapan yang sebenarnya .Tapi kali ini sepertinya dia harus bisa menahan rasa laparnya karena pintu gudang masih terkunci rapat . Mungkin sudah nasibnya jika hari ini dia akan berpuasa , iblis itu pasti masih sangat marah padanya .

Tapi semangatnya kembali bangkit ketika melihat jendela di sisi kanan ruangan , sepertinya ia bisa keluar sebentar ke dapur untuk mencari biskuit atau apapun yang bisa mengganjal perutnya . Dan setelah itu dia akan kembali lagi ke ruangan ini agar iblis itu tidak bertambah marah .

CEKLEEKKK ...

" Hissshhhh kenapa pagi pagi begini sudah bangun sih .... " gumam Lana urung membuka jendela lebar lebar karena ia sempat melihat Sean dan Damian sedang berjalan ke arah bangunan yang ia tempati . Pria itu dipastikan akan marah marah lagi padanya .

Tapi dahinya mengernyit ketika dua pria yang tadi berjalan ke arahnya tidak juga datang dan membuka pintu . Ketika dia melihat dari jendela dua pria itu sudah menghilang , tak seorang pun yang ia lihat di sana .

Perlahan ia membuka jendela , beruntung ukuran jendela itu cukup besar hingga ia bisa leluasa memanjat dan keluar dari ruangan itu . Lana pura pura menggerakkan tangan dan kakinya seperti gerakan senam ketika melihat beberapa maid yang tak sengaja melewati tempat itu . Lana yakin jika peristiwa murkanya Sean tidak diketahui oleh semua maid karena kejadian itu terjadi tengah malam .

Dan sepertinya dugaannya benar karena para maid yang lewat hanya melihatnya sekilas saja tampak tak begitu mempedulikannya . Untuk menyelinap ke dapur sepertinya akan sangat sulit karena ia yakin Sean sudah memberi perintah para penjaganya untuk mencegahnya masuk ke bangunan utama .

" Oh thanks God !! " lirih Lana yang langsung berlari ke arah samping bangunan tempatnya disekap . Disana banyak sekali pot pot buah berry yang tertata rapi . Dan ada beberapa pohon apel menjulang yang membuat suasana kebun menjadi teduh , tapi sayangnya pohon pohon apel itu belum berbuah .

Setelah memetik cukup banyak dengan susah payah Lana berhasil memanjat jendela dan kembali ke ruangan gudang . Setidaknya rasa lapar dan hausnya bisa sedikit terobati dengan buah yang berhasil dia dapatkan .

Dan seorang pria dengan parut di wajahnya sedang memandangnya dengan tangan bersedekap dari kejauhan . Mau tidak mau gadis yang ia lihat adalah istri dari Sean Jayde , seluruh keluarga Alexander adalah tanggung jawabnya tanpa terkecuali . Damian membiarkan hal itu karena mungkin itu satu satunya cara yang terbaik agar Lana bisa bertahan sekaligus memberi waktu pada Sean untuk meredakan amarahnya . Tuan besarnya tak mungkin memaafkan istri mudanya dengan begitu cepat , dan akan terlalu berisiko jika dia memberi pertolongan langsung pada Lana .

*

Sementara Tiffany terus saja mengikuti langkah suaminya , walau sudah sangat lama pria itu tak menyentuhnya tapi tak bisa ia pungkiri jika ia benar benar merindukan semua yang ada pada suaminya . Jiwanya selalu tertantang ketika melihat penolakan sang suami pada wajah cantik dan tubuh sempurnanya .

" Sayang tunggu ... Mana Darell !? Apa kau jadi mengirimnya sekolah ke luar negeri !? " seru Tiffany pada Sean yang berjalan di depannya .

" Apa pedulimu ? " sahut Sean tanpa melihat ke arah wanita yang sedang berusaha mensejajarkan langkah panjangnya .

" Come on .. Tentu saja aku peduli ! Dia adalah putra kita ! "

Sean terlihat menghentikan langkahnya dan kemudian berbalik hingga kini berdiri berhadapan dengan istri pertamanya .

" Dia putraku !! Sudah aku katakan berkali kali , kau sudah kehilangan hak untuk disebut ibu ketika kau pergi meninggalkan Darrell Jayde saat umurnya baru satu hari . Kau lebih khawatir pada jadwal jadwal pemotretan konyol itu !!! "

Tiffany melangkah mendekat dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin . Dulu setelah pernikahannya dia berniat untuk menunda hadirnya seorang anak dan dia sudah membicarakan hal itu bersama Sean . Tapi nyatanya takdir berkata lain ! Darrell hadir di hidupnya dan ia menganggap hadirnya seorang anak hanya akan menghalangi jalan suksesnya . Dia ingin menjadi wanita tercantik di dunia , ia ingin dunia berada di kakinya !

" Aku tahu aku sudah berbuat salah , tapi kau harusnya mengerti posisiku waktu itu ! Aku tidak mungkin mengasuh Darrrell sementara jadwalku sangat padat . Kau tahu duniaku tidak baik untuk seorang bayi "

Dengan gerakan erotis Tiffany membelai lembut dada sang suami yang hanya mengenakan jubah tidur dan celana satin panjang di dalamnya . Bulu bulu halus di dada Sean membuat naluri wanitanya meronta hebat . Di kecupinya rahang dan leher Sean yang masih diam tak bergeming , Tiffany tak peduli jika mereka sekarang masih berada di ruang depan di mana bisa saja maid melihat semua yang mereka lakukan .

Wanita itu bahkan dengan beraninya membuka tali jubah dan memasukkan tangannya di balik celana satin yang dikenakan suaminya . Dia tahu benar jika selama empat tahun tidak menyentuhnya Sean tidak akan pernah menyentuh wanita lain . Pria itu mempunyai harga diri yang sangat tinggi , Tiffany yakin Sean tidak akan pernah membiarkan tubuhnya di jamah wanita sembarangan .

Senyumnya mengembang ketika merasakan daging lembut itu sudah mengeras sempurna , sudah sangat siap untuk bermain ataupun dimainkan .

" Touch me hubby ... l need you " bisik Tiffany dengan berjinjit dan menggigit lembut daun telinga Sean yang masih saja terdiam . Dia yakin usahanya kali ini tidak akan sia sia , dan sebentar lagi dia akan mengerang dibawah kuasa suaminya . Tapi kemudian ia dikejutkan dengan reaksi pria tampan didepannya ....

BRUUGGHHHH ..

" Akkhhhhhh ... Sean !! "

" Enyah kau !!!! "

Terpopuler

Comments

tris tanto

tris tanto

itu apakabar mukanya,,

2024-04-24

2

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

sean sean, katax kaya raya, kejam N baxk penjaga, masa kelakuan istri tdk ditau 😫😫😫

2024-03-07

4

Susi Susiyati

Susi Susiyati

lana berusaha tegar pdhl smlm abis di kroyok iblis.
damian

2024-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!