11

Pagi itu Sean tidak pergi ke kantor karena ingin menemani putranya yang kemarin sempat drop kondisinya . Pagi pagi sekali pria itu sudah berada di kamar putranya . Darrell tampak masih tidur dengan nyenyak , entah karena pengaruh obat atau anak itu memang masih sangat lelah . Semalam dokter memberikan obat yang membuatnya harus mengeluarkan semua makan malamnya agar makanan yang tidak bisa diterima oleh tubuhnya bisa segera keluar . Darrell sempat muntah hebat dan hal itu membuat kondisinya lemah .

" Kau urus pertemuanku Tuan Prabu , dia satu satunya klien kita dari Asia yang punya potensi yang sangat besar . Keluarganya punya jaringan bisnis yang sudah mendunia " kata Sean pada Damian yang saat ini juga berada di kamar Darrell .

Sean merasa perlu mengarahkan tangan kanannya karena siang nanti akan ada banyak pertemuan yang harus diwakili oleh Damian . Dia yakin akan kemampuan tangan kanannya tapi akan lebih lega jika ia menjelaskan semua sebelum Damian menjalankan semua tugasnya .

Tapi pria itu langsung terdiam.ketika melihat putranya membuka mata . Ada senyum di bibir Darrell ketika melihat sang ayah sudah duduk disamping ranjangnya . Sepertinya sudah sangat lama ia tidak pernah menikmati kebersamaannya dengan sang ayah .

" Good morning son ?? Kau sudah bangun ? Bagaimana keadaanmu !? "

" Daddy tidak ke kantor !? "

Sean menghela nafasnya karena pertanyaan darinya di jawab dengan sebuah pertanyaan oleh putranya . Tapi wajar jika Darrell bertanya seperti itu karena hampir tidak pernah dia meninggalkan pekerjaannya . Hari libur pun sering ia gunakan untuk bertemu dengan klien . Dia hampir tidak pernah punya waktu untuk menunggui putranya seperti ini .

" Daddy ingin menemanimu , perutmu masih mual ? "

" No Daddy , Darrell sudah baik baik saja . Mungkin masih lemas ... hanya itu ! Mana Nanny !? "

" Nanny Zen akan kesini sebentar lagi Tuan Muda , dia sedang memasak bubur kuah kaldu untuk sarapan sesuai anjuran dokter kemarin . Perut Tuan Muda belum di begitu baik jika harus mencerna makanan keras " sahut Damian mencoba menjelaskan . Pria itu tahu jika Darrell sangat tergantung pada Nannynya .

" Bukan dia ... Tapi Nanny yang akan menggantikan Nanny Zen . Bukannya Uncle Damian bilang kalau Nanny Zen hari ini seharusnya sudah tidak bekerja lagi ?! "

Damian melirik ke arah pria yang duduk di tepi ranjang , dia tak ingin salah menjawab dan menyebabkan Sean harus kembali meluapkan emosinya . Kemarin ia yang meminta Sean untuk tidak mengunci kamar Lana karena berpikir wanita itu harus beradaptasi dengan rumah ini . Darrell juga harus mulai mengenalinya sebagai pengganti pengasuh lamanya . Dari pantauan cctv Damian tahu jika Lana bisa mengambil hati Tuan Mudanya yang tak pernah bersikap ramah pada siapapun .

" Kami memutuskan jika Nanny Zen mengundur masa rehatnya , kami ingin Nanny merawat anda sampai anda sembuh seperti sedia kala dulu "

" Aku ingin bertemu dengan Lana Uncle , dia pasti merasa sangat bersalah karena sudah membuatku terkena alergi .lni bukan salahnya ... Jangan marah marah padanya ! Aku ingin bertemu dengannya sekarang "

" Kau akan bertemu dengannya hanya jika kau sudah sembuh son ! Percayalah jika apapun yang Daddy lakukan adalah untuk kebaikanmu ! "

Tak lama kemudian pembicaraan mereka terhenti karena Nanny Zen datang dengan sebuah troli makanan berisi bubur dan susu yang tadi ia buat . Wanita tua itu tampak menganggukkan kepalanya pada dua pria yang sedang berada di kamar anak yang masih diasuhnya .

" Waktunya sarapan Tuan Muda ... "

" Nanny apa Lana boleh menyuapiku ? Kenapa dia tidak terlihat pagi ini !? "

Nanny Zen tidak menjawab pertanyaan putra asuhnya karena dia merasa ada yang lebih berhak untuk menjelaskan pada Darrell . Wanita itu sibuk menyiapkan makana yang ada di dalam troli yang ia bawa ke sebuah meja kecil yang nantinya akan ia bawa ke atas ranjang anak itu .

" Jika kau sudah sembuh makan kau boleh menemuinya , jadi makanlah yang banyak agar kau cepat sembuh " kata Sean kemudian langsung keluar dari kamar putranya , dia tak mungkin memperlihatkan emosinya pada Darrell .

Dia tak suka jika Darrell terus saja merengek untuk bertemu dengan wanita yang bahkan nyaris membuat nyawanya sendiri melayang . Sean tak habis pikir kenapa Darrell yang begitu kaku dan pendiam malah bisa dekat dengan wanita yang baru datang ke rumah ini .

" Tuan .... " Damian memanggil tuannya yang terlihat berjalan ke arah bangunan belakang . Dia tahu kemana arah tujuan tuan besarnya . Sean tidak dapat menghadirkan Lana karena tubuh wanita itu pasti masih penuh luka . Semalam pria itu kalap dan melemparkan pot berukuran cukup besar tepat disamping Lana . Pecahan kacanya sebagian terkena di wajah , lengan dan kaki wanita itu .

" Sudah siang , cepatlah pergi ke kantor ! " sahut Sean tanpa melihat ke arah tangan kanannya itu .

" Tapi ada .... "

" Apa kau khawatir pada wanita brengsek itu hahh !! Cihh tidak aku sangka kau menaruh perhatian padanya " sinis Sean tetap berjalan ke arah bangunan belakang . Tapi langkahnya langsung terhenti ketika mendengar suara lembut seorang wanita .

" Selamat pagi sayang ... lm home ! Aku sangat merindukanmu !! "

Terpopuler

Comments

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

wanita jalang kerumah dan tidak merasa bersalah pada.dirinya kalau bertemu dengan suaminya biasa2 saja seperti tidak ada pyg dijurigai......lanjut....

2024-03-26

2

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Hadeeehhhh, si jalang udh muncul 😝😝😝😝

2024-03-07

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Yahh... Perempuan gk pnya tanggung jawab pulang...

2024-02-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!