"Jadi apa masalah yang kalian hadapi? Aku tahu kamu membohongi Ayah dari kemarin." Adi dengan nada bijaksana, mencaritahu sebenarnya ada apa.
"Aku tidak tahu menjelaskan dari mana kalau Febi sudah diceraikan Mike, Ayah."
"Diceraikan ... " Adi begitu syok. Lalu, memegangi dada yang tiba-tiba merasakan nyeri tajam, sampai putrinya ikut mengelus dadanya.
"Ayah! Katakan, dimana yamg sakit. Aku panggil dokter, ya?" Febi takut akan terjadi sesuatu pada ayahnya. Butuh waktu sekitar dua menit sampai ayahnya tidak lagi meringis lalu mengembuskan napas panjang beberapa kali.
"Ayah tidak apa-apa. " Adi kembali memikirkan Febi,padahal dulu Mike sangat menunjukkan kepedulian yang tinggi pada Febi sampai dia harus mengesampingkan perjodohan Febi dengan putra dari Meyer-temannya. "Mike benar-benar melakukan itu padamu?"
Febi melirik ke Adam di tempat tidur, takut bila sang putra masih bisa mendengar dalam tidurnya. Febi berbisik pada Ayah. " .... "
Adi menyentuh kepala belakang Febi. Putrinya menerima tuduhan jahat sampai menyebabkan Michael tidak pulang. "Jadi, ada yang tidak beres dengan hasil tes DNA si kembar?"
"Febi yakin itu tidak beres, ayah juga tahu sendiri kan rumah sakit di seluruh kota berhubungan baik dengan Keluarga Xanders." Febi tak menyangka pada reaksi ayah yang antusias.
"Berani sekali mereka menuduh mu!" Tangan Adi terkepal dengan wajah dipenuhi aura gelap.
"Ayah, tidak marah dengan Febi?"
"Tergantung, siapa di sini yang salah. Beneran kamu merasa tidak mengkhianatinya?" Tanya Adi dengan sedikit menaruh curiga.
"Demi Tuhan Ayah, Febi tidak berbohong."
*
Di tempat lain, Jordan langsung tancap gas dari rumah, melewati malam yang membosankan. Sesampai di sebuah rumah besar, Jordan mendapati teman-temannya sudah berpesta.
"Nah, akhirnya kau datang." William beralih dari papan bilyar dan menyerahkan tongkatnya pada seorang wanita.
"Kalian yang berpesta tanpa aku," gerutu Jordan sambil membungkuk. Dia melihat layar laptop yang menyala dan menampilkan modifikasi mesin sebuah mobil yang menjadi proyek temannya itu. Dia menyeringai teringat mobil Ferarri GTO merah.
"Ayolah, kau beneran tidak mau ikut balapan kali ini? Kau tahu apa hadiahnya .... Aku dapat bocoran." William membungkuk dan berbisik, "Bugatti Royale Type 41 Kellner Coupe."
"Apa?" Jordan langsung berbinar mendengar mobil yang hanya enam unit di dunia. "Apa hadiah itu gratis?"
"Tidak ada gratis, tidak ada yang mau melepas mobil bernuansa bangsawan itu. Namun, pemiliknya mau menjual setengah harga dan itu hanya dilepas ke sang pemenang balap kali ini." William mengedipkan satu mata.
"63 milyar itu sangat murah!" Sam menimpali sambil memukul bahu Jordan.
Jordan masih melongo. "Kenapa dia melepaskan Ferarri nya dengan murah?"
"Ada yang bilang pemiliknya sudah tua, jadi mencari tuan baru yang tepat dan menyayangi mobilnya seperti cara dia memperlakukan mobil itu. Ada yang bilang, mobil itu juga menimbulkan keributan karena menjadi rebutan anak-anaknya. Ah, itu tidak penting. Sekarang, yang penting kamu ikut tidak, he?" Will menggoda dengan senyuman yang kekanakanan.
"Bayangkan coba! Mengendarai mobil dengan panjang hampir 6,7 m dengan mesin yang besar dan memiliki performa mesin yang tangguh. Wow, kau seperti pangeran tampan dari kerajaan, Jordan!" Sam terus membuat Jordan mengiler.
"Kapan lagi memiliki kesempatan emas ini? Kau bisa memakainya untuk melamar Jesslyn mu tercinta." William berbicara di depan pipi Jordan.
"Sialan kau!" Jordan marah sesaat.
"Will, jangan rusak mood Jordan! Kaya tidak tahu aja, dia kan terlalu mencintai Jesslyn." Sam ternyata meledek Jordan lagi. Berikutnya dia disikut Jordan sampai berjongkok dan menahan nyeri di perut.
"Makannya jangan meledek!" Will tertawa terbahak-bahak melihat wajah Sam yang berubah gelap karena menahan sakit.
"Ayolah, Bro. Bugatti Royale." Will mengacak-ngacak rambut keriting Jordan yang berwarna pirang.
William dan Sam memang memiliki rencana agar Jordan kembali ke dalam lintasan balap. Sebetulnya, harga mobil itu utuh, tetapi memang di jual! Tapi Will dan Sam patungan agar nanti bila Jordan menang, maka Jordan cuma membayar setengah harga.
"Boleh juga." Jordan mengelus dagu sambil berpikir. Jika dia memiliki mobil bangsawan itu, maka dia akan memodifikasi dengan teknologi pintar masa kini. Itu adalah ide yang paling brilian sepanjang hidupnya.
Namun sebelum itu, Jordan ingin membeli Ferarri GTO untuk balapannya. Apa masih memiliki cukup waktu merubah mesin Ferarri itu? Padahal, orang yang memiliki mobil langka, biasanya tidak mau menjual mobilnya. Apa perempuan berponi itu mau melepaskan si Ferarri. "Kapan waktunya, Sam?"
"Masih enam bulan lagi" kata Sam. Dia yakin sahabatnya sudah tergiur.
Jordan menggigit bibir bawah, waktunya sangat mepet. Dia akan melakukan segala cara untuk menemukan wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments