BAB 19. CARA MOVE ON

Sesampainya di rumah, Ramon bergegas menuju kamarnya. Ia merasa tak sabar bertemu Bella untuk mengelus perut wanita itu. Rasa lelah dan kesalnya seketika sirna begitu mengingat anak dalam kandungan Bella.

Asisten rumah tangga yang dipekerjakan Ramon khusus untuk membersihkan rumah, nampak gelagapan begitu melihat kepulangan majikannya itu. Sampai-sampai, pengepel lantai yang dipegangnya terjatuh.

"Bibi tidak sehat?" Tanya Ramon yang melihat gelagat aneh art nya itu. Ia berpikir mungkin dia sedang kurang sehat sehingga tidak fokus dengan pekerjaannya.

"Tidak, Pak." Jawabnya sembari menggeleng cepat.

"Syukurlah kalau begitu." Ujar Ramon kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Art itu menatap langkah Ramon yang kian menjauh dengan ekspresi datar, namun dari sorot matanya memancarkan rasa iba.

Sesampainya didepan pintu kamar, Ramon mengerutkan kening ketika menekan handle pintu tapi terkunci. Tidak biasanya Bella mengunci pintu kamarnya.

"Bell, aku pulang. Buka pintunya." Ramon mengetuk pintu dengan cukup kuat agar membangunkan Bella yang mungkin saja sedang tidur siang. Akhir-akhir ini, istrinya itu memang sering mengantuk.

"Bella, buka pintunya." Untuk yang kesekian kali Ramon mengetuk pintu namun tak kunjung terbuka. Perasaannya pun menjadi cemas. Khawatir terjadi sesuatu pada Bella didalam kamar.

Ramon pun berpikir untuk mendobrak pintu kamarnya, ia mundur beberapa langkah untuk mengambil ancang-ancang. Namun, belum sampai, gerakannya terhenti ketika pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.

Ramon pun menghela nafas lega melihat Bella dalam keadaan baik-baik saja. Ia langsung memeluk istrinya itu.

"Kau membuat aku khawatir, Sayang. Kenapa lama sekali membuka pintunya?" Tanya Ramon seraya mengurai pelukannya.

"Aku tadi lagi dikamar mandi, Mas." Jawab Bella. Tampak ia menggigit bibir bawahnya.

"Kamu habis mandi? Pantes kening kamu masih basah gini." Ramon mengusap air dikening istrinya itu, namun sesaat kemudian hidungnya mengendus mencium aroma yang berbeda. "Ini keringat ya, bukan air?"

"Em itu Mas, makanan yang Mas belikan tadi pedas banget. Aku sampai keringatan memakannya." Jawab Bella sambil tersenyum, terlihat seperti dipaksakan.

"Ya ampun, maaf aku gak tahu kalau makanannya pedas. Tadi aku buru-buru jadi gak kepikiran bilang sama pelayannya agar tidak memberi cabai. Tapi kamu gak apa-apa, kan? Perutmu gak sakit kan?"

Bella menggeleng, membuat Ramon menghela nafas lega. Ia khawatir makanan pedas itu bisa berefek pada kehamilan Bella.

Ramon pun merangkul istrinya itu masuk ke dalam kamar. Ia terperangah melihat penampakan ranjang yang sangat berantakan. Namun, ia tidak ingin protes sekarang. Hanya bisa menghela nafas dan harus bisa mengerti keadaan Bella yang katanya tadi pagi kepalanya merasa pusing. Itu mungkin efek kehamilannya, batin Ramon.

Tatapan Ramon berpindah ke meja yang terletak di samping ranjang. Diatasnya terdapat dua piring bekas, ia langsung menoleh menatap Bella.

"Kamu makan dua porsi sekaligus?" Tanyanya dengan kening mengkerut dalam. Ia memang pernah mendengar bahwa beberapa wanita hamil mengalami peningkatan nafsu makan, tapi apa iya Bella bisa makan sebanyak itu dalam sekali makan.

"Ah iya, Mas. Gak tahu kenapa aku lapar banget." Jawab Bella dengan santai, namun gerakan matanya seperti gelagapan.

Ramon hanya mengangguk pelan.

"Oh ya Sayang, nanti sore kita akan kedatangan dua ART lagi. Satu khusus laundry, dan satunya lagi khusus jurusan memasak." Ujar Ramon seraya duduk di tepi tempat tidur. Tadi saat diperjalanan, ia menghubungi pemilik yayasan tempatnya menyewa art yang sekarang bekerja dirumahnya, untuk dikirimkan dua art lagi.

"Serius, Mas?" Tanya Bella dengan begitu girangnya. Wanita itu ikut mendudukkan tubuhnya disamping sang suami sambil memeluk lengannya dengan manja.

"Iya," jawab Ramon kemudian mengangkat tubuh istrinya itu untuk duduk diatas pangkuannya.

"Terimakasih ya, Mas. Mas memang sangat pengertian." Bella mengecup bibir suaminya itu sekilas kemudian tersenyum lebar. Memiliki tiga orang asisten rumah tangga, sungguh benar-benar membuatnya bak ratu. Ia tidak perlu lagi mengerjakan apapun, tinggal perintah semuanya akan beres. Semuanya akan dikerjakan oleh art termasuk keperluan Ramon sebelum berangkat kantor.

"Apa kau memancingku, hem?" Ramon menarik tengkuk istrinya itu untuk mencecap bibir nakal yang sudah membangkitkan hasratnya. Namun, Bella mencegah dengan menahan dadanya.

"Ada apa?"

"Nanti malam saja ya, Mas. Sekarang badanku lagi gak enak." Ujar Bella.

Ramon terlihat kecewa, namun ia harus memakluminya. Ia tidak mau memaksakan kehendak yang membuat Bella menjadi tidak nyaman dan stres.

"Oke baiklah, kalau begitu sekarang aku mau mandi dulu." Ramon pun menurunkan Bella dari pangkuannya kemudian beranjak dari tempat duduknya.

Ketika akan melangkah ke kamar mandi, tatapan Ramon tak sengaja tertuju pada jendela yang terbuka. Ia mengerutkan keningnya, tidak biasanya Bella membiarkan jendela terbuka seperti itu. Bella hanya selalu menyingkap gorden tanpa membuka daun jendelanya.

"Tadi aku tiba-tiba kepengen merasakan udara alami, jadi aku membuka jendelanya agar angin masuk." Ujar Bella yang bisa menebak apa yang sedang dipikirkan oleh suaminya itu.

Ramon nampak mengangguk pelan. Keinginan wanita hamil memang terkadang aneh dan unik. Ia terkekeh pelan kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi. Ia harus siap meladeni masa-masa mengidamnya Bella yang mungkin akan selalu membuatnya menjadi kerepotan.

.

.

.

Sepanjang perjalanan pulang, Elmira terus melempar pandangan pada jalanan disampingnya. Sesekali ia menatap bangunan-bangunan menjulang tinggi yang seakan mengikuti pergerakan mobil yang ditumpanginya.

"El," panggil Farzan yang tengah mengemudi. Ia melirik sekretarisnya itu sekilas lalu kembali fokus pada jalanan didepannya.

Elmira pun menoleh menatap bosnya itu, "Iya Pak, ada apa?" Tanyanya.

"Apa kamu masih memikirkan Ramon?" Tanya Farzan secara gamblang. Rasanya ia tidak rela jika Elmira masih memikirkan pria brengsek itu.

"Kurang lebih begitu, Pak. Aku tidak menyangka jika Mas Ramon bisa melontarkan tuduhan sekeji itu terhadapku. Apalagi dia menyangkut pautkan Pak Farzan, aku jadi tidak enak terhadap Bapak." Ujar Elmira.

Farzan hanya menanggapinya dengan senyuman. Tapi dalam hatinya, ia merutuki semua ucapan Ramon yang telah membuat Elmira menjadi sedih. "Tidak apa-apa, anggap saja apa yang dikatakan Ramon itu hanya angin lalu. Tidak usah terlalu dipikirkan."

Elmira mengangguk pelan, tapi tetap saja ia merasa tidak enak pada bosnya itu.

"Kamu tahu, El? Cara move on yang paling baik adalah nikmati dulu rasa sakitnya. Sebulan, dua bulan, tiga bulan atau seberapapun waktu yang dibutuhkan. Tapi harus selalu ingat! Jangan membuat diri sendiri sakit. Percaya, seiring berjalannya waktu, pada akhirnya Kamu akan mati rasa terhadap seseorang itu, dan kamu akan lupa rasa sakit yang pernah Kamu alami karena dia. Semua luka pasti akan sembuh, kamu akan berada pada titik dimana kamu hanya mendengar namanya saja sudah tidak tertarik. Segala apapun tentang dia udah malas banget buat tahu."

Elmira terkekeh pelan mendengar ucapan pria disampingnya itu. "Sepertinya Pak Farzan pernah melakukan cara itu? Lugas sekali cara penyampaiannya."

"Iya, aku memang pernah melakukannya. Tapi aku gagal, sampai detik ini aku tidak bisa melupakannya." Ujar Farzan seraya tersenyum kecut.

"Sepertinya Bapak sangat mencintai dia?" Elmira jadi merasa kepo dengan kisah percintaan bosnya itu.

"Sangat, aku sangat mencintainya bahkan lebih dari diriku sendiri." Tutur Farzan.

"Wah beruntung sekali wanita itu."

Farzan menanggapinya dengan senyuman, andai Elmira tahu bahwa wanita yang sangat dicintainya itu adalah wanita yang saat ini duduk disampingnya.

Suasana pun menjadi hening, hanya suara kendaraan yang beradu dijalanan yang terdengar. Hingga tak lama kemudian, mobil Farzan pun telah terparkir di pelataran rumah Elmira.

"Pak, terimakasih sudah mengantarku pulang." Ujar Elmira seraya membuka seat belt ditubuhnya.

"Sama-sama, El."

Elmira pun turun dari mobil, ia tersenyum pada bosnya itu kemudian mengayun langkah masuk kedalam rumah.

Farzan menatap nanar langkah Elmira, "Dia masuk begitu saja. Apa tidak ada niat untuk mengajakku singgah dirumahnya sebentar saja untuk sekedar ngopi atau mengobrol ringan?" Farzan mendesahh pelan, kenapa ia bisa lupa jika Elmira bukan wanita yang suka sembarangan mengajak laki-laki meskipun kini didalam rumahnya ia tidak sendirian, ada bu Sri yang menemaninya.

"Ya Tuhan, jika perasaanku padanya adalah rencana dan kehendakmu, maka bolehkah aku memintanya untuk menjadi takdirku. Dan jika takdirku benar adanya dirinya, persatukan kami dalam ikatan yang Engkau ridhoi." Gumam Farzan kemudian melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Elmira.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Farzan mengemban cinta di puncak tertinggi.. mencintai dan mengiklaskan yg tercinta bahagia wala bukan dgn dirinya.. cinta Farzan itu cinta sejati

2024-12-03

0

Natasia Wang

Natasia Wang

besok² taro cctv smpe k kamar ya pasti shock kalau tau bella ngapain, feel gw sma kek yg lain bella masukin buwung lain k kamar🤣mamam

2025-02-17

0

Priskha

Priskha

kapok kmu Ramon selingkuh tuch si Bella dibelakang mu mangkanya art nya pucet krn kaget

2025-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2 BAB 2. AKU ADALAH AKU
3 BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4 BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5 BAB 5. MEMBANDINGKAN
6 BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7 BAB 7. HUKUMAN
8 BAB 8. SEBUAH JANJI
9 BAB 9. HIPOTERMIA
10 BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11 BAB 11. KERIBUTAN
12 BAB 12. TALAK
13 BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14 BAB 14. MENGEMBALIKAN
15 BAB 15. JADI PEBINOR?
16 BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17 BAB 17. DRAMA PAGI
18 BAB 18. MUNAFIK
19 BAB 19. CARA MOVE ON
20 BAB 20. RESMI BERCERAI
21 BAB 21. WANITA MANDUL
22 BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23 BAB 23. SANDIWARA
24 BAB 24. KE DESA
25 BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26 BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27 BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28 BAB 28. PEMAKSA
29 BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30 BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31 BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32 BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33 BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34 BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35 BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36 BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37 BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38 BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39 BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40 BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41 BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42 BAB 42. MENJADI MILIKKU
43 BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44 BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45 BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46 BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47 BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48 BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49 BAB 49. RESEPSI
50 BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51 BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52 BAB 52. POSITIF
53 BAB 53. KEBENARAN
54 BAB 54. TERNYATA AKU.......
55 BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56 BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57 BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58 BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59 BAB 59. KHAWATIR
60 BAB 60. SELIDIKI
61 BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62 BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63 BAB 63. TERUNGKAP
64 BAB 64. AKHIR HAYAT
65 BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66 BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67 BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68 BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70 FAR'EL [Farzan Elmira]
71 FAR'EL [Farzan Elmira]
72 FAR'EL [Farzan Elmira]
73 RAM'BE [Ramon Bella]
74 RAM'BE [Ramon Bella]
75 RAM'BE [ Ramon Bella]
76 FAR'EL [Farzan Elmira]
77 FAR'EL [Farzan Elmira]
78 FAR'EL [Farzan Elmira]
79 FAR'EL [Farzan Elmira]
80 FAR'EL [Farzan Elmira]
81 FAR'EL [Farzan Elmira]
82 FAR'EL [Farzan Elmira]
83 HAPPY ENDING
84 KARYA BARU (SEKUEL)
85 RAHASIA HATI
86 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89 Janji CINTA
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2
BAB 2. AKU ADALAH AKU
3
BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4
BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5
BAB 5. MEMBANDINGKAN
6
BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7
BAB 7. HUKUMAN
8
BAB 8. SEBUAH JANJI
9
BAB 9. HIPOTERMIA
10
BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11
BAB 11. KERIBUTAN
12
BAB 12. TALAK
13
BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14
BAB 14. MENGEMBALIKAN
15
BAB 15. JADI PEBINOR?
16
BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17
BAB 17. DRAMA PAGI
18
BAB 18. MUNAFIK
19
BAB 19. CARA MOVE ON
20
BAB 20. RESMI BERCERAI
21
BAB 21. WANITA MANDUL
22
BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23
BAB 23. SANDIWARA
24
BAB 24. KE DESA
25
BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26
BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27
BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28
BAB 28. PEMAKSA
29
BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30
BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31
BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32
BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33
BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34
BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35
BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36
BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37
BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38
BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39
BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40
BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41
BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42
BAB 42. MENJADI MILIKKU
43
BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44
BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45
BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46
BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47
BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48
BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49
BAB 49. RESEPSI
50
BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51
BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52
BAB 52. POSITIF
53
BAB 53. KEBENARAN
54
BAB 54. TERNYATA AKU.......
55
BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56
BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57
BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58
BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59
BAB 59. KHAWATIR
60
BAB 60. SELIDIKI
61
BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62
BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63
BAB 63. TERUNGKAP
64
BAB 64. AKHIR HAYAT
65
BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66
BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67
BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68
BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70
FAR'EL [Farzan Elmira]
71
FAR'EL [Farzan Elmira]
72
FAR'EL [Farzan Elmira]
73
RAM'BE [Ramon Bella]
74
RAM'BE [Ramon Bella]
75
RAM'BE [ Ramon Bella]
76
FAR'EL [Farzan Elmira]
77
FAR'EL [Farzan Elmira]
78
FAR'EL [Farzan Elmira]
79
FAR'EL [Farzan Elmira]
80
FAR'EL [Farzan Elmira]
81
FAR'EL [Farzan Elmira]
82
FAR'EL [Farzan Elmira]
83
HAPPY ENDING
84
KARYA BARU (SEKUEL)
85
RAHASIA HATI
86
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!