BAB 18. MUNAFIK

Satu jam sebelum rapat dimulai, Farzan mengajak Elmira untuk segera berangkat menuju tempat yang sudah ditentukan, yaitu disebuah restoran ternama yang terletak dipusat kota. Menurutnya, datang lebih awal itu lebih baik. Selain bisa bersantai sejenak sebelum rapat dimulai, itu juga berguna untuk menunjukkan pada klien lain akan keprofesionalannya sebagai pebisnis yang handal.

Sesampainya di restoran tersebut, mereka berdua langsung disambut dan diarahkan ke ruangan VVIP oleh seorang laki-laki berpakaian serba hitam, yang memang sudah ditugaskan menyambut setiap klien yang akan turut hadir dipertemuan ini.

Saat sampai di ruangan tersebut, ternyata sudah ada beberapa klien yang hadir beserta masing-masing sekretarisnya. Sambil menunggu yang lain datang, Farzan berbincang-bincang dengan mereka, begitupun Elmira yang juga berbincang-bincang dengan sesama sekretaris.

Beberapa menit berlalu, satu-persatu klien mulai berdatangan. Namun, rapat masih belum bisa dimulai karena menunggu kehadiran satu orang yang telah membuat rapat harus ditunda tadi pagi. Dan sekarang dia masih terlambat juga.

"Dalam lima menit Pak Ramon belum juga datang, kita mulai saja rapat ini. Sepertinya Pak Ramon tidak bersungguh-sungguh dan kita tidak bisa membuang-buang waktu hanya dengan menunggu kehadirannya saja." Ucap salah satu klien yang terlihat lebih tua dari yang lainnya.

Para klien lainnya mengangguk setuju. Mereka juga tidak bisa menunggu terlalu lama.

Sementara itu, Farzan dan Elmira saling melirik mendengar nama Ramon disebut. Mereka tidak tahu jika dipertemuan ini perusahaan Ramon ikut bergabung. Farzan memang belum melihat daftar perusahaan yang akan ikut bergabung.

"Baiklah, karena ini sudah lewat dari waktu yang ditentukan. Sebaiknya kita mulai saja rapat ini." Pimpinan rapat pun memulai pembukaan.

"Tunggu dulu..." Tiba-tiba pintu ruangan VVIP itu terbuka dari luar dengan cukup keras.

Semua pasang mata langsung tertuju pada Ramon yang baru saja tiba. Tentu saja mereka terlihat jengkel karena seharusnya rapat sudah selesai pagi tadi, tapi harus ditunda karena Ramon.

"Maaf, saya datang terlambat." Nafas Ramon tersengal-sengal karena berlarian dari tempat parkir menuju ruang rapat. Ia belum menyadari jika diruangan itu juga ada Elmira dan Farzan yang menatapnya dengan datar.

Ramon lagi-lagi harus terlambat karena ulah Bella yang meminta dibelikan beberapa makanan lagi, dengan alasan permintaan bayinya. Dan sekarang ia harus hadir sendiri tanpa sekretaris karena usai mengantarkan makanan ia langsung ke tempat rapat. Beruntungnya semua berkas berada didalam mobilnya.

"Silahkan duduk, Pak Ramon. Rapat akan segera kita mulai." Ujar pemimpin rapat.

Ramon pun mengayun langkah menuju salah satu kursi yang kosong, dan ia harus dibuat terkejut karena keberadaan dua orang yang duduk hanya berjarak dua kursi darinya.

Deg...

Nafas Ramon semakin memburu melihat keberadaan Farzan dan Elmira. Tatapan matanya menunjukkan ketidaksukaan terhadap keduanya.

Proses pembahasan kerjasama pun dimulai. Perwakilan dari setiap perusahaan satu-persatu mulai melakukan presentasi hingga akhirnya giliran perusahaan Farzan. Dan Elmira lah yang Farzan tunjuk selaku sekretarisnya untuk representasi.

Awalnya Elmira merasa sedikit gugup, karena pertemuan ini adalah rapat terbesar sepanjang karirnya menjadi sekretaris, dan juga dipertemuan ini ada sosok laki-laki yang masih bertahta di hatinya. Tapi akhirnya, perlahan Elmira bisa mengatasi kegugupannya. Ia tidak ingin membuat kecewa sang bos yang sudah memberinya kepercayaan.

Selama presentasi berlangsung, Elmira berusaha bersikap profesional meski Ramon terus melempar tatapan bak permusuhan padannya. Ia tidak boleh mengaitkan masalah pribadi kedalam pekerjaan.

Hingga beberapa saat kemudian proses panjang itu akhirnya selesai. Semua orang merasa senang karena perjanjian kerjasama antar perusahaan berhasil dan berjalan dengan lancar.

Pembahasan bisnis yang cukup panjang itu membuat semua orang menjadi lapar. Mereka pun menikmati hidangan yang telah disediakan.

Farzan dan Elmira memilih pindah tempat dimeja yang berada disudut. Saat sedang menikmati makanannya, mereka berdua sedikit terkejut dengan kedatangan Ramon yang ikut bergabung di mejanya. Elmira hampir saja tersedak dibuatnya.

"Hati-hati, El." Dengan penuh perhatian, Farzan memberikan air minum pada sekretarisnya itu.

"Ck ck ck, Elmira Elmira. Belum apa-apa, sudah begini kelakuanmu. Apa sudah putus urat malumu, huh? Sidang perceraian kita saja belum diputuskan, tapi kamu sudah bermesraan dengan laki-laki lain didepan umum." Ramon tersenyum mencibir.

"Jaga ucapan mu, Mas!" Kedua mata Elmira seketika berkaca-kaca. Ucapan Ramon begitu menghina harga dirinya.

Sedangkan Farzan sejak tadi melempar tatapan mematikan pada Ramon, kedua tangannya terkepal erat dibawah meja. Jika tidak ingat dimana ia berada sekarang, pasti ia sudah menghajar habis-habisan pria brengsek itu.

"Gak usah sok terzolimi kamu, Mira. Karena pada kenyataannya memang begitu. Kamu meminta berpisah dariku karena dia kan!?" Ramon melirik Farzan dengan ekor matanya. "Kamu lebih memilih dia yang memiliki lebih dari segalanya daripada aku!"

"Keterlaluan kamu, Mas. Permasalahan diantara kita berdua sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Pak Farzan!" Elmira tampak bergetar. Kedua matanya semakin berkaca-kaca. Ia merasa malu dengan Farzan karena namanya diseret oleh Ramon kedalam permasalahan mereka.

"Gak usah munafik, Mira! Aku tahu...

"Cukup, Mas!" Elmira berdiri dari tempat duduknya seraya menyiramkan segelas air tepat kewajah Ramon.

Semua pasang mata seketika tertuju padanya. Ramon pun merasa malu menjadi pusat perhatian atas perbuatan Elmira. Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar seraya menatap tajam Elmira.

"Pak, aku permisi ke toilet dulu." Ujar Elmira pada bosnya. Ia ingin menumpahkan air matanya yang sejak tadi tertahan. Ia tidak bisa menahan meski ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menangis lagi. Tapi kali ini ia tidak akan menangisi perpisahannya dengan Ramon, melainkan menangisi ucapan laki-laki itu yang begitu menghinanya. Ia tidak menyangka jika pria yang memiliki tempat terdalam dihatinya bisa mengatakan hal memalukan seperti itu.

Setelah Elmira pergi, Farzan bergerak maju mencengkeram kerah kemeja Ramon. Ia tidak perduli lagi meski harus membuat keributan ditempat itu. Toh, rapat juga sudah selesai.

"Memang Elmira yang memilih mundur dan pergi darimu. Tapi itu bukan karena dia telah menemukan yang mapan atau yang lebih segalanya darimu. Elmira pergi karena dia tidak melihat perubahan dan kemajuan dari dirimu, dan dia merasa tidak ada yang perlu diperjuangkan lagi bersamamu.

Sesimpel itu pemikiran seorang wanita. Jadi, jangan pernah mengkambinghitamkan Elmira yang pergi karena sudah mendapatkan yang lebih. Tapi lihatlah dirimu sendiri, seharusnya kau mengaca kenapa Elmira memilih mundur!"

Setelah mengatakan itu, Farzan melepas cengkeramannya dikerah kemeja Ramon dengan sedikit mendorongnya.

"Laki-laki yang benar-benar mencintai wanitanya, dia tidak akan pernah menduakan apapun keadaannya. Selama ini, Elmira begitu tulusnya mendampingi mu, tapi apa balasannya? Kau memberinya luka yang begitu dalam. Seharusnya kau bisa sadar diri, bahwa yang munafik itu adalah kau, bukan Elmira!" Farzan beranjak dari tempat duduknya kemudian bergegas menyusul Elmira ke toilet. Ia rasa, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberi pelajaran pada pria brengsek itu. Elmira lebih penting saat ini, wanita itu pasti sangat merasa sedih dengan ucapan Ramon.

Ramon yang menjadi pusat perhatian, memilih pergi dari tempat itu. Ia benar-benar merasa jengkel dengan perbuatan Elmira dan Farzan yang sudah membuatnya malu didepan orang banyak.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

perlahan tp pasti Ramon akan berasa berjalan di atas semak berduri.. hidupmu dan duniamu gak akan menemui ketenangan..

2024-12-03

0

Fahri Rahman Pamuji

Fahri Rahman Pamuji

Masih punya rasa malu jg ternyata SI Ramon

2025-02-09

0

Yashinta

Yashinta

rasain kau ramon hidupmu akan penuh dgn duri

2025-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2 BAB 2. AKU ADALAH AKU
3 BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4 BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5 BAB 5. MEMBANDINGKAN
6 BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7 BAB 7. HUKUMAN
8 BAB 8. SEBUAH JANJI
9 BAB 9. HIPOTERMIA
10 BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11 BAB 11. KERIBUTAN
12 BAB 12. TALAK
13 BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14 BAB 14. MENGEMBALIKAN
15 BAB 15. JADI PEBINOR?
16 BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17 BAB 17. DRAMA PAGI
18 BAB 18. MUNAFIK
19 BAB 19. CARA MOVE ON
20 BAB 20. RESMI BERCERAI
21 BAB 21. WANITA MANDUL
22 BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23 BAB 23. SANDIWARA
24 BAB 24. KE DESA
25 BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26 BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27 BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28 BAB 28. PEMAKSA
29 BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30 BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31 BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32 BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33 BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34 BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35 BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36 BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37 BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38 BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39 BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40 BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41 BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42 BAB 42. MENJADI MILIKKU
43 BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44 BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45 BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46 BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47 BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48 BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49 BAB 49. RESEPSI
50 BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51 BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52 BAB 52. POSITIF
53 BAB 53. KEBENARAN
54 BAB 54. TERNYATA AKU.......
55 BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56 BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57 BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58 BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59 BAB 59. KHAWATIR
60 BAB 60. SELIDIKI
61 BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62 BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63 BAB 63. TERUNGKAP
64 BAB 64. AKHIR HAYAT
65 BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66 BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67 BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68 BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70 FAR'EL [Farzan Elmira]
71 FAR'EL [Farzan Elmira]
72 FAR'EL [Farzan Elmira]
73 RAM'BE [Ramon Bella]
74 RAM'BE [Ramon Bella]
75 RAM'BE [ Ramon Bella]
76 FAR'EL [Farzan Elmira]
77 FAR'EL [Farzan Elmira]
78 FAR'EL [Farzan Elmira]
79 FAR'EL [Farzan Elmira]
80 FAR'EL [Farzan Elmira]
81 FAR'EL [Farzan Elmira]
82 FAR'EL [Farzan Elmira]
83 HAPPY ENDING
84 KARYA BARU (SEKUEL)
85 RAHASIA HATI
86 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89 Janji CINTA
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2
BAB 2. AKU ADALAH AKU
3
BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4
BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5
BAB 5. MEMBANDINGKAN
6
BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7
BAB 7. HUKUMAN
8
BAB 8. SEBUAH JANJI
9
BAB 9. HIPOTERMIA
10
BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11
BAB 11. KERIBUTAN
12
BAB 12. TALAK
13
BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14
BAB 14. MENGEMBALIKAN
15
BAB 15. JADI PEBINOR?
16
BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17
BAB 17. DRAMA PAGI
18
BAB 18. MUNAFIK
19
BAB 19. CARA MOVE ON
20
BAB 20. RESMI BERCERAI
21
BAB 21. WANITA MANDUL
22
BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23
BAB 23. SANDIWARA
24
BAB 24. KE DESA
25
BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26
BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27
BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28
BAB 28. PEMAKSA
29
BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30
BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31
BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32
BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33
BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34
BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35
BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36
BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37
BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38
BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39
BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40
BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41
BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42
BAB 42. MENJADI MILIKKU
43
BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44
BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45
BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46
BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47
BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48
BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49
BAB 49. RESEPSI
50
BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51
BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52
BAB 52. POSITIF
53
BAB 53. KEBENARAN
54
BAB 54. TERNYATA AKU.......
55
BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56
BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57
BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58
BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59
BAB 59. KHAWATIR
60
BAB 60. SELIDIKI
61
BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62
BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63
BAB 63. TERUNGKAP
64
BAB 64. AKHIR HAYAT
65
BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66
BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67
BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68
BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70
FAR'EL [Farzan Elmira]
71
FAR'EL [Farzan Elmira]
72
FAR'EL [Farzan Elmira]
73
RAM'BE [Ramon Bella]
74
RAM'BE [Ramon Bella]
75
RAM'BE [ Ramon Bella]
76
FAR'EL [Farzan Elmira]
77
FAR'EL [Farzan Elmira]
78
FAR'EL [Farzan Elmira]
79
FAR'EL [Farzan Elmira]
80
FAR'EL [Farzan Elmira]
81
FAR'EL [Farzan Elmira]
82
FAR'EL [Farzan Elmira]
83
HAPPY ENDING
84
KARYA BARU (SEKUEL)
85
RAHASIA HATI
86
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!