BAB 17. DRAMA PAGI

"Selamat pagi Bu Sri?" Sapa Elmira ketika baru saja masuk ke dapur. Wanita yang sebentar lagi akan menyandang status janda itu terlihat lebih segar pagi ini.

Bu Sri yang sedang menggoreng telur, menoleh menatap wanita cantik yang telah berdiri dibelakangnya. Terlihat sangat cantik, pantas saja pria yang kemarin datang ke yayasan begitu perhatian terhadap wanita itu. Ia yakin Farzan pasti menyukai Elmira.

"Selamat pagi juga, Mbak Mira. Wah pagi-pagi gini udah rapi sekali, sepertinya mau pergi?"

"Iya Bu, aku mau kerja hari ini. Gak apa-apa kan kalau aku tinggal Bu Sri sendirian di rumah?"

"Gak apa-apa, nanti kalau bosan di rumah. Ibu akan jalan-jalan sekitar sini sekalian kenalan sama tetangga." Ujar bu Sri. "Eh, tapi kan Mba Mira masih kurang sehat. Apa sudah kuat kalau harus kerja hari ini?" Tanyanya.

"Aku udah baikan kok, Bu. Gak enak sama Pak Farzan kalau kelamaan gak masuk kerja." Jawab Elmira.

"Oh, jadi Pak Farzan itu bosnya Mbak Mira?"

Elmira mengangguk.

'Em, pantas saja. Dugaanku pasti benar, Pak Farzan itu pasti suka sama Mbak Mira.' Batin Bu Sri.

"Ya udah, kalau gitu sekarang ayo sarapan, Ibu sudah buatkan nasi goreng. Mbak Mira harus makan yang banyak agar keadaannya semakin membaik." Bu Sri mengangkat telor ceplok yang ia goreng kemudian menghidangkannya di meja.

Elmira menatap setiap pergerakan bu Sri sambil tersenyum tipis. Ia jadi teringat almarhumah ibunya. Beliau juga sama cekatannya dengan bu Sri. Pagi-pagi sekali sebelum ia berangkat sekolah dan ayahnya berangkat kerja, sarapan pasti sudah tersedia di meja makan.

Ia akan berterimakasih pada Farzan yang sudah mengirimkan bu Sri menemaninya. Kehadiran bu Sri membuatnya menjadi lebih bersemangat karena merasa memiliki sosok ibu.

Usai sarapan, Elmira pun lekas berangkat menuju perusahaan Farzan. Yah, hari ini ia akan kembali bekerja sambil menunggu hari sidang perceraiannya tiba.

.

.

.

Di kediaman Ramon.

Hari ini, Ramon pun sudah harus masuk bekerja. Dua hari tidak masuk kantor membuat pekerjaannya sedikit menumpuk.

Namun, sejak bangun ia harus dibuat kesal karena...

"Ya ampun, gimana aku bisa ke kantor kalau begini?" Ramon berdecak pelan sembari melempar kemejanya ke atas tempat tidur tetap disamping Bella yang masih tertidur. Semua kemejanya belum ada yang disetrika. Bagaimana ia bisa ke kantor dengan pakaian kusut seperti itu.

"Bell, ayo bangun sebentar. Setrikain pakaianku. Semuanya kusut, dan aku harus ke kantor sekarang." Ramon mencoba membangunkan Bella dengan menggoyang pelan lengannya.

"Aduh Mas, kepalaku pusing banget. Mas setrika sendiri aja kenapa sih. Itu gak susah kok.'' Bella menarik kembali selimutnya yang melorot kemudian kembali melanjutkan tidurnya. Ia sama sekali tidak ingin diganggu sekarang.

Ramon menghela nafas berat sambil memijat pelipisnya. Ia yang selama ini selalu terima beres. Apa sekarang ia harus mengerjakan itu. Seorang Ramon harus menyetrika baju? Apa-apaan ini. Oh ayolah ini tidak sebercanda itu. Tapi kembali lagi, karena istri kesayangan yang sedang mengandung keturunannya, ia terpaksa harus melakukannya sendiri.

"Ok baiklah. Aku akan setrika baju sendiri. Tapi bisa tidak kamu bangun sebentar saja buatin aku sarapan. Kopi atau apalah, yang penting perutku gak kosong sebelum berangkat ke kantor." Ramon kembali menggoyangkan lengan istrinya.

"Aduh, Mas ini kenapa sih? Dibilangin kepalaku pusing, kok gak ngerti banget! Kalau mau sarapan, kan bisa buat roti panggang sendiri. Dimeja makan semuanya ada. Mas tinggal kasih selai rotinya terus masukin kedalam alat pemanggang, beres!" Kali ini Bella menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia tidak mau diganggu tidurnya.

Lagi-lagi Ramon terperangah. Namun, ia tidak bisa berkata apapun saat ini. Yang ada dalam pikirannya sekarang adalah, menambah dua pekerja lagi dirumahnya. Yaitu, tukang masak dan tukang laundry. Setelah kemarin mempekerjakan orang untuk membersihkan rumah.

Akhirnya, setelah drama pagi yang cukup menjengkelkan Ramon pun berangkat ke kantor. Dan jangan ditanya lagi, tentunya ia pasti terlambat menghadiri pertemuan.

Menyetrika baju yang tidak pernah dilakukannya, membuatnya kesulitan. Bagaimana tidak, disaat ia menggerakkan setrika malah tersangkut dikancing kemejanya yang akhirnya membuat kemejanya kusut kembali. Ia harus mengulangi beberapa kali sampai akhirnya selesai dan pakaiannya rapi. Belum lagi saat membuat roti panggang. Beberapa kali gosong karena ia tidak tahu mengatur suhu panas dan durasinya.

Andai saja ada Elmira, pasti paginya tidak akan serumit ini. Wanita itu sudah menyiapkan semua keperluannya sebelum berangkat ke kantor, bahkan sejak subuh. Tapi Bella, mungkin sekarang masih tertidur dan parahnya ia yang mengerjakannya sendiri dengan penuh drama.

Dentingan ponsel yang menandakan ada pesan masuk, menyita perhatian Ramon dari jalanan didepannya. Ia pun menyambar ponselnya yang ada didekat kemudi dengan cepat, dan ternyata itu pesan dari Bella.

[Mas, jangan lupa kirimkan makanan untukku ke rumah] Isi pesan Bella.

Ramon menghela nafas panjang sembari menyimpan kembali ponselnya tanpa membalas pesan Bella. Baru sehari tanpa Elmira, dunianya serasa jungkir balik. Jika biasanya Elmira yang akan mengantarkan makan siang ke kantor. Tapi sekarang ia yang akan mengirim makanan ke rumah untuk Bella.

.

.

.

Di Perusahaan Farzan...

"Pagi Mbak Mira, kemana aja kok baru masuk lagi?" Tanya petugas resepsionis ketika Elmira baru saja tiba.

"Pagi juga. Kemarin aku sedikit ada urusan jadi tidak masuk kantor." Elmira terpaksa harus berbohong. Ia bukan tipe orang yang suka menceritakan masalahnya kepada orang lain. "Apa Pak Farzan sudah datang?" Tanyanya.

"Belum," jawab petugas resepsionis itu. Namun, sesaat kemudian ia meralat ucapannya. "Eh, Pak Farzan sudah datang tuh." Ucapnya sembari menunjuk kearah sang bos yang baru saja tiba.

Elmira pun lekas menghampiri bosnya itu.

"Pagi, Pak?" Sapa Elmira sambil tersenyum.

"Pagi juga El," Farzan membalas dengan tersenyum lebar. Hatinya seketika berbunga-bunga, pagi-pagi sudah disapa oleh wanita yang dicintainya. Mau tau rasanya? Seperti ketiban bunga dari surga. Apalagi melihat senyum Elmira, mungkin ia akan terkena diabetes karena saking manisnya. 🤭

"Kok kamu udah masuk kerja sih? Kamu kan belum pulih benar, harusnya istirahat aja gak usah masuk kerja dulu."

"Gak apa-apa, Pak. Aku udah baikan kok, lagian bosen aja di rumah kalau gak ada kegiatan." Kata Elmira. Ia terdiam memikirkan kalimat yang tepat untuk menanyakan tentang bu Sri yang dikirim oleh bosnya itu untuk bekerja dirumahnya.

"Ada apa, El?"

Elmira menggeleng, " Em Pak, ada yang ingin aku tanyakan?"

"Mau tanya apa, El?"

"Kenapa Bapak mengirim Bu Sri untuk bekerja di rumahku? Seharusnya itu tidak perlu, Pak."

Farzan memutar bola matanya, ia harus memberi alasan yang tepat agar Elmira tidak menolak bantuannya kali ini.

"Menurutku harus ada seseorang yang menemanimu, El. Kamu baru keluar dari rumah sakit, dan keadaanmu juga belum sepenuhnya pulih. Aku hanya khawatir jika terjadi sesuatu padamu, tapi tidak ada siapapun yang menemanimu."

Elmira tampak mengangguk pelan. Meski alasan yang diberikan bosannya terlalu berlebihan, tapi ia tetap harus menghargainya. Di dunia ini jarang sekali ia bisa menemui orang sebaik itu. Namun, tetap saja ia harus sadar diri. Antara bahawan dan atasan tidak semestinya sedekat itu.

"Terimakasih atas perhatiannya, Pak. Aku tidak akan bisa membalas kebaikan Bapak." Ucap Elmira.

"Sama-sama, El. Tidak perlu sungkan begitu. Aku hanya menjalankan kewajibanku untuk menolong sesama."

'Tapi lebih dari itu, El. Aku melakukan ini semua karena aku sangat mencintaimu.' Lanjutnya dalam hati.

Elmira menanggapinya dengan senyuman.

"Apa kau yakin ingin bekerja hari ini?" Tanya Farzan.

"Iya, Pak." Jawab Elmira mantap.

"Baiklah, kalau begitu nanti siang kita akan menghadiri pertemuan dengan beberapa klien dari beberapa perusahaan." Ujar Farzan, pria itu mulai mengayun langkah menuju ruangannya.

Disampingnya Elmira ikut melangkah sembari menyimak apa yang diucapkannya.

"Sebenarnya, pertemuannya pagi ini. Tapi saat diperjalanan tadi aku mendapat informasi bahwa pertemuannya di tunda hingga siang, karena salah satu klien tidak bisa hadir tepat waktu."

Terpopuler

Comments

Dewi wuling madiun

Dewi wuling madiun

sing tdk berguna itu bella,buang berlian demi batu kali

2024-04-22

3

A Yes

A Yes

kapok mu kapan ,,,, emang enak status suami tapi kaya asisten pribadi🤣🤣🤣💃💃💃💃💃💃

2024-03-28

0

A Yes

A Yes

jiaaaah pimpinan perusahaan soal baju aetrikaan ajah kalut, laundry dong mas laundry ,,, tapi bukannya dah ada ART ya

2024-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2 BAB 2. AKU ADALAH AKU
3 BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4 BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5 BAB 5. MEMBANDINGKAN
6 BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7 BAB 7. HUKUMAN
8 BAB 8. SEBUAH JANJI
9 BAB 9. HIPOTERMIA
10 BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11 BAB 11. KERIBUTAN
12 BAB 12. TALAK
13 BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14 BAB 14. MENGEMBALIKAN
15 BAB 15. JADI PEBINOR?
16 BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17 BAB 17. DRAMA PAGI
18 BAB 18. MUNAFIK
19 BAB 19. CARA MOVE ON
20 BAB 20. RESMI BERCERAI
21 BAB 21. WANITA MANDUL
22 BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23 BAB 23. SANDIWARA
24 BAB 24. KE DESA
25 BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26 BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27 BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28 BAB 28. PEMAKSA
29 BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30 BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31 BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32 BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33 BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34 BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35 BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36 BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37 BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38 BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39 BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40 BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41 BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42 BAB 42. MENJADI MILIKKU
43 BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44 BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45 BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46 BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47 BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48 BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49 BAB 49. RESEPSI
50 BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51 BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52 BAB 52. POSITIF
53 BAB 53. KEBENARAN
54 BAB 54. TERNYATA AKU.......
55 BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56 BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57 BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58 BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59 BAB 59. KHAWATIR
60 BAB 60. SELIDIKI
61 BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62 BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63 BAB 63. TERUNGKAP
64 BAB 64. AKHIR HAYAT
65 BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66 BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67 BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68 BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70 FAR'EL [Farzan Elmira]
71 FAR'EL [Farzan Elmira]
72 FAR'EL [Farzan Elmira]
73 RAM'BE [Ramon Bella]
74 RAM'BE [Ramon Bella]
75 RAM'BE [ Ramon Bella]
76 FAR'EL [Farzan Elmira]
77 FAR'EL [Farzan Elmira]
78 FAR'EL [Farzan Elmira]
79 FAR'EL [Farzan Elmira]
80 FAR'EL [Farzan Elmira]
81 FAR'EL [Farzan Elmira]
82 FAR'EL [Farzan Elmira]
83 HAPPY ENDING
84 KARYA BARU (SEKUEL)
85 RAHASIA HATI
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2
BAB 2. AKU ADALAH AKU
3
BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4
BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5
BAB 5. MEMBANDINGKAN
6
BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7
BAB 7. HUKUMAN
8
BAB 8. SEBUAH JANJI
9
BAB 9. HIPOTERMIA
10
BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11
BAB 11. KERIBUTAN
12
BAB 12. TALAK
13
BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14
BAB 14. MENGEMBALIKAN
15
BAB 15. JADI PEBINOR?
16
BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17
BAB 17. DRAMA PAGI
18
BAB 18. MUNAFIK
19
BAB 19. CARA MOVE ON
20
BAB 20. RESMI BERCERAI
21
BAB 21. WANITA MANDUL
22
BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23
BAB 23. SANDIWARA
24
BAB 24. KE DESA
25
BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26
BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27
BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28
BAB 28. PEMAKSA
29
BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30
BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31
BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32
BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33
BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34
BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35
BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36
BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37
BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38
BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39
BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40
BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41
BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42
BAB 42. MENJADI MILIKKU
43
BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44
BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45
BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46
BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47
BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48
BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49
BAB 49. RESEPSI
50
BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51
BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52
BAB 52. POSITIF
53
BAB 53. KEBENARAN
54
BAB 54. TERNYATA AKU.......
55
BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56
BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57
BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58
BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59
BAB 59. KHAWATIR
60
BAB 60. SELIDIKI
61
BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62
BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63
BAB 63. TERUNGKAP
64
BAB 64. AKHIR HAYAT
65
BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66
BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67
BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68
BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70
FAR'EL [Farzan Elmira]
71
FAR'EL [Farzan Elmira]
72
FAR'EL [Farzan Elmira]
73
RAM'BE [Ramon Bella]
74
RAM'BE [Ramon Bella]
75
RAM'BE [ Ramon Bella]
76
FAR'EL [Farzan Elmira]
77
FAR'EL [Farzan Elmira]
78
FAR'EL [Farzan Elmira]
79
FAR'EL [Farzan Elmira]
80
FAR'EL [Farzan Elmira]
81
FAR'EL [Farzan Elmira]
82
FAR'EL [Farzan Elmira]
83
HAPPY ENDING
84
KARYA BARU (SEKUEL)
85
RAHASIA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!