BAB 14. MENGEMBALIKAN

Keesokan harinya...

"El, apa kau yakin ingin pulang? Sebaiknya kau dirawat beberapa hari lagi, kau masih lemah." Farzan mencoba membujuk Elmira. Sejak pagi wanita itu ngotot ingin meninggalkan rumah sakit.

"Aku tidak bisa berlama-lama disini, Pak. Ada banyak hal yang harus aku selesaikan. Bapak tidak perlu khawatir, aku pasti akan baik-baik saja. Lagipula, aku sudah merasa jauh lebih baik." Ucap Elmira. Meski dokter sudah menyarankan untuk dirawat beberapa hari, tapi ia tidak ingin membuang waktu terlalu lama di rumah sakit. Dan beruntung, dokter mengizinkannya pulang.

"Em, baiklah jika itu kemauanmu," Farzan pun pasrah. "Kalau begitu aku akan mengantarmu mencari tempat tinggal, ayo."

Elmira menggeleng, "Tidak perlu, Pak. Aku bisa sendiri. Sebaiknya Bapak pulang saja, keluarga Bapak pasti mencari. Terimakasih sudah menemaniku semalaman disini." Ujarnya. Ia merasa tidak enak terus-menerus menerima bantuan Farzan. Sejak dulu bosnya itu selalu baik padanya. Tidak pantas saja menurutnya seorang bawahan sepertinya terlalu dekat dengan sang bos.

"Mari Pak, kita ke depan bersama." Elmira melangkah lebih dulu keluar dari ruang rawat, dibelakangnya Farzan pun menyusul dengan langkah yang terlihat lesu. Ia hanya ingin memastikan jika Elmira berada ditempat yang nyaman dan aman. Tapi wanita itu menolak niat baiknya.

"El, kau ingin kemana? Biarkan aku yang mengantarkan mu." Ujar Farzan ketika telah berada di pelataran rumah sakit. Ia masih berharap Elmira mau menerima bantuannya kali ini.

"Terimakasih atas kebaikannya, Pak. Tapi tidak perlu mengantarku, aku bisa sendiri." Elmira lalu menyetop taksi yang lewat. "Aku duluan, Pak." Ujarnya kemudian bergegas masuk kedalam taksi.

"Aku tidak bisa membiarkanmu sendirian, El." Setelah taksi yang ditumpangi Elmira telah melaju. Farzan pun bergegas masuk kedalam mobilnya lalu mengikuti taksi tersebut. Ia hanya ingin tahu dimana Elmira akan tinggal, agar ia bisa memastikan keamanan wanita itu meskipun dari kejauhan.

"El, sebenarnya kau ingin kemana?" Gumam Farzan yang terus mengikuti taksi yang ditumpangi Elmira dengan jarak yang aman agar tidak ketahuan.

Hingga tak lama kemudian, taksi tersebut berhenti didepan sebuah rumah yang megah. Farzan memarkir mobilnya cukup jauh agar Elmira tak melihat bahwa ia membuntutinya.

"Rumah siapa itu?" Farzan memperhatikan dengan seksama ketika Elmira turun dari taksi hingga masuk kedalam rumah tersebut. Melihat taksi yang ditumpangi Elmira belum juga meninggalkan tempat, Farzan pun turun dari mobilnya dan menghampiri taksi itu.

"Pak, bisa antarkan saya ke jalan Kemayoran." Farzan ingin mengorek informasi, ia penasaran kenapa taksi itu belum pergi.

"Maaf Pak, saya sudah punya penumpang."

"Tapi saya tidak melihat ada penumpang?"

"Dia masuk kedalam rumah itu untuk mengambil barang-barangnya, Pak." Jawab supir taksi itu sambil menunjuk kearah rumah megah itu.

Farzan mengangguk pelan, setelah mendapat informasi iapun bergegas kembali ke mobilnya. Ia menunggu Elmira keluar dari rumah itu dengan sedikit cemas. Supir taksi itu mengatakan bahwa Elmira mengambil barang-barangnya didalam rumah itu, dan artinya itu adalah rumah Ramon.

"El, kenapa kau datang ke rumah itu. Seharusnya kau tidak perlu mengambil apapun di rumah itu. Aku bisa menggantikan semuanya." Farzan nampak kesal.

.

.

.

Sementara itu didalam rumah mega tersebut...

"Kau masih punya muka rupanya kembali ke rumah ini."

Kalimat nyelekit yang menyambut kedatangan Elmira tak membuatnya gentar. Ia melewati saja wanita yang bak pemilik rumah itu dengan gaya angkuhnya.

"Hei apa kau tuli, huh?" Bella nampak geram karena Elmira melewatinya begitu saja. Ia melangkah cepat mengusul Elmira lalu menarik tangan wanita itu.

"Lepas!" Sentak Elmira menarik tangannya dengan cukup kuat, membuat Bella terhuyung ke belakang.

"Aaaa..." Bella berteriak saat tubuhnya kehilangan keseimbangan, ia terjungkal ke belakang dan...

"Mira, apa yang kau lakukan!?" Bentak Ramon yang menangkap tubuh Bella dengan gesit. Ia baru saja dari dapur membawa piring bekas istrinya itu dan melihat perbuatan kasar Elmira yang mendorong Bella. Beruntungnya ia bisa berlari dengan cepat menangkap tubuh Bella sebelum terjatuh ke lantai.

"Aku tidak melakukan apapun, dia duluan yang menggangguku." Jawab Elmira dengan santai, kemudian melanjutkan langkah menuju kamarnya.

"Mas dia kembali kesini pasti ingin mengambil barang-barang berharga. Jelas dia tidak mau rugi berpisah denganmu." Sungut Bella dengan suara yang cukup keras.

Elmira hanya tersenyum miring mendengarnya.

Sesampainya dikamar, Elmira mengambil sebuah tas kecil yang dulu ia bawa saat datang ke rumah suaminya itu sebelum dialihkan atas namanya. Apa yang ia bawa saat datang, itu jugalah yang akan ia bawa kembali pergi dari rumah yang penuh dengan kenangan itu.

Beberapa pigura kecil yang merupakan foto ayah dan ibunya serta foto-foto masa kecilnya bersama kedua orangtuanya ia masukkan kedalam tas. Kemudian ia mengambil laptop miliknya yang ia beli dari hasil jerih payahnya sendiri. Laptop itu yang ia gunakan ketika menjadi sekretaris Farzan dulu sebelum menikah dengan Ramon.

Mendengar derap langkah kaki dari arah belakangnya, Elmira menyunggingkan senyum tipis. Ia tahu itu pasti adalah Ramon.

"Tenang saja, Mas. Aku tidak mengambil apapun dari rumah ini. Apa yang dulu aku bawa, itu jugalah yang aku ambil kembali." Ujar Elmira seraya berbalik menatap pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu.

"Periksa saja kalau tidak percaya, bahkan sehelai pakaian pun aku tidak berniat mengambilnya." Elmira menunjuk kearah tasnya itu. Dulu ia memang tidak membawa satupun pakaiannya, semua pakaiannya serba baru dibelikan oleh Ramon.

Ramon hanya melirik kearah tas itu sekilas, "Seharusnya kau tidak perlu pergi dari rumah ini. Ini milikmu, biar aku dan Bella yang pergi dari sini."

Elmira menggeleng pelan, "Sepotong pakaian saja aku tidak berniat mengambilnya, apalagi rumah ini. Aku kembalikan padamu, Mas. Aku tidak mau membawa apapun darimu." Elmira melangkah kearah lemari, ia membuka laci untuk mengambil sertifikat rumah. Sejenak ia tertegun menatap kalung pemberian Ramon dulu. Iapun mengambil kalung itu lalu mengambil map yang berisi sertifikat rumah.

"Terimakasih untuk waktu berharga yang sudah Mas luangkan untukku. Sekarang aku kembalikan semuanya." Elmira menyodorkan sertifikat berserta kalung itu pada Ramon.

Ramon menatap dua benda didepannya dengan mata yang membulat merah, sebelah tangannya terkepal erat. Elmira begitu sombong mengembalikan semua itu padanya.

"Baguslah jika kau sadar diri!" Ramon menarik map yang berisi sertifikat itu dari tangan Elmira, sehingga kalung yang berada diatasnya terpental dan jatuh tepat kedalam tas Elmira yang terbuka, tanpa keduanya sadari.

Kemudian Ramon mengambil sebuah amplop dari dalam saku jasnya lalu melemparnya pada Elmira.

"Itu adalah surat dari pengadilan, aku harap kau datang tepat waktu!" Tekan Ramon kemudian keluar dari kamar itu.

Elmira berjongkok mengambil amplop yang berlogo pengadilan agama itu, ia tersenyum kecut seraya berdiri. Iapun memasukkan amplop itu kedalam tasnya kemudian bergegas pergi dari rumah itu.

Saat melewati ruang tamu, Elmira menghentikan langkahnya ketika melihat seorang wanita paruh baya sedang mengepel ruangan itu. Ia dapat menebak jika wanita paruh baya tersebut pasti asisten rumah tangga yang telah disewa Ramon. Ia tersenyum simpul kemudian kembali melanjutkan langkahnya. Terasa aneh baginya melihat dirumah itu memiliki asisten rumah tangga, karena semenjak menjadi istri Ramon ia selalu mengerjakan pekerjaan rumah seorang diri tanpa bantuan siapapun.

Dari balik jendela kamarnya, Ramon menatap kepergian Elmira dengan sorot mata yang begitu tajam. Ia sangat yakin suatu hari nanti Elmira pasti akan kembali mengemis padanya.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kamu sedang menabung bencana utk hidupmu kedepannya Raimon.. maka mulai hari ini tdk ada ketenang dlm hidupmu.. Bella sama dgn sel kangker yg akan mengerogoti hidupnu..

2024-12-03

0

Natasia Wang

Natasia Wang

Sukurye Mira gak tamak, sekaya apapun lu gk lama bakal jatuh miskin karna si bella matre abis rasakan kau

2025-02-17

0

Ifah Ifah

Ifah Ifah

ciihh percaya diri banget kamu ramon KLO elmira akan kembali sama kamu 🤣🤣🤣🤣

2025-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2 BAB 2. AKU ADALAH AKU
3 BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4 BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5 BAB 5. MEMBANDINGKAN
6 BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7 BAB 7. HUKUMAN
8 BAB 8. SEBUAH JANJI
9 BAB 9. HIPOTERMIA
10 BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11 BAB 11. KERIBUTAN
12 BAB 12. TALAK
13 BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14 BAB 14. MENGEMBALIKAN
15 BAB 15. JADI PEBINOR?
16 BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17 BAB 17. DRAMA PAGI
18 BAB 18. MUNAFIK
19 BAB 19. CARA MOVE ON
20 BAB 20. RESMI BERCERAI
21 BAB 21. WANITA MANDUL
22 BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23 BAB 23. SANDIWARA
24 BAB 24. KE DESA
25 BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26 BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27 BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28 BAB 28. PEMAKSA
29 BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30 BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31 BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32 BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33 BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34 BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35 BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36 BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37 BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38 BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39 BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40 BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41 BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42 BAB 42. MENJADI MILIKKU
43 BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44 BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45 BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46 BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47 BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48 BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49 BAB 49. RESEPSI
50 BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51 BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52 BAB 52. POSITIF
53 BAB 53. KEBENARAN
54 BAB 54. TERNYATA AKU.......
55 BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56 BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57 BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58 BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59 BAB 59. KHAWATIR
60 BAB 60. SELIDIKI
61 BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62 BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63 BAB 63. TERUNGKAP
64 BAB 64. AKHIR HAYAT
65 BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66 BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67 BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68 BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70 FAR'EL [Farzan Elmira]
71 FAR'EL [Farzan Elmira]
72 FAR'EL [Farzan Elmira]
73 RAM'BE [Ramon Bella]
74 RAM'BE [Ramon Bella]
75 RAM'BE [ Ramon Bella]
76 FAR'EL [Farzan Elmira]
77 FAR'EL [Farzan Elmira]
78 FAR'EL [Farzan Elmira]
79 FAR'EL [Farzan Elmira]
80 FAR'EL [Farzan Elmira]
81 FAR'EL [Farzan Elmira]
82 FAR'EL [Farzan Elmira]
83 HAPPY ENDING
84 KARYA BARU (SEKUEL)
85 RAHASIA HATI
86 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89 Janji CINTA
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2
BAB 2. AKU ADALAH AKU
3
BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4
BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5
BAB 5. MEMBANDINGKAN
6
BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7
BAB 7. HUKUMAN
8
BAB 8. SEBUAH JANJI
9
BAB 9. HIPOTERMIA
10
BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11
BAB 11. KERIBUTAN
12
BAB 12. TALAK
13
BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14
BAB 14. MENGEMBALIKAN
15
BAB 15. JADI PEBINOR?
16
BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17
BAB 17. DRAMA PAGI
18
BAB 18. MUNAFIK
19
BAB 19. CARA MOVE ON
20
BAB 20. RESMI BERCERAI
21
BAB 21. WANITA MANDUL
22
BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23
BAB 23. SANDIWARA
24
BAB 24. KE DESA
25
BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26
BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27
BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28
BAB 28. PEMAKSA
29
BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30
BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31
BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32
BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33
BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34
BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35
BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36
BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37
BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38
BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39
BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40
BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41
BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42
BAB 42. MENJADI MILIKKU
43
BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44
BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45
BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46
BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47
BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48
BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49
BAB 49. RESEPSI
50
BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51
BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52
BAB 52. POSITIF
53
BAB 53. KEBENARAN
54
BAB 54. TERNYATA AKU.......
55
BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56
BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57
BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58
BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59
BAB 59. KHAWATIR
60
BAB 60. SELIDIKI
61
BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62
BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63
BAB 63. TERUNGKAP
64
BAB 64. AKHIR HAYAT
65
BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66
BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67
BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68
BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70
FAR'EL [Farzan Elmira]
71
FAR'EL [Farzan Elmira]
72
FAR'EL [Farzan Elmira]
73
RAM'BE [Ramon Bella]
74
RAM'BE [Ramon Bella]
75
RAM'BE [ Ramon Bella]
76
FAR'EL [Farzan Elmira]
77
FAR'EL [Farzan Elmira]
78
FAR'EL [Farzan Elmira]
79
FAR'EL [Farzan Elmira]
80
FAR'EL [Farzan Elmira]
81
FAR'EL [Farzan Elmira]
82
FAR'EL [Farzan Elmira]
83
HAPPY ENDING
84
KARYA BARU (SEKUEL)
85
RAHASIA HATI
86
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!