BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA

"Dok, kenapa istri saya belum juga sadarkan diri?" Tanya Ramon. Sudah hampir satu jam sejak dipindahkan ke ruang rawat intensif, Elmira belum juga bangun. Tapi Ramon bersyukur, istrinya itu sudah tidak terlalu pucat dan bibirnya sudah tidak membiru lagi.

"Tidak perlu khawatir, Pak. Istri Anda sedang dalam pengaruh obat saat ini. Dia beruntung karena gejala hipotermia yang dialaminya tidak terlalu berat. Hipotermia yang berat bisa menyebabkan koma bahkan kematian."

Ramon memejamkan mata mendengar ucapan dokter, tenggorokannya serasa tercekat. Kedua tangannya menggenggam erat sebelah tangan Elmira yang tidak terpasang selang infus.

'Maafkan aku, Mira. Aku mohon maafkan aku.' Ucapnya dalam hati.

"Yang sabar, Pak. Istri Anda pasti akan baik-baik saja. Kami akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhannya." Dokter itu menepuk pundak Ramon. Melihat perhatian pria itu terhadap istrinya, mengikis prasangka buruk yang sempat bersemayam dipikirannya. Lebam ditubuh pasiennya itu mungkin saja akibat benturan saat terjatuh ke kolam renang.

"Terimakasih, Dok." Ujar Ramon.

Dokter itu menjawab dengan anggukan pelan, kemudian berpamitan keluar dari ruangan itu.

"Maafkan aku karena sudah sangat keterlaluan padamu, Mira. Aku khilaf. Aku cemburu melihatmu bersama Farzan. Dia pasti berusaha mendekatimu karena sejak dulu dia menyukaimu. Tapi aku tidak akan membiarkan dia merebutmu dariku. Kau tahu, aku bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan mu, termasuk mencurangi Farzan. Dan aku berhasil mengalahkan dia. Aku mencintaimu Mira, sangat mencintaimu." Ramon mengecup punggung tangan istrinya berkali-kali. Tangan itu masih sedikit terasa dingin.

Beberapa saat kemudian...

Ramon meletakkan tangan Elmira yang sejak tadi digenggamnya ketika teringat dengan Bella. Ia meninggalkan wanita itu saat sedang tidur, sekarang dia pasti sudah bangun dan sekarang mencari keberadaannya.

"Mira, aku pulang dulu menemui Bella. Aku tidak membawa ponsel, sekarang Bella pasti mencari ku. Aku janji hanya sebentar saja." Ramon mengecup kening istrinya itu dengan dalam kemudian bergegas pergi.

Diperjalanan pulang, Ramon menyempatkan singgah di sebuah cafe membeli makanan untuk Bella. Ia sudah mengatakan pada istrinya itu, makanan akan sudah tersedia setelah dia bangun nanti.

Setelah membeli beberapa menu makan, Ramon pun bergegas pulang. Ia yakin saat ini Bella pasti sudah bangun dan mencarinya.

Sesampainya di rumah, Ramon bergegas menuju kamar Bella. Dan benar saja, wanita itu telah bangun dan...

"Hei Sayang, kenapa kau menangis?" Dengan cepat Ramon meletakkan makanan yang dibawanya diatas meja kemudian menghampiri Bella yang sedang menangis ditempat tidurnya. Pria itu memeluk istrinya sambil mengusap punggungnya. Melihat Bella menangis ia khawatir akan berdampak pada kehamilannya. Bella tidak boleh stres.

"Kau meninggalkan aku sendiri di rumah." Bella menangis tersedu-sedu, membuat Ramon merasa bersalah. Karena panik dengan keadaan Elmira ia lupa dengan Bella yang sedang tertidur.

"Maafkan aku. Tadi aku panik melihat Elmira pingsan, aku membawanya ke rumah sakit."

"Mira pingsan?" Bella sedikit terkejut mendengar hal itu.

"Iya, ternyata saat aku meninggalkannya dikamar mandi ternyata Mira pingsan dengan keadaan terguyur air shower. Dan kata dokter, Mira terkena hipotermia." Wajah Ramon terlihat sendu saat menceritakan itu.

"Apa Mas? Bisa sampai segitunya?" Ekspresi Bella benar-benar terkejut, dan itu tidak dibuat-buat. Namun, ia tidak mengkhawatirkan tentang Mira, malah bagus jika wanita itu tiada. Tapi yang dipikirkannya saat ini adalah suaminya sendiri. Bagaimana jika Mira melaporkan pada polisi atas kekerasan yang dilakukan Ramon.

"Tapi beruntung hipotermia yang dialami Mira tidak terlalu berat, sekarang keadaannya sudah membaik. Tapi dia belum sadar karena pengaruh obat." Lanjut Ramon.

Bella tidak memberi reaksi apapun. Ia sama sekali tidak perduli dengan Elmira. "Mas, aku lapar." Ucapnya mengalihkan pembicaraan. Saat ini ia hanya ingin Ramon memperhatikan dirinya saja.

"Oh iya, tadi diperjalanan pulang aku menyempatkan membeli makanan untukmu. Tunggu sebentar ya, aku siapkan dulu." Dengan gesit Ramon menghidangkan makanan yang dibelinya itu untuk Bella.

"Kau harus makan yang banyak, agar bayi kita sehat." Ujar Ramon seraya menyuapi istrinya itu.

Bella tersenyum, ia menerima suapan demi suapan hingga makanannya habis tak tersisa.

"Terimakasih, Mas." Ucapnya seraya memberi gelas yang sudah kosong pada suaminya.

Ramon membalas dengan senyuman. Pria itu membawa piring bekas makan istrinya menuju dapur. Dan tak lama kemudian ia kembali dengan ekspresi yang terlihat bingung.

"Mas, ada apa?" Tanya Bella yang memperhatikan gelagat suaminya itu.

Ramon mendudukkan tubuhnya disamping Bella, ia menggenggam tangan istrinya itu. "Bell, aku harus kembali ke rumah sakit. Mira sendirian di sana. Kau ingin ikut atau tetap dirumah saja." Ujar Ramon dengan hati-hati. Khawatir akan menyinggung perasaan wanita hamil itu.

"Aku takut sendirian di rumah, Mas. Aku ikut saja ke rumah sakit." Bella langsung merangkul lengan suaminya dengan gaya manja seperti biasanya. Dalam hatinya malas sekali ikut ke rumah sakit. Tapi apa boleh buat. Lagipula ia ingin melihat bagaimana mengenaskannya Elmira terbaring di ranjang rumah sakit. Dan juga, ia akan menunjukkan dihadapan wanita itu, jika Ramon hanya pantas bersanding dengannya.

"Baiklah, kalau begitu sekarang kau bersiap-siaplah. Aku juga akan mengganti pakaianku dulu." Ujar Ramon, lalu beranjak dari tempat duduknya. Pria itu bergegas mengganti pakaiannya, pun dengan Bella yang juga mengganti pakaian yang lebih nyaman dipakai di rumah sakit.

Setelah selesai, mereka berdua pun lekas berangkat ke rumah sakit. Diperjalanan ia menghubungi sekretarisnya bahwa ia tidak akan masuk kantor dalam beberapa hari kedepannya.

Setelah sambungan teleponnya terpurus, Ramon sedikit berdecak kesal sambil menyimpan ponselnya didekat kemudi. Sektretaris barunya itu terlalu banyak bertanya, tidak seperti Bella yang langsung mengerti.

Yah, Bella adalah sekretaris Ramon yang terpaksa ia nikahi karena telah meniduri wanita itu saat sedang mabuk. Waktu itu Ramon yang ditemani Bella sedang berpesta bersama teman-temannya yang lain untuk merayakan keberhasilannya memenangkan tander. Karena terlalu banyak minum menjadikan Ramon seakan lupa diri. Entah setan apa yang merasukinya, Ramon tiba-tiba menarik Bella kesebuah kamar yang ada ditempat itu.

Pagi harinya. Ramon begitu terkejut saat bangun, mendapati dirinya berada diatas ranjang yang sama dengan Bella dalam keadaan tanpa busana.

[Saya sudah berusaha sekuat tenaga untuk melawan tapi saya tidak berdaya. Bapak telah memperkosaa saya, bapak harus tanggung jawab!] Itulah pengakuan Bella saat itu.

Ramon tak bisa menyangkal telah memperkosaa sekretarisnya itu. Meski dalam keadaan mabuk, namun ia masih bisa mengingat kejadian semalam. Dirinya tak hanya mabuk, tapi juga merasakan tubuhnya yang tiba-tiba memanas. Ia merasakan aliran darahnya mengalir begitu cepat sehingga membangkitkan keperkasaannya. Merasa tak tahan, Ramon menjadikan Bella sebagai pelepasannya.

Awalnya Ramon meminta Bella untuk melupakan kejadian itu dengan memberi bayaran. Ramon merasa bersalah telah mengkhianati istri yang sangat dicintainya. Namun, Bella mengancam akan mempublikasikan kejadian itu jika Ramon tidak mau bertanggungjawab. Dan akhirnya Ramon pun menikahi Bella secara sirih dengan batas waktu selama tiga bulan.

Satu bulan setelah kejadian itu, Bella mengatakan dirinya hamil. Dan Ramon yang memang sangat menginginkan seorang anak begitu senang mendengar kabar itu.

Karena terlampau bahagia akan memiliki anak, Ramon pun lagi-lagi membohongi istrinya. Ia mengatakan pada Elmira bahwa ia akan melakukan perjalanan bisnis keluar kota selama satu bulan, yang sebenarnya adalah membuat pesta pernikahannya dengan Bella. Ramon selalu memanjakan Bella selama satu bulan bersama, dan seakan melupakan rasa cintanya yang begitu besar terhadap Elmira.

"Mas, ada apa?" Tanya Bella yang memperhatikan suaminya terlihat kesal.

"Tidak apa-apa." Jawab Ramon.

Bella pun hanya mengangguk pelan, dan tak ada lagi obrolan sepanjang jalan. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Hingga tak lama kemudian, mobil Ramon pun telah terparkir di pelataran rumah sakit.

"Wah kebetulan sekali Pak Ramon sudah datang, istri Bapak sudah sadar." Ujar suster yang berpapasan dengan di lobi rumah sakit.

"Benarkah, Sus?" Ramon terlihat sangat senang. Berbeda dengan Bella disampingnya yang tampak cemberut.

"Iya Pak, dan belum lama ada teman istri Bapak yang datang menemani. Ujar suster itu lagi.

"Teman istri saya, siapa Sus?" Ramon mengerutkan keningnya. Setahunnya Elmira sudah jarang berkomunikasi dengan teman-temannya semenjak menikah dengannya.

"Saya tidak tahu, Pak. Teman istri Bapak itu laki-laki."

Tanpa mengucapkan apapun lagi, Ramon langsung menarik tangan Bella segera menuju ruang rawat Elmira dengan langkah tergesa. Ia tidak rela jika ada laki-laki lain yang mendekati Elmira.

Terpopuler

Comments

Natasia Wang

Natasia Wang

Holoh² gk percaya gw dy kan cwe gatel ntah itu bayi spa, dmi bisa dapatin ramon dy tdr sma cowo lain yakin deh bukan anak ramon, bisa aja ramon mandul

2025-02-17

0

Natasia Wang

Natasia Wang

wow keknya cwe populer ni Mira smpe sgtunya dy pake cara licik ngalahin Farzan

2025-02-17

0

Yashinta

Yashinta

ramon kamu terlalu egois dgn napsumu hidupmu akan sengsara

2025-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2 BAB 2. AKU ADALAH AKU
3 BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4 BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5 BAB 5. MEMBANDINGKAN
6 BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7 BAB 7. HUKUMAN
8 BAB 8. SEBUAH JANJI
9 BAB 9. HIPOTERMIA
10 BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11 BAB 11. KERIBUTAN
12 BAB 12. TALAK
13 BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14 BAB 14. MENGEMBALIKAN
15 BAB 15. JADI PEBINOR?
16 BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17 BAB 17. DRAMA PAGI
18 BAB 18. MUNAFIK
19 BAB 19. CARA MOVE ON
20 BAB 20. RESMI BERCERAI
21 BAB 21. WANITA MANDUL
22 BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23 BAB 23. SANDIWARA
24 BAB 24. KE DESA
25 BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26 BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27 BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28 BAB 28. PEMAKSA
29 BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30 BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31 BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32 BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33 BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34 BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35 BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36 BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37 BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38 BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39 BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40 BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41 BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42 BAB 42. MENJADI MILIKKU
43 BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44 BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45 BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46 BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47 BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48 BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49 BAB 49. RESEPSI
50 BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51 BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52 BAB 52. POSITIF
53 BAB 53. KEBENARAN
54 BAB 54. TERNYATA AKU.......
55 BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56 BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57 BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58 BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59 BAB 59. KHAWATIR
60 BAB 60. SELIDIKI
61 BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62 BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63 BAB 63. TERUNGKAP
64 BAB 64. AKHIR HAYAT
65 BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66 BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67 BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68 BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70 FAR'EL [Farzan Elmira]
71 FAR'EL [Farzan Elmira]
72 FAR'EL [Farzan Elmira]
73 RAM'BE [Ramon Bella]
74 RAM'BE [Ramon Bella]
75 RAM'BE [ Ramon Bella]
76 FAR'EL [Farzan Elmira]
77 FAR'EL [Farzan Elmira]
78 FAR'EL [Farzan Elmira]
79 FAR'EL [Farzan Elmira]
80 FAR'EL [Farzan Elmira]
81 FAR'EL [Farzan Elmira]
82 FAR'EL [Farzan Elmira]
83 HAPPY ENDING
84 KARYA BARU (SEKUEL)
85 RAHASIA HATI
86 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89 Janji CINTA
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2
BAB 2. AKU ADALAH AKU
3
BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4
BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5
BAB 5. MEMBANDINGKAN
6
BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7
BAB 7. HUKUMAN
8
BAB 8. SEBUAH JANJI
9
BAB 9. HIPOTERMIA
10
BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11
BAB 11. KERIBUTAN
12
BAB 12. TALAK
13
BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14
BAB 14. MENGEMBALIKAN
15
BAB 15. JADI PEBINOR?
16
BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17
BAB 17. DRAMA PAGI
18
BAB 18. MUNAFIK
19
BAB 19. CARA MOVE ON
20
BAB 20. RESMI BERCERAI
21
BAB 21. WANITA MANDUL
22
BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23
BAB 23. SANDIWARA
24
BAB 24. KE DESA
25
BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26
BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27
BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28
BAB 28. PEMAKSA
29
BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30
BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31
BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32
BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33
BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34
BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35
BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36
BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37
BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38
BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39
BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40
BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41
BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42
BAB 42. MENJADI MILIKKU
43
BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44
BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45
BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46
BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47
BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48
BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49
BAB 49. RESEPSI
50
BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51
BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52
BAB 52. POSITIF
53
BAB 53. KEBENARAN
54
BAB 54. TERNYATA AKU.......
55
BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56
BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57
BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58
BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59
BAB 59. KHAWATIR
60
BAB 60. SELIDIKI
61
BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62
BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63
BAB 63. TERUNGKAP
64
BAB 64. AKHIR HAYAT
65
BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66
BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67
BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68
BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70
FAR'EL [Farzan Elmira]
71
FAR'EL [Farzan Elmira]
72
FAR'EL [Farzan Elmira]
73
RAM'BE [Ramon Bella]
74
RAM'BE [Ramon Bella]
75
RAM'BE [ Ramon Bella]
76
FAR'EL [Farzan Elmira]
77
FAR'EL [Farzan Elmira]
78
FAR'EL [Farzan Elmira]
79
FAR'EL [Farzan Elmira]
80
FAR'EL [Farzan Elmira]
81
FAR'EL [Farzan Elmira]
82
FAR'EL [Farzan Elmira]
83
HAPPY ENDING
84
KARYA BARU (SEKUEL)
85
RAHASIA HATI
86
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!