BAB 8. SEBUAH JANJI

Sudah hampir satu jam Farzan duduk di kursi kebesarannya, didepannya laptop menyala dengan menampilkan data-data perusahaan, namun tatapannya tidak tertuju pada layar laptopnya itu. Pandangannya lurus menatap ke depan, tepat kearah jendela kaca yang berukuran luas, memperlihatkan gedung-gedung yang menjulang tinggi di kejauhan sana.

Pikirannya terus tertuju pada Elmira. Semoga sekretarisnya itu baik-baik saja, mengingat kemarahan Ramon sebelum meninggalkan restoran.

"Huuuhhh..." Farzan menghela nafas panjang sembari mengusap wajahnya. Ia benar-benar tidak tenang memikirkan Elmira. Ia berharap Ramon tidak melakukan kekerasan terhadap istrinya sendiri. Namun, ia sedikit meragukan itu. Dulu disekolah, Ramon dan teman-temannya kerap menindas siswa lainnya yang dianggap pengganggu.

"Oh ayolah, Zan. Jangan berpikiran buruk seperti itu. Sekarang Ramon bukanlah lagi anak-anak yang suka menuruti emosinya. Dia sekarang sudah dewasa dan pasti bisa lebih bijak menangani sebuah masalah." Farzan mencoba mengarahkan pikirannya ke hal-hal yang positif.

Namun, bagaimanapun ia berusaha, tetap saja ia tidak tenang memikirkan Elmira. Andai saja ia tahu dimana alamat rumahnya Ramon, sekarang juga ia akan langsung meluncur ke sana untuk mematahkan kekhawatirannya. Ia sedikit merutuki kebodohannya karena tidak meminta data diri Elmira yang baru, karena terlalu senang Elmira kembali. Ia langsung saja menerima mantan sekretarisnya itu kembali bekerja tanpa meminta surat lamaran kerja.

Tidak bisa fokus dengan pekerjaannya, Farzan pun memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di rumah, ia langsung menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Ketukan dibalik pintu kamar memaksa kedua matanya yang baru terpejam, dengan cepat terbuka kembali. Pria tampan itu bangkit dari tempat tidur kemudian melangkah menuju pintu.

Setelah membuka pintu, Farzan langsung tersenyum melihat sosok cinta pertamanya. Wanita yang melahirkannya itu pun mengembangkan senyum diwajah cantiknya yang tak termakan usia.

"Apa Mama boleh masuk?''

"Tentu boleh dong, Ma." Farzan langsung merangkul mamanya masuk kedalam kamarnya sambil melirik sesuatu yang dibawa sang mama, terlihat seperti beberapa lembar foto.

"Farzan, ada yang mau Mama bicarakan denganmu." Ujar Mama Zana setelah duduk dipinggiran ranjang putranya.

"Apa itu sesuatu yang penting, Ma?" Farzan terus melirik benda ditangan mamanya. Entah kenapa ia merasakan aura negatif disini, tapi itu bukan sesuatu yang horor.

"Iya, sangat penting. Karena ini menyangkut masa depanmu. Dan kamu harus dengarkan Mama." Tekan wanita yang masih terlihat cantik diusianya yang tak lagi muda.

Farzan langsung menelan salivanya dengan sedikit kesusahan. Ia sudah mulai bisa menebak apa yang ingin dibicarakan mamanya.

"Ma, bisa tidak bicaranya lain kali saja. Aku ngantuk banget nih pengen tidur. Capek juga, badanku terasa pegal-pegal." Ia menguap dengan lebar agar lebih meyakinkan.

"Jangan mencari alasan, Farzan. Kamu pasti sudah bisa menebak apa yang ingin Mama bicarakan, dan sekarang kamu berusaha untuk menghindar." Wanita baya itu menatap putranya dengan membola.

Farzan menghela nafas sambil mengusap tengkuknya yang tiba-tiba saja terasa meremang. Auranya benar-benar membuat tubuhnya serasa tenggelam didasar bumi.

"Tapi sekarang kamu tidak bisa menghindari Mama lagi." Wanita baya itu meletakkan beberapa lembar foto ditelapak tangan putra sulungnya.

Farzan langsung meletak foto-foto itu diatas tempat tidur tanpa berniat untuk melihatnya. Ia tahu itu adalah foto beberapa wanita yang dipilihkan mamanya. Tapi ia sama sekali tidak tertarik.

"Farzan, kenapa sih?" Mama Zana mendengus kesal. "Setidaknya lihat dulu salah satunya."

"Apapun permintaan Mama akan selalu aku penuhi. Tapi maaf, Ma. Untuk kali aku tidak bisa menuruti keinginan Mama." Ujar Farzan penuh sesal.

"Tapi sampai kapan Farzan? Kakak kamu, Nana sudah bertunangan, dan Arkan juga sudah punya pacar. Dan kata Arkan, Fiola juga lagi dekat sama teman kampusnya. Tinggal kamu yang masih sendiri. Apa kamu mau didahului sama adik-adik kamu?"

Farzan menghela nafasnya, "Mungkin sebaiknya seperti itu, Ma. Jika Adik-adikku menikah lebih dulu, maka aku akan lebih tenang."

"Tapi kamu sendiri bagaimana?"

"Nanti kalau sudah waktunya, aku juga pasti bakalan nikah kok, Ma. Gak mungkin anak Mama yang tampan ini jadi bujang lapuk." Pria tampan itu nyengir memperlihatkan deretan giginya yang putih.

"Dasar kamu, "Mama Zana meninju pelan lengan putranya. "Waktu apa yang kamu tunggu, huh? Nungguin Mama sama Papa udah gak ada lagi, begitu?"

"Ya enggak gitu juga dong, Ma." Farzan langsung memeluk mamanya itu, lalu menghujani kecupan di pipi yang sudah nampak kerutannya namun tetap terlihat cantik.

"Aku pastikan Mama dan Papa adalah orang yang paling bahagia di hari pernikahanku nanti." Ujarnya dengan tatapan berbinar. Tapi hatinya tidak sejalan dengan ucapannya. Jika orangtuanya tahu apa permasalahan dirinya yang selalu menolak dijodohkan, entah apa yang akan dikatakan mereka.

"Tapi kapan, Farzan? Mama benar-benar udah gak sabar menunggu hari itu tiba. Mama sudah kepengen banget lihat Kamu nikah. Memangnya kamu gak mau punya istri yang selalu menyiapkan semua kebutuhan kamu. Menemani kamu di setiap waktu dalam keadaan apapun?" Mama Zana mencoba merayu putranya itu. Ia tidak mau koleksi foto yang ia bawa kali akan berakhir mengenaskan di tong sampah untuk yang kesekian kalinya.

"Ya mau banget dong, Ma. Aku mau seperti Papa, kalau tidur ada yang nemenin, ada yang dipeluk. Pagi sarapan sudah disiapin, dasi ada yang masangin. Pulang kerja ada yang nyambut. Kalau capek ada pijitin. Mau makan apa tinggal minta dimasakin. Tapi... Nanti ya, Ma." Farzan mengedipkan kedua matanya sambil cengengesan.

"Farzan, Mama mohon dengarkan Mama kali ini. Setelah itu Mama tidak akan meminta apapun lagi padamu." Mama Zana menatap putranya dengan memohon.

"Ma, please jangan memohon seperti ini padaku," Farzan menghela nafasnya. "Oke baiklah, aku akan menuruti keinginan Mama kali ini. Tapi berikan aku sedikit waktu lagi, Ma."

Mama Zana seketika berbinar, "Baiklah tidak masalah, asalkan kamu mau menikah. Berapa lama waktu yang kamu minta?"

"10 hari..." Tenggorokan Farzan tercekat, rasanya ia ingin memukul mulutnya sendiri karena dengan lancang menyebut waktu yang begitu singkat.

"Baiklah, deal 10 hari." Wanita baya yang masih terlihat cantik itupun keluar dari kamar putranya dengan perasaan senang.

Sedang Farzan kini benar-benar merasa dilema. Untuk apa ia meminta waktu sepuluh hari itu. Arghhh... Ia benar-benar kesal pada dirinya sendiri.

"Tida, tidak, aku tidak bisa mengingkari janji untuk diriku sendiri. Aku tidak akan menikah sebelum memastikan kebahagiaan Elmira dengan mata kepalaku sendiri."

Pria tampan itu mengeluarkan ponselnya, ia menghubungi seseorang yang biasa disuruh untuk mencari tahu tentang sebuah informasi. Yah, ia ingin mencari tahu tentang kehidupan rumah tangga Elmira dengan bantuan seseorang. Ia sadar itu memang sangat lancang, tapi ini tentang sebuah janji. Satu tahun lalu, ketika Elmira resign sebagai sekretarisnya karena akan menikah. Ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menikah sebelum menyaksikan sendiri kebahagiaan wanita yang sudah sejak lama ia cintai itu dalam diam.

Usai memberi sedikit informasi, Farzan pun menutup sambungan telponnya lalu mengirimkan foto Elmira pada orang suruhannya itu.

"El, kedatanganmu meminta pekerjaan, aku tahu sesuatu pasti telah terjadi dalam rumah tanggamu." Farzan masih ingat betul saat Elmira mengundurkan diri dari pekerjaannya. Wanita itu mengatakan hanya ingin mengabdikan hidupnya pada Ramon setelah mereka menikah.

"Dan jika itu benar, jangan terkejut jika Bos yang selalu kau hormati ini akan menurunkan harga dirinya dengan ikut campur dalam rumah tanggamu." Tatapan Farzan lurus menatap kearah jendela kamar yang terbuka. Dulu ia merelakan Elmira untuk Ramon karena ia melihat kebahagiaan dimata Elmira ketika bersama Ramon, itulah sebabnya ia tidak mengungkapkan perasaannya pada Elmira dan hanya memendamnya dalam diam. Tapi sekarang, binar binar bahagia itu telah meredup dimata Elmira. Yang ia lihat ada sebuah tekanan didalam sana yang mengikat Elmira.

Farzan menghela nafas panjang ketika teringat ucapannya beberapa saat lalu. Sepuluh hari, yah ia hanya butuh waktu kurang dari sepuluh hari untuk membuktikan kecemasannya terhadap Elmira. Jika dugaannya salah maka ia harus menikahi salah satu wanita yang ada didalam foto-foto yang tercecer diatas tempat tidurnya.

"Kau memang gila Farzan, dari sekian banyaknya wanita yang mengantri ingin menjadi istrimu. Kau justru mencintai wanita yang telah menjadi istri orang lain." Sudut bibirnya tertarik tersenyum tipis, tapi sorot matanya terlihat sendu. Cinta itu tak hanya buta, tapi terkadang membuat seseorang menjadi gila.

Terpopuler

Comments

Yuni Ngsih

Yuni Ngsih

Thooor baru baca aduuuh udah panas nih hati gara" si Ramon ....smg untuk Almira dlm kehidupanmu setelah gelap terbitlah terang lanjut Thor...

2025-01-17

1

Priskha

Priskha

aq doakan semoga saja anak yg dikandung Bella bkn anaknya Ramon biar tau rasa dia bgmn dikhianati

2025-03-25

0

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

mngkn kah farzan merebut Mira dari ramon

2024-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2 BAB 2. AKU ADALAH AKU
3 BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4 BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5 BAB 5. MEMBANDINGKAN
6 BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7 BAB 7. HUKUMAN
8 BAB 8. SEBUAH JANJI
9 BAB 9. HIPOTERMIA
10 BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11 BAB 11. KERIBUTAN
12 BAB 12. TALAK
13 BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14 BAB 14. MENGEMBALIKAN
15 BAB 15. JADI PEBINOR?
16 BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17 BAB 17. DRAMA PAGI
18 BAB 18. MUNAFIK
19 BAB 19. CARA MOVE ON
20 BAB 20. RESMI BERCERAI
21 BAB 21. WANITA MANDUL
22 BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23 BAB 23. SANDIWARA
24 BAB 24. KE DESA
25 BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26 BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27 BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28 BAB 28. PEMAKSA
29 BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30 BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31 BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32 BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33 BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34 BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35 BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36 BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37 BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38 BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39 BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40 BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41 BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42 BAB 42. MENJADI MILIKKU
43 BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44 BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45 BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46 BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47 BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48 BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49 BAB 49. RESEPSI
50 BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51 BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52 BAB 52. POSITIF
53 BAB 53. KEBENARAN
54 BAB 54. TERNYATA AKU.......
55 BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56 BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57 BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58 BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59 BAB 59. KHAWATIR
60 BAB 60. SELIDIKI
61 BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62 BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63 BAB 63. TERUNGKAP
64 BAB 64. AKHIR HAYAT
65 BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66 BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67 BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68 BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70 FAR'EL [Farzan Elmira]
71 FAR'EL [Farzan Elmira]
72 FAR'EL [Farzan Elmira]
73 RAM'BE [Ramon Bella]
74 RAM'BE [Ramon Bella]
75 RAM'BE [ Ramon Bella]
76 FAR'EL [Farzan Elmira]
77 FAR'EL [Farzan Elmira]
78 FAR'EL [Farzan Elmira]
79 FAR'EL [Farzan Elmira]
80 FAR'EL [Farzan Elmira]
81 FAR'EL [Farzan Elmira]
82 FAR'EL [Farzan Elmira]
83 HAPPY ENDING
84 KARYA BARU (SEKUEL)
85 RAHASIA HATI
86 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89 Janji CINTA
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2
BAB 2. AKU ADALAH AKU
3
BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4
BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5
BAB 5. MEMBANDINGKAN
6
BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7
BAB 7. HUKUMAN
8
BAB 8. SEBUAH JANJI
9
BAB 9. HIPOTERMIA
10
BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11
BAB 11. KERIBUTAN
12
BAB 12. TALAK
13
BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14
BAB 14. MENGEMBALIKAN
15
BAB 15. JADI PEBINOR?
16
BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17
BAB 17. DRAMA PAGI
18
BAB 18. MUNAFIK
19
BAB 19. CARA MOVE ON
20
BAB 20. RESMI BERCERAI
21
BAB 21. WANITA MANDUL
22
BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23
BAB 23. SANDIWARA
24
BAB 24. KE DESA
25
BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26
BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27
BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28
BAB 28. PEMAKSA
29
BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30
BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31
BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32
BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33
BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34
BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35
BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36
BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37
BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38
BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39
BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40
BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41
BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42
BAB 42. MENJADI MILIKKU
43
BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44
BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45
BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46
BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47
BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48
BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49
BAB 49. RESEPSI
50
BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51
BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52
BAB 52. POSITIF
53
BAB 53. KEBENARAN
54
BAB 54. TERNYATA AKU.......
55
BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56
BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57
BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58
BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59
BAB 59. KHAWATIR
60
BAB 60. SELIDIKI
61
BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62
BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63
BAB 63. TERUNGKAP
64
BAB 64. AKHIR HAYAT
65
BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66
BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67
BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68
BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70
FAR'EL [Farzan Elmira]
71
FAR'EL [Farzan Elmira]
72
FAR'EL [Farzan Elmira]
73
RAM'BE [Ramon Bella]
74
RAM'BE [Ramon Bella]
75
RAM'BE [ Ramon Bella]
76
FAR'EL [Farzan Elmira]
77
FAR'EL [Farzan Elmira]
78
FAR'EL [Farzan Elmira]
79
FAR'EL [Farzan Elmira]
80
FAR'EL [Farzan Elmira]
81
FAR'EL [Farzan Elmira]
82
FAR'EL [Farzan Elmira]
83
HAPPY ENDING
84
KARYA BARU (SEKUEL)
85
RAHASIA HATI
86
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!