BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!

Beberapa kali mengetuk pintu kamar Elmira namun tak ada sahutan, Ramon pun memutar gagang pintu dan ternyata tidak terkunci, iapun langsung masuk.

Ramon terperangah ketika memasuki kamar yang sudah satu bulan ia tinggalkan, melihat tak ada lagi foto pernikahannya dengan Elmira yang terpanjang dinding. Bahkan sprei maroon yang menjadi favoritnya pun telah berganti dengan warna putih.

Ramon mengedarkan pandangannya mencari Elmira, ia harus meminta penjelasan kenapa istrinya itu menghilangkan semua benda yang berhubungan dengan dirinya didalam kamar itu.

Mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, Ramon pun dengan cepat mengayun langkahnya menuju kamar mandi. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia langsung saja membuka pintu itu, membuat Elmira yang baru saja selesai mandi jadi terkejut. Untung saja Elmira telah memakai bathrobe ketika Ramon tiba-tiba saja membuka pintu kamar mandi tanpa permisi.

"Mas?" Kedua mata Elmira membulat, ekspresi yang ditunjukkan seakan yang berada dihadapannya saat ini adalah pria asing yang memiliki niat jahat. Wanita itu meremat tali bathrobenya dengan erat layaknya untuk mempertahankan diri.

Untuk beberapa saat Ramon tertegun melihat penampilan Elmira saat ini. Bathrobe yang dikenakan istrinya itu hanya sebatas paha sehingga memperlihatkan kaki jenjang yang putih nan mulus itu. Belum lagi tetesan air dari ujung rambut Elmira membuat wanita itu tampak seksi. Bayangan Elmira saat memuaskannya diatas ranjang seketika menarik di otaknya. Apalagi sudah satu bulan mereka tak bertemu, rindu rasanya bermandikan keringat dalam mencari kepuasan bersama. Namun, dengan segera ia menggeleng ketika mengingat tujuannya.

"Mira, kenapa foto pernikahan kita dan sprei maroon ku tidak ada? Kamu kemanakan?" Tanya Ramon dengan tatapan membola.

"Foto pernikahan sudah aku simpan di gudang, dan sprei maroon Mas ada ku simpan di lemari. Silahkan ambil saja, kalau perlu pasangkan itu di ranjangnya Bella." Jawab Elmira terdengar santai. Namun dalam hatinya terasa diremas-remas.

Elmira mengayun langkah melewati suaminya itu. Ia tidak mau berlama-lama bertatapan dengan pria yang telah menorehkan luka di hatinya. Dan akan semakin terluka mengingat pengkhianatan suaminya itu.

"Mira tunggu, " Ramon mengekor dibelakang istrinya, ia langsung menarik tangan Elmira yang hendak membuka lemari.

"Kenapa kamu melakukan itu, Mira?"

"Karena menurutku itu sudah tidak penting!" Jawab Elmira acuh. Ia lalu menarik tangannya dan melanjutkan membuka lemari. Belum sempat ia mengambil pakaian, kembali Ramon menarik tangannya.

"Tapi itu sangat penting untukku, Mira. Jangan kamu lupakan bahwa foto pernikahan itu adalah bukti perjuangan cinta kita."

Elmira tersenyum miring, kata cinta yang baru saja diucapkan suaminya kini hanya bagaikan lelucon saja. "Kalau Mas menganggap itu penting, lalu kenapa Mas membuat lagi foto pernikahan dengan wanita lain?" Kali ini Elmira menatap tepat pada kedua mata suaminya dengan dalam. Ia ingin melihat apakah cinta itu masih ada di sana ataukah benar-benar telah terbagi, atau mungkin saja sudah tidak ada lagi yang tersisa untuknya.

"Harus berapa kali aku mengatakannya, Mira? Aku ingin seorang anak, kenapa kamu tidak bisa mengerti itu!"

"Jadi Mas pikir, aku tidak bisa memberikan anak pada Mas, begitu?" Elmira berkaca-kaca, sekali saja ia mengedipkan matanya, cairan bening itu akan kembali jatuh membasahi pipi.

"Kamu pikir apa lagi? Buktinya sekarang Bella hamil, sedang kamu... Sudah satu tahun, tapi kamu belum juga memujudkan keinginanku. Aku tidak bisa menunggu terlalu lama, Mira. Aku mohon pengertianmu, terima Bella sebagai istri keduaku. Dan anak yang dia lahirkan nanti juga akan menjadi anakmu."

"Tidak semudah itu, Mas!" Elmira menarik tangannya dengan kuat dari genggaman Ramon, seiring air matanya yang kembali menetes.

"Sudah cukup Mas membuat aku hancur dengan menikah lagi tanpa seizin ku. Jangan tambah lagi kehancuranku dengan memintaku menerima wanita itu apalagi anaknya nanti. Hatiku tidak sesuci cintaku, Mas!" Ucap Elmira penuh emosional. Ia tidak sanggup lagi mendengar kalimat-kalimat yang begitu menyayat hati dan membuat lukanya semakin menganga.

Melihat air mata istrinya, tangan Ramon terlurur untuk mengusap namun Elmira menepis tangannya. Elmira menyeka air matanya sendiri dengan cukup kasar, seakan mencoba menyingkirkan kuman-kuman bakal penyakit. Menangis pun rasanya percuma, karena air matanya itu tidak akan bisa menyatukan kaca yang sudah retak. Sekalipun bisa, tetap saja bekasnya akan terlihat.

"Mas menginginkan anak kan? Dan sekarang Mas sudah mendapatkannya, dan itu dari Bella. Jadi aku rasa, sudah tidak ada gunanya lagi aku disini."

"Apa yang kau katakan, Mira?"

"Bebaskan aku, Mas!" Ucap Elmira dengan mantap. Meski itu tidak mudah, tapi ia harus menguatkan hatinya. Berpisah dari Ramon dan memulai kehidupan baru, bukanlah hal baru yang akan ia jalani. Selama ini ia berjuang seorang diri melawan kerasnya hidup tanpa siapapun disampingnya.

"Tidak Elmira, aku tidak akan pernah melakukan itu!" Ramon menggeleng dengan tegas. Tatapannya berubah tajam. Tentu saja ia tidak akan melepaskan Elmira semudah itu, mengingat bagaimana usahanya mendapatkan wanita itu.

"Sekalipun kau yang mengajukan gugatan, aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" Tegas Ramon, kemudian keluar dari kamar itu dengan perasaan yang benar-benar kesal. Ia sampai melupakan tujuannya untuk menyuruh Elmira memasak atas permintaan Bella.

Brakkk...

Elmira hanya dapat menatap nanar pada pintu kamarnya yang baru saja tertutup dengan cukup keras. Wanita itu menghela nafas berat. Entah apa yang diinginkan Ramon. Semua perkataan suaminya itu yang telah membandingkannya dengan Bella, secara tidak langsung mengatai dirinya tidak berguna. Tapi kenapa tidak mau juga membebaskan dirinya. Entah sampai kapan suaminya itu akan terus menyakitinya seperti ini.

Sejenak Elmira terpaku didepan lemari, menatap deretan pakaian yang tertata rapi. Hingga akhirnya, tangannya terulur mengambil kemeja putih lengkap dengan blazer serta rok hitam selutut. Itu adalah pakaiannya ketika ia masih bekerja sebagai sekretaris CEO. Dan sekarang ia jadi berpikir untuk kembali bekerja daripada seharian tinggal di rumah yang hanya akan membuatnya bertambah sakit.

"Semoga saja Pak Farzan menepati janjinya." Gumam Elmira ketika selesai berpakaian. Tekadnya sudah bulat, hari ini juga ia akan mendatangi perusahaan tempatnya dulu bekerja. Ia teringat dengan janji mantan bosnya dulu ketika mengajukan pengunduran diri.

[Jika sewaktu-waktu kau membutuhkan pekerjaan. Datanglah padaku, aku pasti akan membantumu.]

Sementara itu dikamar tamu...

"Gimana Mas, apa Mira sudah masak? Aku sudah sangat lapar." Tanya Bella ketika Ramon baru saja masuk ke kamar. Perutnya yang keroncongan membuatnya tidak memperhatikan jika raut wajah suaminya itu terlihat kesal.

"Ganti pakaianmu, kita makan diluar saja. Aku tunggu dimobil, jangan lama!" Ucap Ramon, kemudian keluar dari kamar itu.

Bella tercengang, namun beberapa saat kemudian ia melompat kegirangan. Ajakan Ramon untuk makan diluar tak akan ia lewatkan untuk singgah dipusat perbelanjaan. Dengan cepat wanita itu mengganti pakaiannya. Hari ini koleksi barang-barang branded nya akan bertambah. Semenjak dirinya hamil, Ramon selalu menuruti semua permintaannya.

Terpopuler

Comments

Istuti Nurhayati

Istuti Nurhayati

Elmira jgn kecil hati dan jgn mengemis sama laki2 seperti si ramon
bangkit dan bekerja tunjukkan kekuatanmu...
ramon contoh laki2 dan suami egois , pengecut....

2024-12-14

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ribet banget hidup lo, Ramon... bakal nangis kejer saat kamu sadar dgn semua kesalahan yg telah kamu lakukan

2024-12-03

0

Jaspit Elmiyanti

Jaspit Elmiyanti

Ramon bodih, Ramon egois, kamu akan menyesal nanti

2024-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2 BAB 2. AKU ADALAH AKU
3 BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4 BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5 BAB 5. MEMBANDINGKAN
6 BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7 BAB 7. HUKUMAN
8 BAB 8. SEBUAH JANJI
9 BAB 9. HIPOTERMIA
10 BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11 BAB 11. KERIBUTAN
12 BAB 12. TALAK
13 BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14 BAB 14. MENGEMBALIKAN
15 BAB 15. JADI PEBINOR?
16 BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17 BAB 17. DRAMA PAGI
18 BAB 18. MUNAFIK
19 BAB 19. CARA MOVE ON
20 BAB 20. RESMI BERCERAI
21 BAB 21. WANITA MANDUL
22 BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23 BAB 23. SANDIWARA
24 BAB 24. KE DESA
25 BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26 BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27 BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28 BAB 28. PEMAKSA
29 BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30 BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31 BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32 BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33 BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34 BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35 BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36 BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37 BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38 BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39 BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40 BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41 BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42 BAB 42. MENJADI MILIKKU
43 BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44 BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45 BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46 BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47 BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48 BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49 BAB 49. RESEPSI
50 BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51 BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52 BAB 52. POSITIF
53 BAB 53. KEBENARAN
54 BAB 54. TERNYATA AKU.......
55 BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56 BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57 BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58 BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59 BAB 59. KHAWATIR
60 BAB 60. SELIDIKI
61 BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62 BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63 BAB 63. TERUNGKAP
64 BAB 64. AKHIR HAYAT
65 BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66 BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67 BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68 BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70 FAR'EL [Farzan Elmira]
71 FAR'EL [Farzan Elmira]
72 FAR'EL [Farzan Elmira]
73 RAM'BE [Ramon Bella]
74 RAM'BE [Ramon Bella]
75 RAM'BE [ Ramon Bella]
76 FAR'EL [Farzan Elmira]
77 FAR'EL [Farzan Elmira]
78 FAR'EL [Farzan Elmira]
79 FAR'EL [Farzan Elmira]
80 FAR'EL [Farzan Elmira]
81 FAR'EL [Farzan Elmira]
82 FAR'EL [Farzan Elmira]
83 HAPPY ENDING
84 KARYA BARU (SEKUEL)
85 RAHASIA HATI
86 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89 Janji CINTA
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1. LUKA TAK BERDARAH
2
BAB 2. AKU ADALAH AKU
3
BAB 3. BEBASKAN AKU, MAS!
4
BAB 4. KEMBALI BEKERJA
5
BAB 5. MEMBANDINGKAN
6
BAB 6. PERTEMUAN MENEGANGKAN
7
BAB 7. HUKUMAN
8
BAB 8. SEBUAH JANJI
9
BAB 9. HIPOTERMIA
10
BAB 10. TENTANG RAMON DAN BELLA
11
BAB 11. KERIBUTAN
12
BAB 12. TALAK
13
BAB 13. ANDAI KAU TAHU
14
BAB 14. MENGEMBALIKAN
15
BAB 15. JADI PEBINOR?
16
BAB 16. SEMANGAT BERJUANG
17
BAB 17. DRAMA PAGI
18
BAB 18. MUNAFIK
19
BAB 19. CARA MOVE ON
20
BAB 20. RESMI BERCERAI
21
BAB 21. WANITA MANDUL
22
BAB 22. TIDAK MUNGKIN
23
BAB 23. SANDIWARA
24
BAB 24. KE DESA
25
BAB 25. KARENA AKU MENCINTAIMU
26
BAB 26. LEBIH MENYAKITKAN
27
BAB 27. CUKUP AKU SAJA YANG MENCINTAIMU
28
BAB 28. PEMAKSA
29
BAB 29. GANTI NAMA PEMILIK
30
BAB 30. PINDAH RUMAH, BUKAN PINDAH KAMAR
31
BAB 31. BICARA DARI HATI KE HATI SEBAGAI SESAMA WANITA
32
BAB 32. MEMPERMALUKAN PLAKOR
33
BAB 33. BLACK CARD APA MAKSUDMU?
34
BAB 34. TERNYATA BUKAN KONGLOMERAT
35
BAB 35. CALON IBU MERTUA YANG GARANG
36
BAB 36. ASALKAN ADA UANG
37
BAB 37. ANAKNYA RAMON?
38
BAB 38. RAMUAN MACAN SADIS
39
BAB 39. KEHANGATAN SEBUAH KELUARGA
40
BAB 40. BEKAS LAKI-LAKI LAIN
41
BAB 41. MENIKAH SEKARANG!
42
BAB 42. MENJADI MILIKKU
43
BAB 43. ADA YANG BERTAMU TAPI BUKAN ORANG
44
BAB 44. KEBAKARAN JENGGOT
45
BAB 45. INGIN SEGERA PUNYA ANAK
46
BAB 46. BERKAT SI MACAN SADIS
47
BAB 47. ISTRI VS MANTAN ISTRI
48
BAB 48. BUAT PERTUNJUKAN
49
BAB 49. RESEPSI
50
BAB 50. KE RUMAH SAKIT
51
BAB 51. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN
52
BAB 52. POSITIF
53
BAB 53. KEBENARAN
54
BAB 54. TERNYATA AKU.......
55
BAB 55. SYUKURAN 3 HARI 3 MALAM
56
BAB 56. APA KAU BAHAGIA?
57
BAB 57. HUKUM TABUR TUAI
58
BAB 58. SIAPA YANG AKU LIHAT TADI?
59
BAB 59. KHAWATIR
60
BAB 60. SELIDIKI
61
BAB 61. KEMBAR YANG TERPISAH
62
BAB 62. ITU TIDAK BENAR
63
BAB 63. TERUNGKAP
64
BAB 64. AKHIR HAYAT
65
BAB 65. GOODBYE DAD, SEE YOU AGAIN
66
BAB 66. DIPANCING SEDIKIT LANGSUNG MODE ON
67
BAB 67. KAMU AKAN MENYESAL!
68
BAB 68. TAKDIR [LAST EPISODE]
69
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
70
FAR'EL [Farzan Elmira]
71
FAR'EL [Farzan Elmira]
72
FAR'EL [Farzan Elmira]
73
RAM'BE [Ramon Bella]
74
RAM'BE [Ramon Bella]
75
RAM'BE [ Ramon Bella]
76
FAR'EL [Farzan Elmira]
77
FAR'EL [Farzan Elmira]
78
FAR'EL [Farzan Elmira]
79
FAR'EL [Farzan Elmira]
80
FAR'EL [Farzan Elmira]
81
FAR'EL [Farzan Elmira]
82
FAR'EL [Farzan Elmira]
83
HAPPY ENDING
84
KARYA BARU (SEKUEL)
85
RAHASIA HATI
86
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
87
karya baru ~ RAHASIA HATI 2
88
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
89
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!