Selesai

Sebelum pulang, Kira menyempatkan diri melihat Ayah. Kira berniat mengatakan semuanya meski bukan yang sebenarnya. Kira merapatkan jaket yang di kenakannya, angin malam yang bertiup sedikit kencang terasa dingin menembus kulit. Suara hewan malam saling bersahutan seolah saling berbicara menyemarakkan suasana.

Hari ini hari pertamanya bekerja dengan Ivy. Lumayan melelahkan, tetapi cukup menyenangkan. Setidaknya Kira tak memikirkan pernikahannya esok hari.

Bangsal tempat Ayah Kira dirawat, selalu ramai seperti biasa. Banyak sekali orang yang datang dan pergi sehingga membuat suasana menjadi bising. Belum lagi, ruangan ini terasa pengap dan panas walaupun 2 kipas angin besar tengah menyala. Kira tersenyum, menyapa keluarga pasien lain yang kebetulan berpapasan dengannya. Beberapa hari di sini, tak elok rasanya jika tak saling bertegur sapa.

Betapa terkejutnya Kira mendapati ranjang Ayahnya kosong. Barang barang milik Ibunya juga tidak ada satupun yang tertinggal. Dengan nafas memburu, Kira bertanya kepada keluarga pasien yang berada di samping Ayahnya. Antara tiap pasien di batasi dengan sekat kaca buram.

“Maaf Bu, apa Ibu tahu kemana kedua orang yang dirawat di sini?”

“Oh, iya Nak, tadi Ibumu bilang bahwa Ayahmu akan menjalani pemeriksaan dan di pindahkan ke ruangan lain yang lebih nyaman” Ibu itu tersenyum ramah. Si ibu itu menunggui anaknya yang mengalami kecelakaan motor.

“Begitu Bu, terimakasih Bu. Saya permisi dulu, semoga anaknya cepet sembuh Bu” Kira undur diri meninggalkan bangsal. Kira bernapas lega. Tadi dia sudah berprasangka buruk pada Tuan Dirga. Mengira Ayah dan Ibunya akan di jadikan jaminan agar dia tidak kabur.

Kira mengeluarkan ponselnya. Memeriksa ponselnya barang kali ibu tadi menelponnya. Namun ternyata ponsel Kira kehabisan daya. Kira akhirnya mendapat informasi dari bagian Administrasi, ketika dia hendak membayar biaya perawatan sebelum pindah.

Ayah di pindahkan di ruang kelas 2 berada di lantai 3. Kira bertanya tanya siapa yang memindahkan Ayahnya ke ruangan yang sangat mahal. Seingatnya tidak ada anggota keluarga Kira yang tahu kecuali Bi Mila dan Paman Darma. Namun Paman dan Bibinya juga tidak mungkin melakukan ini semua.

Meninggalkan perasaan menerka nerka, Kira segera melangkah menuju lantai 3 menggunakan Lift. Tak berapa lama, Kira sudah menjejakkan kaki di lantai 3 yang sangat bersih, rapi dan tenang. Meski di ruangan sebelumnya juga tidak buruk, tapi di sini ketenangan dan kenyamanan sangat terasa. Sesuatu yang sangat di butuhkan oleh seorang pasien untuk mempercepat kesembuhannya.

Menyusuri koridor yang begitu hening, membuat Kira sedikit merinding. Bahkan dia bisa mendengar suara langkahnya sendiri. Kira membaca nomor nomor yang tertera di pintu untuk menemukan kamar Ayahnya. Hingga nyaris di ujung koridor, dia baru menemukan kamar itu.

“Kira, Ibu mencemaskanmu, kemana saja sih? kenapa ponselmu tidak bisa di hubungi tadi?” Ibu berlari menghampiri Kira yang baru saja membuka pintu. Terlihat sekali beliau sangat mencemaskan anak sulungnya.

“Habis baterai Bu, Kira tadi nyari ibu kemana mana” Kira menutup pintu pelan pelan. Pandanganya tertuju pada Ayahnya yang sedang tertidur.

Kira mengabaikan ibunya malah meneliti sekeliling kamar.

“Bu, siapa yang memindahkan Ayah kemari?” Kira membelakangi ibunya. Di ruangan ini ada kulkas, Ac dan televisi juga toilet sendiri. sehingga ketika ke kamar mandi tidak harus mengantre terlebih dulu. Ruangannya luas dan terasa sejuk. Tanaman hias berwarna hijau menjadikan kamar ini mirip dengan hunian. Jika tidak melihat tiang penyangga botol infus dan ranjang beroda, kamar ini mirip kamar hotel.

“Kamu ini” Ibu menepuk pelan lengan Kira. Membuat Kira meringis ” Jangan menutupi apapun lagi sama ibu, Ra. Ibu tadi hampir pingsan ketika ada orang yang mengaku calon mertuamu”

“Ma- maksud ibu?” Kira terkesiap mendengar ini. Tidak mungkin kan, Tuan Dirga meminta orang tuanya kesini.

“Sejak kapan kamu punya calon suami? Kenapa ngga bilang sama Ibu? Hem?” Ibu bertolak pinggang seolah sedang memarahi Kira.

“Dia bilang apa saja Bu?” Kira semakin penasaran apa yang di katakan Tuan Berkuasa itu pada orang tua yang mengalami musibah beruntun. Tidak mungkin kan dia bilang " Oh ya, saya membebaskan putri keduamu tapi menyandera putri sulungmu?"

“Dia bilang kamu menggunakan Ayah yang sedang sakit sebagai alasan agar bisa menunda pernikahan kalian. Jadi calon mertuamu memastikan kebenarannya kesini” Ibu mendekati Kira, menatap wajah Kira yang terasa pias.

“Apa pendapat Ibu?”

“Sudah sampai seperti ini kamu masih mau menolaknya? Ra, Ibu tau kamu masih sakit hati dengan Rian, tapi jika kalian sudah saling mencintai, oh bukan, menikah bukan hanya tentang cinta, tapi saling memahami, menghargai pasangannya, Ra. Menurut Ibu tak ada salahnya untuk mencoba Ra" Ibu menatap lembut putrinya.

“Lalu bagaimana dengan Ayah?”

“Ayah setuju saja Ra, asal kamu bahagia. Kami akan mendukung apapun keputusan kamu. Walaupun berkat pertolongannya, Ayah mendapat perawatan yang lebih baik" Ibu tersenyum. Ada banyak sekali harapan di sana, Ibu hanya ingin anaknya bahagia.

"Andai Ibu tahu yang sebenarnya" Batin Kira.

“ Apa ini tidak terlalu mengejutkan atau mendadak Bu?”

“ Ibu juga mengatakan itu, tapi semua salahmu, karena kamu tidak memberitahu kami terlebih dahulu. Jadi dia berfikir lebih cepat lebih baik. Dia menunggumu terlalu lama Ra"

"Astaga Bu, aku tak seistimewa itu sampai harus di tunggu tunggu. Entah apa yang di katakan orang itu, sehingga bisa membuat Ibuku, terlebih Ayahku percaya begitu saja" Kira menggigit bibirnya. Menahan diskusi dalam hatinya meluncur meninggalkan mulutnya.

“Ibu setuju begitu saja? Tidak ada acara ini itu seperti dulu?”

“Ngga, lagipula Ayahmu sedang sakit Ra, yang penting pernikahan kalian sah di mata agama dan negara”

Selesai, Kira tak tau lagi harus bagaimana. Setidaknya dia tidak mengatakan apapun. Dia juga tidak membohongi Ibunya, ini hanya sebuah permainan kalangan atas yang tak pernah bisa di pahami orang tuanya. Bahkan Kira sekalipun.

“Sebenarnya Ra, ibu menolak semua ini, tapi beliau memaksa. Ibu takut sekali melihat banyaknya orang yang di bawa, semuanya menyeramkan Ra. Tapi ibu juga bersyukur, Ayahmu semakin membaik. Ibu tak bermaksud menukarmu dengan semua ini, tapi ibu lihat, kamu harus melupakan Rian. Mereka tak keberatan dengan statusmu, dengan anak anakmu" Ibu menjeda ucapanya. " Kamu pasti bertanya, bagaimana bisa ibu yakin kali ini, beliau menjamin dengan dirinya sendiri. Jadi kami tak berhak meragukan seorang pria tua, bukan?"

Kira hanya tersenyum menanggapi ucapan Ibunya. Ibu bercerita panjang lebar, tapi Kira tidak mendengarkan sama sekali. Pikirannya malah berkelana membayangkan seperti apa besok. Satu yang pasti, Kira tak mungkin menekuk wajahnya, karena setahu Kedua orang tuanya mereka saling mencintai.

.

.

.

Kira benar benar lelah hari ini, bukan hanya badan tapi juga hati dan pikirannya. Segera dia masuk ke dalam rumah yang sudah terlihat sepi. Sepertinya Bi Mila sudah tidur. Bi Mila adalah saudara Ibu, yang tinggal tak jauh dari rumah Kira. Bik Mila sangat menyayangi anak anak, kerena sampai sekarang Bi Mila belum memiliki keturunan.

“Sudah pulang Ra?” suara bik Mila mengagetkan Kira yang berjalan pelan agar tak membangunkan siapapun.

“Bibi belum tidur?” Kira menoleh ke arah bi Mila yang berada di belakangnya.

“Baru saja bibi mau tidur, denger pintu kebuka, jadi bangun lagi. Bagaimana keadaan Ayahmu Ra?”

“Ayah sudah lebih baik Bi. Seharian aku ngga jaga Ayah karena harus kerja Bi" Kira meletakkan tas dan melepas jaketnya.

“Syukurlah, Bibi besok harus pulang dulu Ra, kerabat Pamanmu akan berkunjung. Sore Bibi kembali lagi kesini dengan Pamanmu" Bibi Mila tersenyum. "Ngga pa pa kan Ra?"

“Baiklah Bi, besok aku akan minta izin libur” Kira sengaja berkata seperti itu agar Bibi tidak merasa sungkan pada Kira.

“Kamu istirahat Ra, kelihatannya kamu sangat lelah” Bibi mengusap pundak Kira. Bibi memang sangat perhatian dan sangat menyayangi Kira juga Nina.

“Bibi juga, Kira mau mandi dulu Bi, badan rasanya lengket” Kira tersenyum. Bibi Mila pun segera ke kamar Nina. Selama Bibi di sini, Bibi menempati kamar Nina yang kosong.

Kira tak berlama lama di kamar mandi, air dingin dan udara malam tidak baik untuk kesehatan. Setelah berganti baju, Kira menyusul ketiga anaknya di kamar. Jen seperti biasa tidur di kasur Kira. Jen memeluk guling sangat erat seperti memeluk Mama.

Menciumi ke dua putranya yang tengah tertidur lelap, membuat air mata menetes tanpa di sadari. Kira berlama lama membenamkan ciuman di kepala anak anaknya seolah dia tak ingin berpisah. Menghirup dalam dalam aroma sampo yang sangat khas, menanamkan kedalam ingatannya yang paling dalam.

“Maafin Mama, sayang. Mama belum bisa membahagiakan kalian. Maafin Mama yang tidak bisa menjaga kalian dengan baik”

Mereka tidur seperti malaikat, damai dan tenang. Mereka tidak boleh menderita hanya karena kegoisan orang tuanya. Kira merosot ke lantai, tangannya membekap mulutnya yang mulai terisak.

Tanpa Kira sadari Excel yang sedari tadi belum tidur, duduk di hadapan Mamanya. Excel memeluk Mamanya, walaupun dia mengerti keadaan apa yang sedang di hadapi Mamanya, namun dia tidak tau seberapa besar beban yang di tumpukan di bahu sang Mama.

“Excel? Maaf, mama ganggu tidur kamu ya?” Kira mengusap kasar airmata yang masih tersisa di pipinya.

“Ngga Ma, Excel haus tadi” Excel berbohong agar Mamanya tidak malu.

“Mama ambilin minum dulu ya” Kira hendak berdiri namun di cegah Excel. Sehingga Kira duduk kembali di hadapan Excel.

“Ma, jika Mama merasa tidak bisa menanggung sendirian, Mama bisa cerita ke Excel. Excel bisa kok bantu Mama” Excel menatap iba pada Mamanya.

“Mama ngga papa sayang” Kira tersenyum menyembunyikan kesedihan.Kira harus kuat di hadapan anak anaknya. Bagaimanapun Excel sudah besar, dia diam bukan tidak tahu, tapi dia tidak ingin menambah kesedihan Mamanya.

“Ma, jangan cemaskan kami ketika Mama bekerja. Aku akan menjaga Jen dan Jeje” Excel tersenyum, ibu jarinya mengusap air mata di pipi Kira.

“Mama hanya takut kalian kenapa napa, oh ya besok Mama akan ajak kalian ke rumah Tante Ivy, mau ngga?" Kira melebarkan senyumannya, mengganti topik pembicaraan.

“Kami di rumah aja Ma, nanti malah merepotkan Mama, di sini Excel punya teman yang banyak Ma, kami bisa main di halaman"

“Baiklah, kalau itu maunya Excel”

Kira tak sanggup memberitahu Excel yang sebenarnya. Malah dia berniat meminta Bibi Mila untuk menjaga mereka bertiga. Kira tidak ingin anak anaknya mengalami trauma akibat hubungan orang tua yang tidak sehat.

"Kita tidur yuk, sudah malam, biar besok bisa bangun pagi pagi" Kira mengelus rambut Excel yang lebat dan mulai panjang menutupi dahinya. Excel mengangguk dan merangkak naik ke tempat tidur bertingkat. Kira pun bangkit dan merapikan selimut Excel. Terdengar dengkuran halus dari Jeje, yang berada di atas Excel.

Kira tersenyum melihat pemandangan ini, rasa bahagia memenuhi relung hatinya. Kira akhirnya menyusul Jen di kasur yang berada di lantai. Jen langsung memeluk leher Kira meskipun matanya terpejam. Kira membalas pelukan Jen, dan menghujani putrinya dengan ciuman. Membuat Jen tersenyum dalam tidurnya.

"Kalian sangat manis"

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

😭😭😭

2023-04-27

1

Wirda Wati

Wirda Wati

visualnya yhort

2023-04-27

0

N1SW4N Z4F4

N1SW4N Z4F4

mewek part ini😭😭😭😭

2023-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Aku dan hidupku
3 Kegelisahan
4 Gudang terbengkalai
5 Bau dapur
6 Jatuh
7 Jen sakit
8 Minder
9 Lumpur
10 Fitnah
11 Bertemu
12 KECEWA
13 Kabur
14 Sahabat
15 Mantan
16 Tidak menyadari
17 Mengintai
18 Penawaran
19 AKIRA POV
20 Selesai
21 Dia yang lain
22 Dua Sisi
23 Apa aku terlihat menikmati?
24 First Night
25 De javu
26 Wondel Women
27 Tuan Perhitungan
28 Rival
29 Aturan
30 Penari balet
31 Oaseku ( Pov Rian)
32 Mata Sedih
33 Sekeping teka teki
34 Mereka yang memilih
35 Menunggu
36 Geludd
37 Sekotak Balon
38 Sempurna
39 Poor you
40 On going or going on?
41 Mengharapkan apa?
42 Mimisan
43 Rumit
44 Ratuku
45 Jangan Pergi
46 Suram
47 Awal Kehancuran
48 Bertemu dia lagi
49 Menuai Buah
50 Baby Bunny
51 Mau Lagi
52 Salah sendiri tidak ingat waktu
53 Sesal
54 Akulah Mas mu.
55 Manusia biasa
56 Nasib jomblo
57 Menyenangkan Suami.
58 Kekasih itu?
59 Tetaplah bersamaku.
60 Tak sempurna
61 Semua itu bisa menunggu
62 Ah, kamu...
63 Mas Ganteng
64 (Bukan) Orang ketiga
65 Rahasia Kecil Riana
66 Sisakan satu yang seperti itu
67 Wanita tamak
68 Beda Aliran
69 Rencana
70 Salah sasaran.
71 Sunset
72 I Love You, My Wife
73 Apa salahku?
74 Kapal Oleng, Kapten!
75 Tak pernah jera
76 Cintai Aku semaumu
77 Hanya Sebuah Dongeng
78 Tentang Kristal 1
79 Remuk Tak Berbentuk.
80 Kau menangis?
81 Mantu Vs Mertua
82 Pintu yang terkunci
83 Bagaimana rasanya?
84 Terlalu sibuk
85 Tidak enak di makan!
86 Tentang Kristal 2
87 Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88 Semua berawal di sini.
89 Hanya Sariawan.
90 Sakit Yang Sebenarnya
91 Semakin Jelas.
92 Apa Masih Mencintainya?
93 Karena wanita hanya ingin dimengerti
94 Reuni 1
95 Reuni 2
96 Dicurangi bocah
97 Rencana bocah
98 Janji Kelingking
99 Sang Penghancur.
100 Complicated Situation 1
101 Complicated Situation 2
102 Complicated Situation 3
103 Tentang Kristal 3
104 Tentang Kristal 4
105 Romansa Pengantin Baru
106 Mission Complete : Menculik Mama
107 Misi Yang Gagal
108 Bercocok tanam.
109 Sefatal itukah?
110 Tetap Mencintai
111 Belum Seberapa
112 Bila Rasaku Ini Rasamu.
113 Life Goes On. 1
114 Life Goes On 2
115 Pergilah, Aku Menyerah
116 Hidup Itu Berat
117 Hancur Jadi Abu
118 Prinsip Menduda
119 Belum Bukan Tidak
120 Satu Slice Alpukat
121 Optimus Prime dan Bumblebee
122 Missing
123 Abang, tolong aku...
124 Menangkap Aktor Utama.
125 Mencari Jejakmu
126 Yang Mana, Dok?
127 Cepatlah Besar
128 Ayam Bakar Madu
129 Rasa Yang Menyiksa
130 Apa Hamil Seaneh Ini?
131 Cemburu Pertama
132 Pertempuran Pertama
133 Mungkin, Cerita Baru.
134 Akhir
135 GPS Bidadari
136 Special Dedicate
137 Ganti Cover, Ganti Judul
138 Tiga Sisi Hati
139 Jangan Mengasihaniku
140 Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141 Demi Apa?
142 Tentang Kristal (Final)
143 Membuatmu Tidur Di Gudang.
144 Kelas Ekonomi
145 Ayah Yang Sempurna
146 Gue Nikah Cari Istri
147 Anaconda
148 Aku Yang Pertama, Benar?
149 Sejujurnya...Iya
150 Indi dan Alphi
151 Wajah Berbingkai Luka.
152 Sebentuk Damai Hati
153 Memintamu Dengan Layak
154 Bidadari Tak Bersayap
155 Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156 GGS(Gara-Gara Sate)
157 Hati Merah Jambu
158 Jika Aku Menikahimu
159 Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160 Baby Bunny and His Little Girl
161 Jackpot Ganda
162 Siulan Sang Duda
163 Memainkan Keadaan
164 Menuju Halal
165 Penumpang Gelap
166 Siang Pertama
167 Masihkah Ada Cinta Untukku?
168 Gara-Gara Janda
169 Sendiri 《Lagi》
170 Negosiasi Dengan-Nya
171 Definisi Sempurna
172 Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173 Istri Yang Posesif
174 Ganti Kulit
175 Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176 Sweet Husband
177 Sweet Husband 2
178 Sebelas Duabelas
179 Selir Hati
180 Bibir Mengandung Racun
181 Tidak Pernah Belajar
182 Alasan Dibalik Hilang
183 Menjagamu Dari Noda
184 SURPRISE....
185 SURPRISE 2
186 Berburu Fajar
187 Anugerah Terindah
188 Sang Pengganti
189 Wish
190 Akhir Sebuah Kisah
191 Bonus Part Luka Penebar Luka
192 Bonus Part Picisan
193 Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194 Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195 Asisten Galau
196 Mantan Duda Tua
197 Ditempa Ujian
198 The Next Brilian Midfielder
199 Jeje Unjuk Gigi
200 Amazing Jeje
201 Harapan Setipis Awan
202 Tidak Mudah Memaafkan Itu
203 Sedikit Waktu dan Kesabaran
204 Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205 Unspoken Love
206 Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207 Kau Selalu Di Hatiku
208 Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209 Gadis Nekat
210 Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211 Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212 The Choice
213 Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214 Autumn In Osaka
215 Cemburu Sama Anak Sendiri
216 Gagal Romantis
217 Mungkin ....
218 Tragical Love
219 Sweet Memories Assistant
220 Lelaki Berhati Baja
221 Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222 End Of The Story
223 Special Thanks
224 Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225 Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Prolog
2
Aku dan hidupku
3
Kegelisahan
4
Gudang terbengkalai
5
Bau dapur
6
Jatuh
7
Jen sakit
8
Minder
9
Lumpur
10
Fitnah
11
Bertemu
12
KECEWA
13
Kabur
14
Sahabat
15
Mantan
16
Tidak menyadari
17
Mengintai
18
Penawaran
19
AKIRA POV
20
Selesai
21
Dia yang lain
22
Dua Sisi
23
Apa aku terlihat menikmati?
24
First Night
25
De javu
26
Wondel Women
27
Tuan Perhitungan
28
Rival
29
Aturan
30
Penari balet
31
Oaseku ( Pov Rian)
32
Mata Sedih
33
Sekeping teka teki
34
Mereka yang memilih
35
Menunggu
36
Geludd
37
Sekotak Balon
38
Sempurna
39
Poor you
40
On going or going on?
41
Mengharapkan apa?
42
Mimisan
43
Rumit
44
Ratuku
45
Jangan Pergi
46
Suram
47
Awal Kehancuran
48
Bertemu dia lagi
49
Menuai Buah
50
Baby Bunny
51
Mau Lagi
52
Salah sendiri tidak ingat waktu
53
Sesal
54
Akulah Mas mu.
55
Manusia biasa
56
Nasib jomblo
57
Menyenangkan Suami.
58
Kekasih itu?
59
Tetaplah bersamaku.
60
Tak sempurna
61
Semua itu bisa menunggu
62
Ah, kamu...
63
Mas Ganteng
64
(Bukan) Orang ketiga
65
Rahasia Kecil Riana
66
Sisakan satu yang seperti itu
67
Wanita tamak
68
Beda Aliran
69
Rencana
70
Salah sasaran.
71
Sunset
72
I Love You, My Wife
73
Apa salahku?
74
Kapal Oleng, Kapten!
75
Tak pernah jera
76
Cintai Aku semaumu
77
Hanya Sebuah Dongeng
78
Tentang Kristal 1
79
Remuk Tak Berbentuk.
80
Kau menangis?
81
Mantu Vs Mertua
82
Pintu yang terkunci
83
Bagaimana rasanya?
84
Terlalu sibuk
85
Tidak enak di makan!
86
Tentang Kristal 2
87
Curahan Hati Tiga Orang Pria.
88
Semua berawal di sini.
89
Hanya Sariawan.
90
Sakit Yang Sebenarnya
91
Semakin Jelas.
92
Apa Masih Mencintainya?
93
Karena wanita hanya ingin dimengerti
94
Reuni 1
95
Reuni 2
96
Dicurangi bocah
97
Rencana bocah
98
Janji Kelingking
99
Sang Penghancur.
100
Complicated Situation 1
101
Complicated Situation 2
102
Complicated Situation 3
103
Tentang Kristal 3
104
Tentang Kristal 4
105
Romansa Pengantin Baru
106
Mission Complete : Menculik Mama
107
Misi Yang Gagal
108
Bercocok tanam.
109
Sefatal itukah?
110
Tetap Mencintai
111
Belum Seberapa
112
Bila Rasaku Ini Rasamu.
113
Life Goes On. 1
114
Life Goes On 2
115
Pergilah, Aku Menyerah
116
Hidup Itu Berat
117
Hancur Jadi Abu
118
Prinsip Menduda
119
Belum Bukan Tidak
120
Satu Slice Alpukat
121
Optimus Prime dan Bumblebee
122
Missing
123
Abang, tolong aku...
124
Menangkap Aktor Utama.
125
Mencari Jejakmu
126
Yang Mana, Dok?
127
Cepatlah Besar
128
Ayam Bakar Madu
129
Rasa Yang Menyiksa
130
Apa Hamil Seaneh Ini?
131
Cemburu Pertama
132
Pertempuran Pertama
133
Mungkin, Cerita Baru.
134
Akhir
135
GPS Bidadari
136
Special Dedicate
137
Ganti Cover, Ganti Judul
138
Tiga Sisi Hati
139
Jangan Mengasihaniku
140
Hanya Maut Yang Menyembuhkan
141
Demi Apa?
142
Tentang Kristal (Final)
143
Membuatmu Tidur Di Gudang.
144
Kelas Ekonomi
145
Ayah Yang Sempurna
146
Gue Nikah Cari Istri
147
Anaconda
148
Aku Yang Pertama, Benar?
149
Sejujurnya...Iya
150
Indi dan Alphi
151
Wajah Berbingkai Luka.
152
Sebentuk Damai Hati
153
Memintamu Dengan Layak
154
Bidadari Tak Bersayap
155
Serangan Satu Setengah Bulan Lalu
156
GGS(Gara-Gara Sate)
157
Hati Merah Jambu
158
Jika Aku Menikahimu
159
Benci Ibunya, Sayang Anaknya
160
Baby Bunny and His Little Girl
161
Jackpot Ganda
162
Siulan Sang Duda
163
Memainkan Keadaan
164
Menuju Halal
165
Penumpang Gelap
166
Siang Pertama
167
Masihkah Ada Cinta Untukku?
168
Gara-Gara Janda
169
Sendiri 《Lagi》
170
Negosiasi Dengan-Nya
171
Definisi Sempurna
172
Janitra Ragiel & Jazziel Pamungkas
173
Istri Yang Posesif
174
Ganti Kulit
175
Ekspektasi Tak Sesuai Realita
176
Sweet Husband
177
Sweet Husband 2
178
Sebelas Duabelas
179
Selir Hati
180
Bibir Mengandung Racun
181
Tidak Pernah Belajar
182
Alasan Dibalik Hilang
183
Menjagamu Dari Noda
184
SURPRISE....
185
SURPRISE 2
186
Berburu Fajar
187
Anugerah Terindah
188
Sang Pengganti
189
Wish
190
Akhir Sebuah Kisah
191
Bonus Part Luka Penebar Luka
192
Bonus Part Picisan
193
Bonus Part Jangan Paksa Mauku
194
Mengikhlaskanmu Bersamanya Di Surga
195
Asisten Galau
196
Mantan Duda Tua
197
Ditempa Ujian
198
The Next Brilian Midfielder
199
Jeje Unjuk Gigi
200
Amazing Jeje
201
Harapan Setipis Awan
202
Tidak Mudah Memaafkan Itu
203
Sedikit Waktu dan Kesabaran
204
Biar Merasa Apa Yang Aku Rasa
205
Unspoken Love
206
Pria Sejati Tak Pernah Ingkar Janji
207
Kau Selalu Di Hatiku
208
Hanya Ini Yang Bisa Kulakukan
209
Gadis Nekat
210
Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun, Selain Kamu
211
Memaafkan, Tapi Tidak Melupakan
212
The Choice
213
Balaslah Cintaku Jika Aku Sudah Dewasa
214
Autumn In Osaka
215
Cemburu Sama Anak Sendiri
216
Gagal Romantis
217
Mungkin ....
218
Tragical Love
219
Sweet Memories Assistant
220
Lelaki Berhati Baja
221
Alasan Itu Menyakitkan, Tapi Mereka Tetap Berbahagia Pada Akhirnya
222
End Of The Story
223
Special Thanks
224
Menikahi Duda Impoten(Promo Novel)
225
Rebirth: Kurebut Hati Suamiku Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!