Naraka

Naraka

prolog

****haloo!!! terimakasih buat yang sudah berkenan mampir di sini, semoga suka sama karya kedua ku yaa, kalian boleh masukin kritik dan saran di kolom komentar. terimakasih!!****

****Happy reading 💐****

Naraya Sanjaya, gadis cantik dengan kulit seputih susu dan bulu mata lentik ditambah bibirnya yang berwarna pink alami, rambutnya di kuncir kuda dengan sebuah jepit rambut berbentuk bunga matahari yang bertengger manis di kepalanya, sungguh menggemaskan.

gadis itu kini sedang berada di gedung sekolahnya, dirinya tidak sendirian di sana melainkan bersama Darren abangnya dan juga tiga orang lelaki lain yang merupakan teman dari sang kakak yaitu angkasa, Agil, bevan.

"cup cup cup udah ya jangan nangis lagi, nanti abang pukul orangnya" Darren sedari tadi berusaha untuk menenangkan sang adik yang menangis sesenggukan, entah kenapa sebabnya karena saat di tanya Nara hanya menjawab bahwa ada orang yang mengejeknya itupun Darren dengan susah payah mencerna perkataan sang adik.

"aduh udah dong adik cantik, jangan nangis lagi, ntar kita bertiga juga ikutan pukul orangnya" ujar angkasa mencoba menenangkan Nara dengan cara mengelus rambutnya lembut namun sayang baru sekali mengelus tangannya langsung ditepis dengan kasar oleh Darren yang menatap dirinya tajam.

"hehe peace bro" angkasa hanya menunjukkan cengiran khas nya ketika melihat Darren yang menunjukkan aura ingin memakannya hidup hidup.

"udah ya, adek abang yang cantik jangan nangis lagi nanti abang beliin es krim" mendengar perkataan terakhir dari sang kakak, Nara segera melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya kasar, kemudian memandang Darren dengan menunjukkan jari kelingkingnya.

"janji ya, abang ga boleh larang Nara makan es krim banyak" ujarnya.

derren hanya menghela nafas pasrah lalu mengaitkan jari kelingkingnya pada jari Nara yang mungil "iyaa, tapi awas aja kalau nanti batuk batuk ga mau abang beliin obat" ujar Darren.

"minta beliin papa wuuu" Nara menjulurkan lidahnya mengejek.

"dasar bocah" gumam angkasa yang sedari tadi menyimak percakapan kakak beradik itu bersama kedua sahabatnya yang lain.

"siapa yang ngizinin bawa cewek kesini?" suara bariton yang terdengar dari arah pintu rooftop langsung mengalihkan pandangan mereka berlima, Nara yang melihat siapa yang datang langsung bersembunyi di belakang tubuh Darren sembari sesekali mengintip ke arah dua orang lelaki itu.

"seloww bos" ujar bevan.

Yang barusan datang ke rooftop adalah Raka, lelaki dingin tak tersentuh yang juga merupakan sahabat Darren, dirinya tak datang sendiri melainkan dengan salah satu sahabatnya yang lain yaitu satria.

Raka, lelaki itu menatap gadis yang bersembunyi di belakang Darren sembari sesekali mengintip ke arahnya dengan tajam.

"siapa yang bawa si cengeng ke sini?" tanya raka. Darren dan yang lainnya menatap heran ke arah Raka.

"aku engga cengeng, jelek" Nara berujar dengan nada kesal.

"lo yang jelek, cengeng" Raka kembali menyahut.

"kamu yang jelek"

"lo"

"kamu"

"lo yang jelek, cengeng, pendek, dekil, cempreng"

"huaaa abanggggg" Nara kembali menangis dengan keras ketika lelaki yang tak dikenal yang berada di hadapannya itu terus terusan mengejeknya, sungguh menyebalkan.

"rakajing" kesal Darren, lelaki itu kembali memeluk Nara yang kini kembali menangis.

"cewe lo?" satria yang sedari tadi menatap drama yang terjadi di hadapannya pun bertanya.

"adek gue" jawab Darren.

"lah sejak kapan lo punya adek?" tanya raka menatap heran Darren.

"ya sejak Mak gue hamil lah bego" sewot Darren.

"lo yang bego, itu juga gue tau maksudnya sejak kapan adek lo sekolah di sini" tanya Raka kembali, sebab setaunya adik dari Darren bersekolah di bandung karena tak ingin pisah dari sang oma.

"baru hari ini, udah gitu lo buat nangis lagi di hari pertamanya sekolah" Darren menatap Raka tajam.

"bodo amat" balas Raka singkat, kemudian kakinya melangkah menuju sofa yang terletak disana lalu membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya, dalam sekejap lelaki itu tertidur dengan nyenyak.

"abanggg" Nara mendongakkan kepalanya menatap Darren dengan tatapan takutnya, Darren menghela nafas lelah ketika melihat wajah sang adik yang sembab dengan hidung dan juga matanya yang memerah.

lelaki itu melepaskan pelukannya lalu berjalan ke arah Raka yang tertidur lelap, lantas dengan sekali hentak Darren menampar pipi Raka lumayan keras mampu membuat Raka terjengkik kaget, sedangkan angkasa, Bevan, Agil, dan satria meringis ngilu sementara Nara menatap puas pada Raka yang terlihat mengusap usap pipinya kesakitan.

"RASAIN WUU JELEK, THANK YOUU ABANGGG JANGAN LUPA TRAKTIR NARA ES KRIM NANTI" teriak Nara, kemudian gadis itu berlari meninggalkan rooftop sekolah yang menyisakan mereka berlima yang memandangnya cengo.

"bukan adek gue..." lirih Darren, tatapannya kemudian beralih pada Raka yang kini menatap tajam dirinya. Darren meringis pelan ketika menyadari pipi Raka yang barusan ditamparnya berubah warna menjadi merah dan yang lebih membuatnya meringis adalah tatapan mematikan Raka yang ditujukan pada dirinya.

"hehe peace rak" Darren mengecup pipi Raka yang memerah secepat kilat, lalu dirinya berlari sekuat tenaga meninggalkan tempat itu dan menghindari amukan Raka yang sebentar lagi pasti akan meledak.

"DARREN ANJING, AWAS LO" teriak Raka kemudian lelaki itu ikut berlari mengejar Darren.

"anjir mereka berdua homo?" tanya satria, dirinya dan ketiga temannya menatap satu sama lain secara bergantian lalu setelahnya bergidik ngeri dan ikut ngibrit meninggalkan area rooftop.

***

Setelah berlari cukup jauh akhirnya Nara telah sampai di kelasnya, beruntung sekali bahwa guru yang mengajar tidak hadir hari ini.

"darimana aja lo?" tanya nenda sang sahabat yang melihat Nara datang dengan nafas yang tak beraturan.

"abis dikejar setan" jawab Nara asal, dirinya meraih botol minum yang terletak di tasnya lalu meminumnya dengan rakus.

"bego" Chika yang juga sahabat Nara dan nenda bergerak menyentil dahi gadis itu. Nara hanya memandang sebal sang sahabat dengan lidah dijulurkan mengejek.

"serius nar, lo darimana aja?" nenda kembali mempertanyakan hal yang sama.

"abis dari rooftop, main sama bang Darren" jawab Nara yang mendapatkan tatapan menyelidik dari dua gadis dihadapannya.

"anjir nar sadar, itu abang lo. Kalian saudara kandung" ujar Chika sembari mengusap wajah Nara dengan kasar.

"bego, gue bukan 'main' itu ya anjir" ujar Nara, tangannya memukul bahu nenda dan Chika secara bergantian.

Sedikit perkenalan dan info ya...

Jadi, Nara, nenda, dan Chika udah sahabatan dari mereka masih sekolah dasar, SD, SMP mereka satu sekolah bahkan sering satu kelas nahh pas SMA Nara minta tinggal sama opa dan oma nya di bandung karena waktu itu Omanya sakit jadi dia ga mau jauh jauh sama Omanya, satu tahun di bandung akhirnya Nara kembali pulang ke Jakarta tinggal sama orang tuanya karena Darren yang terus terusan ngambek dan merengek meminta Nara untuk pulang alasannya sih karena dia ga punya teman, padahal mah ga ada yang bisa di jadiin babu.

akhirnya Nara pulang dan bersekolah di SMA Garuda tempat abang dan kedua sahabatnya bersekolah.

nah sekarang mari kita kenalan dengan sahabat sahabatnya Darren atau inti dari geng veros, geng veros adalah sebuah geng motor yang di bangun oleh kakak tingkat Darren saat dirinya kelas sepuluh dan sekarang saat dirinya kelas dua belas geng itu di ketuai oleh Raka.

- rakasya hartigan

katua dari geng veros, mempunyai wajah yang sangat tampan dan sempurna, kulitnya sawo matang, hidung mancung, dan mata setajam elang. Raka ini sebenarnya bersikap dingin hanya kepada orang yang tidak di kenal dan kepada musuhnya sedangkan pada sahabat sahabat dan orang spesial lainnya ia akan bersikap lembut dan nyebelin.

- Darren Sanjaya

wakil dari geng veros, abangnya Nara. Mempunyai pahatan wajah yang juga tak kalah sempurna, bersifat perhatian, penyayang, dan manja hanya kepada sang bunda dan adik perempuan satu satunya, sedangkan jika bersama orang lain maka sikap Darren akan berubah menjadi dingin.

-satria maputra

anggota inti geng veros, satria memiliki warna kulit agak kecoklatan dengan bulu mata lentik yang mampu membuat para perempuan merasa iri, sifatnya tak begitu dingin dan tak begitu ramah.

- angkasa derovano

laki laki dengan kulit seputih susu, senyuman manis yang mampu membuat siapapun yang melihat senyumannya akan meleleh, angkasa memiliki sifat humoris.

-bevanio haraka

sama seperti yang lainnya, Bevan juga memiliki pahatan wajah yang sempurna, dan sifatnya 11/12 seperti Raka.

- refiandra Agil

lelaki manis, tengil, hobi menggoda dan juga buaya. sebanyak apapun perempuan yang mendekatinya dengan suka rela Agil akan merespon namun untuk memulai hubungan lelaki itu tak akan pernah mau, karena alasannya ia tak mau menyakiti hati perempuan yang mendekatinya, sungguh pusing.

******

Hii segitu dulu untuk part satunya semoga sukaa yaaaaa, ditunggu part selanjutnya, terimakasih!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!