Akhirnya siang itu Herry dan Hania membawa oma opa mereka ke Rumah Sakit.
" Oma gak apa apa koq. Kalian gak usah repot bawa oma opa ke RS..." Kata oma Frida
" Iya, opa juga gak kenapa napa, kenapa kita dibawa kesini ?.." opa Frans ikut bertanya
" Oma opa gak mau makan akhir akhir ini. Hania kan kuatir...mending kita cek daripada kita gak tahu apa apa.." Jawab Hania
" Gapapa koq, supaya jelas aja kita dengar dari dokter yah.. " Kata Herry
" Uangnya bisa dipakai buat kuliah Hania, gak usah buang buang uang, oma opa udah tua.." kata oma Frida
" Herry gak buang buang uang koq...ini udah kewajiban.."
" Kewajiban itu ada sama anak anak oma opa bukan ama kalian cu.."
" Tapi buktinya bibi ama paman palagi mama udah lama bangeeet gak tanyain kabar oma opa... Gak usah kuatir, Kak Herry udah banyak uangnya..dia udah kerja..Jadi oma opa jangan kuatir.." Kata Hania dengan mata berkaca kaca. Hania gak sanggup jika terjadi apa apa dengan oma opa mereka. Selama 20 tahun Hania tinggal dengan mereka. Oma opa dengan penuh kasih sayang membesarkan Hania. Padahal orang tuanya aja gak tahu ada dimana.
Perceraian terjadi sejak Hania berumur 2 tahun, dan Herry berumur 7 tahun. Di umur mereka yang masih belum terlalu mengerti, tiba tiba harus berpisah, dan tinggal dengan oma opa mereka.
Tidak ada perceraian yang tidak meninggalkan luka. Walaupun begitu, Herry dan Hania saling menyayangi. Herry tidak segan segan mendatangi orang orang yang mengganggu Hania. Walaupun sebenarnya Hania bisa dibilang gadis yang kuat.
Ada satu waktu mereka merasa tidak memiliki orang tua. Jadi mereka selalu menganggap oma opa merekalah orang tua sebenarnya.
Oma opa pihak Papi juga sangat menyayangi Hania walaupun bukan mereka yang membesarkan.
Akhirnya mereka tiba di RS. Hania turun terlebih dahulu untuk mendaftar. Herry yang membantu oma opa mereka untuk turun dari mobil.
" Yuk kak, kita duduk di depan poli Internis aja.. Tadi aku nanya ke suster tadi, dia arahkan ke dokter spesialis penyakit dalam aja.." Ajak Hania
" Ok.. " kata Herry sambil memapah opanya, sedangkan Hania memapah omanya.
Saat menuju ke poli yang dimaksud, Hania sambil memperhatikan sekitar RS. Tiba tiba dia melihat laki-laki tampan di komplek mreka yang baru saja tadi pagi ketemu karena insiden bola basket.
" Dia.. Jadi dia dokter disini..penasaran siapa yah dia.." batin Hania
Dan disinilah mereka mengantri giliran sambil ngobrol. Hania melihat oma opanya yang sudah renta di umur 80 tahun.
Katanya manusia itu, jika hidupnya mencapai 70 tahun sudah sangat diberkati. Selebihnya adalah bonus. Tetapi kadang Hania berpikir, apakah karena mereka gak mau ninggalin Hania sampe semangat hidup mereka sangat kuat. Tetapi Hania sering menepis pikiran bersalahnya itu, karena takdir tiap manusia sudah diatur Yang DIATAS.
" Ny. Frida, Tn. Frans.." panggil perawat di depan pintu.
" Ada sus.." Sahut Hania
" Ada keluhan apa oma.., oma duluan yah.." tanya dokter
" Saya tidak ada keluhan apa apa dokter.. Cucu saya saja yang terlalu kuatir.." Jawab oma Frida
" Oma saya akhir akhir ini kurang berselera untuk makan dok..opa saya juga.. Kami hanya ingin memastikan semua baik baik saja.." Jawab Hania ketima mendengar jawaban oma Frida.
" Baik kalau begitu, nanti saya resepkan vitamin yah, semoga oma opa bisa kembali semangat dirumah.." kata dokter akhirnya setelah mendengar semua keluhan dari Hania tentunya. Karena oma Frida dan opa Frans selalu menjawab baik baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments