Kerinduan.

Semenjak mengetahui korban yang ditanrak oleh sang adik adalah wanita yang ia sukai, maka sejak itu Ansel selalu mempunyai alasan untuk menemuinya. Terutama untuk masalah Ejaz, ia benar-benar sangat menyayangkan mengenai apa yang telah terjadi.

"Ra, kamu yang sabar ya. Ejaz pasti sembuh kok, dia pasti kangen dengan kamu." Linda menguatkan hati sahabatnya itu.

"Bener Ra, tidak usah pikiran yang lain. Fokus untuk kesembuhanmu, masalah kantor biar kita yang urusin." Kamal ikut memberikan semangat.

Dalam keadaan yang masih belum pulih, Era kini masih berada dirumah sakit. Ansel menegaskan agar dirinya untuk berada dirumah sakit sampai keadaannya benar-benar pulih, hal itu juga memudahkan untuk terus memantau kondisi Ejaz yang masih belum sadar dari pasca operasi besar sebelumnya. Ejaz dinyatakan koma, seketika itu juga hidup Era terasa begitu hancur.

"Terima kasih atas semuanya." Era menguatkan diri atas semuanya, ia tidak ingin menjadi semakin jatuh dengan kondisi seperti ini.

Disaat kedua sahabatnya itu akan berpamitan untuk kembali lagi ke perusahaan, muncullah Ayu bersama Kiya. Linda dan Kamal begitu takjub melihat kedua wanita tersebut, mata mereka hampir saja tidak berkedip.

"Nyonya besar!" Linda yang sangat terpukau dengan wajah cantik Kiya.

"Maaf, sedang ada tamu ya." Kiya membuka suara dan tersenyum.

"Kita sudah mau pamit nyonya, jam istirahat sudah mau habis." Kamal yang bingung mau berbicara apa.

"Loh, kok mau pulang. Saya baru saja tiba." Kiya dan Ayu yang sedang menata beberapa makan yang mereka bawa di atas meja, agar bisa dinikmati bersama.

"Iya nyonya, maafkan kami."

"Kalau begitu, ini dibawa saja ya. Kalian bisa menikmatinya nanti di kantor, jangan menolak. Ini adalah rezeki untuk kalian, diterima ya." Kiya menghampiri Linda dan menyerahkan sebuah paper bag ditangannya.

Bermaksud untuk menolaknya, Linda menjadi kikuk saat tangannya disentuh oleh wanita yang sangat cantik baginya. Ia sangat mengagumi wanita yang diketahui sebagai istri dan ibu dari orang hebat, yaitu Azzam dan Ansel.

"Terima kasih, terima kasih nyonya. Kami permisi." Linda serta Kamal keluar dari ruang perawatan Era.

Setelah bayangan kedua sahabatnya itu menghilang, Era turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Kiya dan Ayu. Ia merasa tidak enak jika terus-terusan menjadi pusat perhatian dari mereka, apalagi kini keadaan dirinya sudah semakin membaik.

"Loh kak, kenapa turun. Mom, lihat!" Ayu mengadu pada Kiya yang sedang mempersiapkan buah-buahan untuk Era nikmati.

"Era! Kenapa turun nak, ayo istirahat saja disana. Mommy tidak mau kamu bantuin apa-apa, sudah ada Ayu tuh. Sekalian buat latihan adik perempuannya itu, agar tidak manja lagi." Goda Kiya yang sembari mengiringi Era untuk kembali ke atas tempat tidur.

"Mom! Ish, mulai deh buka kartu." Cemberut Ayu dengan bibir manyunnya.

"Tapi mom, tubuh Era semakin terasa kaku jika berbaring terus-terusan." Era membela diri dan memang dirinya merasa pegal jika tiduran terus.

"Kalau begitu, kamu duduk saja disana ya. Memang terus-terusan berbaring akan membuat badan menjadi semakin pegal, tapi jangan lupa untuk tidak melakukan aktivitas apapun ya. Mommy mau kamu cepat sembuh." Kiya mengusap punggung tangan Era dan tersenyum.

Era hanya tersenyum sederhana menanggapi ucapan dari Kiya padanya, sedangkan dirinya merasa sangat dianggap sebagai bagian dari mereka. Padahal dirinya hanyalah orang asing yang baru saja berjumpa.

Selalu memastikan keadaan sang adik baik-baik saja, membuat Era penuh kesedihan jika mengingat semua kisah hidupnya. Yang kini ia harapkan, hanya kesembuhan Ejaz.

.

.

.

.

Sementara itu, Ansel sudah beberapa hari absen dari pandangan Era. Dimana sebenarnya dirinya ingin sekali untuk bertemu dan menatap wajah wanitanya, akan tetapi ada sesuatu yang harus ia urus bersama kelompoknya dari dunia bawah.

Bisnis yang dijalani Ansel, benar-benar sudah sangat ternama. Bahkan untuk kualitasnya tidak bisa untuk diragukan lagi, banyak sekali pesana dari berbagai kalangan. Baik itu secara dunia gelap maupun legal, kinerja kelompoknya sangat patut untuk dipuji.

Karena keberhasilan itu, dari banyaknya yang menyukai. Ada pula yang tidak suka, bahkan dari mereka pun mengakibatkan pertempuran bahkan hancurnya suatu kelompok. Bagi Ansel dan kelompoknya, tidak ada menyerah dan takut.

"Bagaimana tuan, apakah kita harus mengikuti mereka?" Tanya Leon yang masih mengamati pergerakan dari musuh yang ternyata memata-matai jalan bisnis mereka.

"Benar tuan, hanya saja. Titik keberadaan mereka bergerak dan ada sesuatu yang menganjal." Bobby memperlihatkan temuannya pada layar komputer miliknya kepada Ansel.

Benar saja apa yang dikatakan oleh Bobby, titik akses target mereka bergerak berpencar dari titik awal mereka berada. Sepertinya mereka akan membuat jejak palsu atas keberadaannya, agar tidak dapat terbaca oleh musuh.

"Tutup zona A, kalian langsung saja bergerak. Namun, tetap pada titik awal. Biarkan saja titik yang bergerak itu, tidak usah dipikirkan." Ujar Ansel dengan cukup tenang.

Hal itu membuat para anggota yang lain menjadi kebingungan, karena mereka digerakkan pada titik awal musuh mereka. Bukan malah pada titik perubahan yang ada, sedangkan yang diketahui oleh para anggota tersebut adalah seharusnya musuhnya itu berada disana.

"Tapi tuan, bukannya mereka berpindah ditempat itu? Kenapa kita malah menyerang titik awal?" Kali ini kening Pedro berlipat dengan sangat banyak.

Perkataan dari Pedro telah mewakili dari semua anggota yang merasa kebingungan atas pernyataan Ansel sebelumnya, kejadian tersebut sudah sering kali mereka temui disaat akan melakukan misi.

"Lakukan saja, tuan Ansel tidak akan salah dalam mengambil keputusan ini. Kalian lihat saja titik pergerakan mereka, cukup nyata untk menjawab semuanya." Nayaka dengan rinci memperjelas maksud dari perkataan Ansel.

Semuanya terpaku akan penjelasan dari Nayaka, mereka pun memperhatikan kembali titik yang menjadi perhatian awal. Benar sekali dari perkataan itu, terlihat jika adanya perbedaan yang nyata membuat mereka sadar.

Dor!

Suara letusan dari senjata api itu membuyarkan semua pemikiran yang ada, mereka bergegas untuk mengambil tindakan yang harus dilakukan. Dalam ketenagannya, Ansel telah mengarahkan semuanya anggotanya untuk bergerak menuju target mereka.

...Aku akan segera menyelesaikan pengganggu kecil ini, gara-gara kalian. Aku harus berjauhan dan tidak bertemu dengannya....

Episodes
1 Awal pertemuan.
2 Hukuman.
3 Awal mula.
4 Melupakan sejenak.
5 Malam yang ceria.
6 Kemunculan pengganggu.
7 Semakin kacau
8 Melihatnya.
9 Visual karakter
10 Perasaan apa ini.
11 Mulai menunjukkan rasa.
12 Peristiwa tidak terduga.
13 Sambutan hangat.
14 Kerinduan.
15 Jangan pernah mengusik.
16 Merindukan.
17 Ungkapan hati.
18 Isi hati.
19 Panik.
20 Menemukanmu.
21 Sedikit Gangguan.
22 Menyingkirkan gangguan.
23 Kejutan.
24 Kejadian tidak di inginkan.
25 Pelindung.
26 Menjaga.
27 Malu atas kekonyolan.
28 Perlahan memahami.
29 Serangan.
30 Khawatir membawa berkah.
31 Mulai menunjukkan rasa.
32 Mulai mengetahui
33 Menjaga.
34 Rasa sakit yang tak terlihat.
35 Kerjasama.
36 Kekuatan.
37 Duka mendalam.
38 Hampir saja.
39 Keputusan.
40 Baba?
41 Firasat.
42 Kembar beraksi.
43 Penyatuan.
44 Menjadi Candu.
45 Panik.
46 Dua kabar berita.
47 Kehadiran keluarga.
48 Perkara rujak.
49 Bertemu wanita berbisa.
50 Mulai curiga.
51 Panther?
52 Perlahan mengetahui.
53 Penyusup.
54 Penculikan.
55 Mengetahui.
56 Awalan buruk.
57 Pertemuan besar.
58 Dia milikku!
59 Pertolongan.
60 Sadar.
61 Mencari Tahu.
62 Pengakuan.
63 Jangan...
64 Saling menerima.
65 Benarkah?
66 Bahagia kembali.
67 Pendekatan...
68 Mendekati hari kelahiran.
69 Panik.
70 Hal tak terduga.
71 Kebahagian.
72 Kembali Terluka.
73 Gangguan kecil.
74 Kembalinya sang misterius.
75 Seseorang dari masa lalu Ansel.
76 Haruskah?
77 Amarah yang meredam.
78 Keusilan sang penerus.
79 Si kembar.
80 Pengaruh si kembar
81 Perubahan Tama.
82 Arick.
83 Jatuh cinta.
84 Hari bahagia.
85 Pertemuan kembali.
86 Bahagia bertemu kembali.
87 Masa lalu belum usai.
88 Mulai menunjukkan.
89 Dia milikku.
90 Abi berulah.
91 Para pria posesif.
92 Mencari penawar.
93 Timbul masalah.
94 Aku mencintaimu.
95 Sah.
96 Keresahan.
97 Tidak!!
98 Maaf.
99 James?
100 Kebenaran.
101 Pertemuan pertama Abi.
102 Tertarik.
103 Pertolongan awal kedekatan.
104 Permintaan yang indah.
105 Akhir.
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal pertemuan.
2
Hukuman.
3
Awal mula.
4
Melupakan sejenak.
5
Malam yang ceria.
6
Kemunculan pengganggu.
7
Semakin kacau
8
Melihatnya.
9
Visual karakter
10
Perasaan apa ini.
11
Mulai menunjukkan rasa.
12
Peristiwa tidak terduga.
13
Sambutan hangat.
14
Kerinduan.
15
Jangan pernah mengusik.
16
Merindukan.
17
Ungkapan hati.
18
Isi hati.
19
Panik.
20
Menemukanmu.
21
Sedikit Gangguan.
22
Menyingkirkan gangguan.
23
Kejutan.
24
Kejadian tidak di inginkan.
25
Pelindung.
26
Menjaga.
27
Malu atas kekonyolan.
28
Perlahan memahami.
29
Serangan.
30
Khawatir membawa berkah.
31
Mulai menunjukkan rasa.
32
Mulai mengetahui
33
Menjaga.
34
Rasa sakit yang tak terlihat.
35
Kerjasama.
36
Kekuatan.
37
Duka mendalam.
38
Hampir saja.
39
Keputusan.
40
Baba?
41
Firasat.
42
Kembar beraksi.
43
Penyatuan.
44
Menjadi Candu.
45
Panik.
46
Dua kabar berita.
47
Kehadiran keluarga.
48
Perkara rujak.
49
Bertemu wanita berbisa.
50
Mulai curiga.
51
Panther?
52
Perlahan mengetahui.
53
Penyusup.
54
Penculikan.
55
Mengetahui.
56
Awalan buruk.
57
Pertemuan besar.
58
Dia milikku!
59
Pertolongan.
60
Sadar.
61
Mencari Tahu.
62
Pengakuan.
63
Jangan...
64
Saling menerima.
65
Benarkah?
66
Bahagia kembali.
67
Pendekatan...
68
Mendekati hari kelahiran.
69
Panik.
70
Hal tak terduga.
71
Kebahagian.
72
Kembali Terluka.
73
Gangguan kecil.
74
Kembalinya sang misterius.
75
Seseorang dari masa lalu Ansel.
76
Haruskah?
77
Amarah yang meredam.
78
Keusilan sang penerus.
79
Si kembar.
80
Pengaruh si kembar
81
Perubahan Tama.
82
Arick.
83
Jatuh cinta.
84
Hari bahagia.
85
Pertemuan kembali.
86
Bahagia bertemu kembali.
87
Masa lalu belum usai.
88
Mulai menunjukkan.
89
Dia milikku.
90
Abi berulah.
91
Para pria posesif.
92
Mencari penawar.
93
Timbul masalah.
94
Aku mencintaimu.
95
Sah.
96
Keresahan.
97
Tidak!!
98
Maaf.
99
James?
100
Kebenaran.
101
Pertemuan pertama Abi.
102
Tertarik.
103
Pertolongan awal kedekatan.
104
Permintaan yang indah.
105
Akhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!