Melupakan sejenak.

Selama berada didalam ruangannya, Ansel sangat menikmati kembali pertemuannya dengan wanita yang membuat hatinya merasakan sesuatu yang berbeda. Akan tetapi, semuanya itu hilang seketika saat ponselnya bergetar dan Nayaka masuk ke dalam ruangannya.

"Katakan!" Ansel langsung menanyakan maksud dari sang penelfon dan menahan Nayaka untuk bersuara.

"Tuan, penjualan senjata kita mengalami hambatan. Sepertinya ada yang ingin menyabotase semuanya, apa kami harus menjalankan rencana B?." Leon memberikan kabar jika kegiatan mereka mengalami hambatan.

"Kerjakan saja, aku akan menyusul." Pembicaraan terputus.

"Tuan." Nayaka menegaskan kehadirannya disana dan Ansel sudah mengetahui tujuan dari kehadiran orang kepercayaannya itu.

"Kita berangkat sekarang, jangan lupa hubungi Bobby untuk menghandle jaringannya. Tambahkan pasukan untuk menjaga zona selanjutnya." Ansel melepaskan jas yang ia gunakan, ia mengganti pakaian yang biasa ia pakai dalam setiap misi.

"Baik tuan." Nayaka menghubungi seseorang dan menyampaikan apa yang sudah dikatakan oleh Ansel.

Keduanya berjalan dengan langkah sangat cepat, melalui pintu khusus yang telah dirancang agar memudahkan mereka untuk keluar maupun masuk ke perusahaan tanpa diketahui oleh orang lain.

Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan diatas rata-rata dari kendaraan biasa, 1melakukan bisnis dari dunia bawah adalah salah satu usaha milik Ansel yang sudah ia jalani begitu lama. Tidak heran jika ia terkenal dalam bisnis gelap itu, walaupun dalam dunia sebenarnya ia merupakan seorang CEO dari perusahan Goldprez yang juga sangat terkenal.

Kini mobil itu telah berhenti, dimana kehadiran Ansel telah ditungu oleh para anggotanya. Dengan cepat mereka menyampaikan beberapa hal yang harus Ansel ketahui, karena kali ini musuh mereka benar-benar telah memancing sisi gelap dari seorang Ansel.

"Dimana mereka?" Pertanyaan Ansel yang langsung mengenai titik permasalahannya.

"Mereka sedang melakukan negoisasi dengan pihak pembeli tuan, keberadaan dari klan mereka juga sedang kita selidiki." Leon menjelaskan.

"Intinya?" Tegas Ansel.

"Data mereka semuanya telah dilindungi oleh klan tersebut, kita kesulitan untuk mendapatkan akses dan data mereka." Satria membantu menjelaskan semuanya.

"Pedro?" Ansel menaikan satu alis matanya.

Baik Pedro maupun Leon saling bertatapan, mereka menjadi ragu untuk mengatakannya. Karena tuan mereka tidak ingin kalimat yang mengecewakan, mendapati keduanya hanya diam. Nayaka langsung menghubungi Pedro, hasilnya adalah akses mereka mendapatkan penguncian dari pihak musuh. Selesai dengan pembicaraannya, Nayaka menyampaikan hal tersebut pada Ansel.

"Biarkan dia fokus bekerja, kalian bersiaplah. Anggota lainnya biarkan melakukan rencana B, sisanya. Lakukan rencana inti!" Ansel merapikan senjata yang akan ia gunakan.

Semuanya menganggukkan kepala sebagai tanda mengerti akan perintah tersebut, setelah sebagian anggota mereka melajukan rencana B. Maka, tim inti pun bersiap pada tugas utama. Dengan rencana yang telah tersusun, membuat pergerakan mereka tidak dapat terbaca oleh pihak musuh.

Sementara itu, Joseph Cristiano. Seorang pebisnis yang bergelut pada dunia bawah, kini sedang melakukan negoisasi dengan pihak pembeli. Ia sangat licik dalam setiap pergerakannya, mengetahui rencana dari klan yang sangat disegani dikalangan dunia bawah. Membawa dirinya berpikiran untuk mengambil alih bisnis tersebut, menyampingkan akibat yang akan diterimanya kemudian.

"Bagaimana tuan, apa anda tertarik? Harga yang aku berikan sangatlah sepadan dengan kualitasnya, kau tidak perlu ragu. Aku menjamin semuanya yang terbaik, kamu tidak akan kecewa." Joseph menyeringai dihadapan koleganya yang berasal dari negara seberang.

"Benar, kualitasnya sangat tidak di ragukan lagi, tidak kalah dengan produk dari orang sebelumnya. Baiklah, aku setuju. Kami menyetujuinya, setelah transaksi ini. Semua akses yang terkunci akan aku kembalikan, maka dari itu aku tidak ingin terlibat apapun dengan kalian." Tegas sang pembeli yang sangat licin dalam bertransaksi.

"Tidak masalah tuan, bahkan aku bisa menjamin tidak akan ada pertemuan apapun lagi diantara kita. Deal!" Joseph memberikan tangannya untuk berjabat tangan.

"Deal!" Mereka berdua saling berjabat tangan dan mulai terjadi pembayaran dalam jumlah yang begitu fantastis.

Akan tetapi, disaat keduanya sedang memindahkan barang tersebut. Semua anggota Ansel telah masuk ke dalam pergerakan mereka, dimana produk senjata itu memang sedang dipindahkan menuju sebuah kontainer sang pembeli. Tanpa mereka ketahui, jika orang-orang yang sedang memindahkan tersebut adalah orang-orang milik Ansel.

"Tidak ingin melibatkanku? Heh, kalian sangat pintar." Ansel berjalan perlahan mendekati keduanya.

Baik Joseph maupun sang pembeli itu pun kaget akan kedatangan Ansel disana, mereka tidak menyangka jika pergerakan itu dapat terbaca. Padahal, merek berdua sudah begitu rapi menutupi semuanya. Dan saat itu, Joseph benar-benar dalam keadaan yang sangat tidak baik, karena ulahnya yang sudah mengambil alih penjualan tersebut dari Ansel.

Dengan tatapan tajam bagaikan elang yang hendak menerkam mangsanya, Ansel menggenggam erat kedua telapak tangannya.

Bugh!

Bugh!

Beberapa kali kepalan tangan kekar itu melesat bagaikan anak panah yang mengenai sasarannya dengan sangat tepat, Joseph dan pembeli itu tidak sempat mengelak dari hantaman kepalan tangan itu. Hasilnya mereka terkena serangan tersebut, Ansel kembali menyerang Joseph yang melakukan perlawanan. Menggunakan senjata tajam ditangannya, membuat Joseph menyeringai dingin kepada Ansel.

"Dasar baji***an sialan!" Kedua mata yang sudah memerah itu melebar, dimana Joseph murka kepada Ansel.

"Jika kau baji***an, maka aku adalah pemusnah baji****an sepertimu." Ansel menyerang Joseph.

Para anggota lainnya segera melaksakan apa yang sudah mereka rencanakan, kontainer yang membawa barang-barang tersebut sudah berjalan sesuai dengan rute yang telah dituju. Untuk anggota lainnya, kini mereka sudah terlibat saling serang satu sama lainnya.

Meninggalkan penyerangan tersebut, sang pembeli yang ternyata diketahui sebagai salah satu pihak intelijen dari negara seberang itu berputar arah untuk dapat kabur. Baru saja beberapa langkah ia menjauh, tubuhnya seketika terhalang oleh sesuatu yang cukup keras.

"Apa ini? Kenapa kakiku tidak bisa bergerak?" Ujarnya yang mulai diserang rasa panik.

"Kenapa tuan, tidak bisa bergerak? Butuh bantuan?" Leon menyeringai dengan sinisnya.

Melihat Leon dengan beberapa orangnya berjalan mendekati dirinya, membuat orang tersebut semakin ketakutan. Berusaha agar dirinya terlepas dari semuanya yang ada, namun apa daya. Dirinya telah kehilangan semuanya, bersiap mendapati akibat dari kebodohannya dalam menerima kerjasama dari pihak Joseph.

"Jangan jangan, tolong jangan melukaiku."

"Melukai? Sepertinya aku bukan spesialis untuk melukai orang, hanya saja..."

Menyerang titik saraf pergerakan dari orang tersebut, sehinga membuatnya kehilangan gerakan pada tubuhnya. Leon sangat handal dalam melumpuhkan saraf seseorang, kini.

Trash!

Trash!

Menggunakan senjata yang sangat tajam handalannya, haladie. Sebuah senjata yang memiliki dua mata tajam yang terdapat pegangan dibagian tengahnya, sangat mudah bagi orang yang menguasainya untuk menggunakannya. Setelah terkena senjata itu, dengan seketika lenyaplah nyawa orang tersebut.

Begitu pula dengan Ansel dan Joseph, mereka masih bertarung satu sama lain. Keduanya mempunyai kekuatan yang sangat kuat, hanya saja.

"Argh!! Sial!" Erang Joseph yang mendapati punggungnya terluka.

"Kau sudah membuka jalan untuk bertarung denganku, lakukan dan jangan menjadi pengecut!" Tegas Ansel yang sudah tidak terkontrol.

Secara brutal, Ansel menyerang Joseph yang mulai kewalahan dalam menghadapi serangan itu. Tubuhnya pun sudah banyak mendapatkan luka dari serangan yang Ansel berikan, dengan cepat Joseph mengambil langkah yang sudah menjadi keahliannya.

Episodes
1 Awal pertemuan.
2 Hukuman.
3 Awal mula.
4 Melupakan sejenak.
5 Malam yang ceria.
6 Kemunculan pengganggu.
7 Semakin kacau
8 Melihatnya.
9 Visual karakter
10 Perasaan apa ini.
11 Mulai menunjukkan rasa.
12 Peristiwa tidak terduga.
13 Sambutan hangat.
14 Kerinduan.
15 Jangan pernah mengusik.
16 Merindukan.
17 Ungkapan hati.
18 Isi hati.
19 Panik.
20 Menemukanmu.
21 Sedikit Gangguan.
22 Menyingkirkan gangguan.
23 Kejutan.
24 Kejadian tidak di inginkan.
25 Pelindung.
26 Menjaga.
27 Malu atas kekonyolan.
28 Perlahan memahami.
29 Serangan.
30 Khawatir membawa berkah.
31 Mulai menunjukkan rasa.
32 Mulai mengetahui
33 Menjaga.
34 Rasa sakit yang tak terlihat.
35 Kerjasama.
36 Kekuatan.
37 Duka mendalam.
38 Hampir saja.
39 Keputusan.
40 Baba?
41 Firasat.
42 Kembar beraksi.
43 Penyatuan.
44 Menjadi Candu.
45 Panik.
46 Dua kabar berita.
47 Kehadiran keluarga.
48 Perkara rujak.
49 Bertemu wanita berbisa.
50 Mulai curiga.
51 Panther?
52 Perlahan mengetahui.
53 Penyusup.
54 Penculikan.
55 Mengetahui.
56 Awalan buruk.
57 Pertemuan besar.
58 Dia milikku!
59 Pertolongan.
60 Sadar.
61 Mencari Tahu.
62 Pengakuan.
63 Jangan...
64 Saling menerima.
65 Benarkah?
66 Bahagia kembali.
67 Pendekatan...
68 Mendekati hari kelahiran.
69 Panik.
70 Hal tak terduga.
71 Kebahagian.
72 Kembali Terluka.
73 Gangguan kecil.
74 Kembalinya sang misterius.
75 Seseorang dari masa lalu Ansel.
76 Haruskah?
77 Amarah yang meredam.
78 Keusilan sang penerus.
79 Si kembar.
80 Pengaruh si kembar
81 Perubahan Tama.
82 Arick.
83 Jatuh cinta.
84 Hari bahagia.
85 Pertemuan kembali.
86 Bahagia bertemu kembali.
87 Masa lalu belum usai.
88 Mulai menunjukkan.
89 Dia milikku.
90 Abi berulah.
91 Para pria posesif.
92 Mencari penawar.
93 Timbul masalah.
94 Aku mencintaimu.
95 Sah.
96 Keresahan.
97 Tidak!!
98 Maaf.
99 James?
100 Kebenaran.
101 Pertemuan pertama Abi.
102 Tertarik.
103 Pertolongan awal kedekatan.
104 Permintaan yang indah.
105 Akhir.
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal pertemuan.
2
Hukuman.
3
Awal mula.
4
Melupakan sejenak.
5
Malam yang ceria.
6
Kemunculan pengganggu.
7
Semakin kacau
8
Melihatnya.
9
Visual karakter
10
Perasaan apa ini.
11
Mulai menunjukkan rasa.
12
Peristiwa tidak terduga.
13
Sambutan hangat.
14
Kerinduan.
15
Jangan pernah mengusik.
16
Merindukan.
17
Ungkapan hati.
18
Isi hati.
19
Panik.
20
Menemukanmu.
21
Sedikit Gangguan.
22
Menyingkirkan gangguan.
23
Kejutan.
24
Kejadian tidak di inginkan.
25
Pelindung.
26
Menjaga.
27
Malu atas kekonyolan.
28
Perlahan memahami.
29
Serangan.
30
Khawatir membawa berkah.
31
Mulai menunjukkan rasa.
32
Mulai mengetahui
33
Menjaga.
34
Rasa sakit yang tak terlihat.
35
Kerjasama.
36
Kekuatan.
37
Duka mendalam.
38
Hampir saja.
39
Keputusan.
40
Baba?
41
Firasat.
42
Kembar beraksi.
43
Penyatuan.
44
Menjadi Candu.
45
Panik.
46
Dua kabar berita.
47
Kehadiran keluarga.
48
Perkara rujak.
49
Bertemu wanita berbisa.
50
Mulai curiga.
51
Panther?
52
Perlahan mengetahui.
53
Penyusup.
54
Penculikan.
55
Mengetahui.
56
Awalan buruk.
57
Pertemuan besar.
58
Dia milikku!
59
Pertolongan.
60
Sadar.
61
Mencari Tahu.
62
Pengakuan.
63
Jangan...
64
Saling menerima.
65
Benarkah?
66
Bahagia kembali.
67
Pendekatan...
68
Mendekati hari kelahiran.
69
Panik.
70
Hal tak terduga.
71
Kebahagian.
72
Kembali Terluka.
73
Gangguan kecil.
74
Kembalinya sang misterius.
75
Seseorang dari masa lalu Ansel.
76
Haruskah?
77
Amarah yang meredam.
78
Keusilan sang penerus.
79
Si kembar.
80
Pengaruh si kembar
81
Perubahan Tama.
82
Arick.
83
Jatuh cinta.
84
Hari bahagia.
85
Pertemuan kembali.
86
Bahagia bertemu kembali.
87
Masa lalu belum usai.
88
Mulai menunjukkan.
89
Dia milikku.
90
Abi berulah.
91
Para pria posesif.
92
Mencari penawar.
93
Timbul masalah.
94
Aku mencintaimu.
95
Sah.
96
Keresahan.
97
Tidak!!
98
Maaf.
99
James?
100
Kebenaran.
101
Pertemuan pertama Abi.
102
Tertarik.
103
Pertolongan awal kedekatan.
104
Permintaan yang indah.
105
Akhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!