Bab 4

 #Flashback

...****************...

Di ruang kelas tingkat 2 di sebuah sekolah elit High school Internasional Lanling Jin ada dua sepasang muda-mudi sedang bercerita tentang impian mereka. Tapi jika didengarkan lagi hanya si gadis saja yang berceloteh keinginannya. Si pria hanya mendengarkan dan sesekali berkomentar.

"Bagaimana Chen-chen kau mau mendukung keputusan aku kan?" Tanya si gadi pada sang kekasih yang bernama Chen Yu.

"Jangan sebut namaku seperti itu ... Terserah dirimu aku pasti mendukung mu jika itu yang terbaik untukmu Reba," Ujar Chen Yu pada gadis di sebelahnya yang bernama Reba.

"Baiklah sebagai tunanganmu yang baik aku akan memanggilmu dengan sebutan sayang bagaimana mau kan?" Tanya Reba sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Kita hanya tunangan dan sekarang kita masih anak sekolah tingkat 2 jangan panggil begitu tidak enak didengar," Ujar Chen Yu kesal karena kekasihnya ini selalu memamerkan hubungan mereka.

Chen Yu dan Kim Reba memang sudah dijodohkan oleh orang tua mereka sejak mereka masuk SMA itu artinya hubungan mereka sudah 2 tahun. Tapi bagi Chen Yu dia tidak memiliki rasa apa pun kepada gadis ini dia hanya menuruti keinginan kedua orang tuanya saja.

Dia tidak pernah berdebar-debar saat bersama Reba. Dia menganggap Reba hanya teman yang bisa di ajak bicara karena jujur saja Chen Yu merupakan anak yang sangat dingin terhadap orang lain dan terlalu cuek menghadapi lingkungan sekolah jadi dia tidak memiliki teman yang dekat dengannya. Hanya Reba yang bisa dia ajak bicara. Tapi beda dengan Reba gadis itu sangat bangga bisa memiliki Chen Yu sebagai kekasih karena pria itu adalah pria populer, pintar dan tertampan di sekolahnya. Dia anak seorang pengusaha sukses maka dari itu saat dia diberitahu akan di jodohkan oleh anak rekan bisnis orangtuanya dia langsung setuju. Karena dia sangat sulit mendekati Chen Yu jika tidak dengan bantuan orangtuanya.

"Chen Yu sayang kita ke kantin yuk aku lapar nih," Ajak Reba sambil menarik manja tangan sang terkasih.

"Tidak bisa kau pergilah sendiri aku masih mengerjakan tugas," Ucap Chen yu tidak peduli dengan permintaan kekasihnya itu.

"Baiklah ... kau mau aku belikan makan apa?" Tanya Reba kembali

"Tidak usah belikan aku air mineral saja, aku tidak lapar," Ucap Chen Yu tanpa melihat Reba dia masih fokus menulis laporannya.

Dengan raut wajah di tekuk dan kaki yang di hentak-hentak dia keluar dari kelas. Chen Yu yang melihat hanya mengedikan bahu, tidak peduli dengan gadis yang berstatus tunangannya itu.

Saat sampai di kantin Reba langsung memesan makanan dan minuman untuknya. Dia duduk di kursi kantin sendirian dan tak lama teman-temannya datang menghampiri.

"Hai kawan kenapa mukamu di tekuk gitu." Kata gadis berambut coklat panjang bernama Wanglijiao.

"Kenapa sih kamu ... dicuekin lagi sama tunangan mu yang super cool itu?" Kata gadis satunya berambut pirang yang di kuncir kuda bernama Mianmian

"Iya kalian tau sendiri gimana Chen Yu ... Kapan sih dia bisa romantis gitu kaya orang lain jika lagi sama pasangan," Jawab Reba kesal.

Sudah 2 tahun mereka hubungan tapi sikap Chen Yu seperti bukan pasangan lebih seperti sebatas teman.

Kedua teman Reba hanya saling melirik tidak tau harus memberi solusi apa karena bukan sekali atau dua kali saja mereka mendengarkan keluhan Reba soal sang tunangan jadi mereka bingung harus bagaimana. Sebagai sahabat mereka hanya mampu memberi semangat saja.

"Kenapa kalian tidak pisah saja. Yang aku liat dalam hubungan kalian hanya kamu aja yang aktif sementara Chen Yu hanya menuruti kemauan kamu itu juga karena adanya campur tangan orang tua kalian kan?" Tanya Wanglijiao.

"Tidak bisa aku terlalu cinta sama Chen Yu aku tidak mau pisah sama dia pokoknya, dan aku akan membuat Chen Yu cinta sama aku apapun akan aku lakukan!" Semangat Reba untuk menaklukkan hati sang kekasih.

Siang itu Reba benar-benar kesal atas sikap Chen Yu Setelah dari kantin dia tidak masuk kelas lagi tapi langsung pulang karena ada pemotretan yang diadakan sore hari.

Reba bukan sekedar siswi SMA biasa dia juga ikut kelas modeling untuk mencapai impiannya. Biasanya dia sekolah modeling jika sudah pulang sekolah SMA tapi karena dia sedang marah dan enggan bertemu Chen yu di kelas maka dia memutuskan untuk pulang saja dan berangkat sekolah modeling nya.

Saat sudah sampai di kelas modeling sang coach memberi kabar bagus untuk anak didiknya bahwa ada beberapa anak yang mendapatkan kesempatan belajar di New York, Amerika. Dan salah satu peserta tersebut adalah Reba. Dia sangat senang tapi disisi lain dia ragu apakah dia bisa berjauhan dengan kekasihnya itu. Akhirnya malam itu juga Reba mengatakan keinginannya untuk menjadi model internasional.

"Appa eomma aku dapat kesempatan untuk sekolah modeling di Amerika ... Aku minta ijin supaya Eomma dan Appa bisa mengijinkan aku pergi," Kata Reba memberitahu kedua orang tuanya. gadis berdarah campuran Korea dan Cina itu akhirnya mengatakan isi hatinya yang gundah sejak sore tadi.

"Hmm eomma sih mengijinkan tapi kamu itu masih sekolah SMA tingkat 2 nanti bagaimana sama pendidikan mu nak?" Ucap sang ibu.

"Appa sendiri setuju dengan ibumu nanti pendidikan mu terganggu dan bagaimana dengan hubunganmu dan Chen Yu? tidak mungkin kalian hubungan jarak jauh dan jika kalian menikah kalian masih sangat muda," Kata-kata sang ayah membuat Reba bimbang kembali.

"Pikirkan lagi nak eomma dan Appa mu tak keberatan tapi bukankah lebih baik kamu selesaikan dulu studi mu baru kamu kejar impian mu," Sang ibu coba menasehati.

"Baik eomma," Jawab Reba lesu dia memang masih bimbang tapi impiannya itu adalah yang utama kapan lagi dia memiliki kesempatan ini.

Setelah makan malam bersama Reba masuk kedalam kamarnya kata-kata sang Appa terus terngiang di kepalanya.

"hah apa yang harus aku lakukan?" Tanya Reba entah kepada siapa.

Saat ini dia sedang di kamarnya sambil berbaring menatap langit-langit kamarnya. Malam itu dia tidur berharap besok dia sudah bisa memutuskan apa yang akan dia ambil. Sebelum tidur Reba sempat mengirim chat kepada Chen Yu. Dia sangat mencintai pemuda itu tapi impiannya juga sangat penting. Tak akan ada kesempatan itu lagi walau dia tau tiap tahun akan ada siswi yang akan mendapat kesempatan sekolah di Amerika tapi belum tentu dia akan terpilih kembali. Besok dia akan memutuskan apa yang akan dia pilih tapi sebelum itu dia akan berbicara dulu dengan sang kekasih apakah kekasihnya itu mendukungnya atau tidak. Reba berharap pemuda itu mau mendukungnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!