Bab 2

       Sinar matahari yang masuk melalui celah gorden di sebuah kamar yang sangat luas mengganggu tidur seseorang. Di bukanya mata rusa itu yang sangat indah dia menggeliat karena terganggu oleh cahaya yang menyilaukan mata. Ditengoknya disebelah masih ada sang suami yang tidur dengan nyenyak.

"Aku tau aku tampan tapi mau sampai kapan kamu melihat ku seperti itu hmm?" Tanya sang suami sambil tersenyum melihat istrinya yang cantik tidak berubah walau sudah memiliki anak.

'cup'

"Selamat pagi Ge," Kecupan dan ucapan selamat pagi selalu di dapatkan olehnya dari istri tercinta.

"Pagi sayang ... hmm ini masih pagi kita tidur lagi aja ya," Kata sang suami sambil menarik tubuh istrinya dan memeluknya erat.

"Ge ayo bangun ini sudah siang nanti kita kesiangan loh kan aku ada rapat pagi ini," tolak Gu Wei

"Hump ... baiklah bunny ayo kita siap-siap,"

Setelah bersiap-siap mereka keluar kamar untuk sarapan dengan anak kesayangan mereka.

"Pagi mommy ... pagi Daddy," ucap A'yuan senang dia sudah duduk manis di meja makan menunggu kedua orangtuanya.

"Pagi juga jagoannya Daddy," Ucap sang ayah sambil mencium dan mengusap rambutnya dengan sayang.

"Pagi juga sayangnya mommy, A'yuan mau tidak ikut mommy ke kantor terus nanti pulangnya kita main kerumah nenek dan kakek ya?" Ucap sang ibu

"Asiiiik ... mau dong mommy daripada bosen di rumah terus tidak ada mommy tidak ada Daddy buat ajak main A'yuan."

"Baiklah ayo sarapan lalu kita berangkat sayang," ucap Gu Wei sambil menaruh makanan di piring suaminya

Mereka akhirnya sarapan dengan tenang. Setelah selesai sarapan mereka akhirnya pergi ke masing-masing tempat mereka tuju.

"Hati-hati dijalan ya bunny, A'yuan jangan nakal dan nyusahin mommy ya sayang," pesan Chen Yu

"Ok Daddy," Ucap sang anak dengan semangat dan sikap tegak sambil tangan ditaruh di kepala seperti orang sedang hormat.

"Ge aku berangkat dulu Gege hati-hati ya take care," Ucap sang istri sambil mengecup bibir sang suami dan memberi sedikit *******.

"Tentu sayang," Setelah mengantar istrinya pergi pria tampan itu segera bergegas masuk mobil dan melajukan mobilnya untuk segera sampai di TKP dan menyelesaikan penyelidikan kasusnya.

...****************...

       Di depan sebuah gedung tinggi yang besar tampak sangat ramai orang berlalu lalang untuk sekedar lewat atau yang memang ingin bekerja di gedung tersebut. Tampak mobil Audy putih yang sangat mewah memarkirkan mobilnya didepan pintu masuk. Sang scurity tau kalau mobil tersebut milik majikannya maka dengan terburu-buru dia menghampiri mobil tersebut dan membungkuk memberi salam kepada sang bos.

"Selamat pagi nyonya Chen," Ujar sang scurity.

"Pagi pak Han," sang bos menjawab dengan senyumnya yang membuat siapa saja akan merasa gemas karena kecantikan dan keramahannya membut siapa saja iri.

"Ayo sayang jangan main game saja kita sudah sampai," Ujar sang nyonya pada putranya yang masih asik dengan game di tangannya.

"Oh iya mom," Sang anak menerima uluran tangan sang ibu untuk keluar dari mobil.

"Pagi pak Han. Wah pak Han rajin sekali sudah sampai di sini hihi ... hiii," Celoteh anak itu sambil tertawa khas anak kecil.

"Pagi juga tuan kecil ... Sekarang tuan kecil sudah tambah besar ya," Ucap sang scurity sambil tersenyum gemas.

Dia sudah sangat mengenal tuan mudanya ini karena sering diajak ke kantor jika sang ibu yang datang hanya untuk menghadiri rapat.

Mereka pun masuk kedalam kantor yang sangat besar itu. Semua karyawan sudah tau istri dari CEO mereka walau jarang datang tapi pesona yang diberikan mampu menghipnotis siapa saja

"Wah istri bos datang," Kata salah satu karyawan disana

"Ah kapan aku memiliki pasangan seperti nyonya Chen sudah baik ramah cantik semua sudah ada pada dirinya," Ujar karyawan pria yang lainnya.

Sementara karyawan saling berbisik-bisik mengenai bos mereka yang berjalan terus tanpa mempedulikan sekitarnya. Kini pasangan ibu dan anak itu sudah berada di lantai atas untuk menuju ruangan kerja suaminya.

"Selamat pagi nyonya Chen dan tuan muda Chen," Sapa seketaris Song

"Pagi juga seketaris Song," Ujar sang nyonya.

"Pagi juga aunty Song," Kata sang anak.

Sang anak sudah terbiasa memanggil seketaris kepercayaan orang tuanya itu dengan sebutan aunty karena sekretarisnya itu sudah sering bolak-balik kerumah untuk sekedar memberi berkas yang harus ditanda tangani oleh sang bos. Sang sekretaris tidak pernah mengeluh karena gaji yang dia dapat memang sesuai dan juga dia adalah sahabat dari nyonya Chen sewaktu kuliah yang sekarang adalah istri bosnya. Dia juga sering bermain dengan A'yuan anak sang bos jika dia harus menunggu sang bos yang belum kembali dari pekerjaan lainnya

Pasangan ibu dan anak itu sekarang sudah berada di dalam ruang kerja. Sang ibu yang masih sibuk dengan berkas-berkas yang akan jadi bahan rapat kali ini dan sang anak yang sedang sibuk main game di handphonenya.

Ceklek'

suara pintu dibuka dan masuklah sang sekretaris.

"A'wei sudah saatnya rapat," Kata sang sekretaris.

 Seketaris hanya menyebut nama istri bosnya dengan nama saja bila hanya mereka berdua karena itu atas keinginan sahabatnya itu dia tidak mau hanya karena dia bekerja dengan suaminya lantas hubungan mereka menjadi renggang karena alasan pekerjaan.

"Oh iya jiyang," Kata sang bos sambil membereskan berkas-berkas yang akan di bawa.

"A'yuan mommy tinggal bentar ya ... jangan nakal dan kalo A'yuan lapar panggil pak Kim ya ... dia ada di depan," pesan Gu Wei

Pak Kim adalah supir pribadinya yang siap sedia jika majikan butuh sesuatu.

"Baik mom ... A'yuan akan tidur dulu saja soalnya ngantuk,"

"Baiklah," Kata sang ibu sambil mengusap kepala anaknya dan mengantar anaknya masuk ke ruangan lain yang masih ada didalam ruangan kerja itu.

Setelah selesai membantu sang anak tidur dia keluar ditemani sekretarisnya menuju ruang rapat.

...****************...

          Sementara ditempat lain seorang pria sedang berusaha mengejar penjahat yang sudah di awasi oleh anak buahnya atas kasus pembunuhan berantai. Sayangnya saat akan di tangkap sang pelaku melarikan diri dan sekarang aksi kejar-kejaran pun dimulai.

'Dor!!

Dor!!

Suara dua kali tembakan ke udara di keluarkan untuk memperingati pelaku agar tidak melarikan diri lagi.

"Berhenti! atau saya tembak anda," Ucap sang polisi. Sang pelaku lantas berhenti dan berbalik badan tapi seringaian licik pun hadir dari bibir sang pelaku.

Dengan gerakan cepat sang pelaku melemparkan pisau lipat kearah polisi tersebut.

'brukkh'

dengan cepat pula polisi itu menghindar dia jatuh berguling kepinggir jalan. 

'tak'

terdengar suara pisau jatuh memang pisau itu tidak melukai sang polisi tapi hal tersebut memberikan celah untuk sang pelaku melarikan diri.

Tak ingin kehilangan mangsanya sang polisi mengejar lagi sampai di saat dia akan menembak dengan cepat pelaku menarik seorang wanita yang kebetulan lewat tempat tersebut.

"Aakkhhh! Tolooong! Jangan sakiti saya," Ujar sang wanita

"Diam! Atau saya bunuh kamu!" Kata sang penjahat sambil menekan ujung pisau di leher wanita tersebut.

Tuk

tuk

tuk'

 suara sepatu orang yang berlari ternyata itu adalah polisi yang tadi mencoba menangkap si penjahat.

"Jhoni lepaskan wanita itu dan menyerah ... hukumanmu akan di tambah jika kamu menambah korban lagi," Ujar sang polisi mencoba bicara baik-baik.

"Kau pikir siapa dirimu mengatur diriku hah!" Sarkas Jhoni.

'kapten terus ajak dia berbicara agar dia tidak fokus. Aku sedang fokus untuk membidiknya tanpa melukai sandra' suara dari salah satu anak buahnya melalui earpiece.

"Sepertinya ini akan sedikit susah. Hmm ... kau tau aku benci dengan orang-orang yang tidak bisa diajak bicara, baiklah kau mau aku lakukan apa?" tanya polisi itu

"Baik sekarang buang senjata mu dan biarkan aku pergi dengan wanita cantik ini," Kata Jhoni sambil mengeratkan pelukannya.

"TIDAK! Aku mohon lepaskan aku dan biarkan aku pergi aku tidak tau apa-apa," Sang wanita memohon sambil menangis. Dia gemetar seluruh tubuhnya lemas karena takut.

"Tenang cantik kita akan bersenang-senang ... Aku akan mem ... aakkhhh ..." teriak si pelaku

'sleb! sleb!

Suara peluru menembus daging langsung membuat si tersangka terjatuh. Dua kali tembakan mengenai tangan dan kaki tersangka.

brukh

si tersangka jatuh dan wanita itu selamat

"Aarrrgggghhh ... sial ... sial ... kau menipuku dengan mengajakku bicarakan sialan!" Umpatan si pelaku kepada polisi tersebut.

GREPP'

Sang polisi yang melihat tersangka sudah dilumpuhkan segera menyergap dan memborgol tangan sang pelaku.

"Hmm kau pikir aku mau berbicara dan mendengar omong kosong mu itu HAH!" Bentak sang polisi di akhir kalimatnya.

"Liu dan Yuchen kalian kemari dan bantu korban bawa dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan ... dan untukmu Ziyi terima kasih kamu selalu bisa diandalkan," Kata sang kapten berbicara lewat earpiece nya.

"Siap kapten!" Ujar Liu dan Yuchen bersama. "Terimakasih kapten aku akan selalu siap sedia," Ujar Ziyi.

Akhirnya si pelaku dibawa langsung ke kantor polisi sementara korban akan di bawa ke rumah sakit dan setelah itu akan di bawa ke kantor polisi untuk memberi kesaksian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!