Proses

Dua minggu telah berlalu inilah saatnya bagi Rahma memeriksakan keberhasilan bayi tabung nissa dan bayu, nissa dan bayu berjalan beriringan dengan wajah ceria..rahma digandeng ibunya berjalan dibelakang mereka.

Setibanya di dokter Dimas yang menaggani mereka,..

“Silahkan masuk bu rahma,,,wah rame ya,,calon mbah juga ikut..” ucap dokter Dimas menyambut Rahma dan keluarga.

“Iya Dok saya dan Mas Bayu ga sabar pengen lihat keberhasilan anak kami” ucap Nissa antusias.

“Ayo Bu Rahma berbaring dulu kita usg ya” ucap dokter Dimas yang diikuti langkah rahma menuju tempat pemeriksaan, suster membantu rahma mempersiapkan diri, dan mengolesi perut rahma dengan cream sebelum disentuh alat usg.

“Wah..wah bagus ini kantong sudah terbentuk, ini masih sangat kecil kan? Belum keliatan sekali, tapi hasil testpack positif..nanti 8 minggu baru kita bisa lihat detak jantungnya” ucap Dr Dimas menjelaskan.Jantung rahma ikut deg-degkan meihat monitor besar didepannya, entah kenapa naluri keibuannya tiba-tiba muncul, dia ikut bahagia mendegar keberhasilan satu nyama dirahimnya.

“Mas..”ucap Niss memeluk suaminya tangis haru menyelimuti kedua pasangan tersebut. Seketika Bayu memegang tangan Rahma, tindakan tiba-tiba Bayu membuat Rahma terkejut refleks menarik tangannya.

“Maaf ma, aku cuma ingin mengucapkan terima kasih banyak” ucap Bayu melihat reaksi keterkejutan Rahma sebenarnya dalam hatinya ia sangat merindukan sosok sahabatnya yang ceria, yang selalu mendengarkan keluh kesahnya, yang selalu siap membantunya, tapi semenjak dia menikah, jangankan tersenyum menatap dan menyapanya saja Rahma sudah tak pernah, dia dingin seperrti es.

“Selamat ya buat kalian” Ibu memeluk Bayu dan Nissa bersamaan.

“Dok..apakah saya boleh melakukan aktivitas saya seperti biasa” Rahma akirnya membuka suaranya.

“Oh tentu selama tidak terlalu berat, Bu Rahma bisa beraktivitas normal, hanya jangan terlalu capek karena masa trisemester pertama ini sangat harus dijaga” ucap Dr Dimas

“Aduh mbak, dirumah saja dulu mbak, kalo mbg butuh apa-apa bisa bilang Nissa,mbak mau belanja ga papa, pesan aja online, nanti Nissa yang bayar,yang penting mbak sehat..ga ush bisnis dulu ya ucap Nissa

“Iya loh ma, kasian lo ponakanmu kalo kenapa-kenapa,kan semua akan dipenuhi adikmu” ucap ibu menambahi omongan Nissa.

“Buk!aku punya kehidupan, kemauan kalian sudah ama ikutin, Aku bakal jaga kok, tapi jangan batasi pegerakanku!! Ucap Rahma tegas sambil berdiri dan meninggalkan ruangan dokter Dimas, sementara Nissa dan Ibu saling bertatap, dan…

“Mbak..Mbak ” panggil Nissa mengejar Rahma tapi diacuhkan olehnya.

“Udah Niss, kan dokter juga bilang ga papa” ucap Bayu membela keputusan Rahma.

“Maaf ya Dok jdi ribut disini, apa ada larangan khusus dok, dan vit-vit yabg harus kami tebus dok”ucap Bayu.

“Ga papa pak, saya resepkan dulu ya” ucap dokter Dimas.

Sepanjang perjalanan Nissa sibug membahas anak laki-laki atau perempuan buah cinta mereka, mereka memang tidak meminta jenis kelamin secara khusus bagi mereka buah hati adalah anugerah biarkan terjadi sesuai kehendak tuhan, perbincangan nama, dekorasi kamar, bahkan siapa yang memandikan menghiasi percakapan kedua insan ini sepanjang jalan, tiba-tiba Rahma meminta menghentikan mobil tepat dipinggir jalan dimana ruko londrynya berada.

“Bay,,saya turun disini saja, saya mau kelondry dulu, “ucap Rahma, ini pertama kalinya dia memanggil kembali nama Bayu setelah 8tahun yang lalu, seketika wajah bayu Menjadi ceria.

“Oke ma” ucap bayu dengan senyum nya.

Nissa terlihat kesal melihat suaminya yang lebih mendengarkan mbaknya ketimbang dirinya, padahal nissa hanya takut jika rahma bekerja akan terjadi apa-apa pada bayinya, apalagi melihat senyum bahagia diwajah suaminya ketika rahma kembali mau berbicara dengan bayu.

Ketika rahma turun terlihat satria sudah melambai kearahnya dengan senyum manisnya..ibu dan nissaa serta bayu yang melihat dari dalam mobil merasa kedekatan intim diantara mereka berdua.

“Buk, mbg sama ga pacaran kan sama bocah ingusan itu?” Tanya nissa

“Katanya si engga, tapi mbk mu itu aneh, sering sih ibu lihat mereka pergi bersama, bahkan kadang malam ibu ga tau mbgmu nelepon siapa, yang pasti sering tertawa” ucap ibu

“Lah iya toh bu, kuliahnya aja ga tamat-tamat, gimana mau nanggung jawabin anak orang” ucap nissa ketus

“Kamu ga bole gitu nis, rezeki kan sudah ada yang atur” ucap bayu menasehati pemikiran istrinya.

“Lah mas lihat donk, emang setuju mbg ama sama cwo yang usianya dibawah mbg ama, pendidikan bahkan ekonominya,??nissa si sebagai adek ma ogah!!ucap nissa

Sementara bayu hanya diam, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sementara ditempat londry

“Gimana sat!!aman?”tanya rahma

“Aman donk mbg, ini anton lagi antr n jemput londry-londry pelanggan, bude-bude juga baru pulang abis setrikaan hari ini” ucap satria.

“Wah alhamdulilah ya sat, lancar usaha kita” ucap rahma tersenyum

“Mbg ini ibuk buat bubur, kata ibu biasanya ibu hamil suka susah makan” ucap satria mengeluarkan rantang kecil dibawah laci meja kerjanya.

“Wah repot amat sat” ucap rahma meraih bekal rantang yang disodorkan satria

“Mbg ga papa? Tanya satria

“Ga papa emang kenapa? Tanya rahma sambil duduk dan membuka rantang pemberian satria

Tiba-tiba satria memeluk tubuh rahma, mbg rahma nangis bukan berarti cenggeng, karena air mata juga bisa menjadi obat yang melegakan. Seketika air mata rahma mengucur deras,

“Aku ga papa sat..cuma disini sakit” ucapnya sambil menunjuk dan memukul dadanya.

“Dari kecil aku selalu mengalah, tidak pernah ditanya mau apa, kamu ingin apa, apapun prestasi yang aku lakukan bapak dan ibuk tidak pernah memuji atau bahkan bangga kepadaku, disaat seperti ini pun mereka hanya memikirkan nissa, bagaimana pernikahannya tanpa anak, bagaimana mertuanya, aku iri sat!!” Tangis nissa pecah

Satria mengelus pundak nissa, berusaha menenangkan rahma

“Mbg wanita hebat, tidak semua wanita mau menggorbankan tubuhnya untuk wanita lain, meski itu adiknya sendiri, satria yakin bapak dan ibuk juga sayang sama mbg, mereka tahu mbg lebih kuat dari nissa, satria kagum sm mbg” ucap satria

“Makasi sat, rahma menghapus air matanya, aku lapar” ucapnya tertawa

“Ayo mbg makan keburu dingin, tadi ibu antrakan langsung lo, mau ketemu mbg tapi mbg belum datang” ucap satria

Rahma menikmati bubur ayam buatan ibu satria

“Enak sat!!bubur paling enak lo sat yang pernah mbg makan!ucap rahma

“Yakin mbg?apa karena gratis?” Ucap satria dibalas tertawa bersama mereka berdua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!