Karena sebelumnya Bejo menyarankan Ratu Ivana membagi pikiran yang mengganggunya. Kini dia seperti termakan kata katanya sendiri.
Ratu Ivana sengaja menjadikan itu sebagai alasan untuk menjejali dia dengan pertanyaan beruntun.
Sebagai seseorang yang dianggap sebagai dewa, Bejo tentu tidak mungkin mengingkari ucapannya sendiri. Dia kini hanya bisa menghela nafas dan terpaksa menjawab semua pertanyaan Ratu Ivana dengan sabar.
"Tidak ada chemistry bukan berarti selamanya tidak cocok. Jika ada seseorang yang begitu setia dan tulus melayani mu, apakah kamu akan mengabaikannya?"
"Rasa saling peduli satu sama lain, itu juga merupakan suatu kecocokan" kata Bejo menjelaskan.
"Maksud tuan, kecocokan itu bisa diciptakan?" tanya Ratu Ivana mulai sedikit paham.
"Tentu. Dan itu hanya membutuhkan ketulusan" jawab Bejo mengangguk ringan.
"Tuan, bagaimana anda mempelajari semua ini? Bukankah umur tuan baru 18 tahun?" tanya Ratu Ivana heran dengan pengetahuan luas tuannya di usia yang masih sangat muda.
"Apa peduli mu? Jangan lupa, aku adalah Raja Dewa" kata Bejo kesal hingga sedikit menyombongkan diri.
Meskipun para peri sudah berumur ribuan tahun, tapi mereka terisolasi di pulau ini. Dengan kekuatan para peri, mereka bahkan tidak pernah merasakan apa itu kesulitan.
Jadi, bagaimana bisa dibandingkan dengan dirinya yang hidup mandiri dengan kehidupan yang keras sejak kecil.
"Kami sangat beruntung dapat melayani tuan" Kata Ratu Ivana dengan tulus.
Ratu Ivana dan para peri benar benar merasa bersyukur memiliki tuan seperti Bejo. Mereka yang seharusnya memberikan pelayanan, justru mendapatkan terlalu banyak hal baik dari tuannya.
Peri Zara dan peri Ratih dapat langsung meningkatkan kekuatan mereka hingga puluhan kali lipat setelah ritual.
Ratu Ivana yang hanya menemani tuannya mengobrol dan berkeliling pulau, bahkan mendapatkan kekuatan bidadari yang tak mungkin bisa didapatkan sendiri dengan berlatih keras.
"Aku juga sangat beruntung bertemu kalian" kata Bejo hampir tertawa liar.
Melihat Bejo tertawa lepas, Ratu Ivana jadi merasa ikut bahagia. Namun disisi lain, dia juga sedikit sedih.
"Apa yang tuan perlukan hari ini? Tidak adakah yang bisa Ivana lakukan untuk tuan?" kata Ratu Ivana menanyakan tugasnya.
"Apakah itu juga menganggu pikiran mu?" tanya Bejo menatap lembut Ratu Ivana yang terlihat sedikit sedih.
Ratu Ivana hanya mengangguk ringan. Bagaimana dia tidak sedih? Sejak awal melayani tuannya, Ratu Ivana merasa belum melakukan satupun hal berguna untuk tuannya.
Namun sebaliknya, tuannya telah memberikan banyak nasehat dan pelajaran berharga untuknya.
"Saat sedang bersama ku, lakukan saja apapun yang ingin kamu lakukan. Jika ada hal yang memerlukan bantuan ku, kamu tidak perlu merasa sungkan" kata Bejo dengan senyum menawan.
"Tuan, mana bisa seperti itu. Kami para peri adalah pelayan tuan, mengapa jadi seperti tuan yang melayani Ivana?" Kata Ratu Ivana dengan bibir manyun karena sedih.
"Aku tidak pernah menganggap para peri seperti pelayan." kata Bejo menatap Ratu Ivana.
"Tuan, tidak menerima kami?" tanya kaget Ratu Ivana mendengar kata kata Bejo.
"Aku menyayangi kalian semua. Jadi bagaimana bisa aku menganggap kalian pelayan?" kata Bejo tersenyum lembut.
"Tuan terlalu memanjakan kami. Yang Mulia Bidadari adalah pelayanan Dewa. Jadi bagaimana mungkin kami bukan pelayan?"
"Kami bahkan merasa tidak layak melayani tuan." Kata Ratu Ivana merasa tuannya terlalu murah hati.
"Bidadari memang melayani Dewa. Tapi dia bukan pelayan" kata Bejo penuh martabat.
"Maksud tuan?" tanya Ratu Ivana yang tidak paham.
"Para Dewa menyayangi dan melindungi bidadari mereka seperti seorang penjaga."
"Bagaimana mungkin Bidadari menjadi pelayan bagi seorang penjaganya?" kata Bejo berspekulasi.
Sebelumnya Bejo telah membaca banyak buku catatan yang ditinggalkan Bidadari. Dari buku buku itu, Bejo merasa hubungan Para Dewa dan Bidadari tidak sebatas tuan dengan pelayan. Hubungan mereka bahkan lebih terlihat seperti pasangan.
"Dewa adalah penjaga Bidadari?" tanya Ratu Ivana seolah tidak percaya.
"Para Bidadari melayani Dewa dengan tulus karena cinta dan kasih sayang."
"Demikian juga Para Dewa, mereka melindungi dan menjaga Bidadari karena alasan yang sama." kata Bejo menjelaskan.
"Cinta dan kasih sayang? Benarkah begitu" Ratu Ivana seolah masih tidak percaya.
Selama ini, Bidadari mereka hanya menceritakan ketulusan dan kesetiaan para bidadari dalam melayani para Dewa.
Jadi, para peri selalu berfikir bahwa bidadari adalah pelayan Dewa yang harus mengabdikan diri pada tuannya.
"Hanya cinta dan kasih sayang yang mampu memunculkan kesetiaan."
"Para Bidadari menanamkan itu di hati mereka sebagai sebuah pengabdian." imbuh Bejo menambahkan.
"Itu sebabnya tuan sangat menyayangi dan memperdulikan keselamatan kami?" tanya Ratu Ivana mengingat perhatian dan kemurahan hati tuannya.
Awalnya Ratu Ivana menganggap tuannya terlalu berlebihan memanjakan para peri yang hanya pelayannya. Dia bahkan selalu selalu memperhatikan keselamatan para peri sampai mengabaikan Ritualnya.
Saat peri Zara mengalami kecelakaan dalam ritual, tuannya juga menyalahkan dirinya sendiri.
Namun jika itu karena tuannya menyayangi para peri dengan tulus dan tidak menganggap mereka sekedar pelayan, itu bisa sedikit dimengerti.
"Tuan, kami hanya peri dan bukan bidadari. Apakah layak mendapatkan perlakuan seperti itu?" Ratu Ivana masih merasa tidak layak mendapatkan perhatian tuannya.
"Aku tidak pernah membedakan antara Peri, Bidadari bahkan Dewa."
"Siapapun yang memperlakukan ku dengan tulus, aku akan membalas ketulusan mereka" ucap Bejo dengan sungguh sungguh.
"Tuan terlalu murah hati" ucap ratu Ivana tersenyum bahagia.
"Aku akan menghukum mu jika terus meledek ku" ancam Bejo menakuti Ratu Ivana.
"Ivana, merindukan hukuman tuan" jawab berani Ratu Ivana dengan senyum yang sangat menggemaskan.
Bejo jadi makin kesal dengan Ratu Ivana yang makin berani menggodanya. Kalau itu peri lain, Bejo mungkin sudah benar benar menghukumnya dengan ritual panjang.
Tapi wanita di depannya, Bejo bahkan tidak mampu menyentuhnya.
Saat mereka berdua sedang saling menggoda seperti anak kecil, tiba tiba Ratu Ivana merasakan sesuatu. Sepertinya ada peri yang memberikan pesan dengan kekuatan peri.
Ratu Ivana segera memeriksanya. Jika tidak ada hal yang serius, para peri tidak akan berani mengganggu waktunya yang sedang melayani tuannya beristirahat.
"Tuan, sepertinya terjadi sesuatu dengan Zara dan Ratih" kata Ratu Ivana menyampaikan isi pesan yang diterimanya.
"Apa yang terjadi?" tanya Bejo penasaran.
"Entahlah, para peri juga masih belum jelas. Bolehkah Ivana memeriksanya?" ucap Ratu Ivana meminta ijin.
"Aku akan menemanimu. Dimana mereka sekarang?" tanya Bejo merasa perlu ikut memeriksa langsung.
Bagaimanapun para peri sekarang menganggap dia sebagai tuannya. Keselamatan mereka tentu menjadi tanggung jawabnya.
Apalagi, Bejo merasa itu pasti ada hubungannya dengan ritual bersama mereka sebelumnya.
"Mereka sedang bermeditasi di Tempat Suci." jawab Ratu Ivana.
Tempat itu? Bejo jadi sedikit ragu. Diantara seluruh tempat di Pulau Bidadari, Tempat Suci Peri adalah satu satunya tempat yang tidak ingin dia datangi.
Bejo masih ingat dengan suara misterius yang menyapanya sebelumnya. Membayang tempat itu saja, dia sudah merasa ngeri.
"Baiklah, mari kita kesana" ucap Bejo setelah menghilangkan keraguannya.
Bagaimanapun memastikan kondisi peri Zara dan peri Ratih jauh lebih penting. Dia juga merasa suara misterius sebelumnya tidak memiliki niat jahat. Jika tidak, suara itu tidak akan berupa sapaan lembut.
Ratu Ivana segera menggunakan kekuatannya untuk membawa Bejo berpindah tempat.
Seketika mereka langsung muncul di Tempat Suci Peri dimana Peri Zara dan Peri Ratih bermeditasi. Seluruh peri juga tampak berkumpul disitu seperti menjaga mereka dari kecelakaan.
Bejo melihat peri Zara dan Peri Ratih sedang bermeditasi dengan memejamkan mata. Aura di tubuh mereka terlihat berfluktuasi. Mereka terlihat kesulitan mengendalikan kekuatan di tubuh mereka. Bahkan tubuh mereka terlihat berkeringat.
"Apa yang terjadi dengan Zara dan Ratih?" tanya Ratu Ivana pada para peri di tempat itu.
"Entahlah Ratu. Ratih dan Zara seperti kesulitan mengendalikan kekuatannya." Jawab salah satu peri.
Melihat kondisi peri Zara dan Peri Ratih yang mengkhawatirkan, Ratu Ivana segera menggunakan kekuatan perinya untuk membantu mereka menstabilkan aura.
Namun anehnya setelah beberapa kali mencoba, aura peri Zara dan Peri Ratih tetap tidak bisa distabilkan dan bahkan terlihat makin meluap seakan mau meledak.
Ratu Ivana terpaksa menghentikan upayanya membantu mereka, karena khawatir akan membuat keadaan semakin lebih buruk.
"Kami telah mencoba sebelumnya Ratu. Tapi, sepertinya itu tidak berguna" kata salah satu peri melaporkan.
"Gunakan kekuatan baru mu" perintah Bejo melihat Ratu Ivana yang mulai panik.
"Tapi tuan, Ivana hanya bisa menggunakan itu untuk menciptakan sesuatu" Kata Ratu Ivana yang bingung, bagaimana menggunakan kekuatan barunya untuk menolong peri Zara dan peri Ratih.
"Cobalah, kekuatan baru mu pasti meningkat setelah tadi tertidur. Salurkan energi dari sekitar tempat ini untuk menstabilkan kekuatan mereka" ucap Bejo penuh martabat.
"Baik tuan" Ratu Ivana pun segera mencoba apa yang dikatakan Bejo.
Ratu Ivana segera menutup mata dan memfokuskan pikirannya. Perlahan dia mulai merasakan energi di sekitarnya dan mencoba menarik ke dalam tubuhnya.
Setelah itu, Ratu Ivana mulai mengarahkan tangannya ke arah peri Zara dan Peri Ratih dan menyalurkan energi yang berhasil dia kumpulkan kepada mereka.
Peri Zara dan Peri Ratih yang sedang bermeditasi merasakan energi halus yang memasuki tubuh mereka. Energi itu terasa begitu murni dan perlahan seperti meningkatkan kendali atas kekuatan di tubuh mereka.
Setelah mendapatkan kendali atas kekuatan mereka, peri Zara dan Peri Ratih mencoba menekan dan menstabilkan kekuatannya.
Aura mereka kini perlahan mulai stabil kembali. Mereka bahkan merasa kekuatan mereka sedikit meningkat sekarang.
Ratu Ivana perlahan membuka matanya setelah selesai. Tidak seperti sebelumnya, dia tidak merasakan kelelahan setelah menggunakan kekuatan barunya. Tubuhnya bahkan terasa nyaman dan lebih energik.
"Bagus. Kamu akhirnya berhasil meningkatkan kekuatan bidadari milikmu." Kata Bejo memuji perkembangan kekuatan Ratu Ivana.
"Kekuatan Bidadari?" Seluruh peri merasa kaget dengan perkataan tuannya.
Mungkinkah Ratu mereka telah menjadi bidadari? Mengapa bisa begitu?
Bukankah Ratu bahkan belum melakukan Ritual dengan tuannya? Seketika banyak pertanyaan muncul di pikiran para peri.
"Ini berkat tuan" ucap Ratu Ivana tersenyum dan membungkuk hormat pada Bejo.
"Tuan, apakah Ratu sudah menjadi Bidadari?" tanya peri Zara yang sangat penasaran.
"Belum. Dia hanya setengah bidadari" kata Bejo tersenyum.
"Setengah Bidadari? Tuan, bukankah Ratu belum melakukan ritual dengan tuan?" sambung peri Ratih yang juga sangat penasaran.
Ratu Ivana adalah yang terakhir melayani tuannya melaksanakan Ritual. Dia bahkan masih harus menunggu 997 peri lain sebelum gilirannya tiba.
Tapi mengapa dia tiba tiba bisa menjadi setengah bidadari? Apakah tuannya memberikan cara khusus? Seketika seluruh peri menatap Ratu Ivana dan merasa sedikit iri.
"Setiap kebersamaan kalian denganku, itu adalah Ritual" kata Bejo mulai membual.
"Maksud tuan?" tanya peri Ratih yang masih tidak paham.
"Ivana, jelaskan pada mereka!" kata Bejo mulai kesal kerena seharian terus diminta menjelaskan banyak hal.
Melihat tuannya sedikit kesal, seluruh peri hanya bisa mengalihkan pandangan mereka pada Ratu Ivana seolah meminta penjelasan dari kebingungan mereka.
"Kalian tunggu sebentar" Ucap Ratu Ivana tersenyum lalu menutup matanya.
Setelah beberapa saat, seluruh peri seperti menerima beberapa informasi di pikiran mereka. Ternyata Ratu Ivana yang telah mengirimkan informasi itu pada mereka menggunakan kekuatan Bidadarinya.
Itu sama seperti saat bidadari leluhur mereka menyampaikan informasi langsung kepada seluruh peri saat belum tertidur.
Ternyata benar. Ratu mereka sekarang memang memiliki kekuatan Bidadari. Mereka sangat kagum pada kemampuan Ratu Ivana. Sangat layak sebagai seorang Ratu Peri.
Namun, mereka jelas lebih kagum pada tuannya yang mampu memunculkan kekuatan bidadari dari Ratu Ivana bahkan tanpa usaha.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
hem.. mengasyikkan.. 👍😍🤭
2023-12-09
2