Keesokan paginya.
Rania beberapa kali mengerjapkan matanya, untuk memastikan bahwa dirinya sudah benar-benar bangun dari tidurnya. Tapi, tunggu sebentar. Rania merasa tubuhnya terbebani oleh sesuatu yang membuat tubuhnya merasa berat. Ia menoleh kepada seseorang yang berada di sampingnya. Ternyata beban yang membuat dirinya merasa sangat berat itu berasal dari kaki dan tangan Bagas yang memeluk dirinya.
"AAARRGHHH..." Teriak Rania dan berusaha mendorong Bagas yang memeluk dirinya.
Bagas terdorong keras, sehingga tubuhnya jatuh dari atas tempat tidurnya yang super mewahnya itu.
BRUGGHH..
Suara berasal dari tubuh Bagas yang terbanting hebat ke lantai. Bagas sontak kaget, dan tubuhnya sedikit merasakan sakit. Ia menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk mengembalikan otot seperti semula. Rania segera membaringkan tubuhnya kembali, dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Bagas langsung berdiri dan menarik selimut yang menyelimuti tubuh Rania. Rania terpelonjat, tubuhnya gemetar, ia takut suaminya ini akan melakukan kekerasan dalam rumah tangganya.
"Hey gadis bodoh, siapa yang menyuruhmu untuk tidur bersamaku?" Tanya Bagas dengan nada tinggi.
"Bukankah aku ini istrimu? Jadi saya berhak untuk tidur bersamamu wahai tuan sombong." Tanya dan jawab Rania dengan santainya.
"Apa kau bilang?"
Rania membungkam mulutnya.
"Tidak, tuan. Aku tidak mengatakan apapun."
"Ingat gadis bodoh. Kau bukan istriku. Kau hanya mainanku. Bonekaku." Ucap Bagas dengan sorot mata tajam ia layangkan pada Rania.
Rania memberanikan diri untuk turun dari tempat tidur dan berdiri berhadapan dengan Bagas. Kemudian Rania membalas tatapan Bagas lebih tajam, setajam silet.
"Ingat tuan. Laki-laki sejati tidak pernah main boneka." Jawab Rania.
Di sana mereka berdua berdiri berhadapan, dan saling memberi tatapan sengit.
Sialan! Kenapa gadis ini semakin ngelunjak. Kenapa aku tidak mampu membalas perkataannya.
Rania pergi meninggalkan Bagas yang masih mematung di sana. Rania pergi begitu saja ke kamar mandi yang ada di dalam kamar itu.
Bagas kembali merebahkan tubuhnya yang sedikit sakit akibat jatuh tadi. Dan tangan ia lipat sebagai bantalannya. Bagas menatap langit-langit kamarnya yang super wah itu.
Tidak lama kemudian.
DUGG DUGG DUGG
Suara berasal dari pintu kamar mandi yang di pukul keras oleh Rania. Bagas sontak kaget dan terpelonjat.
"Hey gadis bodoh. Jangan sekali-kali kau mencoba untuk merusak fasilitas di rumahku ini. Diri kau sudah tidak ada harganya lagi untuk mampu membayarnya." Teriak Bagas dengan sombongnya.
"Tuan Bagas, bolehkah saya minta tolong pada anda?" Tanya dan teriak Rania, tidak memperdulikan ucapan yang tadi Bagas ucapkan.
"Bisakah anda mengambilkan handuk untukku?" Pinta dan teriak Rania.
Apa? Mengambilkan handuk lalu mengantarkannya ke hadapan gadis bodoh dengan keadaan dia yang sedang telanjang? Tidak! Aku tidak mau melakukannya.
"Kau bisa ambil sendiri." Teriak Bagas.
"Apa kau sudah gila, tuan. Apa saya harus berjalan atau mungkin berlari di hadapanmu dengan keadaan saya yang masih telanjang?" Protes Rania.
Bagas menggeleng cepat.
Tidak! Ini lebih konyol jika gadis itu melakukannya di hadapanku.
"Tunggu sebentar!"
Kemudian Bagas mengambil handuk di lemari yang berisi pakaian miliknya.
"Apa saya harus mengambilkan pakaian ganti juga untukmu?"
"Tentu saja tuan." Jawab Rania dengan santainya, seolah-olah suaminya ini adalah pembantunya.
Benar-benar gila, sialan sekali! Baru kali ini aku di suruh-suruh sama orang seenak jidat.
Bagas mengambil pakaian di lemari sebelahnya, yang khusus untuk pakaian istrinya. Kemudian berjalan menuju depan pintu kamar mandi. Bagas mengetuk pintunya dan langsung Rania buka sedikit saja. Bagas menyerahkan handuk dan pakaian ganti dengan wajah yang membelakangi Rania. Rania langsung saja mengambil handuk dan pakaian itu dengan cepat dan segera menutup pintunya kembali.
Bagas di buat kesal sepagi ini oleh istrinya. Baru saja 2 langkah Bagas melangkahkan kaki dari depan pintu kamar mandi itu.
"Tuan." Panggil Rania lagi.
"Apa lagi gadis bodoh?" Jawab Bagas kesal.
"Pakaian dalam untukku mana?" Tanya Rania yang seketika membuat Bagas terlihat jijik.
"Kau tidak usah memakainya." Jawab Bagas seenaknya.
"KAU BENAR-BENAR GILAAA TUAN BAGAS."
Teriak Rania dengan kencangnya. Bagas menutupi telinga dengan kedua tanggannya.
Sumpah, demi bang Stevan William nambah sinetron dengan judul yang awalnya ANAK lagi, Bagas merasa hidupnya yang akan terancam ketenangannya oleh gadis itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
nah gk sadar dia udah luluh, patuh dan tumbuh kebucinan ini pada diri Bagas. 🤣🤣💃💃💃💃 Asyiiik iihiiirr gokil nih. mantap kak author 👍🏻👍🏻
2023-09-25
0
Ayu
hahahaha....
kena baru nya tu si kutub utara.....semangat thor
2022-10-09
1
Santi Sukmawati II
laki" sejati tidak akan main boneka ! mantap Rania.. n3xt Thor seru
2022-04-09
1