Rindu sama sekali tidak menyangka kalau yang menjadi pendonor untuk Milea adalah seorang artis ternama yang beberapa tahun ini naik daun. Dia adalah Evans Alfarel.
Evans memakai kembali maskernya dan menatap Rindu dalam-dalam melalui matanya. “Aku akan menjadi pendonornya tanpa syarat apa pun, tapi untuk saat ini tolong bersabar dulu karena aku ada kontrak kerja yang melarangku libur. Selama waktu itu, tolong jangan sampai info ini tersebar di media!”
Rindu mengangguk paham dengan apa yang dikatakan Evans. Mereka lalu bertukar nomor ponsel agar bisa saling berhubungan satu sama lain.
Setelahnya, mereka kembali ke dalam ruangan Milea untuk melanjutkan perbincangan.
“Lea, kamu cantik sekali, Milea. Om yakin, kamu pasti akan segera sembuh.” Evans mengusap rambut Milea yang rontok di bantal.
Perasaannya jadi bercampur aduk dan tidak tega melihat gadis kecil itu kesakitan. Adiknya pernah berada di posisi yang sama yang sayangnya gagal untuk diselamatkan. Jadi, Evans tahu betul bagaimana posisi Rindu dan Lea saat ini.
**
**
Sementara itu, Leon datang ke rumah Wilona atas permintaan ibu tunangannya itu. Katanya, semenjak Leon bersitegang dengan papa Wilona waktu itu, dia tidak mau makan dan keluar kamar.
“Gimana keadaan Wilona, Tante?” tanya Leon saat Mami Wilona menyambutnya di pintu utama.
Ibunda Wilona itu mendeesahkan napas kasar dan menggeleng lemah. Jelas saja dia sangat sedih karena putrinya bertingkah kekanak-kanakan dengan menyiksa diri sendiri.
“Dia nggak mau makan, nggak mau ngapa-ngapain. Pokoknya cuma diem di kamar dan ngelamun. Mami nggak tega lihatnya!” jawab ibunda Wilona.
Leon meminta izin untuk menemui Wilona dan bicara empat mata dengan gadis itu. Sebagai laki-laki, dia punya tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi Wilona karena mereka sudah bertunangan. Namun, semenjak ada Lea, Leon seolah melupakan kehadiran Wilona.
Laki-laki tampan itu mengetuk pintu kamar Wilona yang tertutup rapat.
“Aku nggak mau diganggu!” Suara Wilona terdengar jelas meski sangat lemah.
Hal itu seakan menunjukkan bahwa di dalam sana, Wilona tidak baik-baik saja.
“Ini aku, Wilona, Leon!” teriak Leon dari luar kamar Wilona.
Tidak lama, Wilona keluar dari kamarnya dengan rambut yang awut-awutan. Dengan sisa tenaga yang lemah, gadis itu mengikat rambutnya dan menatap Leon.
“Ada apa?” tanya Wilona. Tatapannya begitu sayu, dan wajahnya sembab. Pasti dia sudah banyak mengeluarkan air mata.
“Kamu kenapa? Nggak ada telfon aku sama sekali?”
Leon meraih tangan Wilona. Tubuhnya jadi terlihat kurus, padahal baru beberapa hari yang lalu mereka bertemu dan Wilona masih sangat bugar. Sekarang, dia tampak seperti wanita penyakitan yang juga tidak memiliki impian.
“Aku nggak telfon, kamu juga nggak ada inisiatif nelfon, kan?” balas Wilona.
Hatinya kembali rapuh dan buliran bening kembali mengalir di pipinya.
Semenjak Rindu kembali, Wilona merasa dicampakkan oleh tunangannya itu. Sakit memang, padahal dalam hal ini dia juga tidak bersalah.
“Maaf! Aku terlalu sibuk, Wilona. Aku pikir, ini adalah waktu yang tepat buat kita memikirkan lagi hubungan kita! Aku nggak mungkin ninggalin Lea,” kata Leon sembari menghapus air mata Wilona.
Gadis itu tidak tahan lagi, dan akhirnya memeluk laki-laki yang seharusnya menjadi calon suaminya itu.
“Kamu tahu, aku nggak mau putus, Kak Leon. Tolong perjuangkan aku!”
Wilona menangis kencang, dan Leon membalas dengan memeluk gadis itu dengan erat. “Maafkan aku, Wilona. Maaf!”
“Kak Leon jahat! Apa selama ini aku emang nggak pernah ada artinya? Kenapa kamu nggak mau perjuangin aku?”
“Semua tergantung Papa kamu, Wilona! ”
Wilona berteriak, tangannya mencengkeram kuat jaket yang dikenakan Leon. Sementara Leon hanya bisa pasrah karena keputusannya sudah bulat.
Kalau keluarga Wilona tidak bisa menerima Lea, maka dia akan mengakhiri hubungan mereka.
Saat Leon membiarkan Wilona meluapkan amarahnya, tiba-tiba saja suaranya melemah. Tangan Wilona yang mencengkeram jaket Leon juga mengendur. Lalu, dalam sekejap wanita itu pun pingsan.
***
Kasihan Wilona, sabar yakk😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Amalia Siswati
klo bahas perjuangan harusnya leon tau perjuangan rindu jauh lebih berat di banding wilona.harusnya keputusan bukan tergantung ayahnya wilona.
2025-03-04
2
Sweet Girl
Wilona sama Epans aja ya.... sang artis besar nan Baek hati...
2025-03-10
0
Kenzi Kenzi
abang adik tuh rindu al
2024-09-21
1