Leon mendeesahkan napas kasar saat mendapatkan reaksi dari orang tua Wilona. Dia tahu pasti kehadiran Lea akan ditentang oleh mereka, dan itu sudah menjadi konsekuensi yang yang harus dia tanggung.
Kehadiran Lea bukanlah sesuatu yang harus Leon sesali. Sekali pun calon mertuanya itu menentang, Leon tidak akan melepaskan tanggung jawabnya pada sang putri.
“Ya, saya juga baru tahu kalau saat pergi, dia dalam keadaan hamil. Makanya, sekarang saya mau menebus lima tahun yang berlalu tanpa tanggung jawab itu, Om!”
Suara Leon terdengar tegas dan berwibawa. Sebagai seorang pebisnis yang biasa menghadapi klien, Leon tentu tahu bagaimana cara menghadapi orang tua Wilona.
“Lalu, apa yang kalian rencanakan? Anak itu akan selamanya menjadi beban yang akan menghantui rumah tangga kalian. Batalkan saja pernikahan kalian!”
Ayah Wilona dengan tegas menolak. Dia bahkan menggebrak meja untuk menegaskan penolakannya.
Hal itu tentu menjadi sebuah penghinaan besar bagi Leon. “Wilona, kita batalkan saja!”
Leon berdiri dan hendak berpamitan. Akan tetapi, Wilona dengan sigap menarik tangannya dan memohon, “Jangan, Kak. Papi pasti cuma emosi sesaat. Kita bicarakan lagi baik-baik, Kak!”
“Nak Leon yakin itu anak kandung kamu? Dia hamil dan dan melahirkan di luar pernikahan. Setelah bertahun-tahun lamanya dia baru kembali, bisa saja kan anak itu bukan anakmu!” sahut ibu Wilona berpendapat.
Tangan Leon terkepal dengan kuat. Walaupun dia baru bertemu dengan Lea, tetapi tanpa tes DNA sekalipun dia percaya kalau gadis kecil itu adalah darah dagingnya.
“Tante, Rindu bukan orang seperti itu. Dan tanpa tes DNA sekalipun, saya percaya kalau Lea adalah anak kandung saya. Kalau Om dan Tante sudah sepakat untuk membatalkan pernikahan kami, saya dan orang tua saya akan datang ke sini secepatnya.”
Leon meninggalkan rumah orang tua Wilona dengan diiringi oleh tangisan gadis itu. Dia sangat kecewa dengan kata-kata calon mertuanya.
Walaupun Wilona memohon, Leon tetap pergi meninggalkannya.
**
**
Milea akhirnya dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatannya. Valen memperkenalkan mereka dengan dokter Perez yang merupakan dokter spesialis hematologi-onkologi yang sangat berpengalaman.
“Dokter di sini adalah yang terbaik. Aku sudah diskusi dengan mereka dan sebentar lagi kalian mungkin akan diminta tes HLA untuk mendonorkan sel punca dari sumsung tulang belakang kalian!” jelas Valen, kembaran Leon saat menjenguk keponakannya itu.
“Hem, aku tahu. Tolong sembuhkan dia, Val!” Leon menatap Lea dengan harapan yang begitu tinggi.
Dia ingin suatu hari nanti berlarian mengejar anak perempuannya itu. Dia juga membayangkan kalau Lea menggenggam tangannya dan bercerita tentang banyak hal.
“Kami akan berusa, Leon! Sekarang ponakan aku tiba-tiba nambah. Kalau kangen Tifani, aku bisa datang ke sini!” gumam Valen sembari memandangi Lea.
Rindu keluar dari kamar mandi dan menghampiri Valen yang tengah ngobrol dengan Leon.
“Rindu, kalau kamu mau, kamu bisa pulang ke apartemenku! Lea nggak setiap hari di rumah sakit, kalian pasti butuh tempat tinggal!” kata Valen mengusulkan.
“Nggak, aku nggak setuju! Lea itu mau tinggal sama aku dan Rindu. Di apartemenku juga masih ada dua kamar kosong. Lea dan Rindu bisa tinggal di sana. Aku bisa setiap hari ketemu Lea, nggak perlu jauh-jauh ke apartemen kamu!” sahut Leon yang merasa tidak terima dengan usulan kembarannya itu.
“Jangan aneh-aneh deh! Kamu udah punya tunangan. Kamu sama Rindu mana boleh tinggal bareng, sekalipun Kalian punya anak. Jangan mau Rindu, nanti kamu bisa dilabrak sama Wilona. Mending kamu tinggal di apartemen aku.”
Leon tetal tidak mau kalah. Dia sudah janji dengan Lea kalau mereka akan tinggal di rumah yang sama. Akan tetapi, Valen malah mengacaukan rencananya.
“Aku sama Rindu itu udah gede, kami tahu mana batasannya. Kami nggak akan ngapa-ngapain. Iya kan, Rindu?”
Rindu tampak bengong melihat perdebatan dua saudara kembar di hadapannya. Ini baru dua tanpa Ellea, kalau tiga-tiganya kumpul dan berdebat, akan serame apa mereka?
“Kalau sama-sama gede dan tahu batasan, Lea nggak mungkin ada kan?”
***
Lea kan nggak disengaja bu Dokter Vallen 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sweet Girl
beeeetul ituuu
2025-03-09
0
Sweet Girl
Yakin....
2025-03-09
0
Merica Bubuk
Ho oh 🤣🤣🤣
2025-03-07
0