Dunia Leon terasa hancur saat itu juga. Wanita yang dicintainya sejak lama, tiba-tiba datang dan mengatakan dirinya punya anak. Parahnya lagi, Leon juga baru tahu kalau anaknya sedang sekarat.
Tanpa banyak bicara dan membuang waktu, Leon meminta Rindu untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Sementara itu, tanpa Leon sadari di belakangnya ada seorang gadis yang menatap kepergian mereka dengan air mata.
“Sabar ya, Sayang!”
Sebuah usapan lembut membuat wanita itu menoleh ke belakang. Rupanya, ibu Leon yang memberikan dukungan untuknya.
“Biarkan Leon menyelesaikan masalahnya dulu,” kata Dera, ibunda Leon.
“Dia wanita dari masa lalu Kak Leon kan, Tante?” tanya gadis itu.
Wanita mana yang tidak sakit hatinya saat mendengar bahwa sang calon suami memiliki anak dengan wanita lain. Meski ia berusaha menghapus air mata, tetapi tetap saja rasa sesak di dada membuat tunangan Leon itu menangis. Hatinya terasa hancur berkeping-keping.
“Iya, Sayang. Dia memang Rindu. Tapi tante juga nggak tahu apa yang terjadi dengan Rindu. Kita percayakan sama Leon ya. Tante yakin dia nggak akan nyakitin kamu, Sayang!”
Dera berusaha membesarkan hati calon menantunya. Walau bagaimanapun, Rindu sudah lima tahun meninggalkan Leon, dan putranya itu sekarang sudah memiliki calon istri. Meski seandainya benar Rindu memiliki anak dengan Leon, tetap saja Leon juga harus bertanggung jawab dengan nasib calon istrinya.
**
**
Sementara itu, Rindu sekarang sudah berada di mobil, dan Leon yang menyetir di sampingnya. Mereka tidak hanya pergi berdua, di belakang mereka juga ada Zayn, ayahnya Leon yang turut menemani mereka.
“Sebenarnya apa yang terjadi, Rindu?” tanya Zayn yang kini dilanda rasa penasaran yang tinggi.
Istrinya memberitahu kalau Rindu datang membawa kabar tentang cucu mereka. Akan tetapi, Zayn belum sempat bertemu
Mantan sekretaris Leon itu dulu tiba-tiba menghilang dan sekarang tiba-tiba kembali dengan membawa kabar menggemparkan.
“Yang saya ingat, malam itu Pak Leon mabuk dan saya yang membawanya ke kamar hotel. Saat itulah Pak Leon mengambil kesucian saya dan saya tidak bisa melawan,” jelas Rindu seraya menundukkan kepala.
Leon jadi teringat dengan rekaman CCTV yang berhasil didapatnya saat menyelidiki tentang Gia. Wanita itu ternyata hamil dengan laki-laki lain dan sengaja menjebak dirinya.
Karena hotel tempatnya menginap adalah milik keluarga Gia, Leon kesulitan mencari barang bukti. Namun, takdir berhasil menyelamatkan Leon dari pernikahan jebakan itu dengan mendatangkan laki-laki yang mengaku telah menghamili Gia.
Begitu CCTV didapat, Leon sangat syok karena semalaman dia tidur bersama Rindu sebelum Gia dan anak buahnya memindahkan Leon dari kamar itu.
Sayangnya, saat semua terbongkar, Rindu sudah meninggalkan Leon. Wanita itu pergi tanpa menjelaskan apa pun pada Leon dan bahkan sudah melanggar kontrak kerja sama yang mereka tanda tangani.
“Kenapa kamu nggak kasih tahu Leon kalau kamu hamil? Setidaknya Leon juga harus bertanggung jawab sama kamu, Rindu!”
“Sekarang udah terlambat, Dad. Rindu aku sudah mau menikah. Apa kamu sengaja baru mengatakan kebenarannya sekarang, di saat aku menyambut hari pernikahanku?” tanya Leon yang mendadak curiga dengan motif Rindu menemuinya. Dia pikir sakitnya Milea hanya alasan Rindu saja untuk kembali padanya.
“Pak Leon, Pak Zayn. Dulu saya pikir, saya bisa membesarkan anak saya sendiri. Saya tidak butuh pertanggung jawaban. Apalagi Pak Leon waktu itu mau menikah dengan Gia. Sekarang pun, saya nggak ada niatan untuk Pak Leon bertanggung jawab. Saya cuma mau Pak Leon ketemu dengan Milea, untuk yang pertama dan terakhir kalinya pun kami nggak apa-apa. Setidaknya Milea bisa lihat langsung wajah ayahnya.”
Rindu membuang muka dan enggan menatap laki-laki yang dulu selalu mengatakan cinta padanya. Setelah lima tahun berlalu, semua itu sudah berubah. Leon bukanlah Leon yang dulu mengejar-ngejarnya.
“Kalian bisa bicara dengan kepala dingin. Jangan saling emosi. Kalau Milea memang anaknya Leon, kami akan membantu biaya rumah sakitnya. Memangnya, Milea sakit apa?”
“Leukemia, Pak Zayn!”
Zayn dan Leon sama-sama tercengang mendengarnya. Beberapa saat kemudian mobil mereka sampai di rumah sakit, dan Rindu segera mempertemukan ayah dan putrinya itu.
Lea berbaring di ranjang. Tampaknya gadis kecil itu tengah tertidur lelap.
“Dia baru saja bisa tidur, Rindu! Tolong jangan dibangunkan dulu!” kata Bu Uus yang selama ini membantu Rindu mengurus rumah saat dia bekerja.
“Tapi dia ingin ketemu ayahnya, Bu Uus.” Rindu mendekati Milea dan berusaha membangunkannya. Dia tidak mau membuang banyak waktu Leon di rumah sakit ini.
Melihat wajah Lea, tanpa perlu dijelaskan dan dibuktikan sekalipun Zayn dan Leon sudah bisa menebak dari kemiripan wajah Lea dan Leon.
Laki-laki itu mencekal tangan Rindu saat berusaha membangunkan Milea. “Biarkan dia tidur. Aku akan menunggu sampai dia bangun,” kata Leon sebelum akhirnya menarik kursi dan duduk di samping ranjang tempat Milea tidur.
“Milea ini ayah!” Leon mencium punggung tangan Milea dan menatap gadis kecil itu lekat-lekat. Ada rasa bersalah yang begitu dalam di hatinya yang bercampur aduk dengan perasaan rindu untuk pertama kalinya.
***
Yuk, ramaikan kolom komennya, yang masih punya vote. Boleh dibagi ya 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Silvi Vicka Carolina
kok masih tunagan gak nikah nikah ...kuat bgt ceweknya di gantung selama 5 taon
2024-07-29
5
Yus Nita
mana yg akan di pilih kang Leon...
mantan sekretaris atau calon istri...
2024-06-02
1
Wakgoes Encuzse
kirain anak yg digendong anaknya sama gia
2024-05-22
0