Tiga bulan lalu ketika dia menjenguk Li Yiru yang jatuh sakit setelah terpeleset di kamar mandi dan tidak sadarkan diri, Yu Jin tidak percaya ketika sahabatnya itu mengatakan bahwa dia melakukan perjalanan waktu dari masa depan.
Katanya Jiang Yi akan bangun dan menghabisi keluarga paman keduanya yang ingin mengambil alih kekuasaan. Pada waktu itu Yu Jin tidak percaya dan menganggap Lu Yiru telah gila karena kepalanya terbentur .
Saat itu dia merasa konyol jika harus mempercayai cerita fiktif tentang time trave**l.
Tapi betapa kagetnya Yu Jin ketika ayahnya tiba-tiba mengaku jika ada masalah dengan bisnis baru yang sedang dikembangkan bersama dengan paman kedua keluarga Jiang.
Ya, setelah dokter memvonis Jiang Yi tidak akan pernah bangun, ayahnya memutuskan perjanjian pernikahan dengan keluarga Jiang dan bekerjasama dengan paman kedua keluarga Jiang. Rencananya, setelah mereka berhasil mengambil alih semua kekayaan keluarga Jiang dia akan menikah dengan Jiang Qun, putra pertama dari paman kedua keluarga Jiang yang juga merupakan sepupu Jiang Yi.
Walaupun Jiang Qun tidak bisa menandingi Jiang Yi baik dari segi fisik maupun kemampuan, dibandingkan dengan Jiang Yi yang selalu bersikap dingin kepadanya, dan kenyataan jika pria itu saat ini koma tanpa tahu kapan akan bangun, Jiang Qun yang selalu bersikap hangat kepadanya dan pria itu juga menyukainya, Yu Jin memutuskan pertunangannya dengan Jiang Yi tanpa ragu-ragu.
Setelah mempercayai jika Li Yiru benar-benar melakukan perjalanan menjelajahi waktu, dia dan ayahnya membuat rencana untuk mendapatkan Jiang Yi kembali. Berdasarkan dari cerita Li Yiru, orang pertama yang harus mereka singkirkan adalah wanita yang sekarang menjadi istri Jiang Yi.
Sialan.
Yu Jin menatap ponsel ditangannya dengan marah. Berani-beraninya wanita kampungan itu memblokir nomornya.
...
Luka pada dahi Lun Li sebenarnya tidak terlalu serius dan dia bisa pulang setelah satu malam menginap di rumah sakit untuk pengawasan. Tapi Lun Li pura-pura pingsan dan selalu mengeluhkan kepalanya sakit sehingga dia masih di rawat di rumah sakit sampai hari ini.
Dia punya beberapa alasan untuk melakukannya, selain karena dia ingin istirahat dari merawat Jiang Yi, dia ingin balas dendam kepada dokter He. Pria itu sangat menyebalkan dan perlu diberi pelajaran. Maka dari itu dia menyuruh paman Wang untuk menghubungi kepala keluarga He dan melakukan komplain.
Sesuai dugaannya, dokter He yang selalu angkuh itu datang kepadanya dengan kepala yang menunduk.
"Nona Lun, saya datang untuk meminta maaf karena sudah bertindak gegabah dan membuat anda terluka." He Jun berkata, menyampaikan permintaan maaf yang jelas terdengar tidak tulus.
Lun Li mengangkat alisnya, dia tidak terlalu peduli apakah permintaan maaf itu tulus atau tidak. "Apakah sekarang sedang tren memakai kaca mata di dalam ruangan?" dia berbicara kepada paman Wang, terang-terangan menyindir He Jun. Pasti ada alasan kenapa pria yang menjunjung tinggi etiket sebagai seorang gentleman itu tidak melepaskan kacamatanya.
Benar saja dia melihat wajah dokter He berubah menjadi kecut. Lun Li menjadi semakin penasaran dengan apa yang dia sembunyikan, karena itu, "Saya tidak bisa merasakan ketulusan pada permintaan maaf anda karena terhalang oleh kaca mata. Bisakah anda melepaskannya sebentar."
He Jun ragu-ragu untuk melepaskan kacamatanya, tapi pada akhirnya dia melepaskannya juga.
Ketika kaca mata itu dilepaskan dan wajah dokter He tidak lagi tertutupi, tawa Lun Li pecah.
"Hahaha... ehem!" Lun Li berusaha keras untuk menghentikan tawanya. Dia pikir paling-paling dokter He hanya akan dimarahi dan dipaksa untuk meminta maaf kepadanya, tapi dia tidak menyangka kalau ternyata senior He juga sangat tegas kepada anaknya. Dia tidak segan-segan untuk memberikan black eyes pada anaknya dan merubahnya menjadi panda. "Sorry, sorry, tapi kantung mata dokter He seimbang kok." tubuh Lun Li bergetar karena menahan tawa.
He Jun menggertakan giginya, merasa menyesal jika sempat berpikir dia telah berbuat salah pada wanita itu. Kalau bukan karena ayahnya yang mengancam akan menikahkannya dengan saudara sepupunya yang cerewet, dia tidak akan menahan diri untuk tidak memukul wanita itu.
"Apakah nona Lun sudah menerima permintaan maaf dari saya?" geram He Jun. Apa yang Yu Jin katakan kepadanya memang benar, nona Lun adalah siluman rubah berbulu domba, dia hanya terlihat saja baik pada bagian luarnya saja.
Lun Li berhenti tertawa ketika dia merasakan kebencian yang kuat dari mata dokter He. Tapi lagi-lagi dia tidak peduli, karena semakin dokter He marah, maka semakin sukses pula balas dendamnya. "Mungkin saya akan memikirkannya jika anda setuju untuk di foto." untuk memancing agar dokter He bertambah marah, tanpa menunggu persetujuan dari orang yang bersangkutan, Lun Li sudah mengangkat ponselnya dan mengambil foto.
"Jika saya memutuskan untuk memaafkan anda, saya akan menghapusnya." ucapnya santai sambil memeriksa hasil jepretannya. "Saya bisa langsung memaafkan anda jika anda mau berfoto dengan pose ini." dia memperlihatkan foto seekor panda yang sedang duduk di atas dahan pohon sambil memakan bambu.
"Ja---"
"Paman Wang, antarkan tamunya keluar. Aku merasa sakit kepala." melihat dokter He yang akan meledak, Lun Li dengan sigap mengusirnya.
Dengan cepat paman Wang mengundang dokter He untuk keluar. Jika dia tidak segera melakukannya, tidak tahu apa yang akan nona Lun lakukan, tapi jika dibiarkan bisa-bisa hubungan baik antara keluarga Jiang dan keluarga He yang sudah terjalin selama tiga generasi akan berakhir.
"Oh iya, kalau saya memutuskan untuk menolak permintaan maaf anda, saya akan memberitahu anda dengan memposting foto ini." ucap Lun Li ketika dokter He hendak melangkahkan kakinya. Tentu saja yang dia dapatkan adalah tatapan tajam darinya yang seakan-akan ingin membunuhnya saat itu juga.
Setelah balas dendam yang memuaskan, dan karena dia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bertemu lagi dengan dokter He nanti sore, Lun Li setuju untuk pulang saat itu juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Hasan
lanjot
2023-09-14
0