Berkunjung ke rumah Ayah Suci

💖💖Hay Reader setia ku, dukung terus author ya, dengan cara LIKE VOTE dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar. Happy Reading Dear 💖💖

******

Merekapun sudah siap untuk berangkat kerumah Ayah Suci, sebelum ke kantor Edo mampir sebentar kerumah mertuanya itu.

Kriiing... suara dering telpon.

Panggilan dari sekertaris Rey.

"Tuan, saya sudah sampai di apartemen, apakah tuan sudah siap?" tanyanya diseberang telpon.

"Oke, Rey kami siap." lalu Edo menutup telpon sepihak.

Tuut, tuuut "Dasar gak ada akhlak, maen matiin aja," gumam Rey. "Maksud tuan Edo apa ya, dia bilang kami sudah siap?" Rey pun menerka-nerka apa yang di maksud bos nya itu.

Edo tidak memberitahu kalau Suci akan mengunjungi orang tuanya dan berangkat bareng bersama mereka.

"Suci, ayo..., Rey sudah menunggu dibawah." teriaknya dari ruang tamu.

"Iya, tuan ini sudah selesai," sahutnya.

Merekapun berjalan menuju mobil yang disana sudah ada sekertaris Rey.

Rey bingun ketika melihat nyonya mudanya ikut bersama Edo.

"Silahkan, Tuan, Nyonya," ujarnya mempersilahkan masuk ketika pintu mobil sudah terbuka dengan hati bertanya-tanya, ada apa gerangan bos-nya membawa istri.

"Terimakasih mas Rey," jawab Suci.

"Maaf Tuan, ini kita mau ke kantor kan? kenapa tuan membawa Nyonya?" tanya Rey bingung.

"Kita kerumah orang tua Suci terlebih dulu, baru kita ke kantor, dan sore kita jemput lagi Suci," jelasnya.

"Ohh,, siap tuan."

*****

Sampailah dirumah orang tua Suci, gadis itu terlihat begitu bahagia ketika sampai di pintu gerbang rumahnya.

Tok

Tok

Tok

Suci mengetuk pintu dengan tidak sabar, karena dia ingin segera bertemu Ayah kesayangannya itu.

Ceklek dibukakan pintu oleh Amel adik tirinya yang sudah berseragam sekolah SMA hendak berangkat sekolah.

"Kak Suci, tumben kesini," ujar Amel sinis.

"Kenapa? hah, ini kan rumah saya juga," jawabnya dengan nada sedikit tinggi.

"Siapa Mel?" tanya sang ibu dari kejauhan.

"Ini Mah kak Suci, sama suaminya."

Ibu tiri Suci langsung menuju pintu dan menyambut Edo, dia bukan menyambut Suci tapi hanya menyambut menantunya itu.

"Ehh, Tuan Edo, silahkan masuk," sapanya.

Edo pun masuk diikuti Suci dan Rey. Suci celingak celinguk mencari keberadaan sang Ayah, dan ditemukan sang Ayah sedang Duduk di ruang keluarga, sebelum menghampiri Ayahnya Suci terlebih dulu mempersilahkan sekertaris Rey duduk di ruang tamu.

"Mas Rey, silahkan duduk," ujar Suci mempersilahkan, lalu segera menghampiri Ayahnya.

"Ayah..." dari kejauhan Suci sudah berteriak girang saat melihat Ayahnya, gadis itu langsung memeluknya dengan erat, "Ayah Suci kangen, ayah baik-baik aja kan?" Sapanya sambil terus memeluk dan mencium ayah kesayangannya itu.

"Ayah baik-baik saja sayang, kamu sendiri bagaimana?" tanyanya balik seraya membalas pelukan Suci. Sepertinya kondisi Ayah Suci sudah ada perubahan yang tadinya bicaranya terbata-bata sekarang sudah normal seperti biasanya dan juga tubuhnya sudah tidak gemetar ketika membalas pelukan Suci.

"Ayah sekarang sudah bisa bicara lancar? apa Ayah juga sudah bisa jalan?" Suci terus memborong pertanyaan demi pertanyaan kepada Ayahnya yang terlihat sudah banyak kemajuan dengan kondisinya. Lalu Edo pun menghampiri mereka yang sedang mengobati rasa kangen antara Ayah dan anak.

"Selamat pagi pak," sapa Edo, "Bagaimana keadaan bapak sekarang?" tanyanya.

"Pagi Tuan Edo, maaf Anak saya merepotkan Tuan, yang hendak berangkat ke kantor, dan terimaksih sudah membiayai saya berobat sampai sekarang," ucap lelaki paruh baya yang dulu rekan bisnis Edo.

"Panggil saya Edo pak, Saya ini menantu bapak bukan atasan bapak," ujarnya memberitahu.

Apa! mas Edo beneran berbicara seperti itu. batin Suci heran, karena suaminya itu bicara kepada Ayahnya dengan lemah lembut tak seperti dulu yang sombong dan arogan.

"Maksud, Tuan?" tanya bapak Pandu heran, karena tidak pernah menantunya begini sebelumnya.

"Mulai sekarang, bapak tidak usah panggil saya dengan sebutan Tuan! oke, panggil saja Edo," jelasnya.

"Baik, nak Edo."

Dari kejauhan terlihat Ibu tiri Suci heran ketika Edo berbicara seperti itu, dia merasa ini ada yang aneh, biasanya Edo sangat tidak suka jika hanya di panggil nama saja. "Jangan bilang Tuan Edo sudah jatuh cinta kepada Suci,' gumamnya pelan. Lalu bergegas nimbrung obrolan menantu sama suaminya itu.

"Yasudah pak, Edo mau berangkat ke kantor, dan Suci disini saja dulu, nanti sore Edo jemput," tuturnya.

"Iya, nak Edo, terimaksih banyak."

Edo pun segera berangkat ke kantor bersama sekertaris Rey karena ini sudah terlambat. Rey merasa ada yang aneh pada diri bosnya itu, tak biasanya dia bersikap santai seperti sekarang ini.

Jangan bilang pak bos sudah mulai jatuh cinta pada nyonya muda. batin Rey.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Rusmala Dewi

Rusmala Dewi

bacanya mulai senyam senyum sendiri kegirangan

2021-04-09

0

Siti Aisya

Siti Aisya

visualnya thor

2021-03-28

0

Sri Hayati

Sri Hayati

Alhamdulillah, ayah suci sudah mulai membaik...

2021-02-09

8

lihat semua
Episodes
1 Akad Nikah
2 Pindah ke Apartment
3 Pisah ranjang
4 Heran
5 Bosan
6 Kedatangan Mami Rika
7 Berbicara
8 Tak habis pikir
9 Ciuman pertama Edo
10 Pujian untuk Suci
11 Duduk berdua
12 Malam pertama
13 Kamu begitu cantik
14 Tak seperti biasanya
15 Minta cucu
16 Edo Sakit
17 Tak berdaya
18 Mulai ngantor
19 Berkunjung ke rumah Ayah Suci
20 Jangan-jangan....
21 Kata sayang
22 Takut kehilangan.
23 Di Mall
24 Selamat HUT RI yang ke 75.
25 Cemburu
26 Sama-sama berharap
27 Manja
28 Kedatangan Cindy
29 Berulah
30 Gara-gara wanita sialan
31 Menghakimi Edo
32 Pindah Rumah
33 Makan malam keluarga
34 Pliisss
35 Sarapan
36 Terperangah
37 Bertingkah semaunya
38 Rese
39 Kejadian tidak terduga
40 Lucu
41 Daftar kuliah
42 Dasar mesum
43 Sial
44 Ibu tiri kejam
45 Rumah Sakit
46 Sedih
47 Pulang dari rumah sakit
48 Gila
49 Selalu berulah
50 Tangisan Suci
51 Merasa bersalah
52 Bangga
53 Hari pertama kuliah
54 Terbongkarnya sandiwara
55 Satu tamparan untuk Suci
56 Tamparan untuk Edo
57 Ku menangis
58 Curhatan Edo
59 Mual-mual
60 Merasa aneh
61 Akhirnya Hamil juga
62 Penculikan
63 Ide Bagus
64 Resah
65 Kedatangan Aldo
66 Tak sabar
67 Wanita ular
68 Pulang dari rumah sakit
69 Pesta
70 Koma
71 Pencarian
72 Akhirnya tertangkap juga
73 Minta maaf
74 Mulai kuliah lagi
75 Perasaan berkecamuk
76 Jangan dekat-dekat
77 Ada apa dengan istriku
78 Makan bubur ayam dan lontong sayur
79 Gendut
80 Rumah sakit
81 Kritis
82 Kritis Part 2
83 Donor darah
84 Cewek atau Cowok
85 Teror
86 Semakin Cinta
87 Menatap senja
88 Sang buah hati
89 S2-PK
90 S2-PK
91 S2-PK
92 S2-PK
93 S2-PK
94 S2-PK
95 S2-PK
96 S2-PK
97 S2-PK
98 S2-PK
99 S2-PK
100 S2-PK
101 PENGUMUMAN
102 Pengumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Akad Nikah
2
Pindah ke Apartment
3
Pisah ranjang
4
Heran
5
Bosan
6
Kedatangan Mami Rika
7
Berbicara
8
Tak habis pikir
9
Ciuman pertama Edo
10
Pujian untuk Suci
11
Duduk berdua
12
Malam pertama
13
Kamu begitu cantik
14
Tak seperti biasanya
15
Minta cucu
16
Edo Sakit
17
Tak berdaya
18
Mulai ngantor
19
Berkunjung ke rumah Ayah Suci
20
Jangan-jangan....
21
Kata sayang
22
Takut kehilangan.
23
Di Mall
24
Selamat HUT RI yang ke 75.
25
Cemburu
26
Sama-sama berharap
27
Manja
28
Kedatangan Cindy
29
Berulah
30
Gara-gara wanita sialan
31
Menghakimi Edo
32
Pindah Rumah
33
Makan malam keluarga
34
Pliisss
35
Sarapan
36
Terperangah
37
Bertingkah semaunya
38
Rese
39
Kejadian tidak terduga
40
Lucu
41
Daftar kuliah
42
Dasar mesum
43
Sial
44
Ibu tiri kejam
45
Rumah Sakit
46
Sedih
47
Pulang dari rumah sakit
48
Gila
49
Selalu berulah
50
Tangisan Suci
51
Merasa bersalah
52
Bangga
53
Hari pertama kuliah
54
Terbongkarnya sandiwara
55
Satu tamparan untuk Suci
56
Tamparan untuk Edo
57
Ku menangis
58
Curhatan Edo
59
Mual-mual
60
Merasa aneh
61
Akhirnya Hamil juga
62
Penculikan
63
Ide Bagus
64
Resah
65
Kedatangan Aldo
66
Tak sabar
67
Wanita ular
68
Pulang dari rumah sakit
69
Pesta
70
Koma
71
Pencarian
72
Akhirnya tertangkap juga
73
Minta maaf
74
Mulai kuliah lagi
75
Perasaan berkecamuk
76
Jangan dekat-dekat
77
Ada apa dengan istriku
78
Makan bubur ayam dan lontong sayur
79
Gendut
80
Rumah sakit
81
Kritis
82
Kritis Part 2
83
Donor darah
84
Cewek atau Cowok
85
Teror
86
Semakin Cinta
87
Menatap senja
88
Sang buah hati
89
S2-PK
90
S2-PK
91
S2-PK
92
S2-PK
93
S2-PK
94
S2-PK
95
S2-PK
96
S2-PK
97
S2-PK
98
S2-PK
99
S2-PK
100
S2-PK
101
PENGUMUMAN
102
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!