"Kurang ajar banget sih Edo berani-beraninya dia cuekin gue dan usir gue, awas ya kamu, jangan panggil gue Cindy kalau tak bisa menaklukkan hati kamu Edo" gumamnya seraya berjalan menuju lift. Di perjalanan menuju pulang Cindy terus menerus memikirkan cara untuk menaklukkan hati Edo yang begitu keras dan dingin.
Saking penasarannya setelah Cindy pergi dari ruangan Edo Rey bertanya tentang percakapan bosnya dengan Cindy.
"Tuan, kenapa anda tidak mengatakan pernikahan tuan dengan Suci kepada Nona Cindy" tanya Rey dengan perasaan heran.
"Bukannya kamu tahu siapa dia, Rey?"
"Maksud Tuan?,"
"Kalau Cindy tahu saya sudah menikah dengan wanita lain, saya takut dia nekat menyingkirkan Suci, karena dari dulu dia sangat terobsesi dengan saya" jelasnya.
"Oh, iya Tuan saya mengerti, pantas saja pas pesta pernikahan Tuan, keluarga Nona Cindy tidak ada yang hadir."
"Sekarang gini Rey, jangan sampai wanita itu tahu kalau saya sudah menikah dengan Suci, kamu cari tahu bagaimanapun caranya."
"Baik Tuan, saya akan terus memantau Nona Cindy."
"Yasudah kalau begitu saya akan kembali bekerja."
Edo sepertinya mengkhawatirkan istrinya, dia tak ingin Cindy melukainya, karena jika wanita itu tahu kalau dirinya sudah menikah pasti Suci dalam bahaya.
"Jangan sampai Cindy tahu istriku, kalau dia tahu habislah Suci" gumam Edo sambil terus memikirkannya bagaimana caranya agar Cindy dan keluarganya tak pernah tahu perihal pernikahannya dengan Suci.
Benar-benar Edo tidak fokus kerja gara-gara kedatangan Cindy, Edo takut kalau nanti wanita itu datang ke Apartemennya, dan melihat ada Suci disana.
Di Apartemen keseharian Suci hanya begitu-begitu saja, benar-benar sangat membosankan terkurung seperti di dalam jeruji besi. Gadis itu benar-benar kehilangan akal dengan dirinya yang hanya di dalam rumah.
"Nanti malam aku mau ijin untuk kuliah, biar ada kegiatan di luar, lama-lama aku bisa gila di dalam rumah terus" gumam Suci sambil melemparkan buku bacaannya.
Saat termangu terdengar suara ponsel berdering. dilihatnya tertera nama Mami Rika.
"Assalamualaikum Mi,"sapanya saat telpon terhubung.
"Wa'alaikum sallam sayang, bagaimana kabar kamu dan Edo?," tanya Mami Rika.
"Kita baik-baik aja Mih, bagaimana kabar Mami dan Papi disana?" tanyanya balik.
"Baik sayang, gimana perut kamu udah ada cucu Mami belum disana?,"
Glek, Suci langsung terdiam saat mertuanya menanyakan kehamilan, wanita paruh baya itu tidak tahu kalau mereka tidak berencana mempunyai keturunan, karena pernikahan mereka hanyalah setingan.
"Apa yang harus aku katakan pada Mami" batinnya risau dan Suci bengong sejenak.
"Sayang, kok diem. gimana kamu sudah telat datang bulan kan?" tanyanya lagi.
"Ahh,, iya Mih maaf Suci bengong, Su-Suci barusan datang bulan Mih kemarin, jadi Suci belum hamil Mih." jawabnya, berbohong karena tidak ada yang bisa ia lakukan dengan pertanyaan dari sang mertua.
"Yah, kirain Mami kamu sudah telat dan mami akan menimang cucu, yasudah kalau begitu kamu coba lagi ya, yang semangat bikinnya biar cepet jadi." ujar Mami Rika yang sedikit kecewa, karena hampir 6 bulan putranya menikah belum juga menantunya hamil. padahal Wanita paruh baya itu sangat berharap menantunya segera hamil.
"Maaf ya Mih, Suci belum bisa kasih Mami cucu." ucapnya meminta maaf kepada sang mertua.
"Andaikan Mami tahu apa yang Suci rasakan saat ini, apa Mami masih menuntut Suci untuk memberikan cucu? dan apa Mami akan marah jika tahu pernikahan kita hanyalah setingan" batinnya.
"Yasudah jangan terlalu di fikirkan, bentar lagi kamu pasti hamil dan melahirkan cucu untuk Mami."
"Iya Mih."
"Besok Mami mau jalan-jalan ke mall sambil belanja bulanan, kamu temenin Mami ya sayang, nanti Mami jemput oke."
"Iya Mih, tapi Suci ijin dulu ke mas Edo."
"Uh menantu Mami selain cantik patuh juga kepada suami, kamu itu memang istri idaman, pantas saja Edo memilih kamu untuk jadi istrinya, padahal banyak sekali perempuan cantik yang mengejarnya" ujar Mami Rika memuji menantunya.
"Ah, Mami bisa aja."
"Bukannya patuh Mih, hanya saja aku takut mendapatkan hukuman jika tidak ijin terlebih dahulu, Maafkan Suci Mih bukan maksud untuk membohongi Mami" batinnya.
"Yasudah Mami tutup telponnya ya sayang, jaga diri baik-baik jangan terlalu capek agar cepat isi tuh perutnya."
"Iya Mih, dah Mami"
Tut Tut Tut telpon pun terputus.
"Akhirnya Mami tutup juga telponnya, Mami bikin aku serba salah begini sih" gumamnya kesal, karena permintaan mertuanya segera memiliki momongan.
*
*
*
*
Hay Hay Reader yang Budiman
Jangan lupa kasih like dan vote buat Author agar Author tetap semangat up nya dan juga tinggalkan jejak di kolom komentar ya.
Terimakasih yang sudah like dan vote, semoga kalian selalu dalam lindungan Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup, amin🙏🙏
HAPPY READING 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
@shiha inayah
mami Rika baik banget...
2022-06-28
0
Eti
lanjuuuttt
2022-01-04
0
Sri Hayati
mami Rika baik banget. seneng rasanya punya mertua seperti itu...
2021-02-09
10