Setelah mereka selesai tubuh gadis itu begitu lemas dan merasakan sakit yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Ternyata benar yang banyak orang lain katakan, bahwa malam pertama itu akan sakit, dan sekarang aku merasakannya" batinnya. Lalu Suci pun tertidur pulas tanpa busana, dia lupa akan memakai kembali piyamanya karena gadis itu benar-benar lelah setelah melayani suaminya yang begitu bernafsu di atas ranjang saat melakukannya. Edo terus memandangi paras cantik istrinya yang sudah memberikan kepuasan kepadanya, dia tidak menyangka dirinya bisa seperti ini terhadap istri kontraknya yang dulu tak pernah ia inginkan.
"Sayang, kamu begitu cantik dan sexy jika seperti ini" batinnya.
Nampaknya sekarang Edo mulai menyukai istrinya itu, hanya saja sifat gengsinya yang segunung enggan mengakui perasaannya, dia tetap saja memperlakukan istrinya itu seperti pembantu padahal dia sangat menikmatinya saat melakukan itu.
Tak lama Edo pun tertidur dengan tubuh tidak menggunakan busana, mereka berdua tidur dibawah selimut yang sama, tidak seperti biasanya yang di beri jarak walaupun tidur satu ranjang.
****
Kriiinggg..
Alarempun berbunyi tanda pagi telah tiba.
Mereka berdua terbangun bersamaan, dan Suci masih tak percaya jika semalam mereka telah melakukannya. Gadis itu termangu di atas kasur dengan wajah pucat dan agak merasa sedikit sakit pada bagian sensitifnya.
"Ternyata aku bukan mimpi, semalam kita telah melakukannya, hancur sudah masa depanku, bagaimana nanti kalau aku hamil dan dia tidak mau mengakui anaknya" batinnya, tak terasa air mata gadis itu menetes di pipi mulusnya, dari samping suaminya melihat kalau istrinya itu menangis lalu Edo mendekatinya dan menyentuh wajahnya yang sudah dibasahi air mata. Edo paham istrinya seperti itu, dia pasti masih merasakan sakit karena kelakuannya semalam.
"Suci, Kenapa kamu menangis? apa kamu menyesal melakukan itu dengan saya?" ujarnya.
"Tidak Tuan, saya hanya merasakan sakit bekas tadi malam" sahutnya mengelak.
"Banarkah?."
"I-iya Tuan."
"Hmm,, yasudah kalau begitu kamu tidak usah menyiapkan sarapan untuk saya, hari ini saya kasih kamu libur untuk mengerjakan pekerjaan seperti biasanya" ujarnya menenangkan, karena gadis itu terus menangis dan memeluk lututnya.
"Tumben dia bicara sedikit lembut kepada saya, biasanya dia kasar dan egois" batinnya heran, karena Suci merasa sikap Edo sangat berbeda dari biasanya.
Edo bergegas ke kamar mandi, setelah Edo berada di bawah shower yang telah menyiram seluruh tubuhnya Suci masuk, dan dia membersihkan tubuh suaminya itu dengan penuh perasaan, gadis itu merasa ini sudah menjadi kewajibannya melayani suaminya itu walaupun statusnya hanya suami kontrak.
"Suci kenapa kau kemari?" ujar Edo pelan. "Bukankah kamu tubuhmu lemas dan sakit?" tanyanya lagi.
"Tidak apa-apa Tuan, ini sudah jadi kewajiban saya sebagai istri mengurus dan melayani suami, walaupun saya hanya istri kontrak bagi Tuan" ucapnya lirih, sembari terus menggosok tubuh suaminya dengan sabun.
Dengan perlakuan Suci seperti ini malah membuat Edo semakin terpikat oleh wajah polosnya, lelaki itu mulai mengelus lembut wajah gadis cantik dihadapan itu lalu
menarik pinggang istrinya dan membawanya ke bawah shower lalu membasahi tubuh keduanya.
"Tuan, apa yang anda lakukan?" ujarnya kaget ketika tubuhnya sudah berada dalam dekapan suaminya itu.
"Kamu begitu cantik dan sexy, aku ingin melakukannya lagi."
"Ta-tapi Tuan, bukankah kita semalam sudah melakukannya?" tanyanya heran.
"Itu tadi malam bukan sekarang, sayang" sahutnya gemas lalu mengecup bibir mungil gadis itu tanpa ampun.
"Tapi Tuan, Tuan kan mau berangkat kerja nanti akan telat" ujarnya terus mencari cara untuk menolak ajakan suaminya itu.
"Tidak apa-apa lagian saya ini bos besar, terserah saya mau datang jam berapapun."
"****** gue kalau begini" batinnya.
"Hmmm begitu, yasudah tuan mendingan mandi ya saya bersihkan dengan air bersih" ujar Suci mengalihkan pembicaraan.
"Tidak! aku ingin melakukannya sekarang dan aku tidak menerima penolakan, salah siapa kamu sexy seperti ini" ujarnya seraya meraba semua lekuk tubuh istrinya.
Laki-laki itu benar-benar tidak bisa menahan hasrat itu saat melihat istrinya yang begitu sexy dan menggoda apalagi saat tubuhnya basah. Dan akhirnya merekapun melakukannya lagi di dalam bathtub kamar mandi. Tak ada penolakan dari Suci lagi pula walaupun dia menolak tidak akan membuatnya terbebas dari jeratan nafsu sang suami.
Desahan demi desahan yang keluar dari bibir gadis itu membuat Edo semakin liar dan semakin memeluk erat sang istri lalu menyatukannya.
"Sayang, kamu suka? bisiknya pelan.
"He,emm." Sahutnya singkat.
Edo tidak menyangka istrinya bisa begitu menikmati setiap belaian darinya, dia sudah mulai memahami kewajibannya sebagai seorang istri.
Merekapun selesai melakukan lalu membersihkan tubuhnya dengan air bersih dan segera ke kamar, Edo sudah sedikit telat, sedari tadi sekertaris Rey sudah menelponnya dan nampaknya sekertaris Rey sudah berada di depan pintu apartemennya.
*
*
*
*
Hay Readers yang baik jangan lupa kasih like dan vote ya, dan juga tinggalkan jejak di kolom komentar agar Author semangat up nya.
Saya ucapkan terimakasih yang sudah memberikan like dan vote 🙏🙏🙏
HAPPY READING 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Svezhiye.F.S.O.A
gak nyaman deh sama panggilan 'tuan'
2022-08-29
0
Novi Anty
sudah mulai bucin nih bos. hebat author jalan ceritanya. mengalir dengan apik.
2021-09-27
0
Elly Az
pengantin baru
2021-06-26
0