Malam itu Edo pulang dari kantor dan seperti biasa Suci sudah menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi.
**Biar kalian tidak penasaran dengan wajah tampan Edo yang menyebalkan itu, Author kasih visualnya ya.
Visual Edo.
Suci menyambutnya dengan penuh semangat karena dia ingin membicarakan masalah kedatangan mertuanya itu.
"Tuan sudah pulang" Ujarnya menyapa saat Edo masuk kedalam apartment.
"Hmm,," sahutnya singkat.
"Dasar beruang kutub, pelit banget sih bicaranya, giliran marah-marah aja bisa ngomong banyak, huh" batinnya kesal, lalu mengikuti langkah suaminya dengan sedikit berlari.
"Air panasnya sudah saya siapkan untuk tuan mandi" ujar Suci, dan gadis itupun melepaskan dasi suaminya itu, karena ini memang sudah menjadi kebiasaan jika suaminya pulang kerja, setelah dasinya terlepas selanjutnya melepaskan bajunya satu persatu, setelah semua bajunya terlepas Edo masuk ke bathub lalu merebahkan tubuhnya dan berelaksasi di dalam bathtub yang berisi air hangat dan dipenuhi buih busa sabun, gadis itu mulai menggosok tubuh kekar suaminya itu, dan memijat kepalanya dengan lembut. Disela aktifitasnya Suci memberanikan diri untuk bicara kepada lelaki yang sedang asik di dalam bathtub itu.
"Maaf tuan, tadi Mami kesini" ujar Suci memulai pembicaraan dengan sangat hati-hati, karena dia takut suaminya akan marah dan membentaknya.
"Mau ngapain Mami kesini, dan kenapa tidak mengabarkan terlebih dulu" sahut Edo sedikit kesal.
"Saya juga kaget tiba-tiba Mami sudah ada di depan pintu." sahutnya lagi, "Mami mengantarkan stok makanan untuk kita, Lalu Mami masuk ke kamar tuan, dan memprotes kenapa barang-barang saya tidak ada disana" ujarnya menceritakan. "Dan Mami juga akan berkunjung lagi nanti, terus Mami pesan kalau nanti Mami mau kesini lagi, dan Mami tidak mau tahu semua barang-barang saya harus ada di kamar tuan" lanjutnya menjelaskan apa yang di katakan Mami Rika tadi siang.
"Apa!" teriak Edo dengan suara yang begitu keras, sampai-sampai Suci terkaget-kaget mendengar suara suaminya yang begitu kencang. jantung Suci serasa berhenti sejenak ketika Edo berteriak seperti itu.
"Bisa nggak sih suaranya pelan dikit, emangnya aku budeg apa" gumamnya pelan, dan sedikit terdengar nyaring oleh lelaki yang sedang terbaring di bathub itu. lalu Edo pun berbalik menatap wajah gadis itu. "Bicara apa kamu?" ujarnya, sambil matanya melotot memandang wajah merah gadis itu. "Nggak tuan, maaf." ucap Suci ketakutan lalu menunduk. Gadis itu benar-benar ketakutan saat melihat mata suaminya memandangnya dengan penuh kebencian.
"Tuhan selamatkan aku, dari buasnya beruang kutub ini" batinnya memohon.
"Maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud ngatain tuan" elaknya, lalu kembali memijat kepala lelaki di hadapannya itu. "Terus menurut tuan bagaimana masalah Mami?" Suci melanjutkan pembicaraannya, sambil membasuh tubuh suaminya dengan air bersih dan membalut tubuhnya dengan handuk.
"Kita bicarakan nanti" sahutnya lalu berjalan menuju kamar di ikuti istrinya dari belakang.
Ketika gadis itu memakaikan piyama suaminya, Edo mengijinkan istrinya untuk tidur di kamarnya dan semua barang miliknya pun suruh di pindahkan ke kamarnya.
"Yasudah besok pindahkan barang-barang kamu dan kamu tidur di sini" ujar Edo.
"Apa! ini nggak salah?" Batinnya.
Suci pun kaget dengan perkataan suaminya itu, yang menyuruhnya untuk tidur bersamanya.
"Maksudnya Tuan?" tanyanya memastikan.
"Mulai besok pindahan semua barang-barang milik kamu dan tidur disini, jelas." ucap Edo untuk yang kedua kalinya.
"Ini nggak salah, dia nyuruh gue tidur sekamar dengannya, bukannya dia benci banget sama gue." batinnya heran.
"I-iya Tuan." sahutnya terbata.
"Jangan kegeeran kamu, sebenarnya saya tida sudi tidur bersama kamu, ini hanya permintaan Mami saja." ujarnya sinis kepada gadis yang berstatus sebagai istrinya itu.
"Lagian siapa juga yang mau tidur sama kamu beruang kutub" batinnya memaki dan begitu kesal, karena Edo begitu merendahkan nya.
"Iya tuan saya tahu itu, dan saya cukup tau diri karena saya kan cuma istri kontrak dan wanita malang yang cuma dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi tuan dan ibu tiri saya." ucapnya melas.
Edo pun terkekeh mendengar ucapan yang di lontarkan gadis di hadapannya itu. "Maksud kamu apa bicara seperti itu?" ujarnya menarik dagu Suci dan menatapnya tajam penuh tanya. "Bukankah seperti itu kenyataan, jika saja saya tidak di manfaatkan, mana mungkin saya seperti babu disini, dan menjadi istri hanya di depan orang tua tuan saja." timpalnya lagi. benar-benar Suci berani berbicara itu kepada suaminya yang angkuh dan egois itu.
"Suci kenapa loe seberani ini bicara kepada lelaki angkuh dan egois ini, apa yang akan terjadi setelah ini, bagaimana jika dia marah besar sama gue gimana?. bodoh gue ini emang bodoh. batinnya memaki.
Edo pun terdiam ketika gadis itu bicara panjang lebar tentang nasibnya yang malang, yang hanya di manfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab seperti dirinya dan ibu tiri dari istrinya itu.
"Apa aku begitu kejam kepada Suci, bukankah aku sudah memberikan semua yang dia butuhkan dan bukankah yang ia butuhkan hanyalah uang." batin Edo.
*
*
*
Hay Readers, Mimin kembali lagi.
jangan lupa kasih jempolnya ya, dan tinggalkan jejak di kolom komentar dan jangan lupa vote ya.
Terimakasih 🙏
**Happy Reading 😍**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yuli Astuti
ditelen semua sama emak tirinya do..... dodo the bird 🤭
2022-11-12
0
Eti
nga cocok JD pria arogan
2022-01-04
0
Ike Anggraini Kristadi
semangat.....tapi sayang edonya kurang serem.....malah kelihatan terlalu lembut
2021-12-31
0