Bosan

Suci pun langsung keluar kamar mandi setelah suaminya selesai mandi. Gadis itu berlari menuju kamarnya dengan cepat.

"Sial sial sial, mata gue sudah tidak perawan lagi makk..." gumamnya seraya melemparkan diri ke atas kasur. Suci benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan suaminya itu.

Lalu Suci memejamkan matanya dan bergidik geli ketika mengingat kejadian tadi di kamar mandi, bisa-bisanya dia memandikan suaminya dengan suka rela dan pasrah.

"Ahhh,,, Kenapa otak gue selalu mengingat kejadian itu" gumamnya kesal, lalu menghela nafas kasar.

Ting tong, suara bel apartemen pun berbunyi.

"Suci! segera bukakan pintu, siapa itu yang datang?" teriak Edo dari luar kamar, lalu gadis itupun segera keluar untuk membukakan pintu.

Dan ternyata yang datang sekertaris pribadi suaminya.

"Selamat pagi nyonya muda,"" sapa Rey.

"Iya, pagi" sahutnya sembari tersenyum menyeringai.

"Silahkan masuk mas Rey,"" ujar Suci mempersilahkan.

"Terimakasih nyonya muda."

"Iya, sama-sama mas Rey."

Setelah sekertaris Rey masuk, Suci menutup kembali pintu apartemennya, lalu mengikuti langkah pria itu. "Mas Rey mau minum apa?, Susu atau teh?" tanya Suci ramah kepada sekretaris suaminya.

"Tidak perlu repot-repot Nyonya, saya sudah sarapan di rumah" ucap Rey sopan.

"Beneran?." tanya Suci menyakinkan.

"Iya nyonya, saya kemari hanya untuk membicarakan hal yang sangat penting masalah pekerjaan," ujar Rey menjelaskan.

"Oh,, yasudah kalau begitu saya akan kembali ke kamar, saya tidak mau mengganggu obrolan kalian," sahutnya, lalu gadis itu pun kembali ke kamarnya, karena tidak mau mengganggu obrolan penting kedua pria itu.

"Tuan muda, bagaimana semalam? pasti tidurnya nggak nyenyak kan?" ledek Rey kepada pengantin baru di hadapannya itu.

"Rey...! apa maksud kamu menanyakan itu" sahut Edo membentak sekertaris pribadinya itu.

Wah sepertinya tuan muda semalam tidak melakukannya, makannya dia marah pas gue ledekin, masa iya tuan muda tidak melakukan malam pertamanya, rugi dong. Batin Rey, lalu tersenyum tipis.

"He he he, maaf tuan saya cuma becanda."

"Gak lucu! Kamu kan tahu Rey, saya tidak akan pernah tiduri wanita itu," ujar Edo geram sambil mencubit tangan kanan sekertarisnya itu.

"Sakiiit.... Tuan, maaf Rey cuma bercanda," ujarnya.

"Tuan kenapa menyuruh saya kemari, bukankah tuan muda masih cuti?"

"Begini Rey, saya mau kamu menggantikan saya meeting bersama klien dari Malaysia jam satu siang nanti, yang kemarin saya bahas di ruang meeting, apakah kamu bersedia?" jelasnya Edo yang menyuruh sekertarisnya menggantikannya meeting penting.

"Oh, baik tuan saya bersedia, untung saya sudah mempersiapkan berkas-berkas dan materi untuk persentasinya."

"Yasudah kalau begitu bagus, tolong kamu kerjakan dengan baik, saya percaya dengan kinerja kamu selama bersama saya, maka dari itu saya mempercayakan proyek ini sepenuhnya kepada kamu," jelasnya dengan wajah cool dan jaim.

Benar-benar lelaki ini gak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan kepada sekretarisnya sendiri, padahal Rey adalah teman kuliahnya dulu saat di Singapura.

"Iya tuan terimaksih, saya pamit."

Rey pun keluar dari apartemen bosnya, lalu bergegas kembali ke kantor untuk mempersiapkan meeting bersama klien penting dari Malaysia yang Edo perintahkan tadi.

Rey memang sekertaris yang sangat setia dan juga paling bisa di andalkan dalam segala hal, Rey juga orang yang jujur, maka dari itu Edo tidak pernah mengganti sekertarisnya itu dari pertama ia terjun di dunia bisnis. Padahal sebelumnya orang tua Edo menyuruhnya memakai sekertaris lama Papih nya itu. Tapi Edo tidak merasa cocok dengan mantan sekretaris Papih nya. Dia merasa cocok dan nyaman dengan sekertaris pilihannya sendiri. Lagi pula Edo sudah kenal dekat dengan Rey bahkan mereka bersahabat.

Setelah Rey kembali ke kantor di apartement pun hening, hanya suara televisi yang bersua.

Edo sibuk dengan ponselnya sendiri begitupun Suci, menyibukkan diri dengan buku bacaannya. Suci memang sangat suka membaca buku-buku. Makanya ketika di sekolah dia di juluki kutu buku, karena aktifitas nya hanya di perpustakaan sekolah saja tidak seperti teman lainnya.

*****

"Jika aku di dalam kamar terus bagaimana kehidupan aku akan maju" gumam Suci, lalu beranjak keluar dari kamar dan berjalan menuju balkon apartementnya.

Pandangan nya tertuju ke gedung-gedung yang menjulang tinggi. Dari atas ketinggian lantai 19 matanya menatap ke bawah yang begitu ramai lalu lalang kendaraan beroda empat dan roda dua. gadis itu benar-benar suntuk hanya di dalam kamar, biasanya kalau di rumah Suci selalu melakukan banyak hal, bantu ibunya masak, nyuci dan banyak lagi yang bisa ia lakukan, tapi di apartemen dia meresa semua hampa dan begitu tertekan.

*****

Setelah satu jam Suci menatap pemandangan gedung-gedung yang menjulang tinggi dari atas apartment, Suci pun berinisiatif meminta ijin untuk meneruskan sekolahnya. Tapi Suci berhenti berfikir ketika ia ingat dari mana biayanya untuk ia kuliah sedangkan dia tidak punya penghasilan sama sekali, dan Suci enggan meminta pada suaminya.

"Ahh,, aku benci ini semua" dengus Suci kesal. gadis cantik itu benar-benar bingung memikirkan keinginannya yang tidak mungkin itu, lalu kembali ke kamarnya karena matahari nampaknya sudah mulai panas menyengat.

*

*

*

Hay Readers maaf nih baru up lagi.

jangan pelit jempolnya ya dan juga tinggalkan jejak di kolom komentar dan juga vote ya agar Author semangat up nya

Terimakasih yang sudah like dan vote🙏🙏🙏

***Happy Reading***

Terpopuler

Comments

Eti

Eti

lanjuuuttt

2022-01-04

0

Heni Yuhaeni

Heni Yuhaeni

kebilangan suci baru rasa lhoo

2021-06-09

0

Vicki Andrian

Vicki Andrian

mulai tertarik thour, lanjut

2021-03-05

4

lihat semua
Episodes
1 Akad Nikah
2 Pindah ke Apartment
3 Pisah ranjang
4 Heran
5 Bosan
6 Kedatangan Mami Rika
7 Berbicara
8 Tak habis pikir
9 Ciuman pertama Edo
10 Pujian untuk Suci
11 Duduk berdua
12 Malam pertama
13 Kamu begitu cantik
14 Tak seperti biasanya
15 Minta cucu
16 Edo Sakit
17 Tak berdaya
18 Mulai ngantor
19 Berkunjung ke rumah Ayah Suci
20 Jangan-jangan....
21 Kata sayang
22 Takut kehilangan.
23 Di Mall
24 Selamat HUT RI yang ke 75.
25 Cemburu
26 Sama-sama berharap
27 Manja
28 Kedatangan Cindy
29 Berulah
30 Gara-gara wanita sialan
31 Menghakimi Edo
32 Pindah Rumah
33 Makan malam keluarga
34 Pliisss
35 Sarapan
36 Terperangah
37 Bertingkah semaunya
38 Rese
39 Kejadian tidak terduga
40 Lucu
41 Daftar kuliah
42 Dasar mesum
43 Sial
44 Ibu tiri kejam
45 Rumah Sakit
46 Sedih
47 Pulang dari rumah sakit
48 Gila
49 Selalu berulah
50 Tangisan Suci
51 Merasa bersalah
52 Bangga
53 Hari pertama kuliah
54 Terbongkarnya sandiwara
55 Satu tamparan untuk Suci
56 Tamparan untuk Edo
57 Ku menangis
58 Curhatan Edo
59 Mual-mual
60 Merasa aneh
61 Akhirnya Hamil juga
62 Penculikan
63 Ide Bagus
64 Resah
65 Kedatangan Aldo
66 Tak sabar
67 Wanita ular
68 Pulang dari rumah sakit
69 Pesta
70 Koma
71 Pencarian
72 Akhirnya tertangkap juga
73 Minta maaf
74 Mulai kuliah lagi
75 Perasaan berkecamuk
76 Jangan dekat-dekat
77 Ada apa dengan istriku
78 Makan bubur ayam dan lontong sayur
79 Gendut
80 Rumah sakit
81 Kritis
82 Kritis Part 2
83 Donor darah
84 Cewek atau Cowok
85 Teror
86 Semakin Cinta
87 Menatap senja
88 Sang buah hati
89 S2-PK
90 S2-PK
91 S2-PK
92 S2-PK
93 S2-PK
94 S2-PK
95 S2-PK
96 S2-PK
97 S2-PK
98 S2-PK
99 S2-PK
100 S2-PK
101 PENGUMUMAN
102 Pengumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Akad Nikah
2
Pindah ke Apartment
3
Pisah ranjang
4
Heran
5
Bosan
6
Kedatangan Mami Rika
7
Berbicara
8
Tak habis pikir
9
Ciuman pertama Edo
10
Pujian untuk Suci
11
Duduk berdua
12
Malam pertama
13
Kamu begitu cantik
14
Tak seperti biasanya
15
Minta cucu
16
Edo Sakit
17
Tak berdaya
18
Mulai ngantor
19
Berkunjung ke rumah Ayah Suci
20
Jangan-jangan....
21
Kata sayang
22
Takut kehilangan.
23
Di Mall
24
Selamat HUT RI yang ke 75.
25
Cemburu
26
Sama-sama berharap
27
Manja
28
Kedatangan Cindy
29
Berulah
30
Gara-gara wanita sialan
31
Menghakimi Edo
32
Pindah Rumah
33
Makan malam keluarga
34
Pliisss
35
Sarapan
36
Terperangah
37
Bertingkah semaunya
38
Rese
39
Kejadian tidak terduga
40
Lucu
41
Daftar kuliah
42
Dasar mesum
43
Sial
44
Ibu tiri kejam
45
Rumah Sakit
46
Sedih
47
Pulang dari rumah sakit
48
Gila
49
Selalu berulah
50
Tangisan Suci
51
Merasa bersalah
52
Bangga
53
Hari pertama kuliah
54
Terbongkarnya sandiwara
55
Satu tamparan untuk Suci
56
Tamparan untuk Edo
57
Ku menangis
58
Curhatan Edo
59
Mual-mual
60
Merasa aneh
61
Akhirnya Hamil juga
62
Penculikan
63
Ide Bagus
64
Resah
65
Kedatangan Aldo
66
Tak sabar
67
Wanita ular
68
Pulang dari rumah sakit
69
Pesta
70
Koma
71
Pencarian
72
Akhirnya tertangkap juga
73
Minta maaf
74
Mulai kuliah lagi
75
Perasaan berkecamuk
76
Jangan dekat-dekat
77
Ada apa dengan istriku
78
Makan bubur ayam dan lontong sayur
79
Gendut
80
Rumah sakit
81
Kritis
82
Kritis Part 2
83
Donor darah
84
Cewek atau Cowok
85
Teror
86
Semakin Cinta
87
Menatap senja
88
Sang buah hati
89
S2-PK
90
S2-PK
91
S2-PK
92
S2-PK
93
S2-PK
94
S2-PK
95
S2-PK
96
S2-PK
97
S2-PK
98
S2-PK
99
S2-PK
100
S2-PK
101
PENGUMUMAN
102
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!